Anda di halaman 1dari 53

DERMATO

TERAPI
Preseptor: Pati Aji A., dr., Sp.KK

Herza Medita
Lathifah Muthiah
DEFINISI

Merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengobatan


penyakit kulit
JENIS TERAPI

O Medikamentosa

O Topikal

O Sistemik

O Bedah kulit

O Penyinaran

O Psikoterapi
Pengobatan Topikal
PRINSIP PENGOBATAN

PRINSIP UMUM
O Perhatikan pasien secara keseluruhan, somatis dan psikis

O Segi fisiologis, patologi, biokimia, dan anatomi kulit perlu

diperhatikan
O Kuasai materia medika

O Perhatikan farmasi dan farmakologi obat-obatan

O Terapi yang baik adalah terapi kausal

O Berikan obat sesederhana mungkin

O Individualisasi

O Perhatikan segi ekonomi pasien


PRINSIP PENGOBATAN
PRINSIP KHUSUS
O Pemilihan bahan dasar obat

O Semakin akut atau produktif penyakit kulitnya, maka semakin

rendah konsentrasi bahan aktif yang digunakan


O Beri penjelasan kepada penderita mengenai cara pemakaian obat

dan cara membersihkannya


O Menghindari pemberian obat topikal yang bersifat sensitizer

O Batasi obat yang tidak stabil atau tidak dapat disimpan lama

misalnya larutan permanganas kalikus (KmnO4)


KOMPONEN OBAT

Secara umum, komponen obat terbagi atas dua macam:


O Bahan dasar (vehikulum)

O Bahan aktif
BAHAN DASAR

TIPE BAHAN DASAR

Bahan dasar sederhana:


O Cairan

O Bedak

O Salap
BAHAN DASAR

TIPE BAHAN DASAR


Bahan dasar bifasik:
O Bedak + cairan: bedak kocok/ bedak basah/ lotion

O Salep + cairan: krim O/W dan W/O

O Bedak + salep: pasta

Bahan dasar trifasik:


Bedak + cairan + salep: pasta pendingin
bedak

lotion pasta

Pasta
pendingin

cairan krim salep


O/W W/O
BEDAK

KONSEP
Inert: digunakan karena sifat fisiknya

SIFAT
O Daya penutup

O Daya melekat

O Slipping power

O Daya absorbs

O Daya mendinginkan
BEDAK
INDIKASI
O Lesi kering

O Lesi superfisial

O Lesi vesikobulosa akut

KONTRAINDIKASI
Dermatosa basah-eksudatif
CARA PEMAKAIAN
O Dengan spons

O Ditabur
CAIRAN

TERM
O Bila bahan pelarut air: solusio

O Bila bahan pelarut alkohol: tingtura

SIFAT
O Membersihkan

O Mengeringkan

O Protektif

O Mendinginkan
CAIRAN

SIFAT
O Memanaskan

O Merangsang epitelialisasi

O Anti pruritus

O Anti mikotik

O Anti septik bila ditambahka


O Astringen
CAIRAN

INDIKASI
O Dermatosa basah atau akut

O Dermatitis akut

KONTRAINDIKASI
Kelainan kulit yang sangat kering
CARA PEMAKAIAN
O Berendam

O Kompres terbuka

O Kompres tertutup
CAIRAN

CATATAN
O Pengobatan dengan cairan dapat menyebabkan kulit

menjadi terlalu kering


O Pantau bila sudah mulai kering pemakaian dikurangi atau

dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengobatan


lainnya
SALEP

KOMPONEN

Berbahan mirip lemak dengan konsistensi mirip mentega

Contoh lemak:
O Lemak asli: adaps lanae

O Lemak mineral: vaselin


SALEP

SIFAT
O Menutupi

O Protektif

O Melicinkan

O Penetratif

O Memanaskan
SALEP

INDIKASI

Dermatosa kering atau kronik

KONTRAINDIKASI
O Dermatosa basah

O Daerah berambut

O Daerah lipatan
SALEP

CARA PEMAKAIAN

Oleskan dengan jari atau spaltel

CARA MEMBERSIHKAN
1 kali per hari dengan kapas atau kain yang dibasahi dengan
minyak
BEDAK KOCOK
SIFAT
O Mengeringkan

O Anti pruritus

INDIKASI

Dermatosa agak luas

KONTRAINDIKASI
O Dermatosa produktif

O Daerah berambut

O Dermatosa yang sangat kering


BEDAK

CARA PEMAKAIAN

Kocok, oleskan dengan kuas

CARA MEMBERSIHKAN
1 kali per hari direndam atau dicuci dengan air
KRIM

KONSEP
Kombinasi lemak + air (+ emulgator)

JENIS
O Krim O/W atau vanishing cream: minyak/salep dalam air

O Krim W/O atau cold cream: air dalam minyak/salep

SIFAT
O Protektif

O Mengeringkan
KRIM
INDIKASI
O Dermatosa subakut

O Dermatosa yang luas

O Daerah berambut: O/W

O Dermatosa kering: W/O

KONTRAINDIKASI

Dermatosa produktif atau basah

CARA PEMAKAIAN

Oleskan dengan jari atau spaltel


PASTA DAN PASTA PENDINGIN
KONSEP
O Pasta: campuran salep + bedak

O Pasta pendingin: salep + bedak + cairan

SIFAT
O Protektif

O Mengeringkan

INDIKASI

Dermatosa subakut non produktif


PASTA DAN PASTA PENDINGIN
KONTRAINDIKASI
O Dermatosa produktif

O Daerah berambut

CARA PEMAKAIAN
Oleskan dengan spatel, kemudian dibalut (pembalut ditukar 1 kali tiap 1-2
hari

CARA MEMBERSIHKAN
O Direndam

O Dengan kain atau kapas yang dibasahi minyak


PEMILIHAN OBAT BERDASARKAN:
GAMBARAN KLINIS / LESI / STADIUM

AKUT KRONIS
BASAH SUBAKUT KERING

Kompres Krim O/W Krim W/O Salep

Konsentrasi
PEMILIHAN VEHIKULUM BERDASARKAN GENERALISATA-
LOKALISATA

Bedak
Lokalisasi Bedak Air Alkohol Salep Pasta Krim
Kocok

Generalisata + -* - - + - +

Kulit kepala - + + - - - +

Wajah + + +# + + + +

Badan,
+ + + + + + +
ekstremitas

Genitalia + + - - + - +

Daerah
+ + + +@ + - +
lipatan
Keterangan Tabel

* kecuali untuk mandi Salep:


# kecuali kulit dekat mata - Tidak untuk generalisata kecuali scabies (salep 2-4)
@ boleh bila tidur atau istirahat - Tidak untuk kulit kepala berambut dan genitalia
+ boleh dipakai - Boleh untuk lipatan kulit bila tidur/istirahat
- jangan dipakai
Bedak Kocok:
Bedak: - Dapat untuk gneralisata
Boleh untuk semua lokasi kecuali kepala berambut - Tidak boleh digunakan untuk kulit kepala

Solutio: Pasta:
- Boleh untuk semua lokasi, boleh untuk tterapi rendam Hanya untuk wajah, badan, dan ekstrimitas
- Tidak boleh digunakan untuk kompres, kecuali tidak
melebihi 1/3 pemukaan tubuh Krim:
Boleh digunakan untuk semua lokasi
Tingtura:
Tidak untuk generalisata dan wajah (dekat mata iritasi)
EFEK OBAT YANG DIINGINKAN

O Protektif : salep, pasta, pasta


pendingin, krim
O Absorpsi : bedak, bedak kocok

O Mengeringkan : cairan, bedak kocok


O Penetrasi yang baik dan cepat : salep, krim, tingtura
O Melemaskan kulit (untuk kulit kering) : salep, krim W/O
O Membersihkan lesi : cairan
O Mendinginkan : cairan, bedak kocok
O Proteksi UV : bedak (Ti02)
O Memanaskan : kompres tertutup
MEDIKA DERMATOLOGIKA
A. Bahan dasar untuk vehikulum D. Bahan yang digunakan untuk scabies
1. Cairan 1. Benzoas benzylicus /
2. Bedak benzyl benzoat
3. Lemak / Minyak 2. Gamma benzena
B. Bahan yang sering digunakan
hexachlorida / gamexan
untuk kompres
1. Acidum boricum E. Bahan yang digunakan pada bedah
2. KMnO4 kimia
3. Rivanol 1. Acidum trichloroaceticum
4. Asam salisilat 2. Podophyllinum
C. Bahan yang sering digunakan F. Lain-lain
untuk penyakit jamur 1. Sulphur
1. Acidum benzoicum 2. Camphora
2. Gentian violet
3. Acidum undecylenicum
3. Menthol
4. Thiosulfat natricus 4. Vioform
5. Antibiotika
CAIRAN
O Air : u/ kompres, bedak kocok, PP, pasta, emulsi
O Alkohol : u/ tingtura

O Gliserin
- Kental, tidak berwarna
- Higroskopis
- Mudah larut dalam air / alkohol
- Manis, lengket
- Menstabilkan suspensi
BEDAK
1. Magnesium/Zinc Stearat :
- Serbuk halus
- Berat jenis ringan
- Slipping power
2. Oxyd zincii :
- Serbuk putih tidak larut dalam air
- Absorbsi yang baik
- Adstringent
- Antiseptik
- Anti pruritik
3. Talkum venetum :
- Serbuk putih tidak larut dalam air
- Slipping power yang baik
LEMAK / MINYAK

1. Lemak asli :
A. Adeps lanae (lanolin)
B. Oleum arachidis (m.kacang)
C. Oleum iecoris aseli (m.ikan)

2. Lemak mineral :
A. Vaselin album
B. Vaselin flavum
BAHAN UNTUK KOMPRES
1. Acidum Kristal putih - Sukar larut - Kompres: - Adstringent
boricum dalam air dingin larutan 1-3% - Antiseptik
- Mudah larut - Salep, krim, pasta, lemah
dalam air panas pasta pendingin

2. KMn04 Kristal ungu - Mudah larut - Kompres: - Adstringent


tua dalam air (1:19) larutan 1/5.000- - Antiseptik
1/10.000 - Deodorans

3. Rivanol Serbuk kuning - Larut dalam - Kompres: - Antiseptik


air (1:15) larutan 0,5-1% - Adstringent

4. Asam Kristal putih - Sukar larut - Kompres: - Anti pruritus


salisilat seperti jarum dalam air larutan 1% - Keratolitik
(1:650) - Bedak,bedak kocok - Antiseptik
- Mudah larut salep, pasta,
dalam alkohol pasta ppendingin
(1:4)
BAHAN ANTI JAMUR
1. Asam Kristal kuning Air : sukar larut Krim, Salep
benzoat – coklat Minyak : mudah Unguentum Whitfield :
Alkohol : mudah - As. Benzoat 6-12 %
- As Salisilat 3-6 %
 u/ Dermatofitosis

2. Gentian Ungu Air : mudah Lar 3 %, Tingtura 0,5-2 %


violet Alkohol : mudah  u/ Kandidiasis
Stomatitis
Peny. Jamur intertriginosa

3. Acidum Cairan kuning 2-5 % Krim / Salep


undecy-
lenicum
4. Natrium Kristal tak Air : mudah Lar 25 %
tiosulfat berwarna, (1:0,64) u/ Tinea Versikolor
bau belerang (Panu)
BAHAN ANTI SCABIES

1. Benzoas bencylicus / Benzyl benzoat


- Cairan berbau, tidak berwarna
- Tidak larut dalam air
- Larut dalam alkohol / minyak
- Bentuk emulsi 10-25 % ( ~ umur )
 anak : 10 – 15 %
 dewasa : 25 %
2. Gamma benzena hexachlorida / Gamexan
- Bentuk krim, salep, bedak 0,5 – 1 %
- Efek : skabisida, pedikulosid, repellent
- Efek samping : neurotoksik
- Tidak untuk bayi, wanita hamil
3. Sulfur  dalam salep 2-4 (dgn asam salisilat)
4. Krotamiton
5. Permetrin
BAHAN UNTUK BEDAH KIMIA
1. Acidum trichloro aceticum
- Kristal tidak berwarna, bau cuka
- Efek : kaustik (20 – 35 %)

2. Podofilin
- Serbuk kuning, larut dalam alkohol
- Efek : kaustik ( 20 % )
 u/ Kondiloma Akuminata
BAHAN LAIN
1. Sulfur : - Kuning bau belerang
- Salep, Krim, Bedak kocok.
- Efek : * Mengurangi kegiatan
glandula sebasea  u/ akne
* Antiseptik
* Antimikotik
* Skabisida
2. Camphora : - Kristal putih berbau
- Sukar larut dalam air
- Anti pruritik
3. Menthol : - Kristal putih, berbau
- Sukar larut dalam air
- Anti pruritik, mendinginkan
4. Vioform : - Serbuk kuning
- Anti septik, anti mikotik
- u/ dermatitis seboroik
5. Antibiotika : - Jangan gunakan sensitizer
- Gunakan yang jarang u/sistemik
- Contoh : Gramisidin, Basitrasin, Neomisin,
Polimiksin
BAHAN AKTIF

O Memilih obat topikal selain faktor vehikulum, juga faktor bahan

aktif yang dimasukkan ke dalam vehikulum yang mempunyai


khasiat tertentu yang sesuai untuk pengobatan topikal.
O Di dalam resep harus ada bahan aktif dan vehikulum, Bahan aktif

dapat berinteraksi satu sama lain. Yang penting ialah, apakah


bahan yang kita campurkan itu dapat tercampurkan atau tidak.
O Penetrasi bahan aktif melalui kulit dipengaruhi oleh beberapa

faktor, termasuk konsentrasi obat, kelarutannya dalam vehikulum,


besar partikel, viskositas, dan efek vehikulum terhadap kulit.
BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Alumunium Asetat

Bersifat astringen dan antiseptic ringan


O Asam Asetat

Bersifat antiseptic untuk infeksi Pseudomonas


O Asam Benzoat

Bersifat antiseptic terutama Fungisidal


O Asam Borat
BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Asam Salisilat

Bersifat keratolitik. Efeknya ialah mengurangi proliferasi


epitel dan menormalisasi keratinisasi yang terganggu
O Asam Undesilenat

Bersifat antimikotik
O Benzokain

Bersifat anestesia
BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Camphora

Bersifat antiprutitus
O Menthol

Bersifat antipruritic seperti Camphora


O Podofilin

Digunakan sebagai tingtus untuk kondiloma akuminatum


BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Selenium Disulfid

Digunakan sebagai sampo 1% untuk dermatitis seboroik pada kepala dan


linea versikolor
O Sulfur

Bersifat antiseboroik, anti-akne, anti-skabies, antibakteri gram positif, dan


anti-jamur
O Ter

Bersifat antipruritus, antiradang, antiekzem, antiakantosis keratoplastik,


dapat digunakan untuk psoriasis dan dermatitis kronik
BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Urea

Bersifat emolien, dapat dipakai untuk iktiosis atau xerosis


kutis
O Obat Imunomodulator Topikal

Diindikasikan untuk dermatitis atopic dan encegah sel T,


dengan demikian mencegah sintesis IL2, IL3, IL4 dan
sitokin yang lain
BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Zat Antiseptik

Bersifat antiseptik dan/atau bakteriostatik; terbagi menjadi:


O Alkohol

O Fenol

O Halogen

O Zat-zat pengoksidasi

O Senyawa logam berat

O Zat warna
BAHAN AKTIF

JENIS BAHAN AKTIF


O Asam vitamin A (tretinoin, asam retinoat)

O Memiliki efek:

O Memperbaiki kertainisasi menjadi normal, jika terjadi

gangguan
O Meningnkatkan sintesis DNA dalam epitelium germinatif

O Meningkatkan laju mitosis

O Menebalkan stratum granulosum

O Menormalkan parakeratosis
PERJALANAN OBAT MELALUI KULIT

O Stratum korneum

Stratum corneum merupakan barier yang membatasi kecepatan


masuknya obat ke dalam kulit
PERJALANAN OBAT MELALUI KULIT

O Oklusi

Oklusi dengan penutup yang ketat dan kedap udara atau


dengan salep meningkatkan hidrasi dan temperatur
stratum corneum sehingga dapat meningkatkan penetrasi
O Frekuensi Aplikasi

Aplikasi satu kali per hari cukup untuk sebagian besar


glukokortikoid topikal, namun efek protektif dari krim atau
salep cenderung dapat meningkatkan efikasi obat dengan
frekuensi yang lebih sering
PERJALANAN OBAT MELALUI KULIT

O Kuantitas Aplikasi

O Jumlah obat yang diberikan harus sesuai dengan luas

daerah lesi yang dituju


O Pemberian jumlah obat bergantung pada:

O Luas permukaan tubuh

O Frekuensi permakaian

O Durasi terapi

O Pemakaian obat terlalu banyak dapat membuat

efektivitas obat menurun


PERJALANAN OBAT MELALUI KULIT

O Kepatuhan

Kepatuhan pasien memegang peranan penting dalam


menentukan efikasi pengobatan
O Faktor lain

Penggarukan yang sering atau pemijatan pada kulit dapat


meningkatkan luas daerah yang terkena dan meningkatkan
suplai darah lokal ke daerah tersebut sehingga terjadi
peningkatan absorbsi sistemik
Absorbsi obat per kutaneus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai