BANK
BRI
Oleh kelompok 5 :
Afifah Ayu Hapsari (170413618263)
Agiel Nur Azizah (170413618095)
Asrul Anas Faes A. (170413618288)
Selen Maudita I.P. (170413618129)
Yozha Anggy C. (170413618123)
Analisis Strategi dan Proses Pilihan
1 Munculnya UKM baru yang membutuhkan pinjaman untuk modal usaha 0,13 4 0,52
2 Banyaknya produk, fitur dan layanan yang bervariasi 0,07 3 0,21
Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan salah satu
3 peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa kredit 0,09 3 0,57
perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah.
4 Adanya transaksi online melalui M-banking untuk mempermudah nasabah 0,11 3 0,33
5 Tersebarnya unit-unit BRI di setiap daerah dari kota hingga pedesaan 0,17 4 0,68
Threats (Ancaman)
Ketidaksanggupan debitur membayar hutang dan bunga yang menyebabkan
1 0,07 2 0,14
kredit macet
Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk
2 0,05 1 0,05
menyimpan uang di bank
3 Peluncuran produk yang sama dari competitor 0,10 2 0,2
Bank swasta menerapkan digitalisasi yang lebih unggul dan inovatif untuk
4 0,11 2 0,22
menunjangkepentingan nasabah
5 Iklan dan promosi besar-besaran dari para pesaing 0,10 1 0,2
Total Peluang 0,57 2,31
Total Ancaman 0,43 0,81
Total keseluruhan Faktor Eksternal 1 3,12
CPM (Competitive Profile
Matrix)
Bank BRI Bank Mandiri Bank BCA
Faktor Penentu
Bobot Peringka
Keberhasilan Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
t
Periklanan 0.18 3 0.54 3 0.54 4 0.72
Inovasi Produk 0.09 3 0.27 3 0.27 4 0.36
Manajemen 0.09 4 0.36 3 0.27 4 0.36
Posisi Keuangan 0.1 3 0.3 4 0.4 2 0.2
Pertumbuhan 0.12 2 0.24 3 0.36 4 0.48
Nilai Kredit
Rasio BOPO 0.08 4 0.32 3 0.24 2 0.16
(Beban Operasi
terhadap
Pendapatan
Operasi)
Kesetiaan 0.1 4 0.4 4 0.4 4 0.4
Pelanggan
Ekspansi 0.2 3 0.6 2 0.4 3 0.6
Pangsa Pasar 0.04 4 0.16 3 0.12 4 0.16
Total 1 3.19 3 3.44
Tahap 2 : Tahap
Pencocokan
Tahap pencocokan dari kerangka kerja
strategi-formulasi terdiri dari lima teknik
yang dapat :
1. SWOT Matrix
2. SPACE Matrix
3. BCG Matrix
4. IE Matrix
5. Grand Strategy Matrix
Tahap 3 : Tahap
Keputusan
Quantitative Strategic Planning
Matrix (QSPM)
Dalam tahap ini, QSPM menawarkan
Prosedur yang lebih kuat untuk menentukan
daya tarik relatif dari strategi alternatif
SWOT Matrix
SWOT adalah suatu strategi yang
memaksimalkan kekuatan dan
peluang, dan meminimalkan
kelemahan dan ancaman. 4 jenis
strategi pengembangan SWOT:
1. Strengths-Opportunities (SO)
2. Weakness-Opportunities
(WO)
3. Strengths-Threats (ST)
4. Weakness-Threats (WT)
SWOT Matrix Bank BRI
Strenght: Weakness:
1. Memiliki cabang diseluruh Indonesia 1. Adanya pengendapan saldo
2. Karyawan yang kopetitif direkening
3. Sangat dikenal diseluruh Indonesia 2. Fasilitas gedung kurang besar
4. Training dilakukan secara berkala 3. Karyawan kurang mengikuti SOP
5. Menggunakan sistem 4. Kerjaan karyawan yang terlalu
terkomputerisasi banyak dan kurang spesifik
Opportunity: Strategi S-O: Strategi W-O:
1. Munculnya UKM baru yang 1. Menjaga kepercayaan pelanggan 1. Menyusun marketing yang inovatif
membutuhkan modal dengan terus memperbaiki fasilitas agar tujuan promosi sepenuhnya
2. Menciptakan produk dan program yang dan sistem tercapai
bervariasi 2. Memperbarui produk kredit bank 2. Memikirkan strategi atau
3. Tersebarnya unit BRI yang jauh dari kota agar memunculkan minat kredit bagi inovasiuntuk produk development
4. Kecenderungan pola hidup konsumtif UKM agar pemasran dapat dikembangkan
menjadikan pelang bagi BRI 3. Memperbanyak program promosi
dan pemasaran
Threats: Strategi S-T Strategi W-T
1. Banyak bermunculan Bank komersial 1. Memikirkan strategi baru agar dapat 1. Meningkatkan variasi produk yang
yang menyediakan produk dan jasa bersaing dengan kompetitor berkualitas agar mampu bersaing dengan
yang berkualitas 2. Menjaga kualitas SDM agar mampu kompetitor
2. Tingkat inflasi mengurangi minat menambah nilai dibanding
menabung masyarakat kompetitor
3. Tarif bank pesaing yang lebih
kompetitif
4. Bank pesaing membuka cabang-
cabang sehingga menimbulkan
kompetitor
SPACE Matrix (Strategy Position
and Action Evaluation)
Internal dimension
Posisi Finansial (FP) Peringkat
Perolehan laba bersih Bank Bri th 2019 Rp 8,20 3
T
Aset naik 9,2% persen dari th 2018 4
Pertumbuhan kredit naik 8,4% 3
Total 11:3=3,6
1. Forward Integration
Menambah porsi kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap
distributor atau retailer
2. Backward Integration
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan
supplier
3. Horizontal Integration
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap competitor.
Grand Matrix Strategy
Matrik Grand Strategy merupakan tahapan pencocokan (matching
stage) pada proses formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua
dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif (Competititive position) dan
pertumbuhan pasar (market growth). Strategi yang sesuai untuk
dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya
dalam masing-masing kuadran dalam matriks.
Pada grafik terlihat bahwa perusahaan berada pada posisi
kuadran I yang berarti bahwa perusahaan mampu mengambil
keuntungan dari peluang-peluang eksternal yang ada, sehingga
perusahaan akan bersaing menggunakan strategi-strategi bisnis yang
agresif.
Kesimpulan : Jika perusahaan Bank BRI berkonsentrasi pada pasar
saat ini, maka pilihan strategi yang sesuai adalah penetrasi pasar dan
pengembangan pasar, sedangkan jika Bank BRI
berkonsentrasi pada produk yang dimiliki saat ini, maka strategi
pengembangan produk adalah strategi yang sesuai.
Bank BRI yang berada di posisi kuadran I mampu mengambil
keuntungan dari peluang eksternal dalam beberapa area, strategi
kuadran I dapat mengambil risiko secara agresif ketika dibutuhkan. Hal
ini cocok diterapkan oleh Bank BRI untuk dapat terus bertahan dalam
persaingan bisnis yang semakin kompetitif.
QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix)
QSPM merupakan tahap akhir dalam sebuah perencanaan strategi. QSPM berfungsi
untuk menentukan prioritas stratgei yang paling tepat untuk dilakukan oleh
perusahaan.
Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan sejauh mana faktor-faktor eksternal dan internal utama dikapitalisasi
atau ditingkatkan. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set
alternatif dihitung dengan menentukan dampak kumulatif dari masing-masing faktor
eksternal dan internal. Sejumlah set strategi alternatif dapat dimasukkan dalam
QSPM, dan sejumlah strategi apa pun dapat membentuk set tertentu, tetapi hanya
strategi dalam set tertentu yang dievaluasi relatif satu sama lain.
Misalnya, satu set strategi dapat mencakup diversifikasi, sedangkan set lain mungkin
termasuk menerbitkan saham dan menjual divisi untuk meningkatkan modal yang
dibutuhkan. Dua set strategi ini sangat berbeda, dan QSPM hanya mengevaluasi
strategi dalam set.
Enam langkah yang
diperlukan untuk
mengembangkan QSPM:
Langkah 1:
Buat daftar peluang dan ancaman eksternal utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan
internal di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari Matriks EFE dan Matriks IFE.
Langkah 2:
Tetapkan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal utama. Bobot ini identik dengan yang ada
di Matriks EFE dan Matriks IFE. Bobot disajikan dalam kolom lurus tepat di sebelah kanan faktor
eksternal dan internal.
Langkah 3:
Periksa matriks Tahap 2 (padanan), dan identifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan
organisasi untuk diterapkan. Catat strategi ini di baris atas QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam
set yang saling eksklusif jika memungkinkan.
Langkah 4:
Tentukan Skor Daya Tarik (AS), yang didefinisikan sebagai nilai numerik yang menunjukkan daya
tarik relatif dari setiap strategi dengan mempertimbangkan faktor eksternal atau internal tunggal.
Skor Daya Tarik (AS) ditentukan dengan memeriksa setiap faktor kunci eksternal atau internal, satu
per satu, dan mengajukan pertanyaan, "Apakah faktor ini memengaruhi pilihan strategi yang
dibuat?"
Kisaran untuk AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat
menarik. Yang kami maksud dengan "menarik" adalah sejauh mana satu strategi, dibandingkan
dengan yang lain, memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan, meningkatkan
kelemahan, mengeksploitasi peluang, atau menghindari ancaman.
Langkah 5:
Hitung Skor Daya Tarik Total. Skor Daya Tarik Total (TAS) didefinisikan
sebagai produk dari mengalikan bobot (Langkah 2) dengan AS (Langkah
4) di setiap baris. TAS menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing
strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor
keberhasilan kritis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi
TAS, semakin menarik alternatif strategis.
Langkah 6:
Hitung Skor Total Penarikan Total. Tambahkan TAS di setiap kolom
strategi QSPM. Jumlah Skor Daya Tarik Total (STAS) mengungkapkan
strategi mana yang paling menarik di setiap rangkaian alternatif. Skor
yang lebih tinggi menunjukkan strategi yang lebih menarik, dengan
mempertimbangkan semua faktor eksternal dan internal yang relevan
yang dapat memengaruhi keputusan strategis.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi mencakup seperangkat nilai-nilai bersama, kepercayaan, sikap, kebiasaan,
norma, ritual, ritual, kepribadian, pahlawan, dan pahlawan yang menggambarkan perusahaan.
Budaya adalah cara unik organisasi melakukan bisnis. Budaya organisasi dapat menjadi alasan
utama untuk kesulitan yang dihadapi perusahaan ketika mencoba untuk mengubah arah
strategisnya, seperti yang dijelaskan oleh pernyataan berikut: “Tidak hanya memiliki "hak"
budaya perusahaan menjadi esensi dan fondasi perusahaan keunggulan, tetapi keberhasilan
atau kegagalan reformasi korporasi yang diperlukan bergantung pada manajemen kecerdasan
dan kemampuan untuk mengubah budaya mengemudi perusahaan dalam waktu dan selaras
dengan perubahan yang diperlukan dalam strategi.”