Anda di halaman 1dari 15

UJI DAYA HAMBAT BAKTERI

ENDOFIT DAN AKTINOMISETES


TERHADAP BEBERAPA PATOGEN
TANAMAN SECARA IN-VITRO

ANGGI MARLIANA
1703110079
Pembimbing Lapangan :
BAYO ALHUSAERI SIREGAR S.P,.M.Si
PENDAHULUAN
01 Provinsi Riau memiliki Hutan Tanaman
Industri

Diantaranya ialah Acacia sp. dan


02 Eucalyptus sp.

Pertumbuhan dan perkemangannya


03 sering terganggu oleh hama dan penyakit
Ralstonia solanacearum
Fusarium sp.

04 Pengendalian penyakit secara


hayati
Contoh Bakteri Endofit dan Aktinomisetes
Pengendalian R.solanacearum dan
Fusarium sp.
Menurut Dewi hastuti dalam jurnal agroteknologi,
masalah utama budidaya tanaman pisang di
indonesia adalah serangan R.solanacearum yang
sebabkan penyakit layu bakteri. Salah satu upaya
untuk mengendalikan penyakit layu bakteri pada
tanaman
Menurut Attasbicha Fudlatul Laila (2016)pisang adalah dengan pengendalian
hayatioleh
tanaman tomat rentan terserang menggunakan
hama mikroorganisme antagonis
seperti
dan penyakit, terutama penyakit layu bakteri
yang endofit
disebabkan oleh Fusarium sp. Penelitian
sebelumnya (Mujiko 2005) menjelaskan
bahwa salah satu isolat aktinomisetes dapat
menekankan pertumbuhan Fusarium sp.
HIPOTESIS

H0 : Bakteri Endofit dan Aktinomisetes


tidak mampu menghambat pertumbuhan
penyakit Layu bakteri dan Layu Fusarium

H1 : Bakteri Endofit dan Aktinomisetes


mampu menghambat pertumbuhan
penyakit Layu bakteri dan Layu Fusarium
TUJUAN

mengetahui daya hambat


aktinomisetes dan bakteri
endofit terhadap penyakit Uji keamanan hayati
layu bakteri dan layu isolat terpilih
fusarium
METODE
Waktu 17 Januari 2020 sampai 17 maret 2020

Laboratorium Plant Protection Departement, Divisi


Tempat R&D PT. Arara Abadi Perawang, Kabupaten Siak
Provinsi Riau

Laminar Air Flow, petri, ose, jarum suntik, glassbeed,


Alat tabung reaksi dan corkboored

Media NA, NB, PSA , NAPSA, isolat


Bahan R.solanacearum, isolat Fusarium sp., isolat bakteri
endofit dan isolat aktinomisetes
METODE

Uji Bakteri Endofit


Pembuatan Media X R.solanacearum
Menggunakan
NA, PSA, YMEA dan metode dual culture
NAPSA method. Diukur
zona bening

Bakteri Endofit
Uji Aktinomisetes
X Fusarium sp
X R.solanacearum
Menggunakan metode Menggunakan
dual culture method. metode dual culture
Ukur jari-jari miselia method. Diukur
dan kontrol zona bening
METODE

Uji Bakteri Endofit Uji Hipersensitive


X Fusarium sp. Isolat cair bakteri
Menggunakan endofit disuntikkan
metode dual ke selaput daun
culture method tembakau.
+ : bercak

Uji Agar Darah

+ : melisiskan
- : tidak melisiskan
Dari tabel di samping dapat di ketahui
Nama Rata- Daya
Isolat Rata (mm) bahwa 20 isolat bakteri endofit yang
HASIL
Hambat
209B   17,5 Kuat digunakan, hanya satu isolat yang tidak
0216B  12,7 Kuat memiliki zona bening yaitu isolat 200B.
074B  10 Kuat Artinya isolat 200B tidak memiliki
059B  8,2 Sedang
208B  7,7 Sedang
kemampuan menghambat pertumbuhan
209B  7,5 Sedang bakteri R.solanacearum penyebab
051B  7 Sedang penyakit layu bakteri

Uji daya hambat


205B  6,5 Sedang
240B  5,2 Sedang
 240B  5,2 Sedang
Bakteri Endofit X  080B
 214B
 4,7
 4
Lemah
Lemah

R.solanacearum  067B
 054B
 4
 3,7
Lemah
Lemah
 070B  0,3 Lemah
 213B  0,7 Lemah
 204B  0,7 Lemah
 051B  0,22 Lemah
Untuk hasil terbaik ditunjukkan  0198B  0,2 Lemah
oleh bakteri endofit dengan kode  200B  0 Lemah
isolat 209B dengan rata-rata zona
bening 17,5 mm. Sedangkan untuk
hasil zona bening terkecil pada
isolat 0198B
Dari tabel di samping dapat di ketahui
Nama Rata-rata Daya bahwa 10 isolat Aktinomisetes yang
HASIL Isolat

278B
(mm)

11,3
Hambat

Kuat
digunakan, hanya dua isolat yang
memiliki zona bening yaitu kode isolat
285C 4,5 lemah 285C dan 278B. Artinya isolat 285C dan
289B 0 lemah 278B memiliki kemampuan menghambat
pertumbuhan bakteri R.solanacearum
282B 0 lemah
penyebab penyakit layu bakteri.

Uji daya hambat


290B 0 lemah

281B 0 lemah

Aktinomisetes X 283B 0 lemah

291B 0 lemah
R.solanacearum 279B 0 lemah

285B 0 lemah

Untuk hasil terbaik ditunjukkan


oleh Aktinomisetes dengan kode
isolat 278B dengan rata-rata zona
bening 11,3 mm. Sedangkan untuk
hasil zona bening terkecil pada
isolat 285C
HASIL
Uji daya hambat Bakteri Endofit X Fusarium sp.

Dari tabel di samping


Daya
dapat di ketahui bahwa 11 Isolat Hambat
Your Picture Here
isolat Bakteri Endofit yang 076B 41,66%
digunakan, 2 isolat yang 201B 38,09%
memiliki zona hambat baik 208B 34,84%
yakni 076B dan 201B 051B 28,78%
artinya isolat tersebut 064B 26,08%
memiliki kemampuan 073B 24,44%
menghambat pertumbuhan 054B 24%
cendawan Fusarium sp. 051B 21,73%
Penyebab penyakit layu 070B 20%
fusarium 076B 15,8%6
059B 2,76%
Your Picture Here

HASIL

Uji Daya Hambat


Aktinomisetes X
Fusarium sp. Isolat
Daya
Hambat

Dari tabel di samping dapat di


ketahui bahwa 3 isolat
aktinomisetes yang digunakan,
291B 17,64%
isolat 291B memiliki daya hambat
terkuat yakni 17,64%. Artinya
isolat tersebut mampu 285C 4,76%
menghambat pertumbuhan
cendawan Fusarium sp.
Penyebab penyakit layu fusarium 279B 2,22%
Uji Kemanan Hayati

Uji Hipersensitif Uji Agar Darah

5 isolat endofit
terpilih:
209B, 0216B,
074B, 076B dan
201B

4 isolat endofit tidak


patogen terhadap
manusia dan hewan
KESIMPULAN

5 isolat bakteri terpilih


20 isolat bakteri yang diuji, 4 isolat
endofit yang tidak patogen terhadap
digunakan, didapatlah manusia ataupun
5 isolat bakteri endofit hewan sehingga aman
terpilih yang mampu untuk di gunakan.
mengambat 10 isolat aktinomisetes yang
R.solanacearum dan digunakan, didapatlah 2
Fusarium sp. isolat terpilih yang mampu
menghmbat R.solanacearum
dan Fusarium sp.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai