Anda di halaman 1dari 26

Systemic Lupus Erythematosus

(SLE)
By: Dhea Nur Alfian
Definisi

SLE merupakan penyakit radang atau


inflamasi multisystem yang disebabkan
oleh banyak faktor (Isenberg and
Horsfall,1998) dan dikarakterisasi oleh
adanya gangguan disregulasi sistem
imunberupa peningkatan sistem imun
dan antibodi yang berlebihan.
(Albar,2003)
Etiologi
• Hingga kini faktor yang merangsang sistem
pertahanan diri untuk menjadi tidak normal belum
diketahui. Ada kemungkinan dari faktor
genetik,kuman,virus,sinar ultraviolet,dan obat obatan
tertentu.
• Penyakit SLE ini lebih kerap ditemui di kalangan kaum
wanita. Ini menunjukan bahwa hormon yang terdapat
paa wanita mempunyai peranan besar, walau
bagaimanapun perkaitan antara SLE dan hormon
wanita saat ini masih dalam kajian
• Faktor genetik mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kerentanan dan ekspresi penyakit SLE.
Sekitar 10-20% pasien SLE mempunyai kerabat dekat
(first degree relative)yang menderita SLE
Lanjutan
 Faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya
SLE yaitu sinar UV yang mengubah struktur DNA
didaerah yang terpapar sehingga menyebabkan
perubahan sistem di daerah tersebut serta
menginduksi apoptosis dari sel keratonosit. SLE
juga dapat diinduksi oleh obat tertentu
khususnya pada asetilator lambat yang
mempunyai gen HLA DR-4 menyebabkan
asetilasi obat menjadi lambat,obat banyak
terakumulasi di tubuh sehingga memberikan
kesempatan obat untuk berikatan dengan protein
tubuh.
Manifestasi Klinis
 Manifestasi klinis seara umum yang sering
timbul adalah rasa
lelah,malaise,demam,penurunan nafsu
makan,dan penurunan berat badan (Hahn,2005)
 Gejala yang terdapat di kulit berupa timbulnya
ruam kulit yang khas dan banyak menolong
dalam mengarahkan diagnosa SLE yaitu ruam
kulit berbentuk kupu-kupu (butterfly
rash)berupa eritema yang agak edematus pada
hidung dan kedua pipi ( seperti orang memakai
blush on)
Manifestasi Klinis
 Gejala SLE pada jantung sering ditandai adanya
perikarditis,miokarditis,gangguan katup jantung
(biasanya aorta atau mitral) termasuk gejala
endokarditis Libman-Sachs.
 Gejala lain yang juga sering timbul adalah gejala
pada paru yang meliputi pleuritis dan efusi pleura.
 Gejala SLE pada susunan saraf yaitu terjadinya
neuropati perifer berupa gangguan sensorik dan
motorik yang umumnya bersifat sementara.
 Gejala hematologik umumnya adalah anemia yang
terjadi akibat inflamasi kronik yang terdapat pada
anemia jenis hemolitik.
Patofisiologi

Autoantibodi yang diproduksi oleh sel


plasma akan beredar dalam darah dan
mulai menyerangantigen tubuh
penderita. Autoantibodi yang menangkap
antigen Yng beredar dalam darah,hasil
apopotsis,juga akan membentuk
kompleks antigen antibodi. Autoantibodi
ini akan mengaktivasisistem inflamasi
sehingga kemudian akan menyebabkan
kerusakan organ yang ditagetkannya.
Pathway
Sistem regulasi kekebalan terganggu

Fungsi sel T supresor menjadi abnormal

Produksi antibodi meningkat

Penumpukan kompleks imun

Kerusakan jaringan
SENDI SSP JANTUNG GINJAL

DEGRADASI JARINAGAN DEPRESI MENGENDAP ANTIBODI MEMBENTUK


PSIKOSIS PADA ARTERI KOMPLEKS DENGAN DNA
KEJANG
TERBENTUK ENDAPAN NEUROPATI INFLAMASI DEGRADASI JARINGAN
PADA SENDI SENSORIMOTOR ARTERIOLE
TERMONALIS MENGENDAP DI MEMBRAN

BASAL GLOMERULUS
PEMBEKAKAN SENDI PERIKARDITIS

NYERI TEKAN NYERI FILTRASI TERGANGGU


KETIKA BERGERAK
KAKU PADA PAGI HARI
PROTEINURIA HEMATORIA
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan anti-nuclear antibodi (ANA)
 Pemeriksaan anti ds DNA (Anti double stranded DNA)
 Pemeriksaan anti-Sm antibodi
 Pemeriksaan pendeteksi immune
 Pemeriksaan untuk memguji tingkat total dari serum complement

Pemeriksaan sel LE
 Pemeriksaan darah
 Pemeriksaan darah lengkap
 Urine Rutin
 Antibodi Antiphospholipid
 Biopsy kulit
 Biopsy ginjal
Penatalaksanaan Medis
 Preparat NSAID untuk mengatasi manifestasi klinis
minor dan dipakai bersama kortikosteroid , secara
topikal untuk kutaneus (abses kulit).Obat antimalaria
untuk gejala kutaneus muskuloskeletal dan
sistemikringa SLE.
 Kortikosteroid,jika membaik dilakukan tapering off.
 AINS (Aspirin 80 mg/hr sampai dua minggu sebelum
TP
 Imunosupresan (Azethiprine 2-3 mg/kg per oral)
 Siklofospamid,diberikan pada kasus yang mengancam
jiwa 700-1000 mg/m luas permukaan tubuh,bersama
dengan steroid selama 3 bulan setiap 3 minggu.
Asuhan Keperawatan
Penyakit SLE
Pengkajian
a. .Anamnesis
riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik
difokuskan pada gejala sekarang dan gejala yang pernah
dialami.
b. Kulit
Ruam eritematous,plakeritematous pada kulit kepala,
muka atau leher.
c. Kardiovaskuler
Friction rup perikardium yang menyertai miokarditis
dan efusi pleura,lesi eritematous papuler dan purpura
yang menjadi nekrosis menunjukan gangguan vaskuler
terjadi di ujung jari tangan,siku,jari kaki dan permukaan
ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan
Pengkajian
d. Sistem muskuloskeletal
Pembengkakan sendi, nyeri tekan ketika bergerak dan
rasa kaku pada pagi hari.
e. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang terdiri tas ruam yang berbentuk
kupu kupu yang melintang pangkal hidung dan pipi
f. Sistem pernapasan
Pleuritis atau efusi pleura
g. Sistem Vaskuler
Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi
papuler, eritomatous dan parpura di ujung jari
kaki,tangan,siku serta permukaan ekstensor lengan bawah
atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosit.
Pengkajian

h. Sistem renal
Edema dan hematuria
j. Sistem syaraf
Sering terjadi depresi dan psikosis,
juga serangan kejang-kejang.
Analisa data
No. Data Analisa data Masalah

1. DS Klien mengatakan Genetik,kuman,sinar Kerusakan


kulit nya berubah UV,obat-obatan integritas kulit
menjadi kemerahan tertentu
termasuk didaerah
wajah
Peningkatan
DO : Ruam wajah autoimun berlebihan
dalam pola malar
(seperti kupu kupu )
pada daerah pipi dan Autoimun
hidung menyerang organ-
Lesi berskuama di organ tubuh
kulit kepala,leher dan (sel,jaringan)
punggung
Pengencangan dan
pengerasan kulit jari- Pembentukan lupus
jari tangan.
2. DS : Klien Genetik,kuman,vir Gangguan rasa
mengeluh nyeri us,sinar UV obat nyaman nyeri
saat bergerak obatan tertentu
dan nyeri tekan
pada sendi yang
meradang Peningkatan
autoimun
DO : berlebihan
Pembengkakan
dan peradangan
sendi,warna Autoimun
kemerahan menyerang organ-
rentang gerak organ tubuh
terbatas (sel,jaringan)

Pembentukan
lupus

Produksi antibodi
meningkat

Pencetus
Sendi

Terjadi athritis

Terjadi inflamasi

Gangguan rasa
nyaman nyeri
3. DS: Klien Genetik,kuman,vi Perubahan nutrisi
mengatakan rus,sinar UV obat kurang dari
tidak nafsu obatan tertentu kebutuhan tubuh
makan
DO: Luka-luka di Peningkatan
selaput lendir autoimun
dan pharing berlebihan
Ulkus oral (mulut
tampak kotor) Autoimun
Hb kurang dari menyerang
rentang normal organ-organ
tubuh(sel,jaringa
n)

Pembentukan
lupus

Produksi antibodi
meningkat

Pencetus
penyakit
inflamasi multi
organ
Terjadi kerusakan
sintesa zat zat
yang dibutuhkan
oleh tubuh

Mual muntah,ulkus
oral

Anoreksia

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Diagnosa keperawatan

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan


dengan perubahan fungsi barier kulit
2. Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan proses inflamasi
atau kerusakan jaringan
3. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ulkus oral sehingga nafsu makan
menurun.
  Diagnosa
Keperawatan Umum
Tujuan
Khusus
Rencana Tindakan Rasional

Kerusakan Setelah dilakukan 1. Ruam wajah 1. Observasi kulit 1. Menentukan garis dasar dimana
integritas kulit asuhan keperawatan pada daerah terhadap adanya perubahan pada status dapat
berhubungan pada klien selama pipi dan ruam dan lecet dibandingkan dan melakukan
dengan 3x24 jam kerusakan hidung ,warna dan suhu intervensi yang tepat
perubahan integritas kulit menghilang kelembapan dan 2. Mencegah komplikasi luka dan
fungsi barier teratasi 2. Tidak ada kekeringan yang meningkatkan penyembuhan luka
kulit lesiberskuama berlebihan area 3. Meningkatkan pengetahuan
di kulit kemerahan dan pasien dan keluarganya mengeni
kepala,leher rusak. pentingnya menjaga kebersihan
dan punggung 2. Bersihkan kulit kulit serta supaya pasien lebih
3. Kulit jari-jari dan lakukan kooperatif
tangan tidak perawatan luka
mengeras dan dengan prinsip
kembali elastis steril
3. Berikan
pendidikan
kesehatan kepada
klien dan
keluarganya
tentang pentingnya
menjaga
kebersihan kulit
sekitar luka guna
mempercepat
penyembuhan dan
ajarkan teknik
perawatannya
Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan 1. Tidak terjadi 1. Lakukan pengkajian 1. Mendeteksi dini mengenai

 
nyeri berhubungan dengan
proses inflamasi atau
asuhan keperawatan
pada klien selama
pembengkaka
n dan
nyeri yang
komprehensif meliputi
masalah nyeri sehingga dapat
dilakukan intervensi yang
kerusakan jaringan 2x24 jam peradangan lokasi dan tepat untuk mengatasi masalah
gangguanrasa pada sendi karakteristik,durasi,frek tersebut
nyaman nyeri 2. Warma tidak uensi,kualitas 2. Nyeri dipengaruhi oleh
teratasi tampak ,intensitas atau kecemasan dan pergerakan
kemerahan keparahan nyeri dan sendi.Imobilisasi yang tidak
3. Rentang factor presipitasinya adekuat dapat mengurangi
gerak normal 2. Bantu meringankan dan nyeri
mengurangi nyeri 3. Meningkatkan pengetahuan
sampai pada tingkat pasien dan keluarganya
kenyamanan yang dapat mengenai factor pencetus dan
diterima oleh pasien cara mengurangi nyeri supaya
dan atur imobiisasi pasien lebih kooperatif
pada daerah yang nyeri 4. Obat analgeticadalah golongan
3. Berikan pendidikan terapi obat yang dapat
kesehatan kepada mengurangi atau bahkan
pasien dan keluarga menghambat timbulnya nyeri.
mengenai penyebab dan
cara mengatasi nyeri
serta informasikan
kepada pasien tentang
prosedur yang dapat
meningkatkan nyeri dan
tawarkan strategi
koping yang disarankan
4. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi obat
analgetic dan jika
tindakan tidak berhasil
Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Nafsu makan 1. Pantau asupan 1. Memastikan keadekuatan pola

 
dari kebutuhan tubuh asuhan meningkat makanan setiap hari asupan zat gizi
berhubungan keperawatan pada 2. Luka luka di 2. Bantu pasien dalam 2. Membantu atau menyediakan
denganulkusnoral klien selama 2x24 selaput pemilihan makanan asupan makanan dancairan
sehingga nafsu makan jam,perubahan lender dan atau cairan dalam dengan diet seimbang
menurun nutrisi kurang dari pharing memenuhi kebutuhan 3. Lingkungan yang nyaman
kebutuhan tubuh sembuh nutrisi dapat meningkatkan nafsu
teratasi 3. Ulkus oral 3. Ciptakan lingkungan makan
sembuh yang menyenangkan 4. Kebersihan mulut dapat
(mulut untuk makan meningkatkan nafsu makan
tampak 4. Ajarkan pasien untuk 5. Menentukan jumlah kalori dan
bersih) tetap menjaga jenis zat gizi
4. Hb dalam kebersihan mulut
rentang 5. Kolaborasi dengan ahli
normal gizi dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Daftar pustaka
 https://id.scribd.com/doc/89493724Pat
ofisiologi-Lupus

 https://wwwmedicastore.com
HATURTHANKYOU

Anda mungkin juga menyukai