Anda di halaman 1dari 13

EVOLUSI

GROUP
VI

Sriatun Tohrah Nurul Aini


Npm.170106023 Npm.170106016

Dini Yuliana
Npm.170106004
EVOLUSI HUKUM HARDY-WEINBERG

PENGANTAR CONTOH

Genetika Populasi
DEFINISI
Mutasi Populasi Besar

Kemampuan Alel-
Panmiksi alel Tidak Sama

Emigran & Imigran Populasi Tetap


PENGANTAR
GENETIKA POPULASI
            Genetika Populasi adalah cabang genetika yang membahas transmisi bahan
genetik pada ranah populasi.Dari objek bahasannya, genetika populasi dapat
dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan genetik.
Ilmu ini membicarakan implikasi hukum pewarisan Mendel apabila diterapkan pada
sekumpulan individu sejenis di suatu tempat. Berbeda dengan genetika Mendel, yang
mengkaji pewarisan sifat untuk perkawinan antara dua individu (atau dua kelompok
individu yang memiliki genotipeyang sama), genetika populasi berusaha menjelaskan
implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik akibat saling kawin yang terjadi di
dalam satu atau lebih populasi. Genetika Populasi didasarkan pada Hukum
Hardy-Weinberg, yang diperkenalkan pertama kali oleh Wilhelm Weinberg (1908)
dan, hampir bersamaan tetapi secara independen.
DEFINISI
HUKUM HARDY-WEINBERG

Hukum Hardy-Weinberg ditemukan oleh ahli Fisika W. Weinberg dan ahli


Matematika G.H. Hardy pada tahun 1908.Kedua ahli tersebut berasal dari Inggris.
Hukum ini menyatakan bahwa dalam suatu kondisi tertentu yang stabil, frekuensi
gen dan frekuensi genotif akan tetap konstan dari satu generasi ke generasi dalam
suatu populasi yang berbiak seksual.
            Hukum Hardy-Weinberg ini berfungsi sebagai parameter evolusi dalam
suatu populasi. Bila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu konstan dari
generasi ke generasi, maka populasi tersebut tidakmengalami evolusi. Bila salah
satu saja syarat tidak dipenuhi maka frekuensi gen berubah, artinya populasi
tersebut telah dan sedang mengalami evolusi
Hukum Hardy-Weinberg ini berfungsi sebagai parameter evolusi dalam suatu
populasi. Bila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu konstan dari generasi ke
generasi, maka populasi tersebut tidak mengalami evolusi. Bila salah satu saja
syarat tidak dipenuhi maka frekuensi gen berubah, artinya populasi tersebut telah
dan sedang mengalami evolusi. Ada dua hal yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan hukum Hardy Weinberg yaitu :
DEFINISI
HUKUM HARDY-WEINBERG
Jadi pada dasarnya hukum ini menyatakan bahwa frekuensi gen dominan dan resesif. Pada sutau populasi yang cukup
besar tidak akan berubah dari satu generasi ke generasi lainnya. Keadaan populasi yang demikian disebut dlaam
keadaan equilibrium (dalam keadaan seimbang).
            Susunan genetik ini akan tetap dan tidak berubah jika beberapa keadaan terpenuhi antara lain :
• Tiidak ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen A bermutasi menjadi gen a, maka harus ada gen a
yang menjadi gen A dalam jumlah yang sama).
• Tidak terjadi seleksi alam.
• Tidak ada migrasi.
• Perkawinan acak.
• Populasi besar.
Hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut :

• Rumus ini berlaku dengan syarat sebagai berikut :


• Mutasi tidak terjadi atau mutasi menguntungkan sama jumlahnya dengan mutasi yang merugikan
• Semua anggota [populasi tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk mengawini anggota populasi
(perkawinan acak atau panmiksi)
• Tidak terjadi imigrasi atau jumlah individu yang berimigrasi adalah sama dengan yang berimigrasi
• Semua alela mempunyai kemungkinan yang sama untuk berada dalam populasi,  tidak ada yang lebih unggul dari
yang lain. Dengan perkataan lain, seleksi alam tidak terjadi.
• Jumlah populasi tetap, atau jumlah individu yang mati sama dengan jumlah individu yang lahir
• Populasi berjumlah besar sehingga factor kebetulan tidak terjadi atau dapat diabaikan.
DEFINISI
MUTASI PANMIKSI
Kita sekarng mengetahui bahwa mutasi selalu terjadi. Perkawinan acak hanya mungkin terjadi didaerah yang
Mutasi yang terjadi tidak selalu mengakibatkan perubahan secara ekologi adalah tepat sama.biasanya perkawinan
dalam struktur fungsi.kejadian mutasi walaupun tidak terjadi tidak secara acak.adanya suatu kelainan,pada
terlihat mungkin ikut berperan misalnya protein yang umunya menyebabkan kemunkinan melakukan
bermutasi meskipun tidak berubah dalam fungsi,mungkin perkawinan menjadi lebih kecil,meskipun hal yang
memupnyai kelemahan tertentu yang baru terlihat apabila sebaliknya bisa terjadi.perkawianan pada umunya terjadi
keadan lingkungan berubah.yang sudah dapat di dengan indiviu setetepat,karena kesempatan untuk
pastikan,frekuensi gen dalam populasi  akan bertemu lebih besar.mesikipun perkawinanterjadi dalam
berubah,karena ada suatu gen yang berubah. Kemungkinan populasi lokal,umunya ditemukan suatu mekanisme
ada mutasi yang menguntungkan sama banyaknya  dengan yang mencegah perkawinan antar saudara.mekanisme
mutasi merugikan tidak mungkin tercapai,karena pada yang berperan dalam hal ini pada umumnya berupa
umumnya mutasi yang terjadi bersifat merugikan. naluri dan tingkah laku (etologis)
DEFINISI
KEMAMPUAN ALEL-ALEL
EMIGRASI DAN IMIGRASI TIDAK SAMA
Emigrasi atau imigrasi akan mengubah frekuensi suatu gen  Alel-alel berlainan mempunyai tingkat lurus hidup yang
dalam populasi.pengaruh emigrasi atau imrigasi berbanding berlainan. Nilai lulus hidup biasanya dinyatakan dalam
terbalik dengan ukuran populasi asal atau ukuran populasi perbandingan dengan alel normalnya. Nilai
yang di bentuk. Lebih kecil ukuran populasi asal maka kelulushidupanini dapat berubah-ubah bergantung pada
perubahan frekuensi akan lebih besar bagi populasi tersebut. lingkungan hidupnya.Misalnya mutan vestigeal di alam
Pengaruh imi atau emigrasi atau ukuran populasi dapat tidak mungkin dapat bertahan dan kita dapat memberi
dilihat di bawah iniBagi suatu daerah terisolasi, misalnya nilai 0. Tetapi di laboratorium, mereka cukup tahan,
suatu pulau, imigrasi suatu spesies ditentukan oleh alel-alel meskipun lebih lemah daripada bentuk normalnya, yang
yang ikut dibawa ke daerah tersebut.Karena jumlah individu pasti tidak sama dengan 0.
yang berhasil mencapai dan mengkolonisasi pulau itu dari
tidak ad menjadi suatu populasi yang stabil, maka biasanya
suatu alel yang tidak berarti frekuensinya dalam populasi
asal yang cukup besar dapat menjadi penting sekali bagi
populasi kecil yang baru dibentuk. Hal ini disebut
dengan genetika drift (arus genetik) atau founder effect (efek
pembentuk populasi)  atau sering juga di sebut dengan bottle
neck effect (efek leher botol). .
DEFINISI
POPULASI TETAP POPULASI BESAR

Populasi tetap secar teoritis tidak mungkin Populasi besar mungkin hanya terjadi pada
terjadi meskipun disuatu populasi yang serangga atau mikroba, tetapi hampir tidak
terisolasi.Selain faktor lingkungan yang mungkin terjadi pada hewan mamalia.Hal ini erat
senatiasa berubah sepanjang tahun, juga selalu hubungannya dengan makanan yang tersedia sebab
terjadi kelahiran dan kematian, tetapi hasil lebih besar populasi suatu organisme, jumlah
penelitian menyatakan pada umumnya suatu makanan yang tersedia harus jauh lebih besar dari
populasi selalu berubah-ubah mengikuti suatu penjelasan diatas,
siklus tertentu.

ternyata persyaratan untuk rumus atau hukum Hardy-Weinberg hampir tidak


pernah dipenuhi oleh karena itu evolusi terjadi.Rumus ini hanya dapat di penuhi
pada setahun waktu yang singkat saja setiap saat rumus ini dipenuhi namun
dalam jangka waktu tertentu rumus ini tidak berlaku ke 6 persyaratan tersebut
diatas tidak pernah dapat di penuhi sekaligus. Hanya persyaratan ke 3, e,igrasi
dan imigrasi saja yang dapat di penuhi pada populasi terpencil atau organisme
yang hanya dapat hidup pada puncak gunung yang tinggi.
CONTOH
APLIKASI HUKUM HARDY-WEINBERG

Menghitung prosentase populasi manusia yang membawa alel untuk penyakit


keturunan.
Frekuensi individu yang lahir dengan PKU disimbolkan dengan q 2 pada persamaan
Hardy-Weinberg ( q2= frekuensi genotip homozigot resesif ). Kejadian satu individu
PKU tiap 10 ribu kelahiran menunjukkan q2 = 0,0001. Oleh karenanya frekuensi  alel
resesif untuk PKU dalam populasi adalah sebagai berikut.
q2 = 0,0001       q  =   √ 0,0001  =  0,01
Data frekuensi alel dominant ditentukan sebagai berikut.
p = 1 – q ; p = 1 –  0,01 ; p = 0,99
Frekuensi heterozigot karier, pada individu yang tidak mengalami PKU namun
mewariskan alel PKU pada keturunannya, yaitu sebagai berikut.
2pq = 2 x 0,99 x 0,01
2pq = 0,0198 ( sekitar 2% )
Hal  ini berarti sekitar 2 % suatu populasi manusia yang membawa alel PKU.
CONTOH
APLIKASI HUKUM HARDY-WEINBERG

Menghitung frekuensi alel ganda.


Persamaan ( p + q ) = 1 seperti yang digunakan pada contoh-contoh sebelumnya hanya berlaku apabila
terdapat dua alel pada suatu lokus dalam autosom. Apabila lebih banyak alel ikut mengambil peranan, maka
dalam persamaan harus ditambah lebih banyak  symbol. Misalnya pada golongan darah system ABO dikenal
tiga alel yaitu IA , IB dan i . Andaikan p menyatakan frekuensi alel IA , q untuk frekuensi alel IB dan r untuk
frekuensi alel  i , maka persamaan menjadi ( p + q + r ) = 1. Hukum Ekuilibrium Hardy-Weinberg untuk
golongan ABO berbentuk sebagai berikut.
Berapakah frekuensi alel  IA , IB , dan i pada masing-masing populasi tersebut ?
Dari 320 orang yang bergolongan darah A itu, berapakah diperkirakan homozigotik I A IA ?
Dari 150 orang bergolongan darah B itu, berapakah diperkirakan heterozigotik  IB i ?
Penyelesaian untuk persoalan diatas sebagai berikut. Andaikan p = frekuensi untuk alel IA , q = frekuensi
untuk alel IB , r = frekuensi untuk alel  i, maka menurut hukum Hardy-Weinberg
1.      p2IAIA  +  2prIA  +  q2IBIB  +  2qrIBi  +  2pqIAIB  +  r2ii
r 2  =  frekuensi golongan O  =  490/1000   =  0,49  ;  r  =   √ 0,49   =  0,7
( p + r ) 2    =  frekuensi golongan A  +  golongan O
( p + r ) 2   =  320+490/1000   =   0,81
( p + r )     =  √ 0,81  =  0,9                                                                          
p      =   0,9  –  0,7  =  0,2
Oleh karena ( p + q + r ) = 1, maka q = 1 – (p + q) = 1 – (0,2 + 0,7) = 0,1
Dengan demikian, frekuensi alel I A = p adalah 0,2; frekuensi alel IB = q = 0,1 ; dan
frekuensi alel 1 = r = 0,7
2.      Frekuensi genotip IAIA = p2 = (0,2)2= 0,04. Jadi dari 320 orang bergolongan A yang diperkirakan
homozigotik  IAIA = 0,04 x 1000 orang = 40 orang.
3.      Frekuensi  genotip IB i  = 2qr  =  2  (0,1 x 0,7)  =  0,14 . Jadi dari 150 orang
bergolongan B yang diperkirakan heterozigotik I B i = 0,14 x 1000 orang = 140 orang.
CONTOH
APLIKASI HUKUM HARDY-WEINBERG

Dalam genetika populasi Suryo, 1984 menyatakan persoalan-persoalan yang


dibicarakan sebelumnya merupakan cara menghitung frekuensi gen yang mempunyai
lokus pada autosom. Namun, disamping autosom terdapat pula kromosom X. Oleh
karena laki-laki hanya mempunyai sebuah kromosom X saja, maka cara menghitung
frekuensi gennya berbeda dengan cara menghitung frekuensi gen pada kromosom X
perempuan. Distribusi kesetimbangan dari genotip-genotip p untuk sifat yang tertaut
kelamin, dengan p + q = 1 adalah
sebagai berikut.
Untuk laki-lakI = p + q , karena genotipnya A - dan a-
Untuk perempuan = p2 + 2pq + q2 , karena genotipnya AA, Aa, aa.
THANK YOU
FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai