Anda di halaman 1dari 25

EKTELROKIMIA

(Electrochemistry)
A2
KELOMPOK 2

1. PURNAMA HARAHAP
(190140051)
2. ANDINI PUTRI NASUTION
(190140057)
3.AL HAFID SADIQIN (190140059)
4. PUTRI JAYA SIDABUTAR(190140061)
5. WAN RAFLY (190140063)
Moderator :
6, NUR AISYAH (190140050)
Pengertian Sel Elektrokimia
Definisi elektrokimia adalah ilmu yang
mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik dengan
reaksi kimia. Misalnya perubahan energi kimia

menjadi energy listrik pada elemen elektrokimia,
reaksi oksidasi-oksidasi secara spontan pada
elemen yang dijadikan sumber arus listrik, dan
perpindahan elektron terjadi pada aki
Penggolongan Elektrokimia dan Peran
Jembatan Garam

Elektrokimia adalah hubungan reaksi kimia dengan gaya


gerak listrik (aliran electron). Adapun penggolongan
elektrokimia terdiri dari dua macam, yaitu :

Reaksi kimia menghasilkan daya gerak listrik (Sel


Gallvani)
Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (Sel
Elektrolisa)
Alat yang digunakan untuk mempelajari elektrokimia
disebut sel elektrokimia. Sel elektrokimia adalah sistem
yang terdiri dari elektroda yang tercelup pada larutan
elektrolit.
Sel Gallvani/Sel Volta
 Unsur Zn akan mengalami Fungsi dari jembatan garam
oksidasi, sedangkan logam adalah untuk menetralkan
Cu akan mengalami reduksi. kelebihan anion dan kation
Reaksi kimianya adalah : pada larutan dan untuk
 Zn → Zn2+ + 2 e E0= menutup rangkaian sehingga
+0,76 volt reaksi dapat berlangsung
 Cu2+ + 2 e → CuE0 = +0,34 terus-menerus.
volt
 Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu,
Esel= +1,1 Volt.
Prinsip dan Konsep Sel Volta atau Sel
Galvani:
Gerakan electron dalam sirkuit Makin ke kanan, mudah
eksternal akibat adanya reaksi redoks.
Terjadi perubahan energi kimia → direduksi atau sukar
energi listrik dioksidasi. Makin ke kiri
Pada anoda, electron adalah produk
dari reaksi oksidasi (anoda kutub
mudah dioksidasi,
negative) makin aktif dan sukar
Pada katoda, electron adalah reaktan
direduksi.
dari reaksi reduksi (katoda kutub
positif)
 Arus electron mengalir dari anoda ke
katoda, arus listrik mengalir dari
katoda → anoda.
Jembatan garam menyetimbangkan
ion-ion dalam larutan.
Macam-Macam Sel Volta
Sel Kering atau Sel
Sel Aki
Leclance
 Sel ini sering dipakai untuk radio, Reaksinya adalah sebagai
tape, senter, mainan anak-anak, dll. berikut :
 Reaksi Anoda adalah oksidasi dari
seng :
 Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) →
 Reaksi Katoda : PbSO4(s) + 2H2O
 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- → Pb (s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) +
Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O 2e-
 Amonia yang terbentuk pada
katoda akan bereaksi dengan Zn2+
yang dihasilkan pada anoda dan
membentuk ion Zn(NH3)42+
Pada elektrolisis dengan elektroda karbon dihasilkan
endapan Cu sebanyak 12,7 gram dengan arus listrik yang
digunakan sebesar 4 A. Berapa lama waktu yang diperlukan
untuk elektrolisis tersebut?
Pembahasan
Ar Cu = 63,5

Jadi, lama waktu yang diperlukan untuk elektrolisis adalah


9650 detik.
Sel Elektrolisis

Penggunaan arus listrik untuk menimbulkan suatu


reaksi kimia. Banyak digunakan untuk pelapisan
logam/penyepuhan
POTENSIOMETRI

Pengukuran potensial yang terjadi antara elektrode


indikator dan elektrode pembanding pada kondisi
arus nol
Berlaku hukum Nernst
Pada larutan encer  aktivitas ion dianggap sama
dengan konsentrasi
Penggunaan Potentiometri

Pengukuran pH larutan
Pengukuran konsentrasi ion dengan ISE
Titrasi asam-basa
Titrasi pengendapan
Titrasi redoks
Titrasi kompleksometri
Persamaan Nerst
 Persamaan Nernst  contoh reaksi oksidasi
adalah persamaan yang sederhana dan
melibatkan potensial berlangsung spontan
sel dengan konsentrasi adalah bila lembar tipis
suatu reaksi. Reaksi zink dibenamkan dalam
oksidasi reduksi suatu larutan tembaga
banyak yang dapat sulfat
 Oksidasi : Zn → Zn2+ +
dilangsungkan pada
2e-
kondisi tertentu untuk
Reduksi : Cu2+ + 2e- →
membangkitkan listrik
Cu
Potensial Reduksi Standar dan
Komposisi
 Potensial sel yang terdiri atas  Semakin sukar untuk direduksi
pasangan elektroda hidrogen / berarti semakin mudah untuk
standar ( H/H+ ) dan elektroda dioksidasi dan sebaliknya
Zn/Zn2+ adalah -0,76V. Bila  Karena besar potensial
elektroda Zn/Zn2+ diganti oksidasi ( E0oks ) berlawanan
dengan Cu/Cu2+ maka besar dengan potensial reduksi ( E0red
potensialnya selnya menjadi )
+0,34V.  Zn  Zn2+ + 2e E0 = +0,76V
 H2 + Zn2+  2H+ + Zn E0 = disingkat ( E0oks )Zn =
-0,76V +0,76V
 H2 + Cu2+  2H+ + Cu E0 =  Cu  Cu2+ + 2e E0 = -0,34V
+0,34V disingkat ( E0oks )Cu =
-0,34V
Jenis Elektrode

1. El. Pembanding = reference electrode


2. El. Pengukur = Measuring Electrode = El.
Indikator
Klasifikasi lain dari Elektrode:
1. Elektrode Logam
 Disebut juga elektrode tipe I
 Terdiri dari suatu logam yang
dicelupkan ke dalam larutan ionnya
 Potensial elektrode tergantung pada
aktivitas ion logamnya
2. Elektrode gas

 Contoh : elektrode hidrogen


 Elektrode hidrogen penting untuk penentuan
potensial elektrode standar suatu unsur
Elektrode anion

 Disebut juga elektrode tipe II


 Banyak digunakan sebagai elektrode
pembanding
 Contoh: Elektrode kalomel
Elektrode Ag/AgCl
Elektrode Redoks

 Termasuk elektrode inert


 Biasanya terbuat dari lempeng atau kawat dari
logam mulia (misal Pt dan Au)
 Elektrode bertindak sebagai penghantar
elektron
 Potential tergantung perbandingan konsentrasi
ion reduktor dan oksidator
Elektrode kombinasi

 Elektrode dimana elektrode indikator dan


elektrode pembanding berada dalam satu
badan elektrode
 Contoh pada elektrode gelas untuk
pengukuran pH
Elektrode Selektif ion

 Ion-selective Electrode
 Nama lain Elektrode sensitif ion
 Bukan elektrode spesifik ion
 Bersifat: selektif, karena dapat menentukan satu
jenis ion dalam campuran ion-ion lain
 Bersifat sensitif, karena sangat peka (batas
deteksinya sangat kecil)
Aplikasi Sel Volta dalam kehidupan
Sehari-hari:

AKI

Baterai

Sel Bahan Bakar

Proses pemurnian logam


Potensial sel volta

 Potensial sel volta dapat ditentukan dengan


percobaan dengan menggunakan
potensiometer/voltmeter dan secara teoritis
potensial sel dapat dihitung berdasarkan perbedaan
potensial reduksi ( E0red ) kedua elektroda atau
penjumlahan potensial oksidasi pada anoda dengan
potensial reduksi pada katoda.
Sebagai contoh pada sel daniel :
 Zn2+ +2e  Zn E0 = -0,76V
 Cu2+ +2e  Cu E0 = +0,34V
Secara singkat dapat dihitung :
Nilai E0red yang lebih kecil akan dioksidasi dan yang lebih besar akan direduksi. Maka
Zn akan dioksidasi dan Cu akan direduksi.
E0oks Zn = +0,76V
E0red Cu = +0,34V
E0sel = E0oks + E0red = 0,76 V + 0,34V = 1,10V

Nilai potensial sel ( E0sel ) nya negatif menunjukkan


bahwa dalam keadaan normal tidak akan terjadi
reaksi. Reaksi dapat terjadi bila ada suplai elektron
dari luar/dialiri listrik
CONTOH SOAL

.Elektrolisis larutan MnSO4 menggunakan elektroda emas


menghasilkan . .
Pembahasan :
 
MnSO4 → Mn+2 + SO4-2
Katoda = Mn+2 = yang mengalami reduksi adalah air
Anoda = SO4-2 = yang mengalami oksidasi adalah air
 
Reaksi
Katoda : 2H2O + 2e– → H2 + 2OH- = dihasilkan gas H2
Anoda : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e- = dihasilkan gas O2
 

Anda mungkin juga menyukai