Anda di halaman 1dari 28

PANCASILA

SEBAGAI SISTEM
ETIKA DAN ETIKA
POLITIK
Disajikan oleh:
Tim Dosen MKWU Pendidikan Pancasila
Universitas Negeri Surabaya
1
CAPAIAN KOMPETENSI
MAHASISWA MEMPEROLEH INFORMASI TENTANG
PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKA POLITIK, DIMENSI
POLITIK KEHIDUPAN MANUSIA, MANUSIA SEBAGAI
MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL DAN
MENGANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA DAN ETIKA
POLITIK DI INDONESIA

2
Pengertian Etika Secara Etimologi
• Etika berasal dari bahasa Yunani,
ethos (tunggal) atau ta etha (jamak)
yang berarti watak, kebiasaan dan
adat istiadat.
Etika Menurut K. Bertens
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak)
2. kumpulan asas atau nilai moral yang
berkenaan dengan akhlak (Kode Etik)
3. Nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi individu atau kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
Konsep-Konsep Dasar Etika

• Nilai
• Norma
• Moral
Nilai
• Nilai (value) adalah kemampuan yang
dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia.
• Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan
mengarahkan (motivator) sikap dan
perilaku manusia.
• Nilai sangat tergantung pada titik
tolak dan sudut pandang individu –
masyarakat terhadap sesuatu obyek
Norma
• Norma dalam bahasa Inggris, norm,
berarti aturan atau kaidah.
• Norma merupakan suatu kesadaran
dan sikap luhur yang dikehendaki oleh
tata nilai untuk dipatuhi.
• Oleh karena itu, norma dalam perwuju-
dannya dapat berupa norma agama,
norma filsafat, norma kesusilaan,
norma hukum dan norma sosial.
• Norma memiliki kekuatan untuk
dipatuhi karena adanya sanksi.
Moral/Moralitas
• Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim
dengan kesusilaan, tabiat/kelakuan. Moral adalah
ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
• Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan,
kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam
masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak
benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi
maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
• Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap
nilai dan norma yang mengikat kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara.
Makna Etika
1. Etika dan moralitas mempunyai arti yang
sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
manusia harus hidup baik yang kemudian
terwujud dalam pola perilaku yang konstan
dan terulang dalam kurun waktu sehingga
menjadi sebuah kebiasaan
Makna Etika
2. Etika dipahami sebagai filsafat moral atau
ilmu yang menekankan pada pendekatan
kritis dalam melihat dan memahami nilai dan
norma moral serta permasalahan-
permasalahan moral yang timbul dalam
kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini
pengertian tidak berisikan nilai dan norma-
norma kongkret yang menjadi pedoman
hidup manusia.
Empat Aliran Pemikiran Etika
• Teori Empiris: etika diambil dari
pengalaman dan dirumuskan sebagai
kesepakatan
• Teori Rasional: manusia menentukan
apa yang baik dan buruk berdasar
penalaran atau logika.
• Teori Intuitif: Manusia secara naluriah
atau otomatis mampu membedakan hal
yang baik dan buruk.
• Teori Wahyu: Ketentuan baik dan
buruk datang dari Yang Maha Kuasa.
Konteks Etika
Sumber
Agama Etika

Tradisi Filsafat

Etika

Hukum Politik

Ekonomi Sosial

Profesi Seni
Penerapa
n Etika
Administrasi 12
Etika
Umum
Etika Etika terhadap
Individual sesama
Etika

Etika Keluarga
Etika Khusus Etika Sosial

Etika Politik

Etika Lingkungan
Hidup Etika Profesi

Etika Bisnis Etika Etika Etika Etika


Hukum Biomedis Pendidikann Media

13
Pancasila Sebagai
Sistem Etika
1. Pancasila berisi tentang
kristalisasi nilai-nilai ketuhanan,
filsafat, dan tradisi.
2. Nilai-nilai Pancasila hidup dalam
realitas sosial, keagamaan,
maupun adat kebudayaan bangsa
Indonesia.
3. Nilai-nilai Pancasila bersifat
universal dapat diterima oleh
siapapun dan kapanpun.
IMPLEMENTASI ETIKA PANCASILA
IMPLEMENTASI SILA KE-1
1.Beriman dan bertakwa yaitu secara sadar patuh
melaksanakan perintah Tuhan.
2.Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya
3.Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat
bekerjasama dalam bidang sosial, perekonomian, dan
keamanan lingkungan
4.Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah
agama lain
5.Mengembangkan toleransi agama sejak dini
IMPLEMENTASI SILA KE-2
1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban)
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
5. Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan
musyawarah dan kompromi; mempertimbangkan moral;
berbuat jujur; tidak curang
6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni
anak yatim dll
7. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif
IMPLEMENTASI SILA KE-3
1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan
2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar
pajak, tidak KKN
3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai
Orang Indonesia
IMPLEMENTASI SILA KE-4
1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan
mengawasi wakil rakyat
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal
sehat
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan
melaksanakan dengan tanggungjawab
5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu
IMPLEMENTASI SILA KE-5
1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan
gotong royong
2. Berbuat adil: tidak pilih kasih
3. Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain
hidup lebih baik
4. Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis
5. Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan
6. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli
produk bajakan
7. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan
ditempat umum
ETIKA POLITIK
• Etika politik merupakan salah
satu bentuk penerapan etika.
• Dengan demikian etika politik
mempertanyakan tanggung
jawab dan kewajiban manusia
sebagai manusia dan bukan
hanya sebagai warga negara
terhadap negara, hukum yang
berlaku dsb.
Prinsip Etika Politik
• Prinsip etika politik yang menjadi titik acuan orientasi
moral bagi suatu negara adalah adanya cita-cita the
rule of law, partisipasi demokratis masyarakat,
jaminan HAM menurut kekhasan paham
kemanusiaan, dan struktur sosial budaya masyarakat
masing-masing dan keadilan sosial
• Dalam hal ini prinsip etika politik mengacu pada etika
Pancasila
Fungsi Etika Politik
• Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada
penyediaan alat-alat teoritis untuk mempertanyakan
serta menjelaskan legitimasi politik secara
bertanggung jawab.
• Etika politik membantu agar pembahasan masalah-
masalah ideologis dapat dijalankan secara obyektif.
Legitimasi kekuasaan
• Pokok permasalahan etika politik adalah legitimasi
etis kekuasaan, yang dapat dirumuskan dengan
pertanyaan yaitu dengan moral apa seseorang atau
sekelompok orang memegang dan menggunakan
kekuasaan yang mereka miliki? Betapa besarnya
kekuasaan seseorang , dia harus berhadapan dengan
tuntutan untuk mempertanggungjawabkannya.
Legitimasi kekuasaan
Legitimasi kekuasaan meliputi:
1.Legitimasi etis, yaitu pembenaran atau
pengabsahan wewenang negara (kekuasaan
negara) berdasarkan prinsip-prinsip moral.
2.Legitimasi legalitas, yaitu keabsahan kekuasaan
itu berkaitan dengan fungsi-fungsi kekuasaan
negara dan menuntut agar fungsi-fungsi itu
diperoleh dan dilakukan sesuai dengan hukum
yang berlaku.
Legitimasi Moral dalam
Kekuasaan
• Legitimasi etis mempersoalkan keabsahan
kekuasaan politik dari segi norma-norma
moral.
• Legitimasi ini muncul dalam konteks bahwa
setiap tindakan negara baik dari legislatif
maupun eksekutif dapat dipertanyakan dari
segi norma-norma moral.
Lanjutan....
• Tujuannya adalah agar kekuasaan itu
mengarahkan kekuasaan ke pemakaian
kebijakan dan cara-cara yang semakin sesuai
dengan tuntutan-tuntutan kemanusiaan yang
adil dan beradab.
• Moralitas kekuasaan : Sesuai nilai-nilai yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat.
Lanjutan....

• Nilai sosial berorientasi kepada hubungan


antar manusia dan menekankan pada segi-
segi kemanusiaan yang luhur.
• Nilai politik berpusat kepada kekuasaan serta
pengaruh yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat maupun politik
Etika Politik Pancasila
• Mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien dan
efektif
• Menumbuhkan suasan politik yang yang demokratis
yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggungjawab,
tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaa,
jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima
pendapat yang lebih benar, serta
• Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan
berbangsa.

Anda mungkin juga menyukai