PENYELENGGARAAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
HUBUNGAN ANTARA PERENCANAAN, PENGANGGARAN,
PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
- Dok. Pelaksa-
RPJP-D dan - Renja SKPD - APBD Laporan Hasil
naan APBD
RPJM-D - RKP-D - Penjabaran APBD - LK Daerah Pemeriksaan
Latar belakang:
1. Perlunya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
karena laporan keu-angan penting bagi stakeholders untuk melihat
kondisi keuangan negara dan mengambil putusan ekonomis, bahkan
politis.
2. Perhitungan anggaran negara (pan) hanya menginformasikan aliran kas
pada apbn sesuai dengan format anggaran yang disahkan dpr.
3. Waktu penyampaian pan kepada dpr sangat terlambat
4. Informasi keuangan dalam PAN sangat kurang andal karena sistem
akuntansi yang diseleng-garakan belum didasarkan pada standar
akuntansi dan tidak didukung oleh perangkat data dan proses yang
memadai.
STAKEHOLDERS :
donatur, investor, kreditur, masyarakat/wakil rakyat, auditor, managemen
pemerintah (intern)
LAPORAN KEUANGAN UNTUK AKUNTABILITAS
NO F/S = NO ACCOUNTABILITY
Akuntabilitas Mencakup:
1. Akuntabilitas INTERNAL (tanggung jawab kepala satuan kerja
kepada atasannya), sebagai alat kendali dan evaluasi kinerja
2. Akuntabilitas EKSTERNAL (tanggung jawab kepala satuan kerja
kepada publik / stakeholders), sebagai dasar pengambilan
keputusan
HUBUNGAN KONTRAK PRINSIPAL–AGEN: SOLUSI
L
E Ketentuan Undang-Undang
M
B P
P
R R A
G
Rencana Anggaran / Kerja E
M
I A A E A
N G
S
K P
R
E
E Akuntansi Pelaporan I
I Y R N N
T
P A W
A A
A
L T K H
I
L Auditing
A
N
AKUNTABILITAS
14
LAPORAN KEUANGAN UNTUK TRANSPARANSI
UU 17/2003 ps 30.
1. Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh badan pemeriksa keuangan,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
2. Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi laporan
realisasi apbn, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan
negara dan badan lainnya.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
UU 17/2003 ps 31
1. Gubernur/bupati/walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh badan pemeriksa
keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
2. Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi
APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan,
yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
UU 1/2004 ps 51
1. Menteri keuangan/pejabat pengelola keuangan daerah selaku bendahara
umum negara/daerah menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungannya.
2. Menteri/pimpinan lembaga/kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
pengguna anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pendapatan dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya.
3. Akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) digunakan
untuk menyusun laporan keuangan pemerintah pusat/daerah sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
UU 1/2004 ps 55
1. Menteri keuangan selaku pengelola fiskal menyusun laporan keuangan
pemerintah pusat untuk disampaikan kepada Presiden dalam rangka
memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
2. Dalam penyusunan LKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) :
a. Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/ pengguna
barang menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang
meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan
keuangan dilampiri laporan keuangan badan layanan umum pada
kementerian negara/lembaga masing-masing.
b. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a disampaikan
kepada Menteri Keuangan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
UU 1/2004 ps 55
c. Menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyusun laporan arus kas
pemerintah pusat;
d. Menteri Keuangan selaku wakil pemerintah pusat dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara.
3. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan Presiden
kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
4. Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang
memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan
sistem pengendalian intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
UU 1/2004 ps 55
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi
pemerintah diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
ENTITAS PELAPORAN & ENTITAS AKUNTANSI
• Entitas Pelaporan
Ikhtisar laporan keuangan BLU berupa lembar muka laporan keuangan (face of
financial statements), a.l. memuat ikhtisar pendapatan, beban, dan laba (rugi)
bersih, aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
• Lap. keu BLU terdiri dari LRA/laporan operasional, neraca, LAK, CaLK, dan
laporan kinerja.
• Selain dilampirkan pada lap. keu K/L, lap. keu BLU juga
dikonsolidasikan/digabungkan dengan lap. keu K/L ybs.
• Karena pencatatan akuntansi dan penyajian lap. keu BLU sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) maka proses penggabungan laporan
keuangan BLU ke dalam lap. keu K/L memerlukan penyesuaian (koreksi) atas
pencatatan akuntansi (dari SAK ke SAP).
LAPORAN KEUANGAN ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN
DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN (PP 8
/2006)
SKPD pelaksana kegiatan DDTP menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan dan
kinerja sebagaimana berlaku bagi KPA pada tingkat pemerintah pusat.
Laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan kegiatan DDTP disampaikan pada gubernur dan
menteri/pimpinan lembaga terkait. Gubernur menyiapkan laporan keuangan dan kinerja gabungan
berdasarkan laporan yang diterima dari SKPD pelaksana kegiatan DDTP dan menyampaikannya
kepada menteri/pimpinan lembaga terkait serta kepada Presiden melalui Menteri Keuangan.
Atas setiap keterlambatan penyampaian laporan keuangan oleh PA/KPA pada tingkat pemerintah pusat
karena kesengajaan dan/atau kelalaian, MenKeu selaku BUN dapat memberi sanksi administratif
berupa penangguhan pelaksanaan anggaran atau penundaan pencairan dana.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM
(periode < 1 tahun anggaran)
Lap. Keu K/L dihasilkan dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang ditetapkan
Menkeu selaku BUN.
Lap. Keu K/L disampaikan pada Presiden melalui Menkeu paling lambat 2 bulan
setelah tahun anggaran berakhir, dan pada BPK untuk diperiksa
PENYUSUNAN LAP. KEU (UNAUDITED)
Lap keu K/L yang disampaikan pada Menkeu akan digabungkan (dikonsolidasikan) untuk
penyusunan LKPP oleh Ditjen Perbendaharaan c.q. Dit. APK (Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan). Selain mengkonsolidasikan (menggabungkan) seluruh lap keu K/L dalam rangka
penyusunan LKPP, Menkeu juga wajib:
1. menyusun lap keu BUN & LAK Pemerintah Pusat untuk pertanggungjawaban pengelolaan
perbendaharaan negara
2. menyusun ikhtisar LKPN
LKPP kemudian disampaikan pada Presiden, untuk selanjutnya disampaikan pada BPK. LKPP
disampaikan kepada BPK paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Presiden
dapat mendelegasikan wewenang pada Menkeu atas nama pemerintah pusat untuk
menyampaikan LKPP (unaudited) kepada BPK dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan
keuangan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAP. KEU
Dalam memilih dan menerapkan kebijakan itu, entitas pelaporan harus memberi
pernyataan tanggung jawab terhadap substansi informasi yang disajikan dalam
laporannya, bahwa laporannya tidak akan menyesatkan para pengguna laporan,
dalam arti:
◦ mencerminkan kejujuran penyajian
◦ menggambarkan substansi yang seutuhnya/tidak ditutup-tutupi dan tidak
semata-mata menonjolkan segi hukumnya
◦ netral (bebas dari keberpihakan)
◦ mencakup semua hal yang material
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAP. KEU
Pernyataan tanggung jawab pimpinan entitas pelaporan akan membuat pimpinan tertinggi
entitas untuk hati-hati & aware pada penyusunan laporan yang wajar karena ada
konsekuensi sanksi bagi yang bersangkutan jika di kemudian hari terbukti ada kesengajaan
untuk menyesatkan penyajian laporan (dengan/tanpa sepengetahuannya).
Laporan keuangan tahunan BAPP (Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan) yang
dialokasikan kepada KL dan PEMDA disampaikan secara terpisah dan disertai dengan
pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani oleh menteri/pimpinan
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KN/L/PEMDA/SKPD
............., .......................
............., .......................
Menteri/Pimpinan Lembaga/ Gubernur/
Bupati/Walikota/.....,
(...............................…)
PERNYATAAN TELAH MEREVIEW LAP. KEUANGAN
Kepedulian (awareness) pimpinan entitas pelaporan dan entitas akuntansi pada kewajaran
lap. keu. perlu diikuti dengan sistem pengendalian intern (SPI) yang memadai untuk
meyakinkan keandalan informasi dalam lap. keu. sebelum disampaikan oleh
menteri/pimpinan lembaga.
Dalam sistem pengendalian intern harus diciptakan prosedur rekonsiliasi antara data
transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran dengan data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh BUN/BUD.
Review/monitoring atas efektivitas SPI dapat dilakukan secara on going, artinya dilakukan
sambil dilaksanakan oleh setiap unit pelaksana ybs atau oleh unit terpisah (internal audit
function atau Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)). APIP bertugas untuk memberi
quality assurance terhadap efektivitas SPI.
PERNYATAAN TELAH MEREVIEW LAP. KEUANGAN
• APIP pada KL/PEMDA melakukan reviu atas laporan keuangan dan kinerja dalam
rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh
menteri / pimpinan lembaga / gubernur / bupati / walikota
Kami telah me-reviu Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga … berupa Neraca per
31 Desember 20X1, Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk
periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 20X1 sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan dan peraturan lain terkait. Semua informasi yang dimuat dalam
laporan keuangan adalah penyajian manajemen Kementerian Negara/Lembaga …
Reviu terutama terdiri dari permintaan keterangan kepada pejabat entitas pelaporan dan
prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan. Reviu mempunyai lingkup yang jauh
lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan
terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu
kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan yang
kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
(............................)
PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal menyusun LKPP untuk disampaikan kepada Presiden dalam
rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
LKKL / LKBUN disampaikan pada kepada Menkeu (untuk penyusunan LKPP) dan BPK (untuk diaudit)
paling lambat 2 bulan setelah TA berakhir, sedangkan LKPP disampaikan pada BPK (untuk diaudit)
paling lambat 3 bulan setelah TA berakhir.
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LK K/L dan LK BUN disampaikan oleh BPK kepada DPR dan DPD
paling lambat 2 bulan setelah BPK menerima LKPP, sedangkan LHP atas LKPP harus disampaikan BPK
pada DPR dan DPD 3 selambat-lambatnya 3 bulan setelah BPK menerima LKPP (paling lambat akhir
Mei tahun anggaran berikutnya).
PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Terkait LHP keuangan, hasil pemeriksaan BPK atas LKKL dan LKBUN digunakan
pemerintah untuk melaku-kan koreksi dan penyesuaian yang diperlukan sehingga
laporan keuangan yang telah diperiksa (audited) nantinya telah memuat koreksi
dimaksud sebelum disampaikan pada DPR
UU 22/2006
UU 8/2009
UU 1/2010
UU 7/2010
UU 46/2007 UU 23/2009
43
TIME FRAME PELAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN
MENKEU BPK MENKEU DPR
NEGARA/LEMBAGA
1. Sejak 2004 pemerintah telah berhasil menyusun dan menyajikan LKPP secara
lengkap sesuai dengan UU Bidang Keuangan Negara. LKPP 2004 telah ditetapkan
dengan UU 22/2006 tentang Pertanggung-jawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2004.
3. LKPP 2015 adalah awal LKPP yang disusun berdasarkan accrual basis, sementara
LKPP 2004 – 2014 disusun berdasarkan cash towards accrual basis