Anda di halaman 1dari 12

Quality Control

Bakteriologi Darah

“Acinobacter baumannii”
NAMA KELOMPOK 1 :
1. YANITA KUMALA R. (G1C219005)
2. AYU PURNAMA ASIH (G1C219077)
3. DEWI ROMANIA (G1C219104)
4. ANGELIA PATTIPARI (G1C219116)
5. YUNI SEMUN PABEO (G1C219128)
6. KILSUM RETOB (G1C219197)
7. HAMIDA UMASUGI (G1C219200)
Latar Belakang

Quality control/kendali mutu merupakan proses atau tindakan yang


diambil untuk menjamin hasil pemeriksaan yang baik dan dapat dipercaya.
Pengumpulan spesimen salah satu tahapan yang penting dalam menentukan
baik-buruk atau valid tidaknya sebuah hasil pemeriksaan kultur darah di
laboratorium. Metode kultur sangat sensitif sehingga prosedur harus di kontrol
dengan baik dan hati-hati sejak awal pada tahap pre analitik untuk
menghindari kesalahan interpretasi terhadap adanya mikroba.
Pada kasus sepsis di rumah sakit, salah satu bakteri yang sering ditemukan
adalah Acinobacter baumannii. Acinobacter baumannii merupakan bakteri
gram negatif yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial pada manusia,
penyakit akut seperti meningitis, pneumonia, dan bakteremia.
BACTEREMIA

Bacteremia transien sering menyertai infeksi local seperti atritis, bedsores,


kolesistitis, enterocolitis, meningitis, osteomyelitis, peritonitis, pneumonia. Dan infeksi
luka “Traumatik” atau bedah. Becteremia dapat disebabkan karena masuknya
mikroorganisme secara introgenik melalui jalur intravena : melalui cairan intravena yang
terkontaminasi, kateter atau temoat tusukan jarum. Kedua jenis infeksi tersebut dapat
terjadi pada pengguna obat intravena dan subjek imunosupresi, mencakup pengidap
virus imunodefisiensi manusia/ sindrom imunodefisiensi akuisita (HIV AIDS).
PERSIAPAN SAMPEL
Pra-Analitik
pengambilan spesimen darah vena yang
Persyaratan sampel yang wajib untuk
akan di masukkan ke suatu media khusus pemeriksaan Laboratorium
kultur darah. Media tersebut dapat berupa,
media broth, media bephasic, atau media 1. Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
otomatis.
2. Volume mencukupi, Kecukupan volume spesimen darah sangat
penting, mengingat jumlah bakteri dalam darah mungkin saja
sangat rendah sehingga jumlah rasio optimal volume darah
dengan media cair (broth) adalah 1:5 – 1:10.
3. Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah
warna, tidak berubah bentuk, steril (untuk kultur kuman)
4. Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat
5. Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat
6. Identitas benar sesuai dengan data pasien
Persiapan Sampel Analitik :
Bahan media yang dipakai :
1. Media blood agar plate + biakan bakteri acinetobacter baumannii
2. Media mac conkey agar plate + biakan bakteri acinetobacter baumannii
3. Media chocolate agar plate + biakan bakteri acinetobacter baumannii

Hal Yang harus di perhatikan dalam QC/ Pemantapan Mutu Laboratorium :

1. Kesalahan memilih media kering atau kesalahan penambahan bahan tambahan membuat media tidak bisa digunakan
2. Perhatikan volume air yang diperlukan saat pembuatan media, gunakan deionized water, atau aquadest.
3. Penimbangan media harus dilakukan dengan cermat. Kesalahan penimbangan akan sangat menganggu komposisi media.
4. Penuangan media dilakukan secara akurat dan aseptik dalam cawan petri/tabung, kesalahan menghitung volume akan
mengakibatkan agar terlalu tipis/tebal, membuat menia tidak layak untuk dipakai
5. Media harus steril ketika akan diinokulasi
6. Wadah yang digunakan untuk uji sterilitas harus dibuang karena terjadinya dehidrasi setelah proses inkubasi 48 jam
dalam inkubator.
7. Untuk melihat efek penghambatan gunakan inokulum yang padat yang akan menghambat pertumbuhan organisme dalam
specimen yang sedikit.
Klasifikasi bakteri Acinetobacter Baumannii
Acinetobacter baumannii merupakan kuman patogen yang menjadi masalah utama pada kasus-kasus infeksi
yang didapat di rumah sakit. Acinetobacter baumannii meningkat secara signifikan terutama pada pasien yang
dirawat di ruang rawat intensif (Satari & Amir, 2014).

Klasifikasi sebagai berikut.


Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Moraxellaceae
Genus : Acinobacter
Species : A. baumannii
Identifikasi bakteri pada metode manual :

•Pewarnaan gram
Acinetobacter baumannii merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk kokobasil
•Uji biokimia, antara lain :
Lactose fermenter (–)
TSI : Alkali/Alkali, gas (–) ,                (–)
Oxidase (–)
Indole (–)
Motility (–)
Urease (+/–)
Interpretasi Hasil Pemeriksaan Kultur Darah
Unsur-unsur yang dinilai dari hasil pemeriksaan
kultur darah :

1. Ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba pada media


isolasi, media subkultur.
2. Hasil pewarnaan gram, mikroba yang tumbuh adalah gram
positif atau gram negatif.
3. Identifikasi mikroba yang tumbuh pada media subkultur.
4. Hasil uji kepekaan antibiotik.
ada beberapa penyebab terjadinya pseudobacteremia, yaitu :

1. Bila organisme terlihat tetapi tidak dilakukan kultur, organisme mati dapat
ditemukan dalam komponen media dan menghasilkan hapusan positif.
pseudobacteremia 2. Bacillus atau bakteri lainnya dapat ditemukan di sarung tangan phlebotomist
yang non steril.
3. Kontaminasi laboratorium dari alat atau bahan yang di pakai dalam melakukan
kultur dapat mengkontaminasi spesimen pasien.

Hal-hal yang memiliki keterbatasan Hasil Pemeriksaan Kultur Darah yakni


sebagai berikut :
1. Jumlah mokroba yang sedikit mungkin tidak terdeteksi dalam interval
inkubasi pada kultur.
2. Media yang digunakan mungkin tidak menunjang pertumbuhan
beberapa organisme.
3. SPS mungkin menghambat pertumbuhan dan viabilitas organisme.
4. Penyakit lain dapat memberikan gambaran yang mirip dengan
bakteremia, karena adanya penyebab demam yang tidak diketahui
penyebabnya.
5. Metabolisme bakterial mungkin tidak memproduksi co2 yang cukup
untuk dapat di deteksi dalam sistem kultur otomatis.
6. Adanya sejumlah organisme fastidious yang menginfeksi darah tidak
dapat tumbuh pada kultur darah rutin.
UJI SENSITIVITAS / UJI KEPEKAAN
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam uji sensitivitas
antibiotik adalah :

• Gunakan cakram antibiotoik dengan diameter 6 mm isi cakram


antibiotik yang benar. Simpan persediaan cakram antimikroba pada
suhu 20oC.
• Gunakan media Muller-Hilton untuk menentukan sensitivitas antibiotik.
• Gunakan kontrol kualitas yang baik dengan metode standar.
• Letakan cakram antibiotik pada suhu kamar antibiotik pada suhu kamar
satu jam sebelum digunakan.
• Inkubasi 16-18 jam pada suhu 35oC sebelum dilaporkan. Beri jarak antar
cakram antibiotik untuk menghindarkan zona hambatan yang
bertumpuk.
• Mengukur zona hambatan dengan cepat. Interpretasikan zona hambat
sesuai standar CLSI (Terlampir)
• Ukuran zona yang terbentuk mengindikasikan aktivitas mikroba
terhadap organisme.
PENUTUP
Sepsis merupakan reaksi inflamasi sistemik/Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) yang

disebabkan adanya infeksi. Pada kasus sepsis di rumah sakit, salah satu bakteri yang sering ditemukan adalah

Acinobacter baumannii. Acinobacter baumannii merupakan bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan

infeksi nosokomial pada manusia, penyakit akut seperti meningitis, pneumonia, dan bakteremia.

Quality control/kendali mutu merupakan proses atau tindakan yang diambil untuk menjamin hasil

pemeriksaan yang baik dan dapat dipercaya. Pengumpulan spesimen salah satu tahapan yang penting dalam

menentukan baik-buruk atau valid tidaknya sebuah hasil pemeriksaan kultur darah di laboratorium.
THANKYOU…

Anda mungkin juga menyukai