Anda di halaman 1dari 82

KONFERENSI KLINIK

Kamis, 20 Februari 2020


Melaporkan Pasien Obstetri
Dari tanggal 17 s/d 19 Februari 2020
Pelapor :
dr. Alfi Marita Tristiarti
(Semester IV)

Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Rumah Sakit dr. Moewardi
Surakarta • 1
2020
2

Pernyataan

Saya dr. Alfi Marita Tristiarti sebagai pelapor Obstetri


tanggal 17 s/d 19 Februari 2020 menyatakan bahwa
data-data yang saya tampilkan adalah data yang
sebenarnya

•2
3

Resume
• Total Pasien : 17 kasus
• Partus Fisiologis : -kasus
• Partus Patologis : 2 kasus
• Mayor Obstetri : 7 kasus
• Minor Obstetri : -kasus
• ICU : 1 kasus
• Rawat Bersama : 2 kasus
• Pasien Dipondokkan : 5 kasus
• Rencana Mayor Obstetri : -kasus

•3
4

Rekapitulasi Kontrasepsi

• IUD Pasca plasenta


– Pervaginam : 0 dari 2 kasus
– SC : 2 dari 7 kasus
• MOW : 4 kasus

•4
5

PARTUS FISIOLOGIS
NIHIL

•5
6

PARTUS PATOLOGIS
2 KASUS

•6
Kala II lama : 1 kasus

1. Ny. KET, G2P00100, 30 tahun, UK 39 minggu


dr. Kiko (R3) telah menolong persalinan spontan pada
G2P00100, UK 39 minggu, kala II lama

Lahir bayi laki-laki, BBL 3400 gram, AS 8-9-10


Surat rujukan
Morbus Hansen : 1 kasus
2. Ny. SRY, G2P10001, 36 tahun, UK 33 minggu
dr. Aris (R3) telah menolong persalinan spontan G2P10001,
UK 33 minggu, dengan Morbus Hansen, TBJ 2454 gram

Lahir bayi perempuan, BBL 2400 gram, AS 8-9-10

Ballard score 25 ~ UK 33 minggu


Dermato-Venerologi
Dx : Tx :
• Fenomena lucio pada • Inf. NaCL 0,9% 20 tpm
MHMB type LL dengan • Inj. Methylprednisolon
sekundigravida 62,5 mg/24 jam (IV)
• Ofloxacin 1x400 mg
• Lampren 1x100 mg
• Rawat luka dengan NaCl
0,9% 10-15 menit
• Gentamicin ointment 2x
sehari
Interna
Dx : Tx :
• MH MB tipe LL • VIP Albumin 3x1
• G2P1A0 32 WGA
• Hipoalbumin berat
14
31

MAYOR OBSTETRI
6 KASUS

•31
SOL : 1 KASUS
1. Ny. SIM, G3P20002, 38 tahun, UK 35 minggu
dr. Ine (R6) didampingi dr. Suryo (R7) dengan asisten dr. Tata
(R4) telah melakukan SCTP-em + MOW a.i hamil preterm
inpartu + Ibu Space Occupying Lesion

Dx : G3P20002, UK 35 minggu, inpartu kala I fase laten +


Space Occupying Lesion (SOL) e.c suspek massa
temporal kiri + trombositopenia (AT 119), TBJ 1960 gram

Lahir bayi laki-laki, BBL 2100 gram, AS 6-7-8


Ballard skor 30 ~ UK 35 minggu
Tanggal S O A P
17/2/20 O: Ku/kes: baik/CM Multigravida hamil preterm Pro SCTP em+MOW
Kenceng-kenceng (+) Konsul anestesi, perina,

SOAP
17.00 TD: 120/80 N: 89 RR: 20 S: inpartu kala I fase laten jantung dan bedah saraf
36,5 dengan ibu cefalgia ec SOL
Mata: anemis (-) ikterik (-)
Thorak: cor reguler, murmur
(-), gallop (-)
Pulmo SDV +/+, rbh -/-, rbk -/-
wh -/-
Abd: supel, NT (-), teraba
janin tunggal, IU, djj (+) 144
x/m, his 2x/10/20-40”
Gen: VU tenang, dinding
vagina dbn, pembukaan 2 cm,
portio lunak, eff 25%

Lahir bayi laki-laki , BBL


2100 gr, AS 5-7-8
Lahir plasenta kesan
lengkap bentuk cakram uk
18x18x1,5 cm

Post SCTP em + MOW ai ibu Inj ketorolac 30 mg/8 jam


p.O vit c 2x50 mg
multiara hamil
pretermdengan ibu cefalgia
ec SOL ec susp tumor cerebri
regio temporal sinistra
CT SCAN
PEB KOMPLIKASI : 2 KASUS
1. Ny. SHN, G3P20002, 40 tahun, UK 38 minggu
dr. Inne (R6) didampingi dr. Adi (R7) dengan asisten dr. Tata
(R4) atas izin dr. Eric Edwin Yuliantara, Sp.OG (K) telah
melakukan SCTP em + MOW a.i PEB komplikasi

Dx : G3P20002, UK 38 minggu, Fetal hipoksia, PEB, HELLP


Syndrome, belum inpartu, TBJ 2914 gram

Lahir bayi laki-laki , BBL 2650 gram, AS 7-8-9


RUJUKAN
CTG

PRE RESUSITASI POST RESUSITASI


2. NY. DAV, G2P10001, 25 tahun, 36 minggu
dr. Beta (R4) didampingi dr. Sera (R7) dengan assisten dr.
Dehan (R3) atas izin Prof. DR. dr. KRMT. Tedjo D.O., Sp.OG (K)
telah melakukan SCTP Em + Insersi IUD a.i PEB dengan
komplikasi

Dx : G2P10001, 36 minggu, PEB, belum inpartu +


oligohidramnion + hipokalemia (2.8)

Lahir Bayi perempuan, BBL 2000 gram, AS 6-7-8


Ballard score 30~ 36 minggu
Tanggal S O A P
18/02/2020 G2p1a0, 25 TAHUN UK 36 ku/kes: sedang/CM G2P10001, 35 minggu, Pro SCTP em + IUD
MINGGU Protap PEB :

SOAP
VS: TD: 192/116 N:124 RR:20, S: 36,5 Impending eklamsia, PEB
13.30 I : Laki-laki, 9 th, 2100 Mata: anemis (-) ikterik (-) Partial HELLP sindrom pada -O2 3 lpm NK
gram, spt, bidan Thorak: cor regular, murmur (-), gallop (-) belum inpartu+ riw. SC 10 -Inf RL 12 tpm
II ; hamil ni Abdomen : Supel, NT (-), teraba janin tunggal tahun yang lalu + -Inj. MgSO4 20% 4 gr
Rujukan RS kasih ibu IU puka, preskep, belum mauk panggul, His Oligohidramnion + Insuf renal inisial dose (selesai)
dengan PEB partial HELLP (-) , DJJ (+) 155/ menit, HIS (-), TFU 26 cm ~ (cr 2.3) TBJ 1709 gram dilanjutkan 0.5 gr/jam
sindrom , G1P0A0. 2015 gram selama 24 jam
Pasien merasa hamil 8 Genital : darah (-), discharge (-) -Nifedipin 10 mg/8 jam
bulan lebih, gerakan janin USG: -Awasi kKU/VS/ DJJ/tanda
dirasa kurang aktif, EFBW : 2294 gr impending eklampsi
kencang-kencang teratur AFI (2.72) Metildopa 500 mg/8 jam
belum dirasakan, air Plasenta di corpus anterior gr II KIE d informed consent
ketuban belum dirasakan
keluar, lendir darah (-), CTG :
nyeri kepala depan (-), NST katagori I
pandangan kabur (-), nyeri
ulu hati(-), mual muntah Lab : hb 10.2, ht 31, al 7.1, at 108, ae 3.93,
(-), sesak (-), pt/aptt 11.6/31.3, ot/pt 21/22, Cr 0.5, ur 18,
LDH 570, NA 136, K 2.8, Cl 10, ewits +1
R. ANC : rutin di bidan tiap
bulan
Kontrol Sp.OG 1 x
RPD :
DM/Asma/jantung/alergi/
HT sejak 2 hari SMRS .
Riw. Mondok : di RS kasih
ibu 2 hari, 16/02/19 Dx :
PEB dengan partial HELLP
sindrom h 35 minggu 4
hari
Tx : Inj. MgSo4 6 gr 4
plabot
Inj. Dexa 10 mg/hari 2x
pemberian
Plasenta Previa Totalis : 1 KASUS
4. Ny. AIN, G4P20012, 38 tahun, UK 38 minggu
dr. Riza (R6) didampingi dr. Anes (R7) dengan asisten dr. Ani (R3)
atas izin dr. Eric Edwin Yuliantara, SpOG(K) telah melakukan Re-
SCTP-El + Tubektomi dekstra a.i Plasenta Previa Totalis, hamil
aterm, Belum Inpartu + riwayat SC

Dx Pre Op : G4P20012, UK 38+2 minggu, Plasenta Previa Totalis


MAP Low Risk, belum inpartu + riwayat SC 2x +
riwayat laparotomi ec. KET 9 tahun yang lalu, TBJ
3404 gram
Dx PostOp : P30013, Plasenta Previa Totalis + riwayat SC 2x +
riwayat laparotomi ec. KET 9 tahun yang lalu

Lahir Bayi Perempuan, BBL 3400 gram, AS 7-8-9


IMPENDING EKLAMPSIA: 1 KASUS
5. NY. SRH, G2P10001, 31 tahun, 31 minggu
dr. Elvan (R6) didampingi dr. Todung (R7) dengan assisten dr.
Dehan (R3) atas izin Prof. DR. dr. KRMT. Tedjo D.O. Sp.OG (K)
telah melakukan Re-SCTP-Em + Insersi IUD a.i impending
eklamsia

Dx : G2P10001, UK 35 minggu, Impending eklampsia, Partial


HELLP sindrom, belum inpartu + riwayat SC 10 tahun
yang lalu + Oligohidramnion, TBJ 1709 gram

Lahir Bayi perempuan, BBL 1900 gram, AS 7-8-9


Ballard skor 20 ~ 32 minggu
Tanggal S O A P
18/02/2020 G2p1a0, 31 TAHUN UK 35 ku/kes: sedang/CM G2P10001, 35 minggu, Pro SCTP em + IUD
MINGGU Protap PEB :

SOAP
VS: TD: 192/116 N:124 RR:20, S: 36,5 Impending eklamsia, PEB
18.00 I : Laki-laki, 10 th, SC ai Mata: anemis (-) ikterik (-) Partial HELLP sindrom pada -O2 3 lpm NK
Peb di RS mitra husada Thorak: cor regular, murmur (-), gallop (-) belum inpartu+ riw. SC 10 -Inf RL 12 tpm
klaten 1900 gr, aterm Abdomen : Supel, NT (-), teraba janin tahun yang lalu + -Inj. MgSO4 20% 4 gr
II ; hamil ni tunggal IU puka, preskep, belum mauk Oligohidramnion + Insuf inisial dose (selesai)
Pasien rujukan PKU panggul, His (-) , DJJ (+) 146x/ menit, HIS (-) renal (cr 2.3) TBJ 1709 gram dilanjutkan 0.5 gr/jam
delanggu dengan Genital : darah (-), discharge (-) selama 24 jam
keterangan Krisis HT + PE Ekstremitas : refelek patella meningkat -Nifedipin 10 mg/8 jam
+ riw. SC. USG: -Awasi kKU/VS/
Pasien merasa hamil 8 EFBW : 1709 gr DJJ/tanda impending
bulan lebih, gerakan janin SDP (0.99) eklampsi
dirasa kurang aktif, Metildopa 500 mg/8 jam
kencang-kencang teratur CTG : KIE d informed consent
belum dirasakan, air NST katagori I
ketuban belum dirasakan
keluar, lendir darah (-), Lab :
nyeri kepala depan (+), Hb 11.7, ht 33, al 14.9, at 237, ae 3.52,
pandangan kabur (+), Pt/aptt 12.1/29.6, gds 101, ot/pt 20/6, alb
nyeri ulu hati(-), mual 3.1, cr 2.3, ur 23, LDH 851, Na 135, K 3.7, cl
muntah (+), sesak (-), 104, ewitz +3
R. ANC : di bidan 3x, di
Sp.OG ( dr. Ema Sp.OG ) di
RS PKU Delanggu

RPD :
DM/Asma/jantung/alergi
/ HT sejak 1 hari SMRS .
Hamil anak ke 1,
FETAL DISTRESS: 1 KASUS
6. Ny. SRW, G3P10011, 37 tahun, UK 33 minggu
dr. Wawan (R4) didampingi dr. Abi (R7) dengan asisten dr.
Dira (R3) atas izin dr. Eric Edwin Yuliantara, Sp.OG (K) telah
melakukan SCTP-Em ai Fetal Distress

Dx : G3P10011, UK 33 minggu, Fetal distress, PEB, IUGR, letak


lintang (kepala di kanan, punggung di bawah) belum
inpartu + oligohidramnion + obesitas kelas I, TBJ 663
gram

Lahir Bayi perempuan, BBL 700 gram, As 1-3-4-5


Ballard skor 22~ 33 minggu
Ponderal index 2,87 ~ simetris IUGR
Pulmonary Hypertension : 1 KASUS
7. Ny. APS, G4P20012, 33 tahun, UK 36+1 minggu
dr. Sera (R7) dengan asisten dr. Elvan (R6) dan dr. Anin (R3)
atas izin dr. Nutria Widya Purna A Sp.OG (K) M.Kes telah
melakukan Re-SCTP-El + MOW ai Pulmonary Hypertension

Dx pre op : G4P20012, 33 tahun UK 36 minggu, belum inpartu


dengan high probability of PH NYHA IV dengan riw. SC 2x
dengan janin susp. ASD, TBJ 2542 gram
Dx post op : P21013, 33 tahun high probability of PH NYHA IV
dengan riw. SC 2x dengan janin susp. ASD

Lahir Bayi perempuan, BBL 1850 gram, AS 5-7-8


Ballard skor
Ponderal index
30

MINOR OBSTETRI
NIHIL

•89
ICU
NIHIL

•90
RAWAT BERSAMA
2 KASUS

•91
FLAMBOYAN 10 BED 7E

1. Ny. SIM, P21003, 38 tahun


Dx : P21003, Post SCTP em + MOW ai Space Occupying Lesion
(SOL) e.c suspek massa temporal kiri + trombositopenia
(AT 119) DPH I
Tx :
• Inj Ketorolac 30mg/8jam
• Vitamin C 2x 50 mg
• Terapi lain~TS Bedah saraf
BEDAH
Dx : Tx :
• Cephalgia ec SOL ec massa di • O2 3 lpm
left temporal cerebri region • Head up
• IVFD NaCL 12 tpm
• Metamizole inj 1 amp /8 jam
• Ranitidin inj 1 amp/12 jam
• Plan : MRI
Bipolar : 1 kasus
2. Ny. ANJ, G1P0-0, 24 tahun, UK 21 minggu
Dx : G1P0-0, UK 21 minggu, gangguan afektif bipolar episode
kini mania dengan gangguan psikotik, TBJ 424 gram
Tx :
• Konservatif pertahankan kehamilan
• Hemafort 1x1
• Tx lain ~ TS Psikiatri
• Obati dengan kategori FDA
PSIKIATRI
Dx : Tx :
• Ax 1 : gangguan afektif • Inj. Deladryl 2 x 1 amp
Bipolar Eps. Kini mania • Seroquel 2x50 mg
dengan gejala Psikotik (F31.2) • Depaket 2x 50 mg
• Ax II : Belum cukup dalam
• Ax III : G1 P0A0, hamil 24
minggu
• Ax IV : BAD
• Ax V : GAF current 50-41
42

PASIEN DIPONDOKAN
5 KASUS

•100
KPD : 3 KASUS
1. Ny. SRW, G3P20002, 41 tahun, UK 33+4 minggu
Dx : G2P20002, UK 33+4 minggu, KPD 8 jam, presbo, belum
inpartu, hipertensi gestasional, TBJ 1958 gram
Tx :
• Manajemen ekspektatif
• Restriksi aktifitas
• Inj. MgSo4 20% 4 gr inisial dosis dilanjutkan MgSo4 1 gr/
jam selama 24 jam
• Inj. Dexamethasone 5 mg/12 jam (2 hari)
• Inj. Vicillin 1 gr/8 jam
• Nifedipin 3x10 mg
• Observasi KU/ VS/ DJJ/ tanda infeksi
Tanggal S O A P
17/2/202 G3P20002, 41 tahun, UK 33+4 minggu KU: Baik, CM G3P20002 UK 33+4 • Menagement
0 I. Laki2, 25 th, BBL 2300 gr, spt, bidan TD : 160/100mmhg minggu, KPD 8 jam, ekspektatif
II. laki2, 15 th, BBL 2200 gr, spt, bidan N : 82x/mnt presbo belum • Restriksi
III. Hamil ini RR : 26 x/mnt inpartu, hipertensi aktifitas
S : 36,4 gestational, EFW • Inj. MgSO4
HPMT Datang sendiri dengan keluhan rembes Mata : Ca-/-, Si -/- 1958 gr 20% initial dose
25/6/19 sejkak 8 jam SMRS, pasien merasa hamil Tho : C/P dbn 4 mg,
HPL 8 bulan lebih, gerakan jkanin masih Abdomen : Supel, NT(-), BU (+), teraba janin dilanjutkan
2/4/20 dirasakan, kenceng2 teratur (-), BAK tunggal IU, memanjang, puka, presbo, His (-) dengan
UK baik, tidalk anyang anyangan, riwayat DJJ (+) 144 x/mnt maintenance 1
33+4 trauma disangkal, riwayat dipijat Genital : gr/jam selama
minggu disangkal Insp : V/U tenang, dinding vagina dbn, portio 24 jam
livid, OUE tertutup, tampak cairan mengalir • Inj.
Riwayat ANC rutin di bidan puskesmas dari OUE, darah (-) discharge (-), nitrazin test Dexametason 5
banyuanyar (4x) (+) mg/12 jam (2
  hari)
RPD : USG • Inj. Vicillin 1
HT/DM/asma/alergi/sakit jantung Tampak janin tunggal IU DJJ (+) gr/12 jam
disangkal BPD = 8.29 cm ~ 33+2 minggu • Nefidipin 3x10
HC = 28.09 cm ~ 30+5 minggu mg
AC = 27.30 cm ~ 31+3 minggu • Awasi
FL = 5,97 ~ 31+1 minggu KU/VS/DJJ/tand
EFW 1958 gram a-tanda infeksi
Tampak plasenta insersi di corpus anterior
Tampak air ketuban kesan cukup (SDP 4.27,
AFI 17.70
Tidak tampak kelainan mayor pada janin

LAB
Hb 11.3, HT 33, AL 10.9, AT 284, AE 3.84, GDS
85, HBsAg NR,
Urin rutin : pH 7.5, Leukosit (-), Nitrit (-),
protein (-), Keton (-)
USG
CTG
2. Ny. SGH, G2P00010, 38 tahun, UK 30+5 minggu
Dx : G2P00010, UK 30+5 minggu KPD 8 jam, letak lintang (kepala
di kiri, punggung diatas) belum inpartu, TBJ 2051 gram
Tx :
• Manajemen ekspektatif
• Inj. MgSO4 20% 4 gr dilanjutkan 1 gr/jam selama 24 jam
(neuroprotektor)
• Inj. Dexametason 5 mg/12 jam (2 hari)
• Inj. Vicillin 1 gr/8 jam
• Awasi KU/VS/DJJ/tanda persalinan/tanda infeksi
Tanggal S O A P
17/2/20 Ku/kes: sedang CM G2P00010, 38 tahun, Manajemen

SOAP
G2P00010, 38 tahun, UK 30+5 TD: 129/79 HR: 86 RR: UK 30+5 minggu, KPD ekspektatif
minggu 18 S: 36,5 8 jam letak lintang Inj. MgSO4 20% 4gr
I: Ab, 6 minggu, kuret (-), th 2012 Mata CA -/- SI -/- (kepala dikiri inisial dose
II: hamil ini Thorak cor pulmo dbn punggung diatas) pada dilanjutkan 1
Abd: Supel NT (-), sekundigravida gr/jam selama 24
Rujukan dari RS PKU Delanggu teraba janin tunggal IU, Nullipara hamil jam
dengan keterangan G2P0A1 UK letakk lintang (kepala di preterm belum inpartu Inj dexametason 5
30+4 minggu dengan PPROM. kiri punggung diatas), mg/12 jam selama
Pasien merasa hamil 7 bulan. his (-), djj (+) 144 x/m 2 hari
Gerakan janin masih dirasakan Gen: inspekulo: VU Inj Vicillin 1 gr/8
(+), kenceng (-), air rembes tenang , dinding vagina jam
dirasakan keluar sejak 8 jam dbn, portio livid, OUE Awasi
SMRS, lendir darah (-), keputihan tertutup, tampak cairan KU/VS/DJJ/tanda
(+), demam (-), bak nyeri (-), BAK mengalir dari OUE, persalinan
anyang-anyagan (-) jernih tidak berbau ,
nitrazin test (+)
Riw ANC:
rutin kontrol tiap bulan di SpOG USG:TBJ: 2051 gram
(dr. Munir SpOG PKU Delanggu) SDP 5,24 cm
CTG NST katagori I
RPD:
DM/HT/alergi/asma jantung
disangkal
ADMISSION
3. Ny. TIM, G4P11012, 39 tahun, UK 32+1 minggu
Dx : G4P11012, UK 32+1 minggu, KPD 8 jam, belum inpartu,
TBJ 2100 gram
Tx :
• Manajemen ekspektatif
• Inj. MgSO4 20% 4 gr dilanjutkan 1 gr/jam selama 24
jam (neuroprotektor)
• Inj. Dexametason 5 mg/12 jam (2 hari)
• Inj. Vicillin 1 gr/8 jam
• Awasi KU/VS/DJJ/tanda persalinan/tanda infeksi
Tanggal S O A P

17/2/20 G4P11012, 39 tahun, UK 32+1 minggu Ku/kes: sedang CM G4P11012, UK 32+1 Manajemen

SOAP
I: perempuan, , 17 th, BBL 1600 gr, 7 TD: 129/79 HR: 86 RR: 18 minggu KPD 8 jam belum ekspektatif
bulan S: 36,5 inpartu TBJ 2100 gr Inj. MgSO4 20% 4gr
II : perempuan, 11 th, BBL 2300 , spt, Mata CA -/- SI -/- inisial dose dilanjutkan
bidan di maluku Thorak cor pulmo dbn 1 gr/jam selama 24
III : Ab, Kuret (+) di Rs Oen, 2018 Abd: Supel NT (-), teraba jam (selesai)
IV: hamil ini janin tunggal IU, puka, Inj dexametason 5
preskep, DJJ (+) mg/12 jam selama 2
Pasien datang sendiri dengan keluhan 156x/menit, HIS (-), TFU hari
rembes dari jalan lahir sejak 8 jam 27~ 2170 gr Inj Vicillin 1 gr/8 jam
SMRS . Gen: inspekulo: VU Awasi
Gerakan janin masih dirasakan (+), tenang , dinding vagina KU/VS/DJJ/tanda
kenceng (-), air rembes dirasakan dbn, portio livid, OUE persalinan
keluar sejak 8 jam SMRS, lendir darah tertutup, tampak cairan
(-), keputihan (-), demam (-), bak nyeri mengalir dari OUE, jernih
(-), BAK anyang-anyagan (-) tidak berbau , nitrazin test
(+)
Riw ANC: di RS Indriati 2x dg dr. Anton
Sp.OG
Di RS moewardi

RPD:
DM/HT/alergi/asma jantung disangkal
Riwayat APH : 1 kasus
4. Ny. WIN, G2P00010, 23 tahun, UK 29+2 minggu
Dx : G2P00010, UK 29+2 minggu, Riwayat Antepartum
Haemorrhage e.c Plasenta Previa Totalis, letak lintang
(kepala dikanan punggung diatas), belum inpartu, TBJ
1331 gram
Tx :
• Konservatif pertahankan kehamilan
• Inj. MgSO4 20% 4 gr dilanjutkan 1 gr/jam selama 24 jam
(neuroprotektor)
• Inj. Dexametason 5 mg/12 jam (2 hari)
• Awasi KU/VS/DJJ/tanda persalinan/tanda infeksi
Tanggal S O A P
18/02/2 G2P00001, 23 tahun, UK 29+2 Ku/kes: sedang CM G2P00001, UK 29+2 Manajemen

SOAP
0 minggu TD: 138/790 HR: 83 RR: Riw. APH ec PPT letak ekspektatif
16-00 I : Ab 2017, kuret (+) RS kustati 18 S: 36,5 lintang (kepala dikanan Inj. MgSO4 20% 4gr
II : hamil ini Mata CA -/- SI -/- punggung diatas ) inisial dose
Thorak cor pulmo dbn belum inpartu TBJ dilanjutkan 1
Pasien datang sendiri Abd: Supel NT (-), 1331 gr gr/jam selama 24
dengankeluhan keluar darah dari teraba janin tunggal IU, jam
jalan lahir sejak 1 hari SMRS . letak lintang , DJJ (+) Inj dexametason 5
Pasien merasa hamil 8 bulan. 156x/menit, HIS (-), mg/12 jam selama
Gerakan janin masih dirasakan Gen: inspekulo: VU 2 hari
(+), kenceng (-), air rembes tenang , dinding vagina Inj Vicillin 1 gr/8
dirasakan keluar sejak 8 jam dbn, portio livid, OUE jam
SMRS, lendir darah (-). tertutup, tak tampak Awasi
darah mengalir dari KU/VS/DJJ/tanda
Riw ANC: rutin di bidan OUE persalinan
Di Sp.OG (dr. Dewi Sp.OG 3x )
TBj : 1331 gr
RPD: Plasenta di corpus
DM/HT/alergi/asma jantung posterior meluar
disangkal menutupi OUI
R. Mondok : 28-30/01/20 di RS SDP (5.04)
DKT karena perdarahan
Dx : plasenta previa NST kat I
TX : Tranfusi (-) vitamin tambah Lab :
darah hb 11.0, ht 33, al 12.7,
at 281, ae 3.88, gds 84
Eklampsia : 1 PASIEN
5. Ny. TRI, P20012, 32 tahun
Dx : P20012, post SC H -2 a.i eklampsia pada multipara hamil
aterm
Tx :
• Observasi Masa nifas
• Protab PEB :
– O2 NK 3 lpm
– Inf RL 12 tpm
– Inj. MgSO4 (selesai)
– nifedipin 3x10 mg
– Awasi KU/VS tanda eklamsia
• As. Mefenamat 3x500 mg
• Vit C 2x50 mg
Tanggal S O A P

18/02/20 P20012, 32 th Ku/kes: sedang CM P20012 post SC H -2 ai Obs. Masa nifas

SOAP
19.00 I : Ab, kuret 2006, RB anisa TD: 127/77 HR: 99 RR: 18 eklamsia pada multipara Protab PEB : -O2 NK 3
II : laki-laki, vakum ai kala 2 lama , S: 36,5 hamil aterm lpm
2010, 3100 gr Mata CA -/- SI -/- - Inf RL 12 tpm
III : lakilaki, SC ai Eklamsia, 2 hari yll, Thorak cor pulmo dbn - Inj. MgSO4 (selesai)
di RSUD Boyolali 2800 gr Abd: Supel NT (-), TFU 2 - nifedipin 3x10 mg
jari bawah pusat, kontraksi - Awasi KU/VS tanda
Paien Konsulan TS jantung dengan (-) eklamsia
keterangan Post SC , riw. Eklamsia , Gen : darah (-) discharge (-) As. Mefenamat 3x500
leukositois susp. Sepsis lokea (+) mg
Pasien rujukan RSUD Boyolali dengan Vit C 2x50 mg
keterangan eklamsia , PPCM. Hasil CT scan : 17/02/20
Pasien riw. Kejang 6x, 2x sebelum sc 4  tidak ada kelainan
x sesudah SC , tanggal 16/02/19 Hasil echo RSUD boyolali :
Pusing (-), mual (-), muntah (-), nyeri EF 47%, kesan
kepala (-), pandangan Kabbur (-) cardiomyoatianteroseptal,
RPD : DM/HT/Asma/jantung /alergi dg LV sistolic disfunction
disangkal
R mondok : di RSUD boyolali 16/02/20 Echo 18/02/20 di RSDM :
s/d hari ini : EF 67% tidak ada kelainan
Tx : Inj. Ondansetron 4 mg/8 jam
Inj. Mg So4 (seelesai)
Inj. OMZ 40 mg/12 jam
Inj. Ampisilin 1 gr/8 jam
Inj. As. Tranex 500 mg/8 jam
Metronidazole 500 mg/8 jam
Furosemid 20 mg/8 jam
DISKUSI

•130
Tanggal S O A P

18/02/20 G3P2A0, 36+1 mingu Ku/kes: sedang CM G3P20002, UK 36 minggu, Pro Re-SCTP EM+ MOW
I : laki-laki, 8 th, BBL 2700 gr AC ai Inj. Cefazolin 2gr

SOAP
17.00 TD: 130/80 HR: 88 RR: 30 S: Belum inpartu dengan high
panggul sempit d RS aceh 36,5 Sp.O2 80% degan o2 3 probability of PH NYHA IV + Konsul jantung,
II : laki-laki, 5.5 th, SC ai riw. Sc 3800 gr di lpm riw. SC 2x dengan janin susp. anestesi, perina
rs aceh ASD + TBJ 2542 gram Inj. Furosemid 20 mg
III : Ab 9 bulan , kuret (+) di rs aceh , 2018 Mata CA -/- SI -/- bolus durante op
IV : hamil ini Thorak cor pulmo dbn KIE s/d kematian di meja
Abd: Supel NT (-), teraba janin oprasi
tunggal IU, lpuka, preskep, DJJ
RPD : DM/HT/Asma/alergi disangkal (+) 138 x/menit, HIS (-),
Jantung : ASD baru tahu saat hamil ini Gen: darah (-) discharge (-)
Riw. Mondok :
-13/02/20 s/d 16/02/20 TBj : 2542 gram
Dx : multigravida hamil preterm dengan SDP (3.08)
high probability of PH NYHA II + rw. SC 2x Plasenta di anterior gr II
TX : Inj. Dexa 5 mg/12 jam NST kat I
Lab :
Dx jantung : ASD bidirectional shunt TR Hb 14.5, ht 44, al 7.4, at 245,
severe, PR Moderate, high probability of ae 5.00, pt/aptt 32.7, gds 70
PH
NYHA III ef 75%
PJB
Riw. Pmx : 14/02/20 : dr. Nutria Sp.OG (K)
TBJ 2063 gram, plasenta di fundus
44

Ny. APS, G4P20012, 33 tahun, UK 36+1 minggu

G4P20012, 33 tahun UK 36 minggu, belum


inpartu dengan high probability of PH
NYHA IV dengan riw. SC 2x dengan
janin susp. ASD, TBJ 2542 gram
KRONOLOGIS
18/02/20 17.00

Seorang pasien G4P20012, 33 tahun UK 36 minggu datang sendiri dengan


keluhan sesak sejak siang, tidak berkurang dengan istirahat. Pasien merasa
hamil 9 bulan. Gerakan janin masih dirasakan (+), kenceng teratur (-), air
ketuban rembes belum dirasakan keluar sejak 8 jam SMRS, lendir darah (-).

Paritas :
I : laki-laki, 8 th, BBL 2700 gr AC ai panggul
Menikah 1x/ 9 tahun
sempit d RS Aceh
Riwayat KB (-)
II : laki-laki, 5.5 th, SC ai riw. Sc 3800 gr di RS
HPMT : 10/6/2019
Aceh
HPL : 16/3/2020
III : Ab 9 bulan , kuret (+) di RS Aceh , 2018
UK : 36+1 minggu
IV : hamil ini

133
47

Riwayat ANC

• Rutin di Sp.OG setiap bulan : Dr. dr. M. Adrianes B Sp.O (K) poli
cendana RSDM

Riwayat penyakit dahulu

• Riwayat Asma/DM/Hipertensi/Alergi disangkal


• Riwayat penyakit jantung : ASD sejak kecil

135
48

RIWAYAT PENGOBATAN

• Tanggal 13/2/20 – 16/2/20


• Diagnosis : Multigravida hamil preterm belum inpartu dengan High
Probability of Pulmonary Hypertension NYHA II belum inpartu dan riw SC
2x
• Terapi : inj Dexamethason 5 mg/12 jam selama 2 hari
• Dx jantung : ASD bidirectional shunt TR severe PR Moderate high
probability of PH, NYHA II EF 75%, Penyakit jantung bawaan
• TX Jantung : sildenafil 50 mg/12 jam, furosemide 40 mg 1-0-0, NAC 200
mg/12 jam

136
49
Pemeriksaan Fisik
• Sedang , CM (tampak sesak)
• BB awal 90 kg, BB saat ini 101 kg, TB 155 cm, BMI
37,4 (Obesitas kelas II)
KU/VS • TD 130/80 mmHg, HR 88 x/menit , suhu 36.5 , RR
38 x/m, Sat O2 80 % NK 3 lpm

Kepala • Mata = konjungtiva anemis (-), Ikterik (-)

• Cor : BJ I, II reguler, bising (+)


Thorax • Pulmo : SDV (+/+), Ronkhi (-), wheezing (-)

• Supel, NT (-) janin tunggal, IU, preskep, memanjang,


puka, kepala belum masuk panggul, DJJ (+) 138x/mnt
Abdomen His (-) TFU 27 cm ~ TBJ 2170 gr

• Darah (-) discharge (-)


Genital

• Edema tungkai bawah (+) clubbing finger (+)


Ekstremitas
50
ULTRASONOGRAFI
19/2/2020
• Tampak janin tunggal, IU, preskep, DJJ (+)
• FB :
– BPD 8,7 cm ~ uk 35+1 minggu
– HC 29,9 cm ~ uk 33+1 minggu
– AC 30,38 cm ~ uk 34+1 minggu
– FL 5,04 cm ~ uk 30+4 minggu
– EFW 2542 gram
• Tampak plasenta insersi di corpus anterior grade II
• Tampak ketuban kesan cukup (SDP 3,08)
• Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor
• Kesan janin saat ini dalam keadaan baik

138
PEMERIKSAAN STAFF
14 Februari 2020
dr. Nutria Sp.OG (K)
• Tampak janin tunggal, hidup, intrauterine, preskep, DJJ
148x/menit
• EFW : 2063 gram
• Tampak plasenta insersi di corpus grade II
• Tampak air ketuban kesan sedikit (SDP 2,5)
• Dopller velosimetri : a. umbilicalis dan a. cerebri media dbn
• PI 1,22/1,17 >1
• RI 0,62 / 0,72 < 1
• CPR > 1 prognosis baik
• Cardiac CTR > 50% dengan ASD

139
ECHOCARDIOGRAFI
Kesimpulan :
ASD II bidirectional shunt
Kontraktilitas LV baik EF 74%
TR Severe
PR Moderate
High Probability of PH
53
LABORATORIUM RSDM
18/2/2020
• Hb 14,5 • Analisa gas darah :
• Al 7,4 – Ph 7,518
– BE8,8
• At 245
– PCO2 38,9
• Ht 44 – PO2 16,6
• Ae 5 – Ht 42
• PT 12,9 – HCO3 31,9
• APTT 32,7 – Total CO2 33,1
– O2 sat 35,1
• INR 0,999
– Laktat arteri 0,7
• GDS 70

142
57

TS CARDIO

Dx : Tx :
ASD II bidirectional shunt Sildenafil 3x50 mg
EF 74% Inj furosemide 40 mg
TR severe bolus dilanjutkan 20
PR moderate mg/12 jam
High probability of PH
NYHA III

143
58

Diagnosis : Terapi : Advice staff :


G3P20002, UK 36 Pro Re-SCTP EM+ Acc diagnosis
MOW tidak acc terapi
minggu, Belum Perbaikan KU
inpartu dengan Inj. Cefazolin 2gr terlebih dahulu
high probability of Konsul jantung, ReSCTP em +
PH NYHA IV anestesi, perina MOW pk 06.00
dengan riw. SC 2x Inj
Inj. Furosemid 20 mg dexamethasone 5
dengan janin susp. bolus durante op mg (extra)
ASD, TBJ 2542 KIE s/d kematian di Inj furosemide 20
gram meja oprasi mg bolus

144
LAPORAN DURANTE OPERASI
• Insisi dilakukan secara pfanensteil
• Insisi diperdalam lapis demi lapis hingga peritoneum parietal tampak
uterus gravida
• Plica vesicouterina dibebaskan, dilakukan insisi SBR bentuk semilunar dan
dilebarkan secara tumpul
• KK dipecah tampak air ketuban jernih
• Tangan operator meluksir kepala bayi, tangan asisten mendorong fundus
• Lahir bayi laki-laki BBL 1300 gr maserasi (-)
• Tali pusat diklem, plasenta dilahirkan lengkap, ukuran 15x15x1,5 cm
• Bloody angle diklem, kontrol perdarahan, perdarahan (-)
• SBR dijahit secara jelujur terkunci
• Operasi selesai

145
ANESTESI DURANTE OPERASI

146
DISKUSI

Morbidity

Management

147
Hipertensi pulmonal pada kehamilan

Pada kehamilan, secara fisiologis Pada pasien dengan hipertensi


terjadi perubahan pada sistem pulmonal, terjadi vasokonstriksi
kardiovascular berupa peningkatan pada pembuluh darah pulmonal
cardiac ouput dan penurunan yang menyebabkan terjadinya
sistemik vascular resistensi gangguan shunt

148
Terjadi efek sistemik berupa terjadi hipoksia hingga asidosis yang
menyebabkan kegagalan pada Ventrikel Kanan dan berujung pada gagal
jantung

149
INSIDENSI
• Kematian maternal pada
hipertensi pulmonal terjadi
sebanyak 30–56% dan
kematian janin sebanyak
11–28%
• Penyebab kematian : gagal
jantung kanan akibat
intracardiac shunting
• Risiko kematian terjadi
pada 24 jam setelah
persalinan akibat
gangguan hemodinamik,
komplikasi perdarahan dan
anestesia

150
GEJALA KLINIS
KLASIFIKASI FUNGSIONAL JANTUNG
MENURUT NYHA

151
RISIKO
KEHAMILAN

152
PENILAIAN RISIKO KEHAMILAN

153
71

154
75
PERENCANAAN KEHAMILAN SELANJUTNYA
Management prekonsepsi

Pasien dengan PH dianjurkan


untuk menggunakan kontrasepsi
untuk mengatur kehamilannya

156
Management Trimester I

157
Management Trimester II-III
Pasien berisiko terjadi persalinan
prematur dan risiko terjadinya
emboli
Tatalaksana khusus :
CCB
Vitamin K
Diuretik
Anti trombolitik

158
15
9

Terminasi kehamilan

• Dengan adanya
hipertensi pulmonal
pada kehamilan pada
pasien ini, persalinan
sesar dianjurkan
sebagai metode
persalinan

(HKFM, 2012)

159
Persalinan pervaginam dilarang pada
pasien PH
1. Valsava maneuver meningkatkan
tekanan intrathoracis
2. Vasovagal respons menurunkan
venous return
3. Nyeri menstimulasi nervus simpatik

1. Operasi Caesar lebih dianjurkan


2. Operasi emergency dilakukan jika
terjadi gangguan hemodinamik ibu,
perburukan pada janin atau dalam
persalinan yang berhubungan
dengan kontraksi
3. Operasi elective dilakukan usia
kehamilan 34-36 minggu lebih
dianjurkan, berhubungan dengan
persiapan operasi
160
Pemilihan anestesi

Best approach for PH

Penggunaan anestesi general


tidak direkomendasikan karena
menurunkan kontraksi jantung TIDAK DIANJURKAN
Menyebabkan perubahan hemodinamik
tidak terkontrol dan sistemik hipotensi

161
Perawatan post partum

1. Masa kritis terjadi pada 48-72


jam post partum
2. Balance cairan dipantau
secara ketat, termasuk
penggantian darah sebanyak
yang telah dikeluarkan
3. Thromboprophylaksis seperti
LMWH direkomendasikan
sampai pasien mobilisasi
4. Pemberian oksitosin i.v lambat
dianjurkan
5. Metilergometrin
dikontraindikasikan
6. Pemberian stocking elastic
dianjurkan

162
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai