Anda di halaman 1dari 25

OLEH:

JOIN
FITRI LESTARI
MUTMAINNAH MEETING
ULFA DINARIANI
BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
Abses Regio Cranio-
Occipital dan
Regio Olecranon Dextra
Identitas Pasien
• NAMA : Ny. P
• UMUR : 51 th
• PEKERJAAN : IRT
• STATUS : Menikah
• ALAMAT : BTN. Asalea 2
• No. RM : 272054
Keluhan : Luka Borok pada Kepala dan Sikut
utama
Riwayat : Pasien perempuan 51 tahun diantar oleh anaknya ke Poli Bedah
penyakit RSUD Kota Makassar dengan keluhan luka pada kepala bagian
tengah dan pada sikut kanan yang dirasakan sejak +/- 1 minggu
yang lalu dan memberat sejak 2 hari. Awalnya +/- 1 minggu yll lesi
luka dirasakan pada bagian kepala seperti merah dan bengkak
namun lesi belum mempunyai mata dan 2 hari berikutnya lesi
mengeluarkan nanah dan terasa nyeri, lalu pasien
membersihkannya dengan NaCl 0.9% + Betadin. Sehari setelah itu
lesi yang sama muncul pada tangan kanan daerah sikut. Perjalanan
penyakit hari ke 5 pasien dibawa ke dokter praktek dengan
pemberian obat dan perawatan luka namun tidak menunjukan
perbaikan. Nyeri (+). Gatal (-)
Demam (+), Nafsu makan menurun (+), Pusing (-), Nyeri Kepala
(-), BAK dan BAB biasa kesan normal. Riwayat kontak dengan
pasien keluhan yang sama (-). Riwayat berobat (+) dokter
praktek malam sebelumnya dan diberi obat antibakteri, antinyeri
dan steroid. Riwayat kebiasaan pasien merawat tanaman dan
bercocok tanam dirumah (+). Riwayat memelihara hewan ternak
(-). Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-). Riwayat HT
(-). Riwayat DM (-). Riwayat Alergi (-)
Status generalis
BB : 51kg TB : 155cm IMT: 21,2 (Normal)
Sakit sedang /gizi baik /compos mentis

Tanda - tanda vital


Tekanan darah 120/70 mmHg

Denyut nadi 100x/menit, kuat angkat,reguler.

Frekuensi napas 24x/menit, simetris kiri dan kanan.

Suhu 38.0 0C
Pemeriksaan fisik
Regio Cranium:
Tampak abses pada regio cranio-occipital, ukuran
2 cm x 4 cm, dengan tepi luka tidak rata, perdarahan
(+), pus (+), dasar lesi tidak tampak, jaringan sekitar
edema (+). Nyeri Tekan (+), Perabaan hangat (+)

Regio Antebrachi:
Tampak abses multiple pada olecranon dextra,
tepi luka tidak rata, perdarahan (+), pus (+), dasar lesi
tampak otot(+), jaringan sekitar edema (+). Nyeri
Tekan (+) Perabaan hangat (+).
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 14.4 gr/dl
Hitung Jenis:
Leukosit : 6.6 x 103 /uL
Neutrofil : 70.4 (50-70)
Trombosit : 341.000/uL
Limfosit : 13.7 (20-40)
Eritrosit : 4,67 juta/uL
Monosit : 14.8 (2-4)
GDS : 102 mg/dl
Eosinofil : 0.9 (0-4)
SGOT/SGPT : 18/23 u/L
Basofil : 0.2 (0-1)
Ur/Cr : 30/0.6 mg/dL
HBSAG : Negatif
USG :
Diagnosis Klinis : Pre op : Abses Cranio Occipital + Multiple

Abses Olecranon Dextra


Post op : Selulitis

Penatalaksanaa : Pre-op  Ringer Laktat 28tts/menit


n
 Puasa
Operatif  Debridement Jaringan Nekrotik
Post-op 
Medikamentosa

Terapi Post Operasi:


- IVFD RL 20 tpm
-Ceftriaxone 1gr/12jam/IV
-Ketorolac 1gr/8jam/IV
-Ranitidin amp/12jam/IV
PRE-OP
INTRA-OP
POST-OP
TERIMAKASIH
Hernia inguinalis Lateralis
Sinistra
Identitas Pasien
• NAMA : Tn. S
• UMUR : 69 th
• PEKERJAAN : Pegawai Swasta
• STATUS : Menikah
• ALAMAT : BDP
• No. RM : 225838
Keluhan : Benjolan pada perut bawah kiri
utama
Riwayat : Pasien laki-laki umur 69 tahun datang ke Poli Bedah RSUD Kota
penyakit Makassar dengan muncul benjolan dari perut kiri bawah kurang
lebih dari 3 tahun yang lalu, awalnya benjolan tersebut kecil.
Benjolan juga ikut membesar saat pasien sedang bekerja. Benjolan
dapat membesar ketika pasien berdiri lama atau mengejan saat
buang air besar. Benjolan dapat masuk ketika didorong
menggunakan tangan atau masuk dengan sendirinya saat pasien
tidur. Pasien tidak pernah merasa sakit pada benjolan. Nyeri tekan
(-), demam (-), sakit kepala (-) mual (-), muntah (-), BAB kesan
normal, BAK kesan normal.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-). Riwayat HT (-).
Riwayat DM (+) sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu, minum
obat teratur. Riwayat Alergi obat (+); Paracetamol, Trisulfa,
Tetracyclin.
Status generalis
BB : 61kg TB : 175cm IMT: 19,9 (Normal)
Sakit ringan /gizi baik /compos mentis

Tanda - tanda vital


Tekanan darah 140/90 mmHg

Denyut nadi 85x/menit, kuat angkat,reguler.

Frekuensi napas 21x/menit, simetris kiri dan kanan.

Suhu 36.0 0C
Pemeriksaan FIsik
Status lokalis : Abdomen Regio Inguinalis Sinistra
Inspeksi : Terdapat benjolan berbentuk memanjang/lonjong, dengan
permukaan rata, warna kulit sama seperti daerah sekitarnya.
Auskultasi : Peristaltik (+) Kesan normal
Palpasi : Teraba benjolan, kenyal, benjolan dapat dimasukkan
dengan dorongan, Nyeri tekan (-), Perabaan hangat (-).
Perkusi : Tympani

Pemeriksaan Khusus
Tes Vesibel : Tampak benjolan saat pasien mengedan
Tes Finger/Taktil : Saat pasien mengedan ujung isi hernia terasa pada
ujung jari telunjuk.
Tes Thumb/Oklusi : Tidak keluar penonjolan.
Tes Ziemen : Saat pasien batuk teraba rangsangan pada jari telunjuk
kanan
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 12,6 gr/dl
Leukosit : 4,32 x 103 /uL
Trombosit : 206.000/uL
Eritrosit : 4,08 x 106 /uL
CT/BT : 2.00/7.00 menit
SGOT/SGPT : 16/18 u/L
GDS : 180 mg/dl
GD2PP : 168 mg/dl
HBSAG : Negatif
Diagnosis Klinis : Pre op : Hernia Inguinalis Lateralis
Sinistra
Post op : Hernia Inguinalis Lateralis
Sinistra

Penatalaksanaa : Pre-op  Ringer Laktat 28tts/menit


n
 Puasa
Operatif  Hernioraphy
Post-op 
Terapi :

- IVFD RL 20 tpm
- O2 via nasal kanul 4 lpm
- Boleh makan minum 3 jam post op
- inj. Ketorolac 30mg/8j
- inj. Ceftriaxon/12 j
PRE-OP
INTRA-OP
POST-OP
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai