Anda di halaman 1dari 24

YAYASAN WAKAF UMI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MEDICAL EDUCATION UNIT (MEU)
BLOK TUMBUH KEMBANG
DAN GERIATRI
HUKUM DAN SUNNAH NABAWI
BERKAITAN DENGAN ANAK
Disajikam dalam Perkuliahan “Tumbuh Kembang
Anak” pada Fakultas Kedokteran Universitas Muslim
Indonesia
Tanggal 17 April 2017 M
19 Rajab 1438 H
Oleh
M. Arfah Shiddiq
I. MUKADIMAH

Salah satu faktor yang berpengaruh


dalam menciptakan suasan kondusif
suatu bangsa adalah terwujudnya
kehidupan rumah tangga yang harmonis
atau keluarga sakinah, mawaddah wa
rahmah. Oleh karena itu, memelihara
keturunan salah satu hal yang sangat
diperhatikan dalam Islam.
Lanjutan
Kelahiran anak disambut dengan
gembira karena anak adalah buah hati
yang berasal dari darah daging ayah
dan ibunya. Alquran surah As Shaffat
(37):101 :
“Maka Kami beri kabar gembira
kepadanya dengan (kelahiran) seorang
anak yang sangat sabar”.
ANAK MENURUT ISLAM
Anak (masa kanak-kanak) adalah mereka yang
belum masuk kategori baligh

Baligh PRA BALIGH/ANAK-ANAK


-Indikatornya: Mereka yang Aqil Baligh sudah
-Haid pada anak wanita mendapatkan taklif
-Mimpi basah bagi anak (pembebanan) hukum syara’,
Laki-laki wajib mempertanggungjawabkan
setiap ucapan, sikap, dan
tindakan yang mereka lakukan,
II. Ajaran Islam tentang
Pemeliharaan Anak

1. Hak Janin
Janin dalam kandungan meskipun
belum berbentuk manusia sempurna,
tetapi dalam Islam telah dipandang
sebagai layaknya anak manusia. Karena
itu, janin memiliki hak untuk hidup dan
dihormati.
Lanjutan
2. Diazankan pada telinga bayi
Anak yang baru lahir diazankan pada
telinga kanan dan iqamah pada telinga
kiri. Hal ini didasarkan pada hadits yang
diriwayatkan Ibnu Abbas sbb:
“Bahwa nabi saw telah mengazankan di
telinga Hasan bin Ali ketika baru
dilahirkan dan iqamah di telinga kirinya
(HR. Al-Baihaqy).
lanjutan
3. Tahnik Mulut Bayi
Tahnik adalah mengoleskan kurma atau
manisan ke dalam mulut bayi sebelum
disusukan. Hal ini didasari hadits riwayat Abi
Burdah dari Abu Musa sbb:
“Aku dikarunia kelahiran seorang anak laki-laki,
kemudian aku membawanya kepada nabi saw.,
beliau memberi nama Ibrahim dan
mentahniknya serta mendoakannya dengan
keberkahan, kemudian nabi menyerahkan
kembali kepadaku” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lanjutan
4. Aqieqah
Aqieqah adalah menyembelih kambing karena
kelahiran anak sebagai tanda syukur kepada
Allah swt berdasarkan hadits nabi saw:
“Bersama anak itu ada aqieqah. Maka
tumpahkanlah darah baginya (dengan
menyembelih kambing) dan jauhkanlah
penyakit dari padanya.” (HR. Bukhari, Ahmad,
Abu Daud,dan Ibnu Majah).
Lanjutan
5. Tasmiah
Tasmiah adalah pemberian nama yang berfungsi
untuk menunjukkan identitas seseorang. Nama
juga berfungsi sebagai do’a dan harapan. Oleh
karena itu, ajaran Islam menganjurkan agar setiap
anak diberi nama yang baik sebagai mana sabda
Rasulullah saw. sbb: “Sesungguhnya kalian
diakhirat kelak akan dipanggil dengan nama-nama
kalian dan nama bapakmu karena itu perbaguslah
nama kalian”. (HR. Abu daud)
‫‪Lanjutan‬‬

‫َح َّد َثنَا َع ْم ٌرو النَّاقِ ُد َوُم َح َّم ُد بْ ُن َع ْب ِد اللَّ ِه بْ ِن نُ َم ْي ٍر َج ِم ًيعا َع ْن ُس ْفيَا َن قَ َ‬
‫ال‬
‫َع ْم ٌرو َح َّد َثنَا ُس ْفيَا ُن بْ ُن عَُي ْينَةَ َح َّد َثنَا ابْ ُن ال ُْم ْن َك ِد ِر أَنَّهُ َس ِم َع َجابَِر بْ َن‬
‫يك أَبَا‬ ‫ِ‬
‫ن‬ ‫ك‬
‫ْ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫اَل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫اس‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫اه‬ ‫م‬‫َّ‬ ‫س‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫اَل‬‫غ‬
‫ُ‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫ٍ‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫د‬‫ِ‬‫ل‬‫و‬ ‫و‬
‫اُل‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫د‬ ‫َع ْب‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ٌ َ ُ‬ ‫َ ُ َ َُ‬
‫ك لَ ُه‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ت‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫ع‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ع‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫ُ َْ ََ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َْ ً‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫اَل‬ ‫الْ َق َ‬
‫م‬ ‫اس‬
‫ام َح َّد َثنَا يَ ِزي ُد َي ْعنِي‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫س‬ ‫ِ‬
‫الر ْح َم ِن و َح َّدثَن َ ْ ُ ْ َ‬
‫ب‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ُ‬‫ة‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫ُم‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ك َع ْب َد َّ‬ ‫َس ِم ْابنَ َ‬ ‫ال أ ْ‬ ‫َف َق َ‬
‫يل َي ْعنِي ابْ َن عُلَيَّةَ‬ ‫ابن ُزري ٍع ح و ح َّد َثنَا َعلِ ُّي بن حج ٍر ح َّد َثنَا إِسم ِ‬
‫ع‬
‫َْ ُ‬ ‫ُْ ُ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َْ‬
‫اس ِم َع ْن ُم َح َّم ِد بْ ِن ال ُْم ْن َك ِد ِر َع ْن َجابِ ٍر بِ ِمثْ ِل‬ ‫كِاَل هما َعن رو ِح ب ِن الْ َق ِ‬
‫ُ َ ْ َْ ْ‬
‫ك َع ْينًا‬ ‫َُ‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ع‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫و‬
‫اَل‬ ‫ر‬‫ك‬‫ُ‬ ‫ذ‬‫ْ‬ ‫ي‬ ‫م‬‫َ‬‫ل‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫اب‬ ‫يث‬‫ِ‬ ‫د‬‫ِ‬ ‫َح‬
‫ْ َُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ‬
Lanjutan

• Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Muhammad bin


'Abdillah bin Numair seluruhnya dari Sufyan. 'Amru berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Al Munkadir; bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata;
Suatu ketika seseorang diantara kami mempunyai anak, lalu dia memberinya
nama Al Qasim. Maka kami berkata; Kami tidak akan menjuluki kamu dengan
Abu Al Qasim dan kami tidak senang dengan nama anakmu itu. Kemudian
orang tersebut menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan hal
itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah anakmu
nama Abdurrahman." Dan telah menceritakan kepadaku Umayyah bin
Bistham; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Demikian
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada
kami 'Ali bin Hujr; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu
'Ulayyah seluruhnya dari Rauh bin Al Qasim dari Muhammad bin Al Munkadir
dari Jabir seperti Hadits Ibnu Uyainah, namun dia tidak menyebutkan; 'dan
kami tidak senang dengan nama anakmu itu. (HR. Muslim)
Lanjutan
6. Mencukur Rambut
Mencukur rambut kepala anak yang baru
dilahirkan termasuk sunnah sebagaimana
dinyatakan dalam hadits dari Samurah:
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya. Ia
disembelihkan (kambing) pada hari ke
tujuh dari kelahirannya dan dicukur serta
diberi nama”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Lanjutan
7. Memberi Asi
Ajaran Islam menetapkan anak diberi
ASI selama dua tahun, sebagaimana
Firman Allah dalam QS.al-Baqarah
(2):233 sbb:
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui
anak-anaknya dua tahun bagi yang
jngin menyusui secara sempurna...”
Lanjutan
8. Khitan (Sunnat)
Khitan adalah memotong kulit kepala zakar
(penis) laki-laki sehingga terbuka. Dasarnya,
hadits Rasulullah saw. sbb:
“Rasulullah saw mengaqiqah Hasan dan
Husain serta mengkhitan keduanya pada
hari ketujuh dari kelahirannya”. (HR. Al-
Baihaqi).
III. Tanggung Jawab Keluarga dalam
Tumbuh Kembang Anak
Al Qur’an Surah At Tahrim, (66):6 menyatakan: “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka ….”
Bertolak dari ayat tersebut, maka keluarga bertanggung
jawab dalam masa tumbuh kembang anak.
1.Dalam keluarga anak mendapatkan pengaruh dari
keluarganya pada masa yang amat penting dan paling
kritis dalam pendidikan anak, terutama tahun-tahun
pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah).
Lanjutan
2. Keluarga mempunyai peranan
besar dalam membina akhlak anak,
karena keluarga merupakan unit
yang terkecil yang akan membentuk
masyarakat. Apabila keluarga baik
maka baiklah masyarakat dan
bangsa.
3. Enam tahun pertama
a. Tunjukkan kasih sayang kedua orangtua,
agar anak belajar untuk dapat mengasihi
orang lain
b. Mengajar anak disiplin.
c. Orangtua menunjukkan keteladananm
kepada anak sejak dini.
d. Ajarkan sopan santun pergaulan dan
tata cara bertpakaian yang rapih.
4. Usia setelah enam tahun
a. Orangtua memperkenalkan Allah sesuai
dengan daya serap anak
b. Ajarkan membaca Al Qur'an.
c. Ajarkan tentang hak2 orang tua
d. Ajarkan tentang aturan-aturan yang berlaku
di rumah dan di masyarakat.
e. Kembangkan rasa percaya diri & tanggung
jawab dalam diri anak
5. Masa Remaja
a. Jadikan anak sebagai mitra dialog, beri perhatian
dan dengarkan pendapatnya.
b. Perkenalkan kepada anak hukum-hukum yang
terkait dengan aqil baligh.
c. Beri motivasi untuk melaksanakan kewajibannya
baik kepada Allah maupun terhadap sesama.
d. Arahkan aktifitasnya ke arah hal-hal yang
bermanfaat.
e. Upayakan anak bergaul dengan sahabat yang
berakhlak baik.
IV. KHATIMAH
• Al-Qur’an menggambarkan manusia
sebagai makhluk Tuhan yang termulia,
baik dari segi kejadian dan struktur
pisiknya maupun dari segi potensi
rohaninya (akal dan qalbu).
• Oleh karena itu, kehadiran anak dalam
sebuah keluarga mendapatkan
perhatian khusus, mulai janin sampai
aqil-baligh.
Anak merupakan investasi yang tidak ternilai
harganya bagi orang tuanya, seperti hadist
Rasulullah yang menyatakan:
"Apabila manusia meninggal dunia, maka
terputuslah amalannya kecuali, tiga perkara:
shadakah jariyah, ilmu bermanfaat, atau
anak shaleh yang mendo'akan orangtuanya."
(HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َواهللُ َويِل ُّ اْ َّلت ْوفْيق َواْهل َدا َيه‬

‫ِ‬
‫لسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َوَر ْح َمةُ اْهلل َوَب َرَكا تُ ُه‬
‫واَ َّ‬

Anda mungkin juga menyukai