Anda di halaman 1dari 21

Elektrometri

Istilah Umum
Potensiometri
Kulometri
Elektrogravimetri
Konduktometri
Voltametri
Elektrogravimetri (1)
• Berdasarkan reaksi elektrolisis
• Jumlah zat yang diendapkan sebanding
dengan arus listrik yang diberikan
• Reaksi dianggap sempurna jika n=4 (99,99%)
telah bereaksi
• Perhitungan yang penting menggunakan
persamaan Nernst
Elektrogravimetri (2)
• Fenomena polarisasi: Fenomena ketika tidak terjadi hubungan yang linear antara
potensial dan arus yang dihasilkan pada arus yang besar
• Potensial lebih (overvoltage/ P): selisih antara antara teori dan kenyataan pada
arus yang sama
Esumber arus = Esel – IR – P
• P sangat kompleks karena
dipengaruhi oleh banyak faktor
- Bentuk, ukuran dan komposisi elektroda
- Komposisi elektrolit
- Temperatur dan laju pengadukan
- Besar arus
- Fasa spesi yang bereaksi
Elektrogravimetri (3)
Polarisasi konsentrasi
Laju transport lepasnya ion/menempelnya ion dari/ke
elektroda tidak sebanding dengan jumlah seharusnya
• Terdapat 3 peristiwa: difusi, migrasi dan konveksi
• Faktor yang mempengaruhi:
 Konsentrasi reaktan
 Total konsentrasi elektrolit
 Faktor mekanik (pengadukan, dll)
 Ukuran elektroda
Pergerakan ion yang
disebabkan oleh gaya
elektrostatik antara
elektroda dan ion.
Dapat dihilangkan
dengan menambah
TISAB ke dalam
larutan

Pergerakan ion sebagai akibat Pergerakan ion disebakan


perbedaan konsentrasi di tubuh oleh adanya pengadukan,
larutan dan permukaan elektroda. Di perbedaan temperatur dan
daerah lapis difusi cenderung linear getaran
pergerakannya
Elektrogravimetri (4)
Polarisasi kinetik
Akibat batasan laju terjadinya reaksi pada
elektroda yang dipengaruhi aliran elektron
Umumnya terjadi pada proses pembentukan gas
sebagai hasil reaksi
Faktor yang mempengaruhi:
 Rapat arus
 Temperatur
Elektrogravimetri (5)
• Elektrogravimetri potensial bebas
Kelebihan:
Sistem yang sederhana
Tidak perlu pengaturan potensial
Reaksi bisa dibuat semaksimal mungkin
Kelemahan:
Sulit memisahkan campuran ion
Rentan terjadi polarisasi akibat
pengaruh ion lain
Elektrogravimetri (6)

• Elektrogravimetri potensial tetap


Terdapat Counter electrode
Kelebihan:
Pemisahan selektif
Polarisasi lebih mudah dicegah
Kekurangan:
Dibutuhkan elektroda tambahan
Dibutuhkan potensiostat
Reaksi bisa tidak sempurna
Kulometri (1)
• Coulombmetri
  : Pengukuran terhadap jumlah
muatan listrik yang dibutuhkan untuk mengkonversi
analit dari satu biloks ke biloks yang berbeda
• Sesuai dengan prinsip elektrolisis
• xF
• Aplikasi:
 Titrasi
 Pengendapan logam
Kulometri (2)
• Controlled Potential Coulometry
- Arus dapat berubah asal potensial tetap  memakai
potensiostat
- Total muatan adalah hasil integrasi arus-waktu (ingat arus
berubah-ubah)

• Controlled Curret Coulometry


- Arus dijaga tetap dengan meningkatkan potensial ketika
terjadi penurunan arus  memakai galvanostat
- Pemanfaatan utama pada titrasi kulometri dengan
menggunakan auxiliary reagen/mediator untuk menjaga
efisiensi arus 100%
- Total muatan = arus x waktu
Contoh soal (1)
Perhatikan sel elektrolisis berikut

EoCu2+|Cu = +0,342 V
EoAu3+|Au = +1,498 V
EoFe3+|Fe2+ = +0,771 V
EoNO3-|HNO2 = +0,934V
EoH2O|H2 = -0,828 V
EoO2|H2O = +1,229 V

Seluruh reaksi berlangsung di fasa air dan kondisi asam. Tentukan


potensial minimal yang harus diberikan agar didapatkan arus
sebesar 2 A dengan hambatan 0,1 Ohm pada keadaan standar.
Contoh soal (2)
Suatu campuran Bi3+ dan Sn2+ dengan konsentrasi masing-
masing 0,200 M ingin dipisahkan dengan metode
elektrogravimetri potensial tetap. Untuk mencegah
terbentuknya garam hidroksi dari kedua ion ini, maka larutan
diasamkan hingga pH 1,5.
Eo Bi3+/Bi = 0,32 V; Eo Sn2+/Sn = -0,14 V; EKJ = +0,244 V
a. Hitunglah potensial masing-masing kation saat deposisi
mulai terjadi (VS EKJ)
b. Hitung sisa konsentrasi kation pertama saat kation kedua
mulai terdeposisi
c. Berapakah potensial yang harus diberikan agar masing-
masing kation hanya tersisa maksimal10-6 M? (VS EKJ)
Contoh soal (3)
Kadar fenol di aliran air pada tungku pemanas dapat
ditentukan secara coulometri. Sebanyak 100 mL
sampel yang telah diasamkan, ditambahkan KBr
berlebih untuk menghasilkan Br2.
C6H5OH + 3 Br2  Br3C6H2OH(s) + 3 HBr
Untuk reaksi ini diperlukan arus 0,0313 A selama 7
menit dan 33 detik untuk mencapai hasil maksimal.
Hitunglah kadar fenol di dalam sampel (dalam ppm)
Contoh soal (4)
Penentuan H3AsO3 dapat dilakukan dengan
menggunakan titrasi kulometri dengan ion I3-
sebagai titran. Reaksi yang terjadi dapat ditulis
sebagai berikut
H3AsO4(aq) + 2H3O+(aq) + 2e H3AsO3(aq) + 3H2O(l) Eo = +0,559 V
I3-(aq) + 2e 3I-(aq) Eo = +0,536 V
Jelaskan kenapa titrasi tersebut sebaiknya
dilakukan pada kondisi netral (pH~7) dibandingkan
pada kondisi sangat sangat asam (pH < 0)
Tugas (1)
Konsentrasi H2S dalam drainase pertambangan dapat
diukur menggunakan titrasi kulometri dengan KI
sebagai mediator dan I3- sebagai titran menurut reaksi
H2S(aq) + (aq) + 2H2O(l) 2H3O+(aq) + I3-(aq) + S(s)
Sebanyak 50 mL sampel ditempatkan pada sel
kulometri yang berisi KI berlebih dan sedikit pati
sebagai indikator. Elektrolisis dilakukan arus tetap
84,6 mA, dibutuhkan 386 detik agar tercapat titik
akhir. Tentukan konsentrasi H2S dalam satuan ppm.
Tugas (2)
Suatu larutan terdiri dari BiO+ 0,045 M dan Co2+
0,035 M pada pH 2,5 dielektrolisis. Diketahui
EoCo2+|Co = -0,28 V; EoBiO+|Bi = +0,32 V
a. Tentukan ion yang mengendap lebih dahulu
b. Tentukan konsentrasi ion pertama ketika ion
kedua akan mengendap
c. Apakah terjadi pemisahan sempurna (Cat:
pemisahan sempurna jika reaksi 99,99%)

Anda mungkin juga menyukai