Anda di halaman 1dari 37

DOA BELAJAR

“Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhan ku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

Anjarwati
Dasar Asuhan Kebidanan Kehamilan
2019
Standar Pelayanan Kebidanan
• St Pengelolaan penyelenggaraan pelayanan
kebidanan (Permenkes no 28 tahun 2018)
• St Asuhan Kebidanan (Kepmenkes 938 2007)
• St Praktik Bidan
• St Kinerja Bidan
• Pengendalian Mutu
SPM TERKAIT KESEHATAN KELUARGA
PP 2/ 2018 TENTANG SPM BIDANG KESEHATAN
PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG KESEHATAN

NO PERNYATAAN STANDAR
NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan
standar.
pelayanan kesehatan sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
9 Setiap penderita Diabetes Melitus
standar.
mendapatkan pelayanan kesehatan
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
sesuai standar.
10 Setiap orang dengan gangguan jiwa
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai (ODGJ) mendapatkan pelayanan
standar. kesehatan sesuai standar.
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan 11 Setiap orang dengan TB mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar. pelayanan TB sesuai standar.
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun 12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas standar.
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. 4
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil
PERNYATAAN STANDAR STANDAR KUANTITAS
Setiap ibu hamil Standar kuantitas adalah Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4)
mendapatkan dengan ketentuan:
pelayanan antenatal 1.Satu kali pada trimester pertama.
sesuai standar. 2.Satu kali pada trimester kedua.
Pemerintah Daerah 3.Dua kali pada trimester ketiga
tingkat kabupaten/kota
wajib memberikan STANDAR KUALITAS
pelayanan kesehatan Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T, meliputi:
ibu hamil sesuai standar 1. Pengukuran berat badan.
kepada semua ibu hamil 2. Pengukuran tekanan darah.
di wilayah kerja tersebut 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
dalam kurun waktu satu 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
tahun. 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
Pelayanan antenatal 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
sesuai standar meliputi: 8. Tes Laboratorium.
1.Standar kuantitas. 9. Tatalaksana/penanganan kasus.
2.Standar kualitas.
10. Temu wicara (konseling).
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU
JASA
No Barang Jumlah Fungsi

1
Vaksin Tetanus Difteri (Td); 1 ampul x Sejumlah sasaran ibu Pencegahan Tetanus pada ibu dan
hamil/10 (tergantung status tetanus pada bayi saat persalinan
imunisasi ibu)
2 Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah ibu hamil Pencegahan anemia defisiensi besi
dan defisiensi asam folat

3 Alat deteksi risiko ibu hamil


a. tes kehamilan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui hamil atau tidak

b. pemeriksaan Hb Sejumlah ibu hamil - Mengetahui anemia atau tidak

c. pemeriksaan golongan darah Sejumlah ibu hamil - Mengetahui golongan darah ibu
hamil sebagai persiapan mencari
pendonor darah bila terjadi
komplikasi
d. Pemeriksaan glukoprotein urin Sejumlah ibu hamil x 15% - Mengetahui diabetes dan risiko pre
eklamsi dan eklamsi
4
Kartu ibu/rekam medis ibu Sejumlah ibu hamil - Form rekam medis bagi ibu
STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN (31)

1. Stdr praktik bidan scr umum ( 2 standar ).


2. Stdr Antenatal ( 5 standar )
3. Stdr pertolongan persalinan ( 3 standar )
4. Stdr kes anak (5 standar)
5. Stdr kespro perempuan dan KB (6stdr)
6. Stdr penanganan kegawatdaruratan obstetri
neonatal (10 standar)
Standar praktik Bidan secara umum

Standar 1 : Persiapan Kehamilan, persalinan dan periode


nifas yang sehat.
Standar 2 : Pendokumentasian
Standar Praktik Pelayanan Ante Natal
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Standar 4 : Pemeriksaan ANC dan deteksi
dini komplikasi
Standar 5 : Penatalaksanaan pada anemia
Standar 6 : Persiapan persalinan.
Standar 7 : Pencegahan HIV dari ibu dan ayah
ke anak
Standar pertolongan ibu bersalin
 Standar 8: Penatalaksanaan persalinan
 Standar 9 : Asuhan ibu post partum
 Standar 10 :Asuhan ibu dan bayiselama
masa post natal
Standar kesehatan anak
Standar 11 : Asuha segera pd BBL normal
Standar 12 : Asuhan neonates
Standar 13: Pemberian imunisasi dasar lengkap
Standar 14 Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
Standar 15 : Manajemen BBLR
Standar praktik kespro perempuan dan
KB
• Standar 16: Kespro perempuan
• Standar 17: Konseling dan persetujuan
tindakan medis
• Standar 18: Pelayanan kontraspsi pil
• Standar 19: Pelayanan kontrasepsi suntik
• Standar 20: Pelayanan alat kontrasepsi AKBK
• Standar 21: Pelayanan AKDR
Standar penanganan kegawat
daruratan maternal dan neonatal
Standar 22 : Penanganan perdarahan dlm khmlan muda < 22 mg
Standar 23 :Penanganan perdarahan > 22 mg
 Standar 24:Penanganan pre eklamsi dan eklamsi
Standar 25 : Penanganan kegawat daruratan pada partus
lama/macet
Standar 26 : Penanganan kegawatan janin
Standar 27:Penanganan retensio placenta
 Standar 28: Penanganan perdarahan post partum primer
Standar 29: Penanganan perdarahan postpartum sekunder
Standar 30: Penanganan sepsis puerperalis
Standar 31: Penanganan asfiksis neonatorum
Standar 3
Identifikasi ibu hamil
• Tujuan: mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilan.
• Syarat:
1. Bidan bekerja sama dengan tokoh dan kader untuk menentukan
ibu hamildan memastikan bahwa semua ibu hamil telah
memeriksakan kehamilannya secara dini dan teratur.
2. Bidan harus memahami
-Tujuan pelayanan antenatal dan alasan ibu tidak memeriksakan
kehamilannya secara dini.
-Tanda dan gejala kehamilan;dan
-Keterampilan berkomunikasi secara efektif.
3. Bahan penyuluhan kesehatan yang sudah siap digunakan.
4. Mencatat hasil pemeriksaan pada KMS ibu hamil dan kartu ibu.
Proses:
1. Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat
secara teratur untukmenjelaskan tujuan pemeriksaan
kehamilan kepada ibu hamil,suami,keluarga maupun
masyarakat.
2. Bersama kader kesehatan mendata ibu hamil serta
memotivasinya agar memeriksakan kehamilan sejak dini
(segera setelah terlambat haid/diduga hamil)
3. Melalui komunikasi dua arah dengansekelompok
ibu,dibahas manfaat pemeriksaan kehamilan
4. Melalui komunikasi duaarah dengan pamong ,tokoh
masyarakat dan dukun bayi jelaskan prosedur pemeriksaan
kehamilan yang diberikan.
Lanjutan…..
5. Tekanan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan
adalah ibu dan bayi yang sehat pada akhir kehamilan.
6. Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda
kehamilan,dan fungsi organ reproduksinya.
7. Bimbing kader untuk mendata/mencatat semua ibu
hamil di daerahnya.
8. Perhatikan ibu bersalin yang tidak pernah
memeriksakan kehamilannya.
9. Jelaskan dan tingkatkan penggunaan KMS ibu hamil
dan kartu ibu.
Standar 4
Pemeriksaan antenatal dan deteksi dini
komplikasi
• Tujuan: Memberikan pelayanan dan pemantauan
antenatal berkualitas.
• Syarat:
1. Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal
berkualitas, termasuk penggunaan KMS ibu hamil
dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan
( kartu ibu )
2. Alat pelayanan antenatal tersedia dalam keadaan
baikdan berfungsi,antara lain: stetoskop, tensimeter,
meteran kain, timbangan, penguku lingkar lengan
atas, stetoskop janin.
Lanjutan……
3. Tersedia obat danbahan lain, misalnya :
vaksin TT, tablet besi danasam folatdan
antimalaria (pada daerah endemis malaria).
4. Menggunakan KMS ibu/kartu ibu dan anak
5. Terdapat system yang berfungsi dengan baik,
yaitu ibu hamil resiko tinggi atau mengalami
komplikasi dirujuk agar mendapatkan
pertolongan yang memadai.
Proses:
1. Bersikap ramah,sopan dan bersahabat pada setiap
kunjungan.
2. Pada kunjungan pertama, bidan:
– Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil/kartu
ibu secara lengkap.
– Memastikan bahwa kehamilan itu di harapkan.
– Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama
haidterakhir (HPHT) tidak diketahui,tanyakan kapan pertama kali
irasakan pergerakan janin dan cocokan dengan hasil
pemeriksaan tinggi fundus uteri. Jelaskan bahwa hari taksiran
persalinan hanyalah suatu perkiraan.
– Memeriksa kadar Hb
– Berikan imunisasi TT (Tetanus toksoid, sesuai dengan
ketentuan).
Lanjutan…..Proses
3. Pada setiap kunjungan, bidan harus:
– Menilai keadaanumum (fisik) dan psikologis ibu hamil.
– Memeriksa urine untuk tes protein danglukosa urine atas
indikasi. Bila ada kelainan, ibu dirujuk.
– Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas
– Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau
berbaring dengan mengganjal punggung kiri dengan bantal.
– Periksa Hb pada kunjunganpertama dan pada kehamilan 28
minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia.
– Tanyakan apakah ibu hamil meminum tablet zat besi sesuai
dengan ketentuan dan apakah persediaannya cukup. Tablet zat
besi berisi 60 Mg zat besi dan 0,5 Mg asam folat paling sedikit
diminum 1 tablet sehari selama 90hari berturut-turut. Ingatkan
ibu hamil agar tidak meminumnya dengan teh atau kopi.
Lanjutkan…Proses
– Tanyakan dan periksa tanda/gejala penyakit menular seksual
( PMS ), dan ambil tindakan sesuai dengan ketentuan.
– Lakukan pemeriksaan fisik ibuhamil secara lengkap. Periksa
payudara, lakukan penyuluhan dan perawatan untuk pemberian
ASI eksklusif. Pastikan bahwa kandung kencing ibu kosong.
– Ukur tinggi fundus uteri dalam cm dengan menggunakan
meteran kain ( tinggi fundus sesudah kehamilan kebih dari 24
minggu sama dengan umurkehamilan dalam cm, bila
diambilukuran tinggi fundus dari simphisis pubis sampai ke
fundus uteri.
– Dengarkan denyut jantung janin dantanyakan apakah janin
sering bergerak. Rujuk jika tidak terdengar atau pergerakanjanin
menurun pada bulan terakhir kehamilan.
Lanjutkan…Proses
– Beri nasehat tentang cara perawatan diri selama
kehamilan, tanda bahaya pada kehamilan, kurang gizi
dan anemia.
– Dengarkankeluhan yang di sampaikan ibu dengan penuh
minat dan beri nasehat atau rujuk bila di perlukan.
– Bicarakan tentang tempat persalinan, persiapan
transportasi untuk rujukan jika di perlukan.
– Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / kartu ibu.
Pelajari semua temuan untuk menentukan tindakan
selanjutnya, termasuk rujukan atau fasilitas rujukan /
RS .
Standar 5
Penatalaksanaan anemia pada
kehamilan
• Bidan melakukan tindakan pencegahan,
penemuan (identifikasi), penanganan dan
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Syarat:
1. Ada pedoman pengelolaan anemia pada kehamilan
2. Bidan mampu:
- mengani dan mengelola anemia pada kahamilan
- memberikan penyuluhan gizi untuk mencegah anemia
3. Alat untuk mengukur kadar Hb yang berfungsi dengan baik
4. Tersedia tablet zat besi atau asam folat
5. Obat anti malaria (didaerah endemis malaria )
6. Menggunakan KMS ibu hamil / kartu ibu
Proses:
1. memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan perttama dan pada
minggu ke 28. Hb dibawah 11 gr % pada kehamilan termasuk anemia
,dibawah 8 mg% adalah anemia beerat .bila alat pemeriksa tidak tersedia,
periksa kelopak mata dan perkirakan ada tidaknya anemia.
2. beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet selam 90 hari
berturut-turut. Bila Hb kurang dari 11 gr % teruskan pemberian tablet zat
besi.
3. beri penyuluhan gizi setiap kunjungan Antenatal, tentang perlunya minum
tablet zat besi, makanan yang mengandung zat besi dan kaya viamin C
serta menghindari minum kopi dalam 1 jam sebelum atau sesudah makan.
4. jika prevalensi malaria tinggi selalu ingatkan ibu hamil unutk berhati-hati
agar tidak tertular penyakit malaria. Beri taablet anti malaria sesuai
dengan ketentuan.
Lanjutan…Proses
5. jika ditemukan atau diduga anemia (bagian dalam kelopak mata pucat)
berikan 2-3 kali 1 tablet zat besi perhari.
6. rujuk ibu hamil dengna anemia untuk pemeriksaan terhadap penyakit
cacing atau penyakit lainnya dan sekaligus unnutk pengobatannya. 
7. jika diduga ada anemia berat, misalnya wajah pucat, cepat lelah, kuku
pucat kebruan, kelopak mata sangat pucat, segera rujuk ibu hamil untuk
pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. Ibu hamil dengan anemia pada
TM III perlu di beri zat besi dan asam folat secara IM.
8. rujuk ibu hamil dengan anemia berat dan rencanakan untuk bersalin di RS.
9. sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet zat besi
sampai 4-6 bulan setelah persalinan.
Standar 6
Persiapan Persalinan
• Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu
hamil, suami dan keluarganya pada TM III
• Memastikan bahwa persiapan persalinan bersih
dan aman dan suasanan yang menyenangkan
akan direncanakan dengan baik
• Memastikan persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan
gawat darurat.
• Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah
Syarat:
1. Adanya ketentuan indikasi persalinan yang harus di rujuk
dan berlangsung di RS.
2. Alat untuk pelayanan antenatal tersedia dalam keadaan
yang berfungsi.
3. Alat untuk persalinan tersedia dalam keadaan desinfeksi
tingkat tinggi.
4. Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil
dengan cepat jika terjadi kedaruratan.
5. Menggunakan KMS ibu hamil atau kartu ibu dan partograf.
Proses:
1. mengatur pertemuan ibu hamil dan suami atau keluarga pada TM
III untuk membicarakan tempat persalinan dan hal yang perlu di
ketahui dan dipersiapkan.
2. melaksanakan seluruh pemeriksaan antenatal, termasuk
anamnesis dan riwayat obstetri secara rinci sebelum memberikan
nasihat.
3. memberikan informasi agar mengetahui saat akan melahirkan
dan kapan harus mencari pertolongan termasuk pengenalan
tanda bahaya (ketuban pecah sebelum waktunya dan perdarahan
pada kehamilan yang bukan darah lendir normal/show perlu
pertolongan secepatnya).
Lanjutan….Proses
4. Jika direncanakan persalinan dirumah atau didaerah meliputi :
- Berikan ibu hamil perlengkapan yang diperlukan untuk persalinan yang bersih dan
aman. Paling sedikit tersedia tempat yang bersih untuk ibu yang berbaring sewaktu
bersalin, sabun yang baru, air yang bersih dan handuk yang besih untuk cuci tangan,
kain bersih dan hangat untuk membersihkan dan mengeringkan bayi serta ruangan
yang bersih dan sehat.
- Atur agar ada orang yang dipilih oleh ibu sendiri untuk kmembantu persalinan (harus
disepakati tentang bagaimana dan kemana merujuk jika terjadi kegawat daruratan).
- Beri penjelasan kepada ibu hamil kapan memanggil bidan (jika ketuban pecah atau
timbulnya rasa mulas yang teratur).
-Sebagai persiapan untuk rujukan atur transportasi ke RS bersama ibu hamil atau suami
dan keluarganya (termasuk persetujuan jenis dan biaya tranportasi yang diperlukan
dalam keadaan darurat)
Lanjutan …Proses
5. Jika direncanakan persalinan di RS atau tempat lainnya :
- Beri penjelasan pada ibu hamil dan suami atau keluarganya tentang
kapan ke RS dan perlengkapan yang diperlukan.
- Ibu hamil dengan kondisi di bawah ini, sebaiknya dianjurkan untuk
melahirkan di RS : pernah mengalami persalinan sulit atau lahir mati,
Pernah menjalani SC, Anemia berat, Penyakit kronis seperti DM,
jantung, asma berat, Pedarahan ante partum, Preeklamsi pada
kehamilan sekarang, kelainan letak atau posisi janin, Kehamilan gemeli,
kehamilan ke 5 atau lebih terutama pada ibu hamil dengan status sosial
yang rendah atau kurang energi kronis, primigravida sangat muda
(dibawah 15 tahun) atau multiparitas dengan usia diatas 40 tahun,
Kehamilan kurang bulan sudah inpartu.
• Standar 10T Pelayanan Antenatal Care  terdiri dari:
• Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh standar pelayanan yang harus
dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T.
Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2009) :
• Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
• Pemeriksaan tekanan darah
• Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
• Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
• Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
• Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
• Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
• Test laboratorium (rutin dan khusus)
• Tatalaksana kasus
• Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
serta KB paska persalinan
• Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada semua ibu hamil. Setiap kehamilan dalam perkembangannya mempunyai
risiko mengalami penyulit atau komplikasi, oleh karena itu pelayanan antenatal harus dilakukan
secara rutin, terpadu, dan sesuai standar pelayanan antenatal yang berkualitas Pelayanan
antenatal terpadu dan berkualitas meliputi hal-hal sebagai berikut: x Memberikan pelayanan
dan konseling kesehatan, termasuk gizi, agar kehamilan berlangsung sehat; x Melakukan
deteksi dini masalah, penyakit, dan penyulit/komplikasi kehamilan x Menyiapkan persalinan
yang bersih dan aman; x Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi penyulit/komplikasi; x Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan
tepat waktu bila diperlukan; x Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit/komplikasi. Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus
memberikan pelayanan sesuai standar yang terdiri dari 10 T (Timbang Berat Badan dan ukur
Tinggi Badan, Ukur Tekanan Darah, Nilai status gizi/ukur Lingkar Lengan Atas (LILA), Ukur Tinggi
Fundus uteri, Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin, Skrining status PETUNJUK
KERJA PELAYANAN ANTENATAL, PERSALINAN DAN PASKA PERSALINAN TERPADU - 3 TT, Tablet
tambah darah, pemeriksaan Lab, tatalaksana/penanganan kasus, temuwicara/ konseling)
• 1) Timbang berat badan (T1)
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2) Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5) Pemberian imunisasi TT (T5)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
7) Pemeriksaan VDRL (T7)
8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

• 10 T ANC antara lain:



1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

• 7 T ANC :
• A.   (Timbang) berat badan dan ukur (tinggi badan)
• B.   Ukur (tekanan) darah
• C.   Ukur (tinggi) fundus uteri
• D.   Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap
• E.   Pemberian (tablet besi)
• F.    (Tes)  terhadap penyakit menular seksual (PMS)
• G.   (Temu)  wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Standar 7
Pencegahan HIV ibu dan ayah ke
anak
• Pencegahan penularan HIV umum
• PMTCT
DOA SESUDAH BELAJAR

‫ِيم‬
‫ح‬ ‫الر‬
َّ ‫ن‬
ِ ‫م‬
َ ‫ح‬
ْ ‫الر‬
َّ ِ ‫هَّللا‬ ‫ِب ْس ِم‬
ِ

َ ‫اَل َّل ُه َّم أَ ِر َنا ا ْل َح َّق َح ًّقا َو ْار ُز ْق َنا ا ِّتـ َب‬
‫اعه ُ َوأَ ِر َنا ا ْل َباطِ ل َ َباطِ الً َو ْار ُز ْق َنا‬
‫اج ِت َنا َب ُه‬
ْ

Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami


kebenaran sehinggga kami dapat
mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada
kami kejelekan sehingga kami dapat
menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai