Anda di halaman 1dari 18

KETERAMPILAN

ABAD 21
PEMBELAJARAN COLLABORATIVE PROBLEM
SOLVING (CPS) DAN MERANCANG PENILAIAN
BERBASIS TEKNOLOGI.

Kelompok 9
Agus Maulana 180513626516
Vivi Levia Polyta Kusuma 180731640046
Idham Rafy Labha 180533600152
PEMBELAJARAN COLLABORATIVE
PROBLEM SOLVING (CPS)
Pemecahan kolaboratif adalah memecahkan masalah
secara koloboratif dengan kerjasama dan saling
bertukar ide. Kolaborasi pemecahan masalah sangat
berguna untuk menghadapi masalah yang sangat
kompleks. Collaborative dapat diartikan sebagai
kolaborasi atau kerja sama.

Menurut Marjan dan Mozhgan (2012: 491)


mengartikan collaborative learning sebagai suatu
pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang
melibatkan sekelompok siswa untuk bekerja bersama
dalam memecahkan masalah, melengkapi tugas, dan
menciptakan suatu produk.

2
SETTING PEMBELAJARAN
COLLABORATIVE
1. Problem Solving ini dilakukan dalam
kelompok belajar kecil (2-5 orang)
2. Pada saat pembelajaran guru
memberikan masalah dimana siswa
diminta untuk memecahkan masalah
bersama kelompoknya.
3. Siswa mendiskusikan masalah untuk
menyelesaikannya.

3
UNSUR – UNSUR PEMBELAJARAN
COLLABORATIVE
1. Adanya permasalahan;
2. permasalahan coba diselesaikan secara individu;
3. permasalahan diselesaikan secara bersama dalam
kelompok melalui proses sharing antar individu;
dan
4. proses transfer hasil kerja sebagai solusi akhir
permasalahan sebagai hasil kesepakatan dalam
kelompoknya masing-masing.

4
KRITERIA PEMBELAJARAN
COLLABORATIVE
• Mereka harus bisa diukur dalam penilaian
berskala besar.
• Mereka harus menderivasi sebuah indicator yang
telah beberapa kali mengikuti pelatihan sehingga
dapat dinilai oleh guru di ruang kelas
• Mereka harus diajarkan oleh guru

5
PENILAIAN TUGAS PEMBELAJARAN
COLLABORATIVE
• Dalam penilaian tugas kolaboratif pemecahan
masalah disusun design dengan memberikan tugas-
tugas yang dirancang untuk memecahan masalah
individu dan mengubahnya menjadi tugas kolaboratif.
Modifikasi tugas dapat dilaksanakan dengan cara
memastikan bahwa tugas tidak bisa diselesaikan oleh
individu dengan bekerja sendirian.

6
MERANCANG PENILAIAN BERBASIS TEKNOLOGI.
Dalam merancang penilaian berbasis teknologi pada pembelajaran abad 21 melalui beberapa tahapan sebagai
berikut:
1. Menyusun deskripsi penilaian berbasis teknologi
2. Pembuatan skala
3. Penetapan landasan teori
4. Modus penilaian
5. Pemilihan referensi penilaian
6. Tipe kerangka penilaian
7. Tujuan pemanfaatan teknologi
8. Variabel konteks
9. Stakeholder penilaian
10. Intentionality/ directionality
11. Penerapan penilaian berbasis teknologi

7
1. MENYUSUN DESKRIPSI
PENILAIAN BERBASIS TEKNOLOGI

Keputusan pada design global dari program evaluasi dapat dianggap


sebagai bijeksi antara ruang karakteristik penilaian dan ruang design
penilaian. Untuk mengukur dan mengatasi masalah penilaian dan
dukungan pengambilan keputusan yang lebih baik diluar karakteristik
yang melekat dari kerangka kerja dan instrument itu sendiri. Perlu adanya
pendefisinian serangkaian dimensi yang menggambarkan ruang penilaian.

8
2. PEMBUATAN SKALA

Skala penilaian sendiri seharusnya tidak bersinggungan dengan tujuan.


Memang, saat mempertimbangkan penilaian tujuan, sesorang
mempertimbangkan tingkat kerincian dari informasi yang relevan. Skala
penilaian menggambarkan jumlah unit informasi yang dikumpulkan, yang
mana terkait dengan ukuran sampel. Ujian di tingkat sekolah dan tes
setifikasi biasanya merupakan penilaian berskala kecil. Sementara, PISA
atau NAEP biasanya merupakan operasi berskala besar.

9
3. PENETAPAN LANDASAN TEORI

Penilaian klasial menggunakan rasio dari jawaban benar untuk jumlah


pertanyaan total sementara atau IRT (item response theory)
menggunakan parameterisasi statistic item. Metode penilaian harus
dipertimbangkan dari sudut pandang teoritis baik dari sisi ptocedural
maupun algoritmik.

10
4. MODUS PENILAIAN
Menilai item dan seluruh tes, selain model referensi dan prosedur dapat
dilakukan secara otimatis, semi otomatis atau manual.

5. Pemilihan referensi penilaian


Evaluasi subjektif didasarkan pada pernyataan peserta tes
tentang tingkat pencapaian mereka sendiri, atau berpotensi,
dalam kasus heteroevaluation, tentang tingkat pencapaian orang
lain. Situasi ini disebut sebagai penilaian deklaratif. Sementara
skor yang disimpulkan dari fakta dan observasi disebut penilaian
berbasis bukti.

11
6. TIPE KERANGKA PENILAIAN

Penilaian dirancang untuk konteks yang berbeda dan untuk tujuan yang
berbeda berdasarkan referensi dari kompetensi, keterampilan, atau
kemampuann yang ingin diukur oleh seseorang. Diantaranya yang paling
penting adalah program pendidikan dan spesifikasi pelatihan; kontruksi
kognitif dan kartu keterampilan dan deskripsi pekerjaan.

12
7. TUJUAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI

Teknologi pada dasarnya digunakan pada tingkat proses dukungan


organisasi dan operasional. Instrument penilaian tetap menggunakan
kertas dan pensil sedangkan IT hanya digunakan sebagai lat pendukung
untuk survey. Selain itu, computer hanya digunakan untuk mengirimkan
instrument.

13
8. VARIABEL KONTEKS

Bergantung pada skala survey, serangkaian variable yang digunakan untuk


skala yang terkait dengan konteks juga sangat penting. Variable khas pada
tipe ini adalah multi-lingualisme; aspek multi budaya; pertimbangan
disabilitas; aspek geografis; aspek geopolitik; aspek politi dan hokum

14
9. STAKEHOLDER PENILAIAN

Identifikasi stakeholder dan karakteristik sangat penting untuk aplikasi


organisasi, metodologi dan teknologi. Stakeholder termasuk peserta tes,
administrator tes, dan penanggungjawab tes.

15
10. INTENTIONALITY/
DIRECTIONALITY
Tergantung pada peran dan hubungan antara stakeholder, penilaian akan
memerlukan niat dan resiko yang berbeda untuk dikelola. Dapat
diilustrasikan peserta tes memberikan tes untuk diri sendiri dan
memanipulasi instrument, atau responden memberikan informasi untuk
mengevaluasi orang lain.

16
11. PENERAPAN PENILAIAN
BERBASIS TEKNOLOGI

Salah satu faktor utama dalam mengembangkan platform penilaian berbasis teknologi
modern adalah adopsi dari mode desain leratif dan partisipatif untuk desain platform
dan proses pengembangannya. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi peningkatan
peluang penilaian keterampilan abad 21. Pertama, platform harus dirancang dan
dimplementasikan secara independen dari setiap konteks penggunaan spesifik. Kedua,
proses dan persyaratan TBA sangat beragam dan membawa keberagaman yang luar
biasa dari kebutuhan dan praktik, tidak hanya dalam domain pendidikan, tetapi lebih
umum ketika mulai di seluruh pengklasifikasian descriptor penilaian.

17
THANK YOU!
FLORA@CONTOSO.COM

HTTP://WWW.CONTOSO.COM/

Anda mungkin juga menyukai