Anda di halaman 1dari 58

HUBUNGAN

NON LINEAR

1
By : Kelompok 8
Asrifah Siahaan
01 4183311033

Nadya Isti Amima Siagian


02 4182111011

Vanny Rahmadani
03 4181111017

2
A. Fungsi Kuadrat
• Fungsi kuadrat (fungsi berderajat 2) → fungsi
yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat dua.
• Gambar dari fungsi kuadrat dapat berupa
lingkaran, elips, hiperbola maupun parabola →
tergantung dari posisi pemotongan suatu
bidang kerucut.

3
• Lingkaran → jika bidang kerucut dipotong
dengan posisi mendatar.
• Elips → jika bidang kerubut dipotong dengan
posisi menyerong.
• Hiperbola → jika bidang kerucut dipotong
dengan posisi tegak lurus, tetapi bukan pada
pertengahan kerucut.
• Parabola → jika bidang kerucut dipotong
menyerong pada separuh bidang kerucut.

4
Lanjutan Fungsi Kuadrat.....

5
B. Identifikasi Persamaan Kuadrat
• Persamaan kuadrat yang umum adalah:
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0
• Paling tidak salah satu A atau C ≠ 0 dapat
diidentifikasi gambar dari persamaan:
Jika B = 0 dan A = C → kurvanya sebuah
lingkaran
Jika B2 – 4AC < 0 → kurvanya sebuah elips
Jika B2 – 4AC = 0 → kurvanya sebuah
parabola
Jika B2 – 4AC > 0 → kurvanya sebuah
hiperbola 6
• Apabila B = 0, dengan A atau B ≠ 0 →
prosedur di atas dapat disederhanakan menjadi
Jika A = C → kurva merupakan lingkaran
Jika A ≠ B, tetapi bertanda sama → kurva
merupakan elips
Jika A = 0 atau C = 0, tetapi tidak keduanya →
kurva merupakan parabola
Jika A dan C berlawanan tanda → kurva
merupakan hiperbola

7
C. Lingkaran
• Lingkaran → tempat kedudukan titik-titik yang berjarak
tetap terhadap sebuah titik tertentu yang disebut
pusat.
• Jarak titik tersebut terhadap pusat → jari-jari lingkaran
• Bentuk umum persamaan:
Ax2 + Cy2 + Dx +Ey + F = 0 ( A = C dan B = 0)
• Dengan memanipulasi bentuk umum persamaan,
diperoleh bentuk baku rumus lingkaran:
(x-h)2 + (y-k)2 = r2
• Dimana: (h, k) → titik pusat lingkaran → jarak pusat
lingkaran terhadap sumbu vertikal –y dan sumbu
horizontal –x ; r = radius atau jari-jari.

8
• Dari nilai r-nya dapat diketahui bentuk kurva
lingkaran:
Jika r2 < 0 → tempat kedudukannya tidak nyata
→ persamaan tidak dapat disajikan
secara grafik.
Jika r2 = 0 → tempat kedudukannya akan
berupa sebuah titik → lingkaran dengan
jari-jari = 0.
Jika r2 > 0 → tempat kedudukannya
berupa lingkaran.
9
D. Elips
• Elips → tempat kedudukan titik-titik yang
jumlah jaraknya terhadap dua fokus selalu
konstan.
• Elips mempunyai 2 sumbu simetri yang saling
tegak lurus → yang panjang disebut mayor
dan yang pendek disebut minor.
• Titik dimana kedua sumbu berpotongan
disebut pusat elips.
• Bentuk umum persamaan:
Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 ; A setanda tapi
tidak sama besar dengan C. 10
• Dengan memanipulasi bentuk umum
persamaan, diperoleh bentuk baku rumus
elips:
 x  h 2

 y  k
2
1
2 2
r1 r2

• Dimana: r1 → jari-jari panjang ; r2 → jari-jari


pendek ; (h, k) → pusat elips:
 sumbu mayor sejajar dengan sumbu x
jika r1 > r2
Sumbu mayor sejajar dengan sumbu y
jika r1 < r2
11
• Gambar a → kondisi r1 > r2
• Gambar b → kondisi r1 < r2

12
E. Hiperbola
• Hiperbola → tepat kedudukan titik-titik
yang perbedaan jaraknya terhadap 2
fokus selalu konstan.
• Hiperbola mempunyai 2 sumbu simetri
yang saling tegak lurus dan sepasang
asimtot.
• Perpotongan antara sumbu-sumbu
simetri (antara asimtot-asimtot) disebut
pusat hiperbola.
13
• Sumbu simetri yang memotong
hiperbola → sumbu lintang.
• Sumbu lintang dapat berupa garis yang
sejajar dengan sumbu -x atau sejajar
dengan sumbu –y → tergantung bentuk
hiperbolanya.

14
Bentuk umum persamaan hiperbola:
Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0
A berlawanan tanda dengan B
Dengan memanipulasi bentuk umum persamaan,
diperoleh bentuk baku rumus hiperbola:

 x  i 2

 y  j
2
1
2 2
m n
• Dimana: (i, j) adalah koordinat titik pusat hiperbola.
Sumbu lintang sejajar sumbu –x → lihat gambar a
(di slide 17)

15
• Atau:
 y  j 2

 x  i
2
1
2 2
n m

• Dimana: (i, j) adalah koordinat titik pusat


hiperbola.
• Sumbu lintang sejajar dengan sumbu -y
→lihat gambar b (di slide 17)

16
• Gambarnya:

17
F. Parabola
• Parabola → tempat kedudukan titik-titik
yang berjarak sama terhadap sebuah titik
fokus dan sebuah garis lurus yang
disebut direktriks.
• Setiap parabola mempunyai sebuah
sumbu simetri dan sebuah titik ekstrem.

18
• Sumbu simetri parabola dapat garis yang
sejajar dengan sumbu vertikal –y atau
berupa garis yang sejajar dengan sumbu
horizontal –x.
• Titik ekstem parabola → titik potong
antara sumbu simetri dan parabola itu
sendiri.

19
Letak Titik Ekstrem Kurva Parabola
• Terdapat 4 kemungkinan letak titik
ekstrem, yaitu:

20
Persamaan Parabola
• Bentuk umum persamaan:
Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0
Salah satu, A atau B, sama dengan nol.
• Jika sumbu simetri sejajar dengan sumbu vertikal
maka:
y = Ax2 + Bx + C ; A ≠ 0
• Parabola terbuka ke bawah jika A < 0 ; parabola
terbuka ke atas jika A > 0.
• Jika sumbu simetri sejajar dengan sumbu
horizontal maka:
x = Ay2 + By + C ; A ≠ 0
• Parabola terbuka ke kanan jika A > 0 ; parabola
terbuka ke kiri jika A < 0.
21
Titik Ekstrem Parabola
• Titik ekstrem parabola (i, j):

  b b 2  4ac 

 2a , 

  4a 
• Dimana:
-b/2a → jarak titik ekstrem dari sumbu
vertikal –y
 b2-4ac/-4a → jarak titik ekstrem dari
sumbu horizontal –x.

22
G. Fungsi Kubik
• Fungsi kubik (fungsi berderajat tiga) →
fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat tiga.
• Bentuk umum:
y = A + Bx + Cx2 + Dx3 ; D ≠ 0
• Setiap fungsi kubik setidak-tidaknya
mempunyai sebuah titik belok → titik
peralihan bentuk kurva dari cekung
menjadi cembung atau dari cembung
menjadi cekung
23
• Setiap fungsi kubik mempunyai 1 titik
ekstrem (maksimum atau minimum) atau
2 titik titik ekstrem (maksimum atau
minimum).
• Keberadaan titik ekstrem tergantung
pada nilai B, C dan D dalam persamaan
→ menentukan bentuk kurva.

24
Kurva Fungsi Kubik (Tanpa Titik
Ekstrem)

25
Kurva Fungsi Kubik dengan Titik Ekstrem

26
PENERAPAN EKONOMI
FUNGSI NON LINIER
1. Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar

Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan


penawaran dapat pula berbentuk fungsi non
linier. Fungsi permintaan dan fungsi
penawaran yang kuadratik dapat berupa
potongan lingkaran, potongan elips,
potongan hiperbola maupun potongan
parabola.
Cara menganalisis keseimbangan pasar
untuk permintaan dan penawaran yang
non linier sama seperti halnya dalam
kasus yang linier. Keseimbangan pasar
ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada
perpotongan kurva permintaan dan kurva
penawaran.

29
P
Qs

Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe E
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Qd
Q
0 Qe
Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar juga sama seperti pada
kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan
harga jual yang ditawarkan oleh produsen
berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan
penawaran, sehingga harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan yang tercipta di pasarpun
berubah. Pajak menyebabkan harga
keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya
subsidi menyebabkan harga keseimbangan
menjadi lebih rendah dan jumlah keseimbangan
menjadi lebih banyak.
Contoh Soal :

Fungsi penawaran pasar tepung beras adalah 2P=


40 + Q, sedang fungsi permintaan pasar tepung
beras adalah P = 20 – 2Q. P adalah harga per
kilogram tepung beras dalam rupiah. Q adalah
jumlah tepung beras yang diminta dan ditawarkan
persatuan waktu dalam kilogram. Berapa harga per
kilogram dan jumlah yang terjual pada saat pasar
dalam keadaan keseimbangan?
Penyelesaian
Dik :Pd = 20 – 2Q
2Ps = 40 + Q
Dit :Keseimbangan P dan Q?
JB:
=>Pd = 20 – 2Q (ubah kedalam bentuk Q), maka :
=> 2Q = 20 – P
=> Q = 20 – P / 2
=>Qd = 20 – 0.5P
 
lalu, untuk fungsi 2Ps = 40 + Q, maka :
=> -Q = 40 – 2P
=> Qs = -40 + 2P
Jadi,
=>Qd = Qs
=> 20 – 0.5P = -40 + 2P
=> -2P – 0.5P = -40 – 20
=> -2.5P = -60
=> P = -60 / -2.5
=> P = 24
dan
Q = 20 – 0.5P
Q = 20 – 0.5 (24)
Q = 20 – 12
Q=8
 
Jadi, keseimbangannya adalah pada saat harga (P) = 24
dan kuantitas (Q) = 8
34
2. Fungsi Biaya

Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya


total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya
rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal
cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran,
merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah
keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah
biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan
satu unit tambahan produk
Biaya tetap : FC = k
Biaya variable : VC = f(Q) = vQ
Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
FC
Biaya tetap rata-rata : AFC 
Q
VC
Biaya variable rata-rata : AVC 
Q
C
Biaya rata-rata : AC   AFC  AVC
Q
C
MC 
Biaya marjinal : Q
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya
berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik.
Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya
secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :

a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik

Andaikan C = aQ2 – bQ + c maka VC  aQ - bQ dan FC  c


2

Maka
C c
AC  aQ-b
Q Q

VC
AVC  aQ-b
Q

FC c
AFC  
Q Q
b. Biaya total merupakan fungsi kubik
Andaikan C = aQ3 – bQ2 + cQ + d maka

VC  aQ 3 - bQ 2 + cQ dan FC  d
Maka
C d
AC   aQ - bQ  c 
2

Q Q
VC
AVC   a Q2 - b Q  c
Q

FC d
AFC  
Q Q
Contoh Soal :

Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan


ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada
tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum?
Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung pula
besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya
tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata pada tingkat
produksi tadi. Seandainya dari kedudukan ini produksi
dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan :
- b 24
Q   6 unit
2a 4
Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102
= 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30
Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim
parabola, yaitu :

b 2  4ac 24 2  4(2)(102) - 240


Cmin     30
- 4a - 4(2) -8
Selanjutnya, pada Q = 6
FC  102
VC  2Q 2 - 24 Q  2(6) 2  24(6)  - 72
C 30
AC   5
Q 6

VC - 72
AVC    - 12
Q 6

FC 102
AFC    17
Q 6

Jika Q = 7, C = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32


 C 32 - 30
MC   2
Q 7-6

Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit


diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
3. Fungsi Penerimaan
Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang
non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan
parabola terbuka ke bawah.
Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang ,
juga merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga
barang per unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam
konsep penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan
marjinal.
Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah
penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan
hasilbagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
•Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah
penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap
tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.

Penerimaan total R = Q x P = f (Q)


R
Penerimaan rata-rata AR = Q

R
Penerimaan marjinal MR =  Q
Contoh Soal :

Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen


monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q. Bagaimana
persamaan penerimaan totalnya? Berapa besarnya penerimaan
total jika terjual barang sebanyak 200 unit, dan berapa harga
jual perunit? Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan
sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. Tentukan tingkat
penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum,
dan besarnya penerimaan maksimum tersebut.
Penyelesaian :
P = 900 – 1,5 Q  R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2
Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2 = 120.000
P = 900 – 1,5 (200) = 600
R 120.000
Atau P    600
Q 200

Jika Q = 250 , R = 900 (250) – 1,5(250)2 = 131.250


R 131.250 - 120.000
MR    225
Q 250 - 200

R = 900 Q – 1,5 Q2
- b - 900
R maksimum pada Q    300
2a -3
Besarnya R maksimum = 900 (300) – 1,5(300)2 = 135.000
4. Keuntungan, Kerugian dan Pulang
Pokok

Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep


yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum
produk yang harus dihasilkan atau terjual agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang
pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ;
perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak
pula menderita kerugian.
Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh
perpotongan antara kurva R dan kurva C.
C, R C= c(Q)

TPP

R = r (Q)

TPP

Q
0
Q1 Q2 Q3 Q4
!
•Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang
pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran
(biaya) total, R = C.
•Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan
keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari
pengeluaran total, R < C.
•Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan
untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran
total, R > C.
•Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang
memberikan penerimaan total maksimum.
•Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya
selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak
selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum
Contoh Soal :

Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan


ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan
biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual
barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
Penyelesaian :

π = R – C = -0,1Q2 + 20Q – 0,25Q3 + 3Q2 – 7Q – 20


π = – 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20

Q = 10  π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20


= –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan )
Q = 20  π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20
= –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
5. Fungsi Utilitas
Fungsi utilitas ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas
yang berupa kepuasan, dan kegunaan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada
umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi,
maka akan semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian
mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi
tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan
negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus
ditambah. Fungsi utilitas bersifat relative, dimana barang atau
jasa yang memiliki utility bagi orang tertentu belum tentu bagi
orang lain.
51
• Konsep Utilitas

Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang


dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian
mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi
tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan
negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus
ditambah. Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang
yang dikonsumsi. Persamaan utilitas total (total utility, U) dari
mengkonsumsi suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat
parabolik, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah.

52
Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang
diperoleh dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Secara
matematik, fungsi utilitas marginal merupakan derivatif pertama dari
fungsi utilitas total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan
U = f (Q)
dimana U melambangkan utilitas total dan Q jumlah barang yang
dikonsumsi atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi
pendapatan, atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan
labanya namun terikat pada fungsi produksi. Maka suatu cara yang dapat
digunakan untuk menentukan titik ekstrim dari suatu fungsi yang
bersyarat adalah dengan menggunakan Pengali Lagrange, yakni dengan
cara membentuk sebuah fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari
fungsi yang hendak dioptimumkan di tambah hasil kali pengali Lagrange
λ dengan fungsi kendalanya.

53
Total Utility atau kepuasan total adalah seluruh kepuasan yang diperoleh
konsumen / seseorang dari mengkonsumsi sejumlah barang
tertentu.Sedangkan marginal Utility atau kepuasan tambahan adalah
tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang akibat adanya tambahan
mengkonsumsi satu unit barang tertentu. Berikut adalah suatu contoh
total utility dengan marginal utility dalam angka:

Jumlah barang “x” yang Total Utility Marginal Utility


dikonsumsi (Qx)
(TUX) (MUX)

0 0 -

1 10 10

2 18 8

3 24 6

4 28 4

5 30 2

6 30 0

7 28 -2
54
• Aplikasi Fungsi Utilitas
Syarat utama dalam menetapkan suatu fungsi utilitas adalah
bahwa persoalan nilai maksimum dan minimum dari persoalan
yang dihadapi harus mencakup persoalan tersebut. Karena itu
harus dapat ditentukan terlebih dahulu batasan nilai
maksimum dan minimum dari besaran yang akan ditetapkan
fungsinya. Untuk menjaga konsistensi, maka batasan nilai
jangan terlampau jauh dari batasan nilai yang ada dalam
persoalan yang dibahas, sehingga pengambil keputusan benar-
benar menghayati nilai tersebut.

55
6. Fungsi Produksi / Persamaan
Produksi
• Fungsi Produksi / Persamaan Produksi
Kegiatan produksi menyangkut dua persoalan yang
mempunyai hubungan fungsional atau saling
memengaruhi, yaitu berapa output yang harus
diproduksikan, dan berapa factor-faktor produksi
(input) yang akan dipergunakan.Dengan demikian,
yang disebut fungsi produksia adalah hubungan
fungsional (sebab akibat) antara input dan output.

56
Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Jadi,
fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi)
penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat
meumuskan sebagai beikut.
Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
F: Fungsi (symbol persamaan fungsional)
C: Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L: Labour (tenaga kerja)
R: Resources (sumber daya alam)
T: Technology (teknologi dan kewiraushaan)
Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan
fungsi dari input, artinya setiap barang yang dihasilkan merupakan
akibat dari input yang dimasukkan.

57
Thank You
58

Anda mungkin juga menyukai