Anda di halaman 1dari 64

UTILITAS TEKSTIL

Faktor Daya
Transformator & Motor Listrik

www.themegallery.com
FAKTOR DAYA

 Istilah faktor daya atau power factor (PF) atau


cos phi merupakan istilah yang sering sekali
dipakai di bidang-bidang yang berkaitan dengan
pembangkitan dan penyaluran energi listrik.
Faktor daya merupakan istilah penting, tidak
hanya bagi penyedia layanan listrik, namun juga
bagi konsumen listrik terutama konsumen level
industri.

www.themegallery.com
FAKTOR DAYA

 Pada kasus sistem AC dimana tegangan dan arus


berbentuk sinusoidal, perkalian antara keduanya akan
menghasilkan daya tampak (apparent power), satuan
volt-ampere (VA)) yang memiliki dua buah bagian.
Bagian pertama adalah daya yang termanfaatkan oleh
konsumen, bisa menjadi gerakan pada motor, bisa
menjadi panas pada elemen pemanas, dsb; daya yang
termanfaatkan ini sering disebut sebagai daya aktif (real
power) memiliki satuan watt yang mengalir dari sisi
sumber ke sisi beban bernilai rata-rata tidak nol. Bagian
kedua adalah daya yang tidak termanfaatkan oleh
konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya ini sering
disebut dengan daya reaktif (reactive power) memiliki
satuan volt-ampere-reactive (VAR) bernilai rata-rata nol.
www.themegallery.com
FAKTOR DAYA

 Sama halnya dengan listrik,


bergantung pada kondisi
jaringan, daya tampak yang
diberikan oleh sumber tidak
semuanya bisa
dimanfaatkan oleh
konsumen sebagai daya
aktif, dengan kata lain
terdapat porsi daya reaktif
yang merupakan bagian
yang tidak memberikan
manfaat langsung bagi
konsumen. Rasio besarnya
daya aktif yang bisa kita
manfaatkan terhadap daya
tampak yang dihasilkan
sumber inilah yang disebut
sebagai faktor daya

www.themegallery.com
Contoh soal

 contoh :
 Sebuah motor listrik mempunyai daya 37 KW
pada tegangan 380 volt, 50 Hz, efisiensi motor
0,9. faktor daya listrik motor tersebut 0,6 dan
disuplai dari sumber listrik dengan
menggunakan  kabel sepanjang 180 meter dan
hambatan kabel 0,0005 ohm / meter. Motor
listrik ini bekerja 160 jam / bulan. Biaya listrik /
Kwh = 1.680,-.

www.themegallery.com
Jawab

 Daya listrik yg dibutuhkan

 Daya semu

   Q = S x sin phi
       = 68,52 x 0,8  =   54,82 Kvar
www.themegallery.com
Jawab
 Arus listrik per fase
 Rugi di Saluran
P  =   3 x R x I2    
=   3  x ( 0,0005 x 180 ) x (104,22 x 104,22)
         =   2932,69 watt    =    2,93 Kw
 Total Kwh per bulan  = 
( 41,11 + 2,93)  x  160  =   7.046,40 Kwh
 Biaya listrik per bulan  =  7046,40  x  Rp.1.680,-  = 
Rp.11.837.952,-
 Semakin besar faktor daya / cos Phi, maka semakin kecil arus listriknya
sehingga rugi-rugi saluran semakin kecil. Jumlah Kwh per bulan
semakin kecil, sehingga biaya listrik per bulan semakin kecil

www.themegallery.com
Faktor Daya

www.themegallery.com
Contoh 2

 dari data-data  yang didapat dan hasil pengukuran yang dilakukan di


suatu pabrik diperoleh data ;
 Daya terpasang / daya semu                                =      630 KVA
 Arus maksimum                                                  =      550 Ampere
 Tegangan sistem                                                   =      380 Volt
 Faktor daya listrik / cos phi                                 =      0,60
 Frekwensi                                                            =       50 Hz
 Faktor daya listrik pabrik tersebut akan diperbaiki menjadi 0,95 dengan
menggunakan kapasitor daya.
Jawab :
 Dari data-data tersebut diatas dapat dihitung besarnya daya aktif /
beban pabrik tersebut dengan menggunakan persmaan :
        P   =   √3 x V x I x cos phi1
             =    1,73 x 380 x 550 x 0,60
             =     216.942 watt
             =     216,94 Kw

www.themegallery.com
Contoh 2

 Besarnya rating kapasitor daya dapat dihitung dengan


menggunakan persamaan :
        Qc  =   P   ( tan phi1  -  tan phi2  )
dimana ;
cos phi 1 = 0,60       maka   tan phi 1  =  1,33
cos phi 2 =  0,95      maka    tan phi2  =   0,33
jadi :
Qc  =  216,94 ( 1,33 – 0,33 )
             =  216,94 KVAr
 Untuk memperbaiki faktor daya listrik / cos phi dari 0,60 menjadi
0,95 dibutuhkan power kapasitor dengan rating sebesar 216,94
KVAr atau  ( 8 x 30 KVAr ).

www.themegallery.com
ANALOGI DISTRIBUSI LISTRIK

www.themegallery.com
 Jenis beban listrik dalam gedung
dapat dikelompokan menjadi :
 Penerangan (lighting).
 Motor listrik.
 Stop kontak
 Peralatan listrik khusus (x – ray, peralatan
laboratorium dsb)

www.themegallery.com
“ Add your company slogan ”

Mesin listrik
1. Generator
• Generator DC
• Generator AC
2. Motor
• Motor DC
• Motor AC
3. Transformator
LOGO
Mesin Listrik

Motor Universal
Mesin AC Mesin DC
AC atau DC

Sinkron Induksi Shunt Seri Kompon

Rotor Lilit Sangkar Tupai


TRANSFORMASI ENERGI
TRANSFORMATOR
Transformator atau
transformer atau
trafo adalah
komponen
elektromagnet yang
dapat mengubah
taraf suatu tegangan
AC ke taraf yang lain.
PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR

Arus bolak-balik menyebabkan Perubahan medan magnetik pada


terjadinya perubahan medan kumparan sekunder menghasilkan
magnet pada kumparan primer. ggl induksi.

Perubahan medan magnet pada


kumparan primer diteruskan oleh inti
besi lunak ke kumparan sekunder.
JENIS-JENIS TRANSFORMATOR

Trafo ada dua jenis, yaitu:


Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Down

Trafo Step-Up
digunakan untuk
menaikan tegangan listrik

Trafo Step-Down
digunakan untuk
menurunkan tegangan
listrik
STEP-UP TRANSFORMATOR

Trafo ini memiliki ciri :

Lilitan kumparan primer


lebih sedikit dari pada
lilitan kumparan
sekunder

Tegangan primer lebih


kecil dari tegangan
sekunder
STEP-DOWN TRANSFORMATOR

Trafo ini memiliki Ciri:

Lilitan kumparan
primer lebih banyak
dari lilitan kumparan
sekunder

Tegangan primer
lebih tinggi dari
tegangan sekunder
PERSAMAAN TRANSFORMATOR

Pada transformator ideal


berlaku persamaan:
Np Vp Is
= =
Ns Vs Ip
N = jumlah lilitan
V = tegangan (volt) Daya yang masuk ke
trafo sama dengan
I = Kuat arus (A)
daya yang keluar dari
S/P = Sekunder atau Primer trafo Pp = Ps
EFISIENSI TRANSFORMATOR
Pada kenyataannya setiap penggunaan trafo tidak
pernah didapat daya yang masuk sama dengan
daya yang keluar.

Daya listrik yang dikeluarkan oleh trafo selalu lebih


kecil dari daya listrik yang masuk kedalam trafo

Pp > Ps Ps
η= X 100 %
Np Is Pp
Ns = Ip
Contoh 2
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan
ke sumber listrik 100V untuk mennyalakan sebuah lampu 25 W.
Hitunglah tegangan listrik yang diserap oleh lampu dan kuat
arus yang masuk kedalam trafo!
Diket: Np:Ns = 10:2
Vp = 100 V
Ps = 25 W
Dit. Vs = …
Ip = …
Jawab: Pp = Ps
Np:Ns =Vp:Vs Vp . Ip = Ps
10:2 = 100:Vs 100 . Ip = 25
Ip = 0,25 A
Vs = 20 V
Contoh 3
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubung-kan ke
listrik 100 V untuk menyalakan sebuah lampu 10 W. Jika efisiensi trafo 75
%, berapakah arus listrik pada kumparan primer?
Diket: Np:Ns = 10:1
Vp = 100 V
Ps = 7,5W
= 75%
η
Dit Ip = …
Jawab:
η = (Ps/Pp)X100 %
Pp = Vp . Ip
75 % = 7,5/Pp X 100%
10 = 100 . Ip
0,75 = 7,5/Pp Ip = 0,1 A
Pp = 7,7/0,75 = 10 W
MOTOR LISTRIK

• Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis


yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di
rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor
listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
MEKANISME KERJA
• Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara
umum sama (Gambar 1):
• Arus listrik dalam medan magnet akan
memberikan gaya
• ƒ Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan
menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet,
akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/
torque untuk memutar kumparan.
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
BAGIAN-BAGIAN MOTOR INDUKSI
PENDAHULUAN

• Arus rotor motor induksi bukan diperoleh dari


sumber tertentu.
• Arus pada rotor terinduksi akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dan medan putar pada
stator
KOMPONEN STATOR

• Rangka.
• Inti stator
• Kumparan/gulungan
• Pelat penutup
INTI STATOR

• Terbuat dari lempeng-lempeng baja silikon


berlaminasi.
• Untuk memperkecil rugi-rugi besi akibat arus pusar
KONSTRUKSI ROTOR
• Fungsi :mengubah daya dari stator menjadi tenaga
mekanik.
• Terdapat dua tipe, yaitu :
1. Rotor sangkar
2. Rotor belitan
• Komponen-komponenRotor:
 Inti besi rotor,
 Kumparan/batang penghantar,
 Cincin
 Poros (shaft).
ROTOR SANGKAR
• Terdiri dari batang penghantar tebal yang
diletakkan pada petak-petak slot paralel
• Kedua ujungnya dihubungsingkat dengan
cincin
ROTOR BELITAN
• Konduktor yang digunakan adalah belitan
• Belitan terhubung ke cincin geser yang dipasang
pada shaft
• Belitan terhubung ke resistor melalui sikat karbon
PRINSIP KERJA
• Prinsip kerja motor induksi mirip trafo
• Rangkaian primer (stator) dan sekunder (rotor) tidak
satu inti.
• Rangkain sekunder berputar
PRINSIP KERJA
• Listrik dipasok ke sator sehingga menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan
sinkron
• Pada rangkaian rotor timbul arus segingga timbul
kopel
• Rotor berputar searah putaran medan stator
SLIP
• Dalam praktek rotor tidak pernah berputar pada
kecepatan sinkron
• Perbedaan kecepatan antara putaran medan stator
dan kecepatan rotor disebut slip

Ns  Nr
Slip(%)  x100
Ns
Ns = kecapatan sinkron (rpm)

Nr = kecepatan putaran rotor


(rpm)
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR
INDUKSI
• Umumnya berputar dengan kecepatan konstan,
mendekati kecepatan sinkronnya.
• Pada penggunaan tertentu dikehendaki adanya
pengaturan putaran.
• Pengaturan kecepatan putaran motor induksi dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekuensi masukan
3. Mengatur teganan masukan
PENGATURAN DENGAN
MENGUBAH JUMLAH KUTUB
120f
n =
p
S

Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan


kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat
menerima tegangan masuk pada posisi kumparan
yang berbeda-beda.
U S S U S U S
a1 - a1 a2 - a2 a1 - a1 a2 - a2

2 Kutub 4 Kutub
PENGATURAN DENGAN
MENGUBAH FREKUENSI

1. Pengaturan putaran motor dapat dilakukan dengan


mengubah-ngubah harga frekwensi jala
2. Hanya saja untuk menjaga kesimbangan kerapatan
fluks,
3. Pengubahan tegangan harus dilakukan bersamaan
dengan pengubahan frekwensi
PENGATURAN DENGAN
MENGUBAH TEGANGAN
3 sa R 2

T = V  2 2

 a R   s  a X 
2 2
ω
1 2 2 2
2 2

T1

Load
V1

0,5 V1

n 2 n1 n
PENGATURAN DENGAN TAHANAN
LUAR
3 sa R 2

T = V  2 2

 a R   s  a X 
2 2
ω
1 2 2 2
2 2

T1 Load

n3 n 2 n1 n
KONVERSI ENERGI PADA MOTOR
EFISIENSI MOTOR INDUKSI

daya keluaran
η=
daya masukan

Ditentukan oleh kehilangan dasar yang hanya dapat


dikurangi oleh perubahan pada rancangan motor dan kondisi
operasi
Persentase kehilangan
Jenis kehilangan total
(100%)
Kehilangan tetap atau kehilangan
25
inti
Kehilangan variabel: kehilangan
34
stator I2R
Kehilangan variabel: kehilangan
21
rotor I2R
Kehilangan gesekan &
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EFISIENSI
• Usia
• Kapasitas
• Kecepatan
• Jenis
• Suhu
• Penggulungan
ulang
• Beban
BEBAN MOTOR

Px eff
Beban= 1

HP x0,746

Eff. = Efisiensi operasi motor dalam %


HP = Nameplate untuk HP
Beban = Daya yang keluar sebagai % laju daya
Pi = Daya tiga phasa dalam kW
METODE UNTUK MENENTUKAN
BEBAN MOTOR
1. Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung
beban sebagai perbandingan antara daya masuk
(diukur dengan alat analisis daya) dan nilai daya
pada pembebanan 100%.
2. Pengukuran jalur arus beban ditentukan dengan
membandingkan amper terukur (diukur dengan alat
analisis daya) dengan laju amper.
3. Metode Slip. Beban ditentukan dengan
membandingkan slip yang terukur bila motor
beroperasi dengan slip untuk motor dengan beban
penuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KINERJA MOTOR
LISTRIK
1. Mengganti motor Standar dengan motor
efisiensi tinggi
2. Penurunan Pembebanan (menghindari motor
yang ukurannya berlebih).
3. Ukuran Motor untuk Beban Yang Bervariasi
4. Memperbaiki Kualitas Daya
5. Penggulungan Ulang (Rewinding)
6. Koreksi Faktor Daya Dengan Memasang
Kapasitor
MOTOR EFISIENSI TINGGI
1. Efisiensinya sekitar 3% - 7% lebih besar dari motor
standar
2. Desain motor disesuaikan untuk menurungkan
kehilangan dasar motor
3. Karakteristik motor efisiensi tinggi :
• Menggunakan baja silikon
• Inti lebih panjang
• Kawat lebih tebal
• Laminasi lebi tipis
• Celah udara lebih tipis
• Bearing lebih bagus, dll
PERBANDINGAN MOTOR EFISIENSI TINGGI
DENGAN MOTOR STANDAR
100

70
Efficiency (%)

70

70
Motor Rating (kW)
PENURUNAN PEMBEBANAN
1. Beban yang kurang akan menurunkan efisiensi
motor.
2. Ukuran motor harus dipilih berdasarkan pada
evaluasi beban dengan hati-hati
3. Penyebab ketidak efisienan :
a. Pembuat peralatan cenderung menggunakan faktor
keamanan yang besar bila memilih motor
b. Peralatan kadangkala digunakan dibawah kemampuan
yang semestinya.
c. Dipilih motor yang besar agar mampu mencapai keluaran
pada tingkat yang dikehendaki, bahkan jika tegangan
masuk rendah dalam keadaan tidak
UKURAN MOTOR UNTUK BEBAN
YANG BERVARIASI
• Motor industru sering beroperasi pada beban
bervariasi
• Biasanya dipilih motor dengan antisipasi paling
tinggi
• Alternatifnya: memilih motor sedikit lebi rendah
dari beban antisipasi tertinggi
• Hal ini memungkinkan karena motor biasanya
dirancang 15 % diatas nilai beban
• Kriteria pemilihan motor :
Kenaikan suhu rata-rata diatas siklus operasi aktual
harus tidak lebih besar dari kenaikan suhu pada
operasi beban penuh yang berkesinambungan
MEMPERBAIKI KUALITAS DAYA
• Fluktuasi tegangan dan frekuensi dapat merigikan
kinerja motor
• Ketidakseimbangan tegangan akan lebih
merugikan .
Dapat terjadi akibat penggunaan kabel dengan
ukuran yang berbeda
• Keseimbangan fasa maksimum 1%
• Minimisasi ketidakseimbangan dapat dilakukan
dengan
1. Menyeimbangkan setiap beban phasa tunggal
diantara seluruh tiga phasa
2. Memisahkan setiap beban phasa tunggal yang
PENGGULUNGAN ULANG
(REWINDING)
• Biasanya dilakukan pada motor yang terbakar
• Faktor yang dapat mempengaruhi efisisensi motor:
a. Desain slot dan gulungan
b. Bahan gulungan
c. Kinerja pengisolasi
d. Suhu operasi
• Indikator keberhasilan penggulungan ulang adalah
perbandingan arus dan tahanan sator tanpa sesudanh
digulung ulang dan kondisi orisinil
HAL YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN SAAT
REWINDING
• Gunakan perusahaan yang bersertifikasi ISO 9000
atau anggota dari Assosasi Layanan Peralatan
Listrik.
• Jika biaya pegulungan ulang melebihi 50% hingga
65% dari harga motor baru yang efisien energinya,
lebih baik membeli motor yang baru
• Ukuran motor kurang dari 40 HP dan usianya lebih
dari 15 tahun (terutama motor yang sebelumnya
sudah digulung ulang) sebaiknya diganti.
• Untuk motor dibawah 15 HP sebaiknya mengganti
motor baru, agar lebih ekonomis
KOREKSI FAKTOR DAYA DENGAN
MEMASANG KAPASITOR
• Faktor daya motor induksi < 1
• Efisiensi seluruh sistem pabrik akan rendah
• Kapasitor yang dihubung paralel dapat digunakan
untuk memperbaiki faktor daya.
• Kapasitas kapasitor ditentukan kVA R tanpa beban
yang diserap motor
• Kapasitas kapasitor tidak boleh lebig dari 90%
kVAR motor tanpa beban.
• Kapasitas terlalu besar dapat menyebabkan motor
terbakar
PERAWATAN MOTOR INDUKSI
• Perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi
• Pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan
meningkatkan gesekan motor dan penggerak
transmisi peralatan
• Kondisi ambien juga akan mempengaruhi kinerja
motor
 suhu ekstrim,
 kadar debu yang tinggi,
 atmosfir yang korosif,
 dan kelembaban
dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi
PERIKSA PERAWATAN MOTOR
INDUKSI
• Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian
bearings dan
• Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan
bahwa motor tidak kelebihan atau kekurangan beban
• Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor
yang benar dan peralatan yang digerakkan
• Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak
terminal dan pemasangannya benar
• Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar
saluran pendingin motor bersih
PENGENDALIAN KECEPATAN
MOTOR
1. Motor dengan beberapa kecepatan
2. Variable Speed Drives (VSDs)
3. Penggerak Arus Seaarah (DC)
4. Penggerak motor AC dengan gulungan rotor
(motor induksi cincin geser)

Anda mungkin juga menyukai