Anda di halaman 1dari 24

LASER (LIGHT AMPLIFICATION

BY STIMULATED EMISSION OF
RADIATION)
Nama Npm
Angger diva permana 20418835
Dian hadi saputra 21418869
Vicky Hasnul hadi 27418226
pendahUluan
Laser adalah alat/perangkat yang memancarkan cahaya melalui amplifikasi optik yang
dibangkitkan oleh stimulasi emisi radiasi elektromagnetik. Cahaya laser adalah gelombang
elektromagnetik tampak yang berada di dalam kisaran tertentu. Laser merupakan sumber optik
yang memancarkan foton dalam sinar koheren. Cahaya laser biasanya monokromatik, misalnya,
memiliki panjang gelombang tunggal atau warna, dan dipancarkan dalam pancaran halus. Ini
berbeda dengan sumber cahaya biasa, seperti mentol, yang memancarkan photon yang dapat dilihat
semua arah, biasanya mencakupi panjang gelombang spektrum elektromagnetik yang luas.
EMISI

Emisi terangsang, merupakan proses saat keadaan populasi elektron terksitasi yang mendapat
rangsangan (pacu) akan serentak melepaskan foton dalam jumlah banyak. Cara ini hampir sama
dengan absorpsi foton, ayitu terjadi ketika sejumlah cahaya dengan frekuensi f 0 dipompakan
kedalam atom dari sumber luar, kemudian atom yang berada pada tingkat energi konduksi, dapat
diinduksikan unutk mengemisikan sebuah foton cahaya yang memiliki fase dan yang sama dengan
cahaya input. .(elektron bertransisi ke tingkat dasar setelah mendapatkan rangsangan dari proton
lain yang mempunyai energi sama (E2-E1)). Cara in merupakan dasar pembuatan laser.
ABSORPSI

Absorpsi foton, proses perpindahan elektron dari energi valensi ke energi konduksi. Cara ini
terjadi ketika cahaya dengan frekuensi f0 dipompakan ke dalam atom dari sumber luar, shingga
sebuah atom pada tingkat energi valensi dapat menangkap foton dari cahaya input dan mengalami
eksitasi dari tingkat energi valensi ke tingkat energi konduksi. Proses absorpsi dalam atom
dipengaruhi oleh populasi elektron pada masing-masing tingkat energi dan proses emisi yang
terjadi.
phenomena
Pada tahun 1917 Albert Einstein mengembangkan teori tentang laser (pada teori kuantum) berdasarkan
turunan dari teori max planc tentang radiasi. Konsep awal berasal dari kemungkinan adanya koeffisien
absorbsi, Emisi Spontan dan emisi yang di stimulasi (di picu) pada radiasi elektromagnetik. kemudian Rudolf
W. Ladenburg (1928) mengumumkan bahwa fenomena ini memang benar ada. Fenomena ini dan juga
absorbsi negativ. Lalu pada tahun 1939 Valentin A. Fabrikant memperkirakan bahwa kemungkinan emisi
“short” wave dapat dikuatkan (bukan gelombang pendek tapi cenderung ke emisi spontan yang waktunya
sangat pendek mungkin dalam orde nanosekon). 1947, Willis E.Lamb and R. C. Rutherford menemukan
spektrum emisi dari atom hidrogen dan dapat di demonstrasikan ke khalayak.
Pada 1950, Alfred Kastler mengusulkan untuk dilakukan penelitian tentang “optical Pumping” atau
memompa elektron ke daerah yang memiliki energy lebih tinggi lagi sehingga saat relaksasi elektron akan di
keluarkan foton dan hasil eksperimennya di laporkan 2 tahun kemudian oleh Brossel, Kastler, and Winter. 16
Mei 1960, Theodore Maiman Laser pertama berhasil difungsikan di the Hughes Research Laboratories.
Kemudian laser yang sekarang sudah kita rasakan banyak manfaatnya yaitu untuk pemutar CD, DVD dsb.
Pengunaan sinar oleh emisi stimulasi
Emisi stimulasi adalah emisi foton yang diemisikan pada saat terjadi trasnsisi dari tingkat
energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, yang disebabkan oleh foton
yang berinteraksi dengan atom suatu materi. Proses emisi stimulasi dapat diilustrasikan
pada gambar 2.4 berikut ini :

Gambar 2.4 Proses emisi stimulasi


Apabila atom yang masih dalam keadaan eksitasi E2 ditumbuk oleh foton yang berenergi
h , maka atom akan terdorong untuk melakukan transisi ke E1 dengan memancarkan foton
pula. Misalkan pada tingkat energi E2 ini terdapat n2 atom, maka akan lebih banyak lagi
atom-atom yang terstimulasi . Karena peristiwa tersebut, terjadi penguatan ( amplifikasi )
cahaya. Tetapi untuk mencapai keadaab amplifikasi ini harus lebih banyak atom yang
terdapat pada keadaan tingkat energi eksitasi (E2) daripada atom yang mempunyai tingkat
energi dasar (E1). Pada transisi diemisikan dua buah foton, yang distimulasi dan foton yang
menstimulasi.
Sistem dengan tiga tingkat energi

 Pemompaan pada laser Rubby (Pemompaan Secara Optis)


Laser ini dihasilkan melalui transisi atom dari tingkat metastabil
ke tingkat energi dasar, radiasinya memiliki panjang gelombang
6920 A° dan 6943 A°. Yang paling terang dan jelas adalah yang
6943 A ¬berwarna merah tua. Pemompaan optisnya  dilakukan
dengan menempatkan batang ruby di dalam tabung cahaya ini
banyak dipakai sebagai perlengkapan kamera untuk menghasilkan
kilatan cahaya. Foton-foton yang dihasilkan tabung ini akan
bertumbukan dengan ion-ion Cr dalam ruby, mengakibatkan
eksitasi besar-besaran ke pita tingkat energi tinggi.
Diagram Tingkat Energy Kristal Rubby(kiri) & Laser Rubby(kanan)
Pemompaan Pada Laser He-ne (Helium Neon)

• SISTEM LASER JENIS INI DIPOMPA DENGAN LUCUTAN LISTRIK DIANTARA DUA BUAH
ELEKTRODA. SISTEMNYA TERDIRI DARI SATU ATAU LEBIH JENIS GAS. ATOM-ATOM GAS ITU
MENGALAMI TUMBUKAN DENGAN ELEKTRON-ELEKTRON LUCUTAN SEHINGGA MEMPEROLEH
TAMBAHAN ENERGI UNTUK BEREKSITASI.
• DALAM KEADAAN NORMAL, ATOM HELIUM BERADA DI TINGKAT ENERGI DASARNYA. PADA
SAAT ELEKTRON LUCUTAN MENUMBUKNYA, ATOM HELIUM ITU MENDAPATKAN ENERGI
UNTUK BEREKSITASI KE TINGKAT ENERGI YANG LEBIH TINGGI. OLEH KARENA ITU, IA TAK
DAPAT LAGI BALIK KE TINGKAT DASAR, SUATU HAL YANG DILARANG OLEH ATURAN SELEKSI
RADIASI. SUATU HAL KEBETULAN BAHWA BEBERAPA TINGKAT ENERGI YANG DIMILIKI ATOM
NEON HAMPIR SAMA DENGAN TINGKAT ENERGI ATOM HELIUM. AKIBATNYA TRANSFER ENERGI
ANTARA KEDUA JENIS ATOM ITU SANGAT TERBOLEH JADI MELALUI TUMBUKAN-TUMBUKAN.
Sistem Laser Gas & Diagram Tingkat Energi He Dan Ne
Pemompaan Pada Laser Semikonduktor
Laser semikonduktor disebut juga Laser Injeksi. Proses laser jenis ini mirip dengan kerja
LED biasa. Pancaran fotonnya disebabkan oleh bergabungnya kembali elektron dan lubang
(hole) di daerah sambungan PN-nya. Bahan semikonduktor yang dipakai harus memiliki
gap energi yang langsung, agar dapat melakukan radiasi foton. Dibandingkan dengan LED,
laser semikonduktor masih mempunyai dua syarat tambahan.
 Pertama, bahannya harus diberi doping banyak sekali sehingga tingkat energi Fermi-nya
melampaui tingkat energi pita konduksi di bagian N dan masuk ke bawah tingkat energi
pita valensi di bagian P. Hal ini perlu agar keadaan inversi populasi di daerah
sambungan PN dapat dicapai. Yang
 Kedua, rapat arus listrik maju yang digunakan haruslah besar, begitu besar sehingga
melampaui harga ambangnya. Besarnya sekitar 50 ribu ampere/cm2 agar laser yang
dihasilkan bersifat kontinu. Rapat arus ini luar biasa besar, sehingga diode laser harus
ditaruh di dalam kriostat supaya suhunya tetap rendah (77 K), jika tidak arus yang besar
ini dapat merusak daerah sambungan PN dan diode berhentimenghasilkan laser.
Laser Semikonduktor
PROSES PEMBENTUKAN PROPULASI INVERSI
• Inversi populasi adalah proses pembalikan jumlah populasi elektron yang berada pada suatu sistem atomik.
Berdasarkan distribusi Boltzman, pada sistem yang berada pada kesetimbangan termal jumlah populasi ( N1 )
pada tingkat yang berenergi E1 jauh lebih banyak di bandingkan jumlah populasi ( N2 ) yang berenergi E2 ( E2
> E1 ). Proses inversi populasi sangat di perlukan sebagai sarana terjadinya emisi terangsang sebagai salah
satu faktor untuk dapat terbentuknya cahaya laser.
• Inversi populasi memerlukan sejumlah energi untuk mengeksistansi atom ke tingkat yang lebih tinggi ( E2 ).
Proses pemberian energi mampu mengeksistansi elektron atau atom ketingkat energi yang lebih tinggi, hal ini
disebut dengan proses pumping. Umunya proses pumping dilakukan dengan absorpsi terstimulasi. Beberapa
sumber yang dapat di gunakan untuk proses pumping seperti dengan energi optikal, dengan bombartmen
elektron, energi kimiawi, injeksi arus tergantung pada jenis dan mekanisme yang terjadi di dalam laser.
• Salah satu metode yang di gunakan untuk pumping adalah absorpsi terstimulsi ( terangsang ) yakni
pemberian energi sebesar perbedaan dari tingkat energi dasar ketingkat energi yang di harapkan dapat di
gunakan untuk aksi laser dengan intensitas tinggi. Bila B21 dn B12 sama besar, maka laju absorpsi sama
dengan laju emisi yang terangsang, sehingga diperlukan proses pemilihan bahan yang dapat di manfaatkan
dalam proses transisi sistem. Pemilihan bahan ini berhubungan dengan transisi elektron dari tingkat dasar ke
dua atau ketiga tingkat energi di atasnya. Sistem transisi ini di sebut dengan sistem transisi 3 atau 4 tingkat.
Panjang gelombang sinar laser
 Sebuah laser rubi merupakan jenis laser zat padat dan memancarkan sinar pada
panjang gelombang 694 nm. Sejumlah medium laser lainnya dapat dipilih sesuai
dengan panjang gelombang pancaran yang diinginkan, daya yang dibutuhkan, dan
durasi pulsanya. Beberapa laser memiliki daya yang sangat kuat, misalnya laser CO2,
yang dapat memotong baja. Alasan mengapa laser CO2 sangat berbahaya adalah
karena laser ini memancarkan cahaya dalam daerah inframerah dan daerah gelombang
mikro dari spektrum gelombang. Radiasi inframerah akan menghasilkan panas, dan
laser ini pada dasarnya akan melelehkan benda-benda yang menjadi sasarannya.
 Laser lainnya, seperti laser diode, sangat lemah dan digunakan dewasa ini pada pointer
laser saku. Laser ini memancarkan sebuah berkas sinar merah yang memiliki panjang
gelombang antara 630 nm – 680 nm. Laser digunakan dalam industri dan penelitian
untuk melakukan banyak hal, termasuk penggunaan laser dengan sinar intensitas tinggi
untuk mengeksitasi molekul lain untuk dapat mengamati apa yang terjadi pada molekul-
molekul tersebut.
Berikut ini beberapa jenis laser dan panjang gelombang
sinar yang dipancarkannya:

Jenis laser Panjang gelombang (nm)


Argon flouride (UV) 193
Krypton fluoride (UV) 248
Xenon chloride (UV) 308
Nitrogen (UV) 337
Argon (biru) 488
Argon (hijau) 514
Helium neon (hijau) 543
Helium neon (merah) 633
Rhodamine 6G dye (dapat diatur-atur) 570-650
Ruby (CrAlO3) (merah) 694
Nd:Yag (dekat inframerah) 1064
Carbon dioxide (jauh dari inframerah) 10600
Jenis sinar laser

Laser Doped Insulator (zat padat)


Laser Doped Insulator merupakan laser dengan medium aktiv yang terdiri atas kisi-kisi
atom (biasanya dalam bentuk kristal) dengan atom impurity yang ditanamkan selama proses
pertumbuhan bahan. Beberapa contoh laser yang menguunakan medium aktif berupa bahan
zat padat antara lain :
Laser Ruby, menggunakan medium aktiv berupa kristal ruby yakni aluminium oxide
dengan 0,05% berat chromium sebagai impurity. Pumping menggunakan white light
discharge melalui penyerapan daerah sekitar spektrum biru dan hijau.
Laser Nd:YAG, menggunakan medium aktiv yaitu attrium aluminium garnet (Y3Al5O12)
dengan ketidakmurnian (impurity) berupa ion neodymium Nd3-. Proses pumping
menggunakan flash cahaya putih dari lampu tabung Xenon, tetapi dapat pula di pumping
menggunakan laser semikonduktor.
Laser Nd:Glass, menggunakan medium aktiv glass dengan impurity berupa ion neody-
mium Nd3-.
Laser Gas
Transisi tingkat energi yang dimanfaatkan pada laser gas dapt berupa tingkat
energi elektronik dalam atom atau ion atau tingkat energi vibrasi dalam molekul.
Beberapa contoh laser gas, yaitu :
Laser He-Ne (transisi tingkat atomik), menggunakan medium aktiv berupa
campuran 10 bagian helium dan 1 bagian neon. Pumping dilakukan dengan
discharge dc tegangan 2-4 kV. Prosesnya, energi dari proses pumping
menyebabakan eksitasi atom helium dan transfer energi terjadi karena proses
tumbukan dengan atom neon. Dan penyerapan energi yang mengakibatkan
transisi elektronik dalam atom neon, sebagian menimbulkan cahaya laser.
Laser Argon (transisi tingkat ionik). Atom gas Argon terionisasi ole utmbukan elektron
dalam discharge arus tinggi (15-10 A). Contoh laser argon adalah laser krypton.
Laser CO2 (transisi tingkat molekuler). Laser jenis ini menggunakann medium aktiv berupa
campuran gas CO2, gas nitrogen dan gas helium dengan perbandingan volume 1:4:5.
Karakteristik SIFAT CAHAYA LASER
Beberapa sifat cahaya laser dibawah ini, tidak semuanya
berbagai mempunyai derajat yang sama untuk semua laser.
Pemilihan sifat cahaya laser tergantung pada
sinar laser pemakaiannya.
Kesearahan ( Directionality ) Cahaya laser mempunyai
kesearahan yang tinggi, berkas cahaya laser terkolimasi
dengan sudut divergensi yang kecil, sehingga energi yang
dibawa dapat terkumpul dengan mudah dan dapat
difokuskan dengan luasan yang kecil. Sedangkan cahaya
yang diradiasi oleh sumber konvensional memancar ke
segala arah dengan sudut ruang 40 steradian.
Line Width yang sempit Laser mempunyai kemungkinan
untuk dijadikan sumber cahaya yang meradiasi berkas
monokromatis, yakni cahaya yang mempunyai panjang
gelombang tunggal, sehingga mempunyai lebar garis
spektrum yang cukup sempit.
Koheren Berkas laser umunya sangat koheren, yang
mengandung arti bahwa cahaya yang dipancarkn tidak
menyebar dan rentang frekuensinya sangat sempit
(monochromatic light). Radiasi dari laser mempunyai
derjat koherensi spatial dan temporal yang sangat tinggi,
yaitu sifat keserempakan phase gelombang cahaya yang
terpancarkan.
Brightness / kecerahan yang tinggi Brightness
didefinisikan sebagai daya persatuan luas persatuan sudut
ruang. Berdasar difat kesearahan yang tinggi menyebabkan
cahaya laser hampir terkolimasi maka cahaya laser
walaupun mempunyai dayan yang rendah mampu
memberikan nilai kecerahan yang tinggi.
Perhitungan pengerjaan dengan sinar laser
Toleransi dan finishing permukaan
Standar kekasaran Rz meningkat dengan ketebalan lembar, tetapi menurun dengan kekuatan laser dan
kecepatan potong. Ketika memotong baja karbon rendah dengan daya laser 800 W, kekasaran standar
Rz adalah 10 ρm untuk ketebalan lembar 1 mm, 20 ρm selama 3 mm, dan 25 ρm selama 6 mm.

Rz = (12,528 x S0,542 ) : ( P0,528 x V0,322 )


Dimana:
Rz = Standar kekasaran
S = ketebalan lembar baja dalam mm;
P = Daya laser dalam kW ;
V = Kecepatan potong dalam meters per menit
Pemakaian Sinar Laser di Dalam Proses
Pemotongan Logam
Pemotongan dengan memanfaatkan sinar laser, bila dikonsentrasikan maka akan memberikan energi
yang sangat tinggi pada area sangat sempit, kemudian berkas sinar laser tersebut bisa digunakan untuk
pengeboran sebuah lubang yang halus atau pengeboran dan pemotongan yang kontinyu.
Beberapa keuntungan dari pemotongan dengan sebuah laser adalah :
 Benda kerja material potong tidak hanya logam , tetapi juga non logam seperti plastik, karet, kain, kayu
atau kaca.
 Meskipun lebar benda yang sempit pemotongan tetap dapat dilaksanakan, daerah yang terkena pengaruh
panas yang minimum sehingga kemungkinan kecil terjadinya perubahan bentuk (distorsi).
 Tidak terjadi suara bising dan getaran, proses pemotongan dengan tanpa sentuhan, dan memungkintan
tidak ada perkakas yang aus
 Dapat menggunakan sistem kontrol numerik (NC) untuk pekerjaan presisi tinggi.
 Proses produksi menjadi otomatis jika dikombinasikan dengan CAD/CAM. Berkas laser adalah sebuah
sinar, maka tidak dapat memotong material. Material tersebut adalah sebagai berikut : (a) Material yang
sangat tebal, seperti logam dengan tebal beberapa dosin milimeter dan non logam dengan ketebalan lebih
dari 30 mm. (b) Substansi yang merefleksikan sinar seperti emas, perak dan tembaga. Disini dibahas
pemotongan dengan sinar laser adalah contoh dari laser CO2.

Anda mungkin juga menyukai