Anda di halaman 1dari 27

Pemberian ASI dan PASI

KELOMPOK 2
ANDITA MP P17324417013 TYA ANGGUN M P17324417029
VIRA SEPTIANA P17324417008 RATNA JUWITA P17324417031
LINDA PP17324417010 RULYANA P P17324417009
ASRYANTY A P17324417026 TITI HIDAYAH P17324417030
SRI DIAH R P17324417028 NENG IPAH P17324417012
AGNES G P173244170 14
ASI (Air Susu Ibu)

 Menyusui adalah cara alamiah untuk memberikan kebutuhan makanan


kepada bayi baru lahir. Dalam beberapa aspek, menyusui bayi adalah
hal yang paling ideal baik bagi ibu maupun bayinya. ASI mudah dicerna
oleh bayi. ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi terhadap
infeksi dan alergi. Bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang menderita
sakit dan sedikit mengalami gangguan gizi dibandingkan bayi yang
mendapatkan makanan lain
ASI Eksklusif

Manfaat ASI untuk Ibu :


1. Praktis dan ekonomis (tidak perlu repot membeli susu dan tidak perlu biaya).
2. ASI dapat disusukan kepada bayi setiap saat tanpa membutuhkan persiapan apapun.
3. Menyusui bayi membantu pengecilan rahim kembali ke ukuran yang normal setelah
melahirkan.
4. Menyusui bayi memperlambat datangnya haid lagi sesudah melahirkan. Dengan
begitu, menyusui dapat membantu menjarangkan kehamilan (sebagai KB awal)
karena dapat menekan kesuburan ibu à dengan syarat, ibu harus rajin menyusui / ASI
eksklusif.
5. Menyusui membantu mencegah timbulnya kanker payudara.
6. Menyusui bayi mempercepat mengembalikan bentuk tubuh ibu.
7. Menyusui bayi merupakan peristiwa dan pengalaman yang indah dan sangat
didambakan oleh para ibu.
Manfaat ASI untuk Bayi :
1. ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi dengan kandungan susunan zat
gizi berkualitas tinggi, yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi normal.
2. ASI sesuai dengan daya cerna bayi, sehingga ASI mudah dicerna oleh bayi.
3. ASI memberikan zat-zat kekebalan (imun) yang akan melindungi bayi dari
berbagai jenis infeksi. Terutama banyak terdapat pada kolustrum (ASI
pertama kali yang berwarna kekuningan). Oleh karena itu, ASI pertama kali
yang berwarna kekuningan itu jangan dibuang.
4. Komposisi ASI bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Mula-mula
setelah persalinan, akan dihasilkan kolostrum yaitu cairan berwarna kuning
jernih yang kaya akan protein. Kemudian dalam beberapa minggu cairan
akan berubah menjadi air susu biasa.
5. ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat dimana dan kapan saja.
6. Menyusui bayi adalah penting sekali untuk membangun ikatan batin antara
ibu dan anak. Tidak ada cara lain yang bisa memberikan kehangatan ibu dan
rasa aman kepada bayi selain waktu menghisap air susu ibu. Bahwa dengan
terdengarnya detak jantung yang sudah lama ia kenali; yaitu sejak di dalam
kandungan ibu ikatan batin antara ibu dan anak menjadi lebih kuat lagi.
7. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang sangat diperlukan
untuk perkembangan mental anak selanjutnya.
Media Pemberian ASI

1. Cup Feeder (Gelas Sloki)


Gelas sloki bisa digunakan pada bayi dengan kondisi berikut:
 Bayi sehat namun belum bisa atau sedang tidak bisa menyusu langsung pada ibu
 Bayi lemah, sakit atau berberat badan kurang dibawah rata-rata
 Bayi yang membutuhka pengobatan atau suplemen
 Bayi dengan kelainan pada langit-langit atau celah bibir
 Kapasitas satu gelas sloki bisa menampung 30 ml/30 cc. Meski dsiposable, gelas sloki boleh
digunakan berkali-kali. Pastikan gelas sloki yang anda beli terbuat dari pastik yang memiliki
kode ##5 sehingga aman digunakan bayi.
LANJUTAN

Cara menggunakan gelas sloki:


 Gendong bayi anda di pangkuan. Pastikan posisi kepala bayi dalam keadaan agak tegak.
Gunakan tangan untuk menopang bahu dna leher bayi.
 Berikan gelas sloki/cup feeder dengan menempelkan pada bibir bayi.
 Miringkan gelas sloki sampai ASIP menyentuh bibir bayi. Biarkan bayi menyeruput ASIP.
Jangan menuangkan ASIP ke mulut bayi.
 Jaga aliran tetap mengalir agar bayi tetap konsisten menyeruput ASIP.
 Lakukan perlahan karena anda dan bayi masih sama-sama belajar.
 Lakukan atihan berulang-ulang sampai anda dan bayi mahir dan nyaman.
Lanjutan..

2. Spoon atau sendok


 Sedok merupakan alat makan yang sangat mudah ditemukan.
Pemberian ASIP dengan sendok sudah dilakukan sejak botol dan dot
belum ditemukan. Ketika ibu harus berpisah dengan bayinya, sendok
seringkali menjadi alat bantu yang cukup menolong.
 Dalam memberikan ASIP dengan sendok sebenarnya sama dengan
gelas sloki. Posisikan bayi ahak tegak, tempelkan sendok berisi ASIP.
Biarkan mulut bayi terbuka dan sendok masuk kedalam mulut bayi.
Biasanya, resiko ASIP tumpah lebih besar
Lanjutan..

3. Pipet
Gunakan pipet yang berasal dari plastik. Hindari pipet yang terbuat dari
kaca karena beresiko melukai bayi. Cara menggunakan pipet adalah
dengan memasukkan ujung pipet ke mulut bayi, teteskan ASIP, tunggu
sampai bayi menelan ASIP-nya. Ulangi kembali.
4. Spuit
Gunakan spuit berukuran besar, jangan gunakan jarum suntiknya. Isi suit
dengan ASIP, dekatkan ujung spuit ke mulut bayi sampai mulut bayi
terbuka. Tuangkan sedikit-sedikit ke mulut bayi. Tunggu sampai bayi
menelan ASIPnya. Ulangi lagi.
Lanjutann..

5. Softcup Feeder
Softcup memiliki bentuk hampir sama dengan spuit besar, hanya saj
ujungnya melebar seperti ujung gelas sloki. Cara menggunakannya, isi
softcup dengan ASIP, kemudian tekan ujung softcup sampai ASIP mengalir
sampai mulut softcup. Tempelkan mulut softcup ke bibir bawah bayi dan
biarkan ia menyeruputnya. Jika ASIP di mulut softcup sudah hbis, tekan
kembali tabungnya sampai ASIP terisi kembali.
Teknik Menyusui

 Berikut posisi menyusui yang baik dan tandanya 


 1.      Seluruh tubuh bayi menghadap ibu dan merapat,
kepala dan badan bayi lurus (jangan hanya kepalanya saja yg
menoleh).
 2.      Mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi menyentuh
payudara.
 3.      Sebagian besar bagian hitam (aerola) payudara masuk
ke dalam mulut bayi, lebih banyak bagian hitam payudara
diatas mulut bayi dibanding yg di bawahnya.
 4.      Bibir bawah bayi melengkung keluar.
 5.      Pipi bayi membulat.
 6.      Puting susu ibu tidak terasa sakit.
 7.      Bayi menetek cukup lama dan isapannya cukup dalam.
 8.      Bayi tampak relaks dan senang
Teknik Menyusui

1. Pelukan-ayunan silang (cross-clutch hold)


Posisi ini mirip dengan posisi klasik pelukan-
ayunan, perbedaannya terletak di posisi
tangan.di mana jika bunda menyusui bayi di
sebelah kiri, gunakan tangan kiri untuk
menopang payudara sedangkan lengan dan
tangan kanan menopang bayi begitu pula
sebaliknya jika menyusui pada sebelah kanan
payudara. Posisi ini sesuai untuk digunakan
sebagai posisi menyusui bayi baru lahir
Lanjutan..

2. Posisi menyusui sambil tidur (berbaring


bersebelahan/side-lying)
Merupakan cara menyusui bayi sambil tidur di mana Ibu dan
bayi berbaring bersebelahan serta berhadapan di sisi tubuh
masing-masing. Berbaringlah di satu sisi badan dengan
bantal di belakang untuk menyangga punggung bunda.
Baringkan bayi menghadap ibu dan dalam pelukan lengan
ibu, payudara bunda harus sejajar dengan mulut bayi, geser
bayi ke atas atau ke bawah untuk memperoleh posisi bibir
bayi yang pas dengan puting susu.
Posisi menyusui bayi sambil tiduran ini sesuai untuk
menyusui pada malam hari, saat ibu yang ingin beristirahat,
untuk ibu yang memiliki payudara besar atau bagi ibu yang
menjalani operasi bedah cesar untuk menghindari jahitan
tergesek bayi.
3. Pelukan kempit (clutch/football hold)
Posisi menyusui di mana ibu duduk tegak dan bayi
diselipkan di bawah lengan bunda hampir
menyerupai mengempit tas tangan. Untuk
melakukannya, duduklah pada ranjang/ kursi yang
nyaman. Siapkan bantal di sisi ibu atau
menjepitkannya di antara badan ibu dan lengan
kursi, lalu baringkan bayi di atas bantal.Biarkan
kepala bayi beristirahat di atas bantal di pangkuan
ibu. Jika menyusui pada sebelah kanan payudara,
atur posisi bayi di sepanjang sisi kanan ibu di
mana bayi akan menyusui dan tahan bagian
belakang leher bayi dengan tangan kanan ibu.
Lakukan sebaliknya jika menyusui pada sisi kiri.
4. Posisi pelukan-kempit (clutch-hold) untuk
menyusui bayi kembar yang ditempatkan secara
paralel di kedua sisi payudara
Posisi menyusui pelukan kempit ini sesuai untuk
ibu yang melahirkan secara caesar, bayi yang
kesulitan menempel pada puting susu, bayi
yang hipotonik, lemas atau bayi prematur. Posisi
ini juga sesuai untuk menyusui bayi kembar
karena memungkinkan ibu untuk menyusui bayi
di kedua sisi payudara. Untuk cara menyusui
bayi kembar dengan posisi duduk, letakkan
bantal di bawah bayi sambil ibu menopang
punggung bagian atas keduanya dengan kedua
tangan ibu.
5. Pelukan koala (koala hold)
 Posisi menyusui di mana tubuh bayi ditopang dan diposisikan untuk
duduk (mengangkang) di paha ibu, arahkan bayi ke payudara dan
biarkan bayi menyusu dengan posisi tersebut.
6. Menyusui secara mobile
 Posisi mobile/bergerak/berpindah-pindah di mana ibu membawa bayi
dalam kain atau gendongan sambil menyusui.Posisi ini memungkinkan
ibu untuk menyusui sambil melakukan pekerjaan sehari-hari
7. Posisi menyusui bersandar (laid-back
breastfeeding)

 Ibu duduk santai bersandar pada


punggung beralaskan bantal, susui bayi
dengan posisi bayi tengkurap di atas perut
ibu.Untuk ibu yang melahirkan caesar,
susui bayi dengan posisi bayi tengkurap di
atas bahu ibu, kepala bayi menghadap ke
bawah di atas payudara sedangkan kaki
bayi di atas bahu ibu.Posisi ini juga bisa
digunakan untuk menyusui bayi kembar.
Cara Memerah ASI

Memerah dengan jari


 Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan posisi jari-jari tadi.
Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu.
Kemudian ditekan ke arah dada.
 Buatlah gerakan menggulung dengan arah ibu jari dan jari-jari ke
depan untuk memerah ASI keluar dari gudang ASI yang terdapat di
bawah kalang payudara di belakang puting susu.
 Ulangi gerakan-gerakan tersebut (1,2,3) sampai aliran ASI
berkurang. Kemudian pindahkan lokasi ibu jari ke posisi lain (misal
arah jam 9 dan jari-jari ke arah jam 3, lakukan kembali gerakan
memerah seperti tadi.
 Lakukan pada kedua payudara secara bergantian. Begitu tampak
ASI memancar dari puting susu, itu berarti gerakan tersebut sudah
benar dan berhasil menekan gudang ASI. Letakkan cangkir
bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang
diperah
Menggunakan Pompa ASI
Jika menggunakan pompa, alat pompa ASI elektrik adalah
cara bantu pemerahan ASI ASI yang paling baik dan
efektif. Hanya saja, harganya relatif mahal. Cara lain yang
lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu
menggunakan poma dengan mekanisma piston atau
pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang
seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap
jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya
bisa diatur.Sayangnya, pompa-pompa ASI yang ada di
Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak
berbentuk corong dan bohlam (squeeze and bulb). Bentuk
squeeze dan bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli
laktasi dan ASI
Cara Menyimpan ASI

 Taruh ASI dalam kantung plastik food grade, botol kaca, atau wadah
plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave,
wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
 Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
 Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan.
 Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan.
Cara Pemberian ASI

 Selanjutnya, ketika ingin memberikan ASIP pada si kecil, kita harus


menghangatkannya dulu. Namun jangan dipanaskan di atas api atau
microwave/oven karena panas tinggi mengakibatkan beberapa enzim
penyerapan mati. Mula-mula letakkan botol ASI ke dalam air dingin,
kemudian secara perlahan-lahan beri air hangat sampai ASI mencair (suhu
airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau
suhu tubuh).
 Cara pemberiannya JANGAN menggunakan  botol susu dan dot, melainkan
disuapi pakai sendokatau cangkir. Kalau si kecil langsung menyusu
dari botol, lama-lama ia jadi “bingung puting”. Jadi, ia hanya menyusu di
ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang
benar adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi.
Tanda-Tanda bahwa Bayi Telah
Mendapatkan ASI yang Cukup 
1. Bayi yang tadinya menangis akan menjadi tenang.
2. Bayi tertidur setelah minum ASI.
3. Payudara ibu yang semula tegang menjadi lembek, yang menandakan ASI telah habis.
4. Bayi kencing 6 x/ lebih per hari.
5. Popok basah minimal 6 kali per hari (bila bayi menggunakan “pampers”, bandingkan dengan berat pampers
yang baru; pampers baru tentunya lebih ringan).
6. Bayi berak sampai 4x/ hari, paling tidak sebanyak ± 1 sendok makan.
7. Warna kotoran berwarna kuning, dan warna menjadi lebih muda pada hari ke-5 setelah lahir.
8. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
9. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
10. Berat badan (BB) bayi turun tidak lebih dari 10% dari BB lahir, dan BB bayi kembali ke BB semula saat bayi
berumur 2 minggu.
11. Bayi tumbuh sesuai kurva dalam KMS.
PASI (Pengganti ASI)

Cara Memberikan Pengganti ASI / Susu Formula :


1. Berikan PASI sesuai petunjuk tenaga kesehatan.
2. Gunakan takaran dalam pengenceran PASI sesuai dengan label yang ada
dalam kaleng susu formula.
3. Air yang digunakan untuk pengenceran PASI adalah air yang sudah
dimasak sampai mendidih (matang) atau air mineral.
4. Peralatan yang digunakan untuk mengencerkan dan memberikan PASI
sebaiknya direbus dan dibilas dengan air panas mendidih.
5. Disamping pemberian PASI, berikan makanan pendamping ASI (MP ASI)
setelah bayi berumur 6 bulan.
Akibat yang Merugikan dari Pemberian PASI :
 Bagi ibu : Tidak ekonomis dan tidak praktis.
 Bagi bayi :
 Bayi tidak memperoleh zat kekebalan yang ada pada ASI, dengan
demikian dapat meningkatkan resiko infeksi.
 Ancaman kekurangan gizi, apabila diberikan tidak sesuai dengan
ketentuan petunjuk penggunaan PASI.
 Ancaman kegemukan, apabila diberikan secara berlebihan.
 Lebih mudah terserang diare dan alergi.
 Pertumbuhan mulut, rahang dan gigi tidak baik.
 Mengurangi hubungan kasih sayang ibu dan anak yang dapat
menghambat perkembangan mental selanjutnya
Macam-macam PASI

 Menurut PH-nya: ada susu asam dan manis


a. Susu asam dibuat dengan menambahkan kuman asam laktat
(laktobacillusbifidus), sehingga dari laktosa akan terbentuk asam laktat.
Manfaatkeadaan asam di antaranya adalah proses pencernaan protein
lebih cepat,merangsang pencernaan dan mecegah pertumbuhan bakteri
patologik. Tapikarena rasanya asam tidak semua bayi menyukainya.
Contoh Formula asam: Camelpo, Eledon, SMA
b. Susu manis atau formula manis mempunyai rasa manis sehingga
lebihdisukai bayi. Contoh:Bebelac, Enamil, Lactogen, Morinaga, SGM2
 Menurut kadar nutrien
a. Rendah/bebas laktosa: LLM, Almiron, Morinaga NL 33, Bebelac FL. Kadarlaktosa
direndahkan atau dihilangkan sama sekali, manfaat formula miadalah pada mencret yang
disebabkan oleh kekurangan enzim laktosa, yangdapat terjadi karena kelainan bawaan,
kerusakan usus halus akibatinfeksi atau kelainan menahun.
b. Tinggi trigliseride rantai sedang: Portagen, Caprilon.
Berlainan dengan lemak yang lazim terdapat dalam makanan atau susu sapi.
Untukpenyerapan trigliseride rantai sedang tidak diperlukan empedu jenis asamlemak mi
mudah diserap, dimetabolisme dan ditransportasi. Manfaatnyadigunakan pada penyakit yang
disertai gangguan penyerapan lemak sepertiakibat gangguan pankreas atau saluran emepdu
c. Tinggi protein: Nutramigen,Diberikan pada gangguan penyerapan protein seperti mencret
khronis ataualergi protein
 Menurut bahan utama sumber protein, misalnya: kacang kedele
seperti: Prosobee, Nutri Soja, NursoyDiberikan pada bayi yang alergi
terhadap susu sapi.
 Menurut tujuan penggunaana. Prematur: Nenatal, Enfalac, Premature
Formula. Pada susu inikomposisi nutrien berbeda disesuaikan dengan
kebutuhan dan kesiapan bayiprematur, susunan protein lebih tinggi,
laktosa rendah, lemak tinggi,vitamin tinggi, mineral tingg
thankyou

Anda mungkin juga menyukai