Jomet 22 Feb
Jomet 22 Feb
JOIN
FITRI LESTARI
MUTMAINNAH MEETING
ULFA DINARIANI
BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
Abses Regio Cranio-
Occipital dan
Regio Olecranon Dextra
Identitas Pasien
• NAMA : Ny. P
• UMUR : 51 th
• PEKERJAAN : IRT
• STATUS : Menikah
• ALAMAT : BTN. Asalea 2
• No. RM : 272054
Keluhan : Luka Borok pada Kepala dan Sikut
utama
Riwayat : Pasien perempuan 51 tahun diantar oleh anaknya ke Poli Bedah
penyakit RSUD Kota Makassar dengan keluhan luka pada kepala bagian
tengah dan pada sikut kanan yang dirasakan sejak +/- 1 minggu
yang lalu dan memberat sejak 2 hari. Awalnya +/- 1 minggu yll lesi
luka dirasakan pada bagian kepala seperti merah dan bengkak
namun lesi belum mempunyai mata dan 2 hari berikutnya lesi
mengeluarkan nanah dan terasa nyeri, lalu pasien
membersihkannya dengan NaCl 0.9% + Betadin. Sehari setelah itu
lesi yang sama muncul pada tangan kanan daerah sikut. Perjalanan
penyakit hari ke 5 pasien dibawa ke dokter praktek dengan
pemberian obat dan perawatan luka namun tidak menunjukan
perbaikan. Nyeri (+). Gatal (-)
Demam (+), Nafsu makan menurun (+), Pusing (-), Nyeri Kepala
(-), BAK dan BAB biasa kesan normal. Riwayat kontak dengan
pasien keluhan yang sama (-). Riwayat berobat (+) dokter
praktek malam sebelumnya dan diberi obat antibakteri, antinyeri
dan steroid. Riwayat kebiasaan pasien merawat tanaman dan
bercocok tanam dirumah (+). Riwayat memelihara hewan ternak
(-). Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-). Riwayat HT
(-). Riwayat DM (-). Riwayat Alergi (-)
Status generalis
BB : 51kg TB : 155cm IMT: 21,2 (Normal)
Sakit sedang /gizi baik /compos mentis
Suhu 38.0 0C
Pemeriksaan fisik
Regio Cranium:
Tampak abses pada regio cranio-occipital, ukuran
2 cm x 4 cm, dengan tepi luka tidak rata, perdarahan
(+), pus (+), dasar lesi tidak tampak, jaringan sekitar
edema (+). Nyeri Tekan (+), Perabaan hangat (+)
Regio Antebrachi:
Tampak abses multiple pada olecranon dextra,
tepi luka tidak rata, perdarahan (+), pus (+), dasar lesi
tampak otot(+), jaringan sekitar edema (+). Nyeri
Tekan (+) Perabaan hangat (+).
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 14.4 gr/dl
Hitung Jenis:
Leukosit : 6.6 x 103 /uL
Neutrofil : 70.4 (50-70)
Trombosit : 341.000/uL
Limfosit : 13.7 (20-40)
Eritrosit : 4,67 juta/uL
Monosit : 14.8 (2-4)
GDS : 102 mg/dl
Eosinofil : 0.9 (0-4)
SGOT/SGPT : 18/23 u/L
Basofil : 0.2 (0-1)
Ur/Cr : 30/0.6 mg/dL
HBSAG : Negatif
USG :
Diagnosis Klinis : Pre op : Abses Cranio Occipital + Multiple
Suhu 36.0 0C
Pemeriksaan FIsik
Status lokalis : Abdomen Regio Inguinalis Sinistra
Inspeksi : Terdapat benjolan berbentuk memanjang/lonjong, dengan
permukaan rata, warna kulit sama seperti daerah sekitarnya.
Auskultasi : Peristaltik (+) Kesan normal
Palpasi : Teraba benjolan, kenyal, benjolan dapat dimasukkan
dengan dorongan, Nyeri tekan (-), Perabaan hangat (-).
Perkusi : Tympani
Pemeriksaan Khusus
Tes Vesibel : Tampak benjolan saat pasien mengedan
Tes Finger/Taktil : Saat pasien mengedan ujung isi hernia terasa pada
ujung jari telunjuk.
Tes Thumb/Oklusi : Tidak keluar penonjolan.
Tes Ziemen : Saat pasien batuk teraba rangsangan pada jari telunjuk
kanan
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 12,6 gr/dl
Leukosit : 4,32 x 103 /uL
Trombosit : 206.000/uL
Eritrosit : 4,08 x 106 /uL
CT/BT : 2.00/7.00 menit
SGOT/SGPT : 16/18 u/L
GDS : 180 mg/dl
GD2PP : 168 mg/dl
HBSAG : Negatif
Diagnosis Klinis : Pre op : Hernia Inguinalis Lateralis
Sinistra
Post op : Hernia Inguinalis Lateralis
Sinistra
- IVFD RL 20 tpm
- O2 via nasal kanul 4 lpm
- Boleh makan minum 3 jam post op
- inj. Ketorolac 30mg/8j
- inj. Ceftriaxon/12 j
PRE-OP
INTRA-OP
POST-OP
TERIMAKASIH