Anda di halaman 1dari 27

KEGAWATAN

PADA ANAK
Mariza,M.Kep
1. Aspirasi Benda Asing

Tersedak berhubungan dengan masalah jalan nafas


karena adanya sumbatan di tenggorokan

Kasus tersedak dapat mengenai semua Umur


Pada kasus orang tersedak, KORBAN AKAN SULIT
BICARA. KENALI tanda2 yg diberikan korban untuk
menunjukkan adanya sumbatan pada jalan nafasnya....
TERSEDAK
 Kejadian yang sangat serius dan
mengancam kehidupan

Tersedak menyebabkan jalan


nafas tersumbat, bayi tidak dapat
menangis atau bersuara.
Etiologi
Makanan, minuman. Ex : kacang, permen, anggur,
jagung, susu

benda2 kecil seperti kancing, biji2an, koin, kelereng,


bedak tabur dll.
Pengkajian :
Korban dapat sambil memegang atau mencengkeram lehernya. Hal itu
merupakan tanda umum dari tersedak.
Segera tanyakan, “Apa anda tersedak?”
Jika korban mengangguk tanpa bersuara, maka itu tanda sumbatan
total, segera atasi
Jika korban masih dapat bersuara, itu tanda-tanda penyumbatan
ringan dan korban dapat batuk, jangan menghalangi proses batuk dan
usaha bernapas spontan dari korban
Pada bayi yang tersedak, harus diperhatikan apakah ada perubahan
sikap bayi tersebut karena mereka belum bisa melakukan tanda umum
tersedak.

Perubahan yang mungkin terlihat adalah kesulitan bernapas, batuk


yang lemah, dan suara tangisan lemah
Penanganan kegawatan
Bebaskan jalan napas dengan cara :

A. BACK BLOW (Tepukan di Punggung)

1. Tempatkan bayi tengkurap.


 
2. Tangan yang memegang bayi, leher bayi letakkan antara jempol dan telunjuk.
 
3. Badan bayi (dada dan perut) ada di lengan penolong.
 
4. Tepuk2 punggung bayi. Keras tapi lembut!

5. Setelah 5 kali tepukan. Cek tenggorokan apakah sudah keluar apa belum.

6. Ulangi manuver beberapa kali sambil meminta pertolongan ambulans atau


sembari perjalanan ke fasilitas medis.
BAYI
B. CHEST THRUST (Hentakan di dada)
1. Letakkan bayi pada alas keras.
2. Tekan tulang dada bagian tengah dengan 2 jari
(untuk menurunkan tenaga penolong agar tidak berlebihan).
3. Tekan sampai 5 kali dan cek apakah sumbatan keluar.
4. Ulangi manuver beberapa kali sambil meminta pertolongan
ambulans atau sembari perjalanan ke fasilitas medis.
kombinasikan kedua cara di atas.
Bayi menjadi tidak sadar
• Tempatkan bayi di permukaan datar dan cari bantuan
• Periksa bagian dalam mulut bayia pakah ada benda asing atau cairan
• Buka mulut bayi dgn ibu jari dan jari lain memegang lidah dan rahang
bawah dan tengadahkan perlahan
• Bila melihat benda asing lakukan penyapuan dg jari, hati2 tidak
mendirong terlalu jauh, bila tdk ada benda asing terlihat jgn
membersihkan mulut
• Bila tidk bernapas posisikan kepala bayi dan buka jalan napas
• jika muntah bersihkan sebelum memberikan napas buatan
• Lakukan RJP
Anak-anak
Penanganan pada Anak
Tepukan di punggung (back blow)
1. Berdiri di belakang korban dengan sedikit bergeser kesamping
2. Miringkan korban sedikit ke depan dan sangga dada korban dengan
salah satu tangan
3. Berikan lima kali tepukan di punggung bagian atas di antara tulang
belikat menggunakan tangan bagian bawah
Anak-anak
Hentakan pada perut
Syarat : tangan penolong masih muat di
ulu hati anak. Korban Sekitar usia di
atas 3-4 tahun

Manuver tidak boleh terlalu keras.


SECUKUPNYA!!
2. Asfiksia
Asfiksia terjadi apabila pada saat lahir bayi
mengalami gangguan pertukaran gas dan
transpor O2

kekurangan persediaan O2 dan kesulitan


pengeluaran O2

bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan


teratur segera setelah lahir

14
Faktor resiko kejadian asfiksia
• Faktor Ibu
• Toksemia, pre/eklamsia
• Hipotensi karena plasenta previa & solusio palasenta
• Ibu dengan penyakit DM, jantung, ginjal
• Gangguan kontraksi uterus, partus lama

• Faktor Janin/bayi
• Gangguan aliran tali pusat
• Depresi pernafasan pada bayi karena obat anestesi yang diberikan pada ibu
• Gangguan tumbang intrauterin

15
Penegakan diagnosa
• Diagnosa dini penderita asfiksis mempunyai arti penting dalam merencanakan
resusitasi yang akan dilakukan.
1. Diagnosa Intra uterin
 Melakukan pemeriksaan DJJ apabila kurang dari 100/mnt atau lebih dari
160/mnt
 Melihat gambaran hipoksis janin/kekeruhan air ketuban Amnioskopi

2. Diagnosa pada saat persalinan


 Melakukan pemeriksaan pH darah janin yang diperoleh dengan
mengambil sediaan darah dari kulit kepala melalui servik yang sudah
terbuka (Nilai pH kurang dari 7 menandakan asidosis)
 Air ketuban mengandung mekonium

16
3. Diagnosa setelah bayi lahir
• Dilakukan dengan menetapkan nilai APGAR Score. Menurut nilai Apgar maka
asfiksia dikelompokkan :
• Asfiksis berat : Nilai Apgar 0-3
• Asfiksis sedang : Nilai Apgar 4-6
• Bisa beradaptasi dg kehidupan : 7-10

17
Penatalaksanaan
1. Keringkan bayi setelah lahir, dan dihangatkan
2. Letakkan diatas meja resusitasi dalam posisis Trendelenburg dan bersihkan
saluran nafas dari cairan amnion, lendir, bekuan darah. rangsang bayi dengan
memukul kaki atau memijit tendon Achilles.
3. Apabila dengan tindakan umum tidak ada terlihat nafas spontan

lakukan resusitasi aktif sambil memperhatikan Apgar agar gangguan


homeostasis yang terjadi dapat segera ditanggulangi dan akibat lanjut hipoksia
dapat dibatasi

19
4. Pemberian obat (setelah bantuan ventilasi dan sirkulasi telah
diperbaiki) :
• Pada asfiksis berat pemberian Natrium Bikarbonat 2-4 mEq/kg BB diberikan
bersama glukosa 15-20% dosis 2-4 ml/kg BB.
• Antibiotik profilaksis spektrum luas biasanya golongan ampisilin dan
aminoglikosida Infeksi sekunder
• Adrenalin 1:10000 dengan dosis 0,1-0,2 ml/kg BB Apabila bayi masih
menderita bradikardi
• Kalsium glukonat IV 50-100 ml/kg BB Kontraksi otot jantung (kadang-
kadang)
• Nalokson hidroklorida IV/IM 0,02 mg/kg BB Apabila bayi yang menderita
asfiksia karena ibu yang mendapat terapi narkotik selama persalinan.

20
3. Penganiayaan pada Anak
• Suatu tindakan yang dengan sengaja dilakukan sehingga menimbulkan
sakit dan cedera fisik yang berat dan nyata atau emosional terhadap
seorang anak.

• Penganiayaan anak terjadi pada semua kelompok budaya, agama,


sosial ekonomi dan profesi.

21
• Faktor resiko yang berhubungan dengan penganiayaan
• Status ekonomi rendah
• Orang tua yang mengalami penganiayaan semasa anak-anak
• Penyalahgunaan zat pada orang tua
• Isolasi sosial pada orang tua
• Anak dengan kondisi kronis spt Retardasi Mental, serebral palsi

• Empat jenis penganiayaan pada anak :


• Penganiayaan fisik
• Penganiayaan emosional
• Penganiayaan seksual
• Pengabaian

22
Manifestasi klinik
• Cedera kulit
• Merupakan tanda penganiayaan yang paling umum dan mudah di kenal. Spt memer,
berbentuk cakaran
• Kerontokan rambut
• Kerontokan rambut traumatik ketika rambut anak ditarik, dipakai menyeret atau
menyentak shg dpt memecahkan pembuluh darah
• Cedera eksternal pada kepala, muka, mulut
• Luka , perdarahan, kemerahan, pembengkakan pada kanal telinga luar, bibir pecah,
gigi goyang dan copot, laserasi pada lidah, kedua mata hematom

23
• Cedera termal
• Luka bakar menimbulkan tanda jelas akibat siraman air hangat, setrikaan.
• Fraktur dan dislokasi
• Benturan dengan sengaja, terpelintirnya ekstremitas
• Penganiayaan seksual
• Laserasi dan iritasi pada genitalia eksterna, infeksi saluran kemih berulang, penyakit
kelamin, kehamilan pada remaja
• Pengabaian
• Gejala pengabaian mencerminkan kurangnya perawatan fisik dan medis.
Manifestasi antara lain gagal tumbang, banyaknnya luka bekas gigitan hewan, feses
atau kotoran pada lipatan kulit, anak tampak tidak terawat dengan baik

24
Pengkajian
1. Wawancara riwayat kesehatan dan wawancara oranng tua harus
dilakukan segera
2. Pemeriksaan fisik lengkap, termasuk pengkajian sosial, emosional
dan kognitif
3. Observasi interaksi anak-orang tua, termasuk frekuensi kontak dan
lamanya kunjungan orang tua ke anak
4. Status emosional orang tua

25
Intervensi Keperawatan
• Lakukan resusitasi dan stabilisasi seperlunya
• Lindungi cedera lebih lanjut
• Laporkan adanya kecurigaan penganiayaan
• Dokumentasikan hasil pengakajian fisik, interaksi dengan orang tua dan ungkapan
verbal anak
• Berikan perawatan pendukung (psikolog, psikiater)
• Buat rujukan yang sesuai (spesialis kehidupan anak, lembaga perlindungan anak,
pekerja sosial, perawat komunitas, kelas untuk orang tua)

26
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai