OBSTETRI GINEKOLOGI
Kedaruratan Obstetri :
I. Kehamilan awal
- Kedaruratan yg terjadi pada kehamilan < 28 mg,
contoh :
- abortus
- kehamilan ektopik.
- Molla h
Penanganan :
* Prinsip : Uterus adalah inkubator yang paling baik.
Usahakan tetap berada dalam uterus kecuali
persalinan tak bisa dicegah.
* Tirah baring ke satu sisi
* Monitoring denyut jantung janin & kontraksi uterus
* Tokolitik
Syarat pemberian tokolitik :
Tidak ada tanda-tanda gawat janin
Tidak ada tanda-tanda infeksi intrauterin
Tidak ada tanda-tanda kelainan kongenital berat
Tidak KJDK
Pembukaan < 3 cm.
* Pemberian Dexamethasone 15 mg/ 24 jam
* Bagan penanganan PPI :
Konsep : Rujukan sebelum persalinan akan lebih baik
bila dibandingkan dengan rujukan bila
anak sudah lahir.
1. 3 cm
Tokolitik
trias klasik
amenore
nyeri perut bawah
perdarahan
pervaginam
Pemeriksaan USG
Kehamilan Ektopik
bila kondisi hemodinamik stabil, besar
massa < 4 cm dan tidak terdapat
perdarahan intraabdomen 50 mg
Methotrexate (tingkat keberhasilan 80%)
observasi penurunan kadar hCG pada
hari ketiga pasca-injeksi
bila setelah 7 hari tak terlihat pengisutan
kantong gestasi dan terdeteksi pulsasi
internal berikan dosis kedua
terapi dianggap gagal bila kantong
gestasi membesar atau -hCG meningkat
> 2 kali dalam 3 hari.
Bila KET dan pasien masuk dalam
keadaan syok, stabilisasi dengan
restorasi cairan
Lanjutkan dengan laparotomi
(salfingotomi atau eksisi parsial) segera
setelah tekanan sistolik > 90 mmHg dan
nadi < 120/mnt.
Transfusi darah bila Hb < 8 g%.
Bila ditemukan banyak darah
intraabdomen, pertimbangkan untuk
autologus transfusi
Parsial salfingektomi
Eksisi Segmental Tuba
ANEMIA
MENURUT CDC:
ANEMIA :
Hb < 11 G/DL TRIMESTER 1
DAN 3
Hb < 10,5 G/DL TRIMESTER 2
Etiologi
DIDAPAT:
1. ANEMIA DEF.BESI
2. AN. OK.PERDARAHAN AKUT
3. ANEMIA OK. INFLAMASAI /KEGANASAN(PENY.KRONIK)
4. ANEMIA MEGALOBLASTIK
5. ANEMIA HEMOLITIK
6. ANEMIA APLASTIK.HIPOPLASTIK
BAWAAN:
1. THALASSEMIA
2. HB SICKLE CELL
3. HB LAIN
4. ANEMIA HEMOLITIK BAWAAN
Pembagian anemia dalam kehamilan :
anemia defisiensi besi 62,3 %
anemia megaloblastik 29,0 %
anemia hipoplastik 8,0 %
anemia hemolitik o,7 %
Pengaruh anemia dalam kehamilan :
abortus
partus prematurus
partus lama karena inertia uteri
perdarahan post partum karena atonia uteri
syok
infeksi intra maupun post partum
Hb < 4 gr/dl dapat menyebabkan dekompensasi kordis
kematian janin
kematian perinatal
prematuritas
cacat bawaan
cadangan besi kurang
Anemia defisiensi besi
Agus sunatha
1. Ulkus peptikum.
2. Appendisitis.
3. Tumor otak.
4. Radang otak.
5. Hepatitis.
ABORTUS SPONTAN
ABORTUS SPONTAN
DEFINISI
PATOLOGI
OVUM – EMBRIO MATI TERJADI PERDARAHAN
DESIDUA BASALIS, KANTUNG KEHAMILAN
(GESTATIONAL).
LEPAS DARI DESEDUA TIMBUL KONTRAKSI
UTERUS KANALIS SERVIKALIS TERBUKA DAN
KONSEPSI DIDORONG KELUAR DARI KAVUM UTERI
DEFINISI
ANGKA KEJADIAN ABORTUS SPONTAN 12 – 26 %.
MALNUTRISI
RADIASI
TOKSIN LINGKUNGAN (ARSEN, TIMAH,
FORMALDEHDYE, BENZENE, ETHYLENE OXIDE).
MANAGEMEN TERAPI
PEMERIKSAAN KARYOTIP
OPERASI SHIRODKAR
ABORTUS SEPTIK(SEPTIC ABORTION)
KOMPLIKASI SERIUS DARI ABORTUS ADALAH
ABORTUS SEPTIK (INFEKSI BERAT).
ABORTUS SEPTIK UMUMNYA TERJADI PADA
ABORTUS BUATAN TRADISIONAL
GEJALA KLINIS
PERDARAHAN PERVAGINAM YG HEBAT
SEPSIS
SYOK
GAGAL GINJAL AKUT
MANAGEMEN TERAPI
KOSONGKAN ISI KAVUM UTERI
ATASI INFEKSI
ATASI SYOK
HEMODIALISIS JIKA TERJADI GAGAL GINJAL
AKUT
ABORTUS BUATAN (INDUCED ABORTION)
ABORTUS BUATAN LEGAL
Kromosom
Infeksi
terutama
Abortus Berulang
TORCH
Etiologi
Patofisiolog
i
Gejala penderita dengan Blighted Ovum
menyerupai keguguran pada umumnya.
Keluhan berupa keluar bercak darah akibat
berkurangya kadar hormon, dan keluhan
kehamilan akan berkurang, jika mulai terjadi
proses keguguran sekitar usia 10 minggu,
dapat terjadi perdarahan intermiten atau
kontinu, yang diikuti nyeri. Pada pemeriksaan
dengan inspekulo, ostium uteri bisa tertutup
Blighted ovum dapat segera terdeteksi segera pada
pemeriksaan ultrasonografi pada minggu 6, karena tidak
tampaknya fetus. Pada usia 7 minggu dipastikan tidak ada fetus.
Pada usia 8 dan 9 minggu, jika perhitungan HPHT tepat, detak
jantung bayi atau pulsasi sudah dapat terdeteksi. Kantung
gestasi mulai tampak pada pertengahan minggu ke 4, dan yolk
sac normalnya tampak pada minggu 5. Sehingga, embrio dapat
terlihat jelas mulai pertengahan minggu 5 pada pemeriksaan
USG tranvaginal.
Diagnosis
Tidak ditemukan fetal pole, dengan kantung Kehamilan
Perdarahan
Perdarahan yang terjadi dapat menyebabkan
anemia, sehingga dapat memberikan risiko
kematian. Perdarahan dapat diatasi dengan
pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi.
KOMPLIKASI
Infeksi
Infeksi dalam uterus atau
sekitarnya dapat terjadi pada
blighted ovum, tetapi biasanya
ditemukan pada abortus inkomplit
dan lebih sering pada abortus
buatan yang dikerjakan tanpa
memperhatikan asepsis dan
antisepsis. Apabila infeksi
menyebar lebih jauh, dapat terjadi
peritonitis.
PENCEGAHAN