Anda di halaman 1dari 19

KEANEKARAGAMAN HAYATI

DAN
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
• METODE: INQUIRY DAN DISKUSI

• ALASANNYA:

AGAR SISWA DIBERIKAN KEBEBASAN UNTUK MENGEMBANGKAN


KEMAMPUANNYA DENGAN BERPIKIR KRITIS DAN SISTEMATIS UNTUK
MENCARI DAN MENEMUKAN JAWABAN DARI PERTANYAAN YANG
DIBERIKAN.
KEKAYAAN JENIS HAYATI INDONESIA
• Indonesia tidak hanya merupakan negara mega biodiversty tetapi juga mempunyai tingkat endemisme
yang tinggi.

• Dari segi ekosistem, paling tidak terdapat 42 ekosistem daratan alami dan lima ekosistem lautan
terdapat di Indonesia, dari padang es dan padang rumput pegunungan di Irian Jaya sampai berbagai
jenis hutan hujan dataran rendah di Kalimantan; dari terumbu karang sampai padang lamun di laut dan
rawa bakau atau mangrove.

• Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan sosial-ekonomi
dan kebudayaan masyarakat Indonesia maupun bagi negara secara keseluruhan.

• Adanya sumber daya alam hayati yang berlimpah, terutama dalam hal tumbuhan yang bernilai ekonomi
dan dalam keanekaragaman jenis membuat Indonesia juga dikenal sebagai pusat keanekaragaman dunia
atau pusat vavilov.
NILAI KEKAYAAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
• Pasokan Makanan
• Produk Pestisida Alami
• Obat-obatan
• Pupuk
• Bahan Baku Rumah Tangga/ Industri
PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

1. Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila


ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
2. Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
3. Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan
paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat
mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat
musim berkembang biak.
4. Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan
dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional.
Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah
terancam punah.
PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

Pelestarian terhadap keanekaragaman hayati di negara Indonesia dapat


digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a) Pelestarian eks situ. Pelestarian eks situ merupakan suatu usaha


pelestarian yang dilakukan dengan cara memindahkan makhluk hidup
dari habitat aslinya. Contoh pelestarian eks situ yaitu kebun botani,
taman safari, dan kebun binatang.

b) Pelestarian in situ. Pelestarian in situ merupakan suatu usaha


pelestarian terhadap makhluk hidup yang dilakukan di habitat aslinya.
Contoh pelestarian in situ yaitu taman nasional, hutan lindung, dan
cagar alam.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
• Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang
didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
• Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang
berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan
oleh Carl Von Linne (1707-1778)
• Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
1. Sistem artifisial / buatan
• Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh
peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat
makhluk hidup.
• Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan
Theophratus (370 SM).
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
2. Sistem natural atau alami
• Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal
(morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi)
secara alamiah.
• Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus
(abad ke-18).
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
3. Sistem modern (filogenetik)
• Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada
hubungan kekerabatan secara evolusioner
• Carles Darwin dalam teori evolusi.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Manfaat dan Tujuan Sistem Klasifikasi:

Tujuan:

• Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.

• Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis lain

• Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.

• Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Manfaat dan Tujuan Sistem Klasifikasi:

Manfaat:

• Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat


beraneka ragam.

• Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk


hidup.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Tahapan Klasifikasi

• Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.

• Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.

• Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson. ordo.

• Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.

• Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk
hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Tingkatan takson
• Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International
Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological
Nomenclature.
Kingdom (kerajaan)
Divisio atau fillum
Kelas (classis)
Ordo (bangsa)
Famili (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Perkembangan Sistem Klasifikasi

• Aristoteles (384-322 SM) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok


besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan.
• Yang termasuk kingdom tumbuhan adalah semua mahluk hidup yang mempunyai
dinding sel dan dapat berfotosintesis. Sedangkan pengelompokan dunia hewan
berdasarkan kemampuan berpindah tempat. Pada system klasifikasi ini, jamur
dikelompokkan ke dalam kingdom plantae.
• Kemudian, diketahui bahwa jamur tidak berklorofil dan dinding selnya
mengandung kitin. Oleh karena itu, jamur dipisahkan menjadi kingdom tersendiri
sehingga mahluk hidup dibedakan lagi menjadi 3 kelompok kingdom, yaitu Fungi
(jamur), Tumbuhan dan Hewan.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
• Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Linnaeus.

1. Sistem Dua kingdom,


yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), dan Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan).
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735.

2.Sistem Tiga Kingdom,


yaitu: Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), dan
Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana).
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
3.Sistem Empat Kingdom,
yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera. Sistem Ini
dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956.

4.Sistem Lima Kingdom,


Yaitu Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan), Kingdom Protista, Kingdom Monera, dan Kingdom Fungi
(Dunia Jamur). Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
Robert H. Whittaker tahun 1969.
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Tata nama binominal nomenklatur

• Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang


sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup.
• Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu
menggunakan dua kata (nama genus dan species).
• Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
SISITEM KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
1. Nama Ilmiah suatu species terdiri atas dua kata yang merupakan kata latin atau
yang dilatinkan, kata pertama menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua
menunjukkan jenis (epitheton specificum).

2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama
penunjuk jenis digunakan huruf kecil.

3. Nama ilmiah harus ditulis berbeda dengan kata-kata lainnya dalam sebuah
paragraph atau kalimat (misalnya ditulis miring atau digarisbawahi).

Padi (Oryza sativa)

Anda mungkin juga menyukai