Anda di halaman 1dari 47

HUKUM PENERBANGAN

RAIHAN FARHAN RAMADHAN


17010124
TP.C
2
Subyek
3

ANNEX I. Personnel Licensing


ANNEX VI. Operation of Aircraft
ANNEX VIII. Airworthiness of Aircraft
ANNEX X. Radio Navigational Aids
ANNEX XI. Air Traffic Services (ATS) Route
ANNEX XIII. Aircraft Accident dan iccident Ivestigation
ANNEX XIX Safety Managemet System
Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic)
USIA PENGETAHUAN
Pemohon harus Pemohon harus menunjukkan tingkat pengetahuan
berusia tidak kurang relevan dengan hak istimewa yang akan diberikan dan
dari 18 tahun. sesuai dengan tanggung jawab pemegang lisensi
perawatan pesawat

Aircraft engineering

karakteristik dan aplikasi bahan konstruksi pesawat terbang termasuk


prinsip-prinsip konstruksi dan berfungsinya struktur pesawat, pengikat
teknik; powerplants dan sistem yang terkait; kekuatan mekanik, fluida,
listrik dan elektronik sumber; instrumen pesawat terbang dan sistem
tampilan; sistem kontrol kapal udara; dan navigasi udara dan sistem
komunikasi; Perawatan pesawat
PENGERTIAN
5
.
Licence adalah surat ijin yang memberi hak wewenang kepada seseorang
untuk melakukan tugas tertentu.
Rating adalah suatu kewenangan yang tercantum dalam didalam licence
yang menetapkan persyaratan khusus, hak-hak dan batasan-batasan
mengenai licence tersebut.
Pilot adalah seseorang yang memiliki licence penerbang yang berlaku dan
dikeluarkan serta diberlakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara.
Peraturan Umum
6
Internatioanal Standard and Recommended Practices yang ditetapkan
untuk pemberian licence, tercakup didalam dokumen ICAO annex-1 dan
ditujukan untuk pemberian licence kepada :
a.Flight Crew
1)Private Pilot – aeroplane dan Helicopter
2)Commercial Pilot – aeroplane dan Helicopter
3)Airline Transport Pilot – aeroplane dan Helicopter
4)Glider Pilot
5)Free Balloon Pilot
6)Flight Navigator
7)Flight Engineering
b.Personnel Lain
1)Aircraft Maintenance (Technician/Engineer Type I & II
2)Air Traffic Controller (ATC)
3)Flight Operation Officer (FOO)
4)Aeronautical Station Operator.
Kewenagan Bertindak sebagai Aircraft Maintanance
7

Tidak seorangpun boleh bertindak sebagai anggota Aircraft maintenance


(technician/engineer/mechanic) kecuali mereka yang telah memiliki
licence yang masih berlaku, dan sesuai dengan spesifikasi tugas yang
akan dilakukan.
Licence tersebut harus dikeluarkan oleh negara dimana licence didaftarkan
atau oleh negara lain, dan dinyatakan berlaku oleh negara tersebut.
PERNYATAAN BERLAKU LICENCE
Apabila sebuah negara anggota ICAO menyatakan berlaku licence yang
dikeluarkan oleh negara anggota yang lain sebagai pengganti licence
maka harus ditetapkan pernyataan kewenangan bertindak sesuai dengan
licence tersebut. Berlakunya kewenangan ini tidak boleh melebihi masa
berlakunya licence yang bersangkutan dan yang diijinkan sesuai dengan
yang tercantum didalam licence.
KESEHATAN
8

1. Pemohon licence harus memilki surat keterangan kesehatan/dokter yang


dikeluarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2. Masa berlaku surat keterangan kesehatan harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, dan dimulai sejak tanggal dikeluarkan / diterbitkan;
3. Anggota Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic) tidak dibenarkan melakukan hak-
haknya sesuai dengan licence-nya kecuali masih memiliki surat
keterangan kesehatan yang masih berlaku;
4. Negara harus menunjuk penguji kesehatan yang mahir dan berijazah
dalam praktek kedokteran, untuk melakukan pengujian kesehatan bagi
pemohon licence dan rating;
5. Penguji kesehatan tersebut harus sudah pernah menerima latihan dalam
Aviation Medician;
6. Penguji kesehatan harus memperoleh pengetahuan praktis dan
pengalaman tentang kondisi dimana pemegang licence melakukan tugas;
KESEHATAN
9
7. Pemohon licence dan rating harus memberikan pernyataan kepada penguji kesehatan,
apakah sudah pernah dilakukan pemeriksaan badan dan disertakan hasilnya;
8. Selesai melakukan pengujian kesehatan, penguji menyampaikan laporan kepada yang
berwenang mengeluarkan licence, sesuai dengan persyaratan berikut rincian hasil
pengujian;
9. Apabila pengujian kesehatan dilakukan oleh suatu badan penguji, maka negara harus
menunjuk pimpinan badan tersebut untuk bertanggung jawab mengkoordinir hasil-
hasil pengujian dan menandatangani laporan;
10. Negara anggota harus mempergunakan pelayanan dokter yang berpengalaman
praktis dalam Aviation Medicine, apabila mengevaluasi laporan yang disampaikan
oleh dokter penguji;
11. Apabila standard kesehatan tidak etrpenuhimaka tidak akan diterbitkan atau
diperbaharui kecuali tidak membahayakan keselamatan penerbangan dan kondisi
operasional dapat dipertimbangkan Licence dikeluarkan dengan batasan khusus
(special limitation)
MASA BERLAKU LICENCE
10

1. Negara yang telah menerbitkan licence harus menjamin bahwa hak-


hak yang diberikan/dicantumkan adalah licence atau rating harus
mempunyai kemampuan dan memenuhi persyaratan yang sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
2. Negara yang telah menerbitkan licence harus menjamin bahwa
negara lain dapat menerima masa berlakunya licence tersebut;
3. Untuk tetap mempertahankan kemampuan harus dilakukan
proficiency check/perfomance check;
4. Masa berlaku Licence seumur hidup ( No Validity )
Kewenangan pemegang Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic) lincence
11

Pemegang FOO licence berwenang untuk membantu penerbang/pilot dalam memaintanance


pesawatnya sesuai dengan batasan yang tercantum didalam licence.
Aturan memperoleh FOO Licence :
1. Pemohon mengajukan surat permohonan untuk memperoleh Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic);
2. Permohonan dilengkapi pernyataan tentang pengalaman;
3. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat memberikan Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic) kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan;
4. Dokumen licence mencantumkan nomor licence dan batasan-batasan (limitation)
kewenangan;
5. Dokumen licence disimpan oleh pemegang (licence holder) dan harus dapat
menunjukkan kepada inspektor Ditjen Hubud apabila diperlukan.
6. Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic) berlaku sampai dicabut atau dibatalkan dan
dikemmbalikan ke Ditjen Hubud .
7. Perubahan alamat harus memberitahu dalam waktu 30 hari
Syarat-syarat untuk Memperoleh Aircraft maintenance
(technician/engineer/mechanic)
12
1. Syarat-syarat umum :
a. Umur tidak kurang dari 21 tahun , minimal 18 tahun
b. Dapat membaca, menulis berbicara dan mengerti bahasa Indonesia dan
Inggris.
c. Mengikuti ujian yang diadakan oleh Ditjen Hubud dengan nilai
terendah untuk lulus (passing grade) 70%.
2. Pengalaman :
Di Indonesia, cara untuk mendapatkan General License sama AME ini
ujiannya di DKUPPU, syaratnya harus sudah mengikuti pendidikan
dan pelatihan atau pernah bekerja di bidang teknik pesawat terbang.
Sementara untuk AME, syaratnya telah memiliki General License dan
telah mengikuti Type Rating Training plus kerja praktek.
13

BAB VI
OPERATION OF AIRCRAFT
ANNEX 6
14

INTI DARI ANNEX 6, SEDERHANANYA, ADALAH BAHWA


PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA YANG TERLIBAT
DALAM
TRANSPORTASI UDARA INTERNASIONAL HARUS SEBAGAI
STANDAR MUNGKIN UNTUK MEMASTIKAN TINGKAT
TERTINGGI KEAMANAN DAN EFISIENSI.
PELAYANAN TRANSPORTASI UDARA
15

AEROPLANE
CABIN CREW
MAINTANANCE
AEROPLANE MAINTANANCE
16

Agar Pesawat dapat terbang dengan keadaan normal


dan tidak mengalami insiden yang tidak diinginkan.
Ikut serta dalam membantu operasi penerbangan ,
dan akan di maintenance sesuai standar terlebih
dahulu agar pesawat dapat sampai di bandara tujuan
dengan selamat sampai,
CABIN CREW
17

MEMBANTU PARA PENUMPANG, MEMBANTU PENGOPERASIAAN PESAWAT DIDALAM


CABIN , MEMBERITAHU PENUMPANG TENTANG SAFETY DISAAT DI UDARA , DAN CABIN
CREW SEBELUMNYA SUDAH TERSERTIFIKASI DENGAN SERANGKAIAN TEST DENGAN
MENGIKUTI PROSEDUR DARI ICAO MELALUI DKPPU.
PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA

Peningkatan operator
pesawat 1.035 pesawat
(AOC 121, AOC 135 , AOC
137 dan OC 91) menjadi
1.415 pesawat (2019)
Tahun 2019 :
Rasio kecelakaan
transportasi udara pada
AOC 121 dan AOC 135,
dengan target :
< 3 kejadian/ 1 juta flight
cycle
Tahun 2019 :
Jumlah lolosnya barang-
barang terlarang
(prohibited item), ancaman
bom serta penyusupan
orang/hewan ke bandar
udara, dengan target : (4 18
kejadian/thn)
PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

Indonesia manage the


airspace which divided
into 2 (two) Flight
Information Region
(FIRs). Total space FIR =
4.110.752 Km2 ; Total
area = 5.193.252 Km2,

handling air traffic : 9887


Movements / day

Tahun 2019 :
Jumlah Airtraffic Incident dengan
rasio 4:100.000 pergerakan
, dengan target :
<52 insiden/ 1 juta pergerakan
PEMBANGUNAN & PENGEMBANGAN BANDAR UDARA

Tahun 2019 :

4E 3D 2C 1B Jumlah bandara dengan


kapasitas sesuai kebutuhan
jaringan dan kategori yang
Maluku , Papua 30 ditetapkan TKN
Kilometer > 151 Bandara
Sulawesi, Kalimantan60
Kilometer Coverage area pelayanan
Sumatera , Jawa 100 transportasi udara nasional
Kilometer > 100% 20
ANNEX VIII
21

AIRWORTHINES OF AIRCRAFT
KELAIKUDARAAN
22

Kelaikudaraan adalah terpenuhinya persyaratan


desain tipe pesawat udara dan dalam kondisi aman
untuk beroperasi. Pesawat udara yang telah
memenuhi standar kelaikudaraan diberi sertifikat
kelaikudaraan, tentunya setelah lulus dari berbagai
rangkaian pemeriksaan dan pengujian
kelaikudaraan.
Pemberian sertifikat kelaikudaraan
23
sertifikat kelaikudaraan  sertifikat kelaikudaraan
standar yang diberikan khusus diberikan untuk
untuk pesawat terbang pesawat udara yang
kategori transpor, penggunaannya khusus
normal, kegunaan secara terbatas
(utility), aerobatik, (restricted), percobaan
komuter, helikopter (experimental), dan
kategori normal dan kegiatan penerbangan
transpor, serta kapal yang bersifat khusus.
udara dan balon
berpenumpang
URUTAN SERTIFIKAT AIRWORTHINES DIPABRIKAN
24

Certificate of registration,

type certificate of
registration,
certificate of engine
serviceability ' dan
certificate of
airwothiness (sertifikat
kelaikan udara)
25
ANNEX XI

Air Traffic Services (ATS) Route


PENGERTIAN
27
Air Traffic : semua pesawat yang sedang terbang atau sedang
mengoperasi di daerah pergerakan suatu bandar udara.
Flight Information Region : Ruang angkasa dengan dimensi tertentu
di dalam mana pelayanan informasi penerbangan dan pelayanan
kewaspadaan diberikan
Control Airspace : ruang angkasa dengan dimensi tertentu di dalam
mana pelayanan pengawasan lalu lintas udara diberikan kepada pesaat
yang terkontrol
Tujuan (Objectives) dari Air Traffic Service (ATS)
1. Mencegah tabrakan antar pesawat 28
terbang
2. Mecegah tabrakan antar pesawat terbangdan halangan-halangan di
daerah pergerakan bandar udara.
3. Mempercepat dan mempertahankan keteraturan lalu lintas udara
4. Memberi Advis dan informasi yang berguna bagi keselamatan dan
effisiensi penerbangan
5. Memberi notifikasi kepada organisasi yang terkait denganpesawt
terbang yang memerlukan bantuan Search and Rescue (SAR) dan
membantu organsasi tersebut bila diperlukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan untuk menentukan perlu
atau tidaknya suatu pelayan ATS
1. Type lalu lintas
2. Kepadatan lalu lintas udara
3. Kondisi meteorologi
4. Lain-lain faktor yang releven
 ATS Route adalah rute tertentu yang ditetapkan untuk menyalurkan
arus lalu lintas udara, yang diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan
lalu litas udara.
29

Maksud dari sistem Designator (petunjuk) ATS Route adalah untuk


memudahkan baik penerbang maupun ATS secara otomatis untuk :
a. Membuat referensi yang tidak membingungkan untuk setiap ATS
Route, tanpa perlu menggunakan koordinat Geografis atau cara-cara
lain.
b. Menghubungkan ATS route dengan struktur vertikal ruang udra
tertentu yang diterapkan
c. Menentukan kemampuan khusus yang diperlukan bagi alat navigasi di
pesawat apabila berperasi sepanjang ATS route
d. Menunjukkan bahwa route tersebut dipergunakan terutama atau
khusus oleh tipe-tipe peswat terbang tertentu
sistem Designator (petunjuk) ATS Route
30

Untuk memenuhi maksud-maksud tersebut maka sistem itu harus :


1.Memungkinkan identifikasi ATS route dengan mudah dan unik
2.Menghindari berlebihan (Redudancy)
3.Dapat dipakai oleh sistem otomation, bail di darat maupun di laut
4.Singkat an mudah dalam penggunaan operasionalnya
5.Memberikan kemungkinan yang cukup bagi persyaratan mendatang
yang dapat dimasukkan tanpa adanya perubahan yang mendasar.
ANNEX X
31

RADIO NAVIGIATONAL AIDS


Non-Directional (Radio)
Beacon (NDB)
32

NON-DIRECTIONAL (RADIO) BEACON (NDB) -


MERUPAKAN PEMANCAR DI LOKASI YANG DIKENAL,
DIGUNAKAN SEBAGAI PENERBANGAN ATAU ALAT
BANTU NAVIGASI LAUT. SESUAI NAMANYA, SINYAL
DITRANSMISIKAN TIDAK TERMASUK INFORMASI
DIRECTIONAL.
33

SIGNAL NDB
Sinyal NDB mengikuti
kelengkungan Bumi,
sehingga mereka dapat
diterima pada jarak
yang jauh lebih besar
pada ketinggian rendah,
keuntungan besar atas
VOR. Sinyal NDB juga
lebih dipengaruhi oleh
kondisi atmosfer,
daerah pegunungan,
refraksi pesisir dan
badai listrik,
NDBs digunakan untuk penerbangan dibakukan oleh ICAO Annex 10 yang menentukan bahwa NDBs dioperasikan pada
frekuensi antara 190 kHz dan 1750 kHz,

Meskipun semua NDB di Amerika Utara beroperasi antara 190 kHz dan 535 kHz. NDB diidentifikasi oleh satu, dua, atau tiga
huruf kode Morse Callsign dan Pictogram NDB

Di Kanada, NDB milik pribadi pengenal terdiri dari satu huruf dan satu nomor. Amerika Utara NDB dikategorikan berdasarkan
Output Daya, dengan daya rendah dinilai kurang dari 50 watt, menengah dari 50 W ke 2.000 W dan makhluk tinggi lebih dari
2.000 W.

34
JENIS BEACON
35
ADA EMPAT JENIS BEACON NON-DIRECTIONAL DALAM LAYANAN
AERONAUTIKA NAVIGASI DIGUNAKAN UNTUK MENANDAI SALURAN
UDARA
-  NDB PENDEKATAN
- BEACON LOCALIZER
-  BEACON LOCATOR
DUA JENIS TERAKHIR DIGUNAKAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
LANDING SYSTEM INSTRUMENT (ILS).
Penggunaan Non-Directional Beacon
36

Airways
Pemancar NDB pada BRUNEI Callsign 112.0 Khz BRU 49 ° 12.35 'N, 2 ° 13,20' W. (Map)
Menentukan Arah dan Jarak dari
Stasiun NDB
37

Untuk menentukan jarak dalam hubungannya dengan stasiun NDB dalam mil laut, pilot
menggunakan metode sederhana ini:
Instrumen Sistem Pendaratan
38
NDB yang paling sering digunakan sebagai "Penanda" atau "Pencari" untuk sistem instrumen
pendaratan pendekatan (ILS) atau pendekatan standar. NDB dapat menunjuk daerah untuk
pendekatan ILS atau jalan mengikuti prosedur kedatangan standar atau STAR.
BAB XIII
39

AIRCRAFT ACCIDENT AND INCIDENT INVESTIGATION


40
Aircraft accident Definisi
and incident
investigation Kejadian yang terkait dengan
pengoperasian pesawat terbang
yang terjadi antara waktu setiap
orang memasang papan Pesawat
terbang dengan tujuan terbang
sampai saat semua orang tersebut
turun.
CONTOH
seseorang terluka parah atau terluka sebagai akibat dari:
- berada di pesawat terbang, atau
- kontak langsung dengan bagian pesawat terbang, termasuk bagian yang terlepas dari
pesawat terbang, atau
- paparan langsung terhadap ledakan jet,
Kecuali bila luka berasal dari penyebab alami, ditimbulkan sendiri atau ditimbulkan oleh
orang lain, atau saat luka-luka itu terjadi
Stowaways bersembunyi di luar daerah biasanya tersedia untuk penumpang dan kru; atau
PESAWAT MENGALAMI KEGAGALAN STRUKTUR

42
Pesawat hilang atau benar-benar tidak dapat
diakses.
43

Adam Air Penerbangan 574


44

DEFINISI
Safety
Management
System adalah
pendekatan
sistematis untuk
mengelola
keselamatan,
termasuk yang
diperlukan
organisasi struktur,
akuntabilitas,
kebijakan dan
prosedur.
PADA INDUSTRI PESAWAT
TERBANG
45
Design and Construction
MATERIAL STRUKTUR
Struktur harus dirancang, diproduksi dan
Semua bahan yang digunakan dalam disediakan dengan instruksi untuk
bagian peswat penting agar pemeliharaan dan perbaikan dengan tujuan
operasional aman sesuai dengan menghindari kegagalan berbahaya dan
spesifikasi yang telah disetujui.. kecelakaan pada saat operasional peswat
sepesifikasi harus sedemikian rupa terbang.Massa dan distribusi massa kecuali
sehingga material dapat diterima dinyatakan lain, semua standar structural
sehingga memenuhi spesifikasi yang harus dipenuhi ketika masa veriedover
memiliki arti penting dalam design kisaran berlaku dan di didistribusikan dengan
pesawat terbang. cara yang mudah, dalam keterbatasan yang
beroperasi atas dasar sertifikasi.
46

MATERIAL STRUKTUR
47

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai