Anda di halaman 1dari 12

Asuhan keperawatan keluarga

dengan Gastritis

KELOMPO
K9
Definisi
Gastritis merupakan peradangan
yang mengenai mukosa lambung.
Peradangan ini dapat menyebabkan 3 4
pembengkakan lambung sampai

Add template title here


Subtitle

Add template title here


Subtitle
terlepasnya epitel mukosa suferpisial
yang menjadi penyebab terpenting
dalam gangguan saluran
pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi
pada lambung (Sukarmin, 2011).
Epidemiologi
Gastritis merupakan masalah kesehatan yang umum ditemui dalam
pelayanan klinis. Sekitar 10% kunjungan pada unit gawat darurat
merupakan kasus gastritis. Berdasarkan penelitian WHO (Word Health
Organization) dilaporkan prevalensi gastritis dibeberapa negara sebagai
berikut: Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan
Perancis 29,5%. Sekitar 1,8-2,1 juta penduduk mengalami gastritis setiap
tahunnya. Angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah
40,8% dan merupakan salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak pada
pasien rawat inap di rumah sakit.
Etiologi
Penyebab utama gastritis adalah
bakteri Helicobacter pylori, virus, atau
parasit lainnya juga dapat menyebakan
gastritis. Kontributor gastritis akut
adalah meminum alkohol secara
berlebihan, infeksi dari kontaminasi
makanan yang dimakan, dan
penggunaan kokain. Kortikosteroid
juga dapat menyebabkan gastritis
seperti NSAID aspirin dan ibuprofen.
(Dewit, Stromberg & Dallred, 2016).
Klasifikasi
1. Gastritis Akut Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung
pada sebagian besar merupakan penyakit yang ringan dan sembuh
sempurna. Gastritis akut terbagi atas:
a. Gastritis akut erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang
terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muscolaris.
b. Gastritis akut hemoragic Disebut hemoragic karena pada
penyakit ini akan dijumpai perdarahan mukosa lambung dalan
berbagai derajat dan terjadi erosi 15 yang berarti hilangnya
kontunuitas mukosa lambung pada beberapa tempat, menyertai
inflamasi pada mukosa lambung tersebut. ( Hirlan, 2001)
2. Gastritis Kronis Menurut Muttaqin, (2011) Gastritis
kronis adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronik
diklasifikasikan dengan tiga perbedaan sebagai berikut :
a. Gastritis superfisial, dengan manifestasi
kemerahan ; edema , serta perdarahan dan erosi
mukosa.
b. Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi di
seluruh lapisan mukosa pada perkembanganya
dihubungkan dengan ulkus dan kanker lambung,
serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan
karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal
dan sel chief.
c. Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan
Pathway
Manifestasi Klinis
1.Gastritis akut, gambaran klinis meliputi:
a. Dapat terjadi ulserasi diagnostic dan
dapat menimbulkan hemoragik.
b. Rasa tidak nyaman pada abdomen
dengan sakit kepala, kelesuan, mual,
dan anoreksia. Disertai muntah dan
cegukan.
c. Dapat terjadi kolik dan diare jika
makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan.
2.Gastritis kronis
Pada gastritis kronis terjadi anoreksia ( nafsu makan
menurun ), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa
asam di mulut, atau mual dan muntah. (Dirksen, Lewis,
Heitkemper, Bucher, 2011).
Komplikasi
1. Gastritis akut dapat menimbulkan
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa haematomesis dan melena, dapat
berakhir dengan syok hemoragik

2. Gastritis kronis Perdarahan


saluran cerna bagian atas, ulkus,
ferporasi dan anemia karena
ganggguan absorpi vitamin B12
(Hardi & Huda Amin, 2015).
Penatalaksanaan
1. Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari
alkohol dan makanan sampai gejala berkurang.
2. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi
dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara
parenteral.
3. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan
prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.
4. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau
alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen
penyebab.
5. Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik dan sedatif, antasida
serta cairan intravena. Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan.
6. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan
perforasi. (Smeltzer dkk., 2001)
Konsep asuhan keperawatan keluarga
klien dengan Gastritis
THANKS

Anda mungkin juga menyukai

  • Simple Face Mask
    Simple Face Mask
    Dokumen5 halaman
    Simple Face Mask
    Grace Kristin Natalia Marrang
    Belum ada peringkat
  • Soal Kasus
    Soal Kasus
    Dokumen4 halaman
    Soal Kasus
    Grace Kristin Natalia Marrang
    Belum ada peringkat
  • Hymen
    Hymen
    Dokumen2 halaman
    Hymen
    Grace Kristin Natalia Marrang
    Belum ada peringkat
  • Atresia Ani
    Atresia Ani
    Dokumen17 halaman
    Atresia Ani
    Grace Kristin Natalia Marrang
    Belum ada peringkat