Dasar Makanan
Dasar Makanan
Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan terpenting pada tubuh karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia. Karbohidrat ialah
suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C), hydrogen
(H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan
karbo-hidrat.
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan
menjadi 4 golongan utama yaitu:
1.Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
2.Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
3.Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
4. Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida.
LO 2
Karbohidrat
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.
Monosakarida memiliki rasa manis dan mudah larut dalam
Berdasarkan unsur karbon, molekul monosakarida dapat dibedakan
menjadi:
1) triosa; mengandung tiga atom C, contohnya gliserol-dehida dan
hidroksi aseton;
2) tetrosa; mengandung empat atom C, contohnya eritrosa dan treosa;
3) pentosa; mengandung lima atom C, contohnya ribose dan arabinosa;
4) heksosa; mengandung enam atom C, contohnya glukosa, galaktosa,
dan fruktosa
LO 2
Karbohidrat
Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.
Disakarida juga memiliki rasa manis dan mudah larut dalam air. Contoh
disakarida adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan galaktosa),
sukrosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa), dan maltose (gabungan
antara glukosa dan glukosa
Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula.
Polisakarida biasanya tidak berasa dan sukar larut dalam air. Contoh
polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60 – 300 gugus gula berupa
glukosa, glikogen (yang tersusun dari 12-16 gugus gula), dan selulosa,
pectin, lignin, serta kitin yang tersusun dari ratusan hingga ribuan gugus
gula dengan tambahan senyawa lainnya
LO 2
Karbohidrat
Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2
yaitu:
1.Aldosa (berupa aldehid)
2.Ketosa (berupa keton)
LO 2
Protein
Protein adalah molekul makromolekul yang mempunyai berat molekul antara 5
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino,
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-
unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen(N); beberapa asam
amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan
kobalt. Unsur utama protein adalah nitrogen, di mana nitrogen merupakan 16%
dari berat protein.
Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas
8 asam amino esensial (tidak dapat diproduksi tubuh) dan 10 asam amino non-
esensial (dapat diproduksi tubuh). Asam amino esensial tersebut adalah:
Phenilalanin, Valin, Lysin, Isoleusin, Triptophan, Threonin, Leusin, dan
Methionin. Sedangkan asam amino yang non-esensial adalah Asam Aspartat, Asam
Glutamat, Glysin, Serin, Prolin, Hidroksiprolin, Tyronin, Hidroksilisin, Asparagin,
dan Alanin. Selain itu, jug terdapat 2 asam amino semi-esensial (asam amino yang
dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak
mencukupi untuk proses pertumbuhan anak – anak), yaitu Arginin dan Histidin.
LO 2
Protein
Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein:
1. Protein Simpleks. Hasil hidrolisis total protein jenis ini merupakan
campuran yang hanya terdiri atas asam-asam amino.
2. Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein). Hasil
hidrolisa total dari protein jenis ini. Selain terdiri atas berbagai jenis
asam amino juga terdapat komponen lain miisalnya unsur logam
gugusan phosphat dan sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein,
glikoprotein, dan sebagainya)
3. Protein Derivat (protein derivative). Merupakan ikatan antara
(intermediate product) sebagal hasil hidrolisa parsial dari protein
native, miisalnya albumosa, peptone dan sebagainya.
LO 2
Protein
Berdasarkan sumbernya, protein dikiasifikasikan menjadi:
1. Protein hewani, yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dan
binatang, seperti protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
2.Protein nabati, yaitu protein yang berasal dan bahan makanan
turnbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dan terigu, dan
sebagainya
LO 2
Lemak
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi,
berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber
yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di
dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Lemak terdiri atas rantai
panjang dengan ikatan hidrokarbon alifatik dan bersifat hidrofobik. Sifat-
sifat lemak antara lain:
1. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,
CHCl3, benzen, alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi
dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
2. Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid
terdapat 95% asam lemak)
3. Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam
lemak essential.
LO 2
Lemak
1. Lipid sederhana.
Lipid sederhana adalah golongan lipid yang jika dihidrolisis akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol. Contohnya: fat/minyak
(TAG/trigliserida)
2. Lipid kompleks (majemuk).
Lipid kompleks adalah golongan lipid yang jika dihidrolisis akan menghasilkan
asam lemak dan berbagai senyawa lainnya. Contohnya: fosfolipid dan
glikolipid.
Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat + senyawa
nitrogen.
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.
3. Lipid turunan
Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana
dan lipid kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol,
alkohol padat, aldehid, keton bodies.
LO 2
Lemak
Sumber lemak terbagi menjadi 2, yaitu lemak hewani dan lemak
nabati. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuhan
sementara lemak nabati dari hewan termasuk telur, susu. Sumber
lemak nabati berada di dalam sitoplasma berupa droplet dan pada
hewani berada di dalam jaringan adiposa.
LO 3
Fungsi Karbohidrat
1. Sumber energi utama
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat di dalam
tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera
sebagian disimpan sebagi glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringn
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi
gemuk. System saraf sentral dan otak sama sekali tergantung pada glukosa untuk
keperluan energinya.
2. Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis. Bila tingkat
kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa
0,7; mmaltosa 0,4; dan laktosa 0,2.
3. Penghemat protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.
LO 3
Fungsi Karbohidrat
4. Pengatur metabolisme lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,
sehingga menghasilakan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton,
dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan
dikelurkan melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini
dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan
tubuh menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosisyang dapat
merugikan tubuh. Dibutuhkan antara 50-100 gram karbohidrat sehari untuk
mencegah ketosis.
5. Membantu pengeluaran feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik
usus dan memberi bentuk pada feses.
6. Komponen struktural sel
Karbohidrat ikut menyusun membran sel tubuh manusia.
LO 3
Fungsi Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.
Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah
dan disintesis kembali. Tiap hari sekitar 3% jumlah protein total berada dalam
keadaan berubah ini.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.
Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-
perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
3. Mengatur keseimbangan air.
Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang
melibatkan protein dan elektrolit.
4. Memelihara netralitas tubuh.
Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian
besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali
(pH 7,35-7,45).
LO 3
Fungsi Protein
5. Pembentukan antibodi
kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan
racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terdapat terutama di
dalam hati.
6. Mengangkut zat-zat gizi
Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat
gizi dari saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam
darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel
ke dalam sel-sel.
7. Sumber energi.
Protein menghasilkan energi sebesar 4 kkal/g.
Lo 3
Fungsi Lemak
1. Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g)
2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk
lewatnya berbagai bahan yang masuk dan keluar sel.
3. Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.
4. Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar, misalnya: suhu, luka
(infeksi).
5. Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan
cepat)
6. Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa
tertentu (misal vitamin A, D, E dan K) dalam aliran darah untuk
keperluan metabolisme.
LO 4
Metabolisme
Metabolisme adalah total reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh.
Anabolisme : Reaksi pembentukan yang butuh energi.
Katabolisme : Reaksi pemecahan yang tak butuh energi.
LO 4
Metabolisme Karbohidrat
Proses2 pada metabolisme karbohidrat :
1. Glikolisis
2. Glikogenesis
3. Glikogenolisis
4. HMP Shunt
5. Glukoneogenesis
LO 4
Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis
Oksidasi glukosa menjadi ATP, asam piruvat (aerob) dan
asam laktat (anaerob). Terjadi di sitosol.
Pada kondisi aerob, setelah terbentuk asam piruvat maka
masuk ke dalam mitokondria, terbentuk Asetil CoA lalu
melakukan tahap siklus krebs.
LO 4
LO 4
Metabolisme Karbohidrat
Glikogenesis
Merupakan sintesis glikogen dari glukosa. Terjadi di hati dan otot.
LO 4
Metabolisme Karbohidrat
Glikogenolisis
Proses pemecahan glikogen.
Dalam otot :
tujuannya untuk mendapat energi bagi otot
hasil akhirnya : piruvat / laktat sebab glukosa 6-p yg
dihasilkan dr glikogenolisis masuk ke jalur glikolisis di otot
Dalam hati :
tujuannya : untuk mempertahankan kadar glukosa
darah di antara dua waktu makan
Glukosa 6-p akan diubah menjadi glukosa
LO 4
LO4
Metabolisme Karbohidrat
Glukoneogenesis
Pembentukan glukosa dari bahan bukan karbohidrat
Pada mamalia terutama terjadi di : hati dan ginjal
1. Asam laktat dari otot, eritrosit
2. Gliserol dari hidrolisis Triasilgliserol dalam jaringan lemak
( adiposa )
3. Asam amino glukogenik
4. Asam propionat pada ruminansia
Glukoneogenesis penting sekali untuk penyediaan glukosa bila
karbohidrat tidak cukup dlm diet
LO 4
Glukoneogenesis
Jaringan perlu pasokan glukosa kontinu sebagai
sumber energi terutama sistem saraf dan eritrosit
Enzim bantuan :
1. Piruvat karboksilase
2. Fosfoenolpiruvat karboksikinase
3. Fruktosa 1,6 bifosfatase
4. Glukosa 6-fosfatase
LO 4
LO 4
Metabolisme Karbohidrat
HMP Shunt (HEKSOSA MONO PHOSPHAT SHUNT)
Disebut juga : Pentose Phosphate Pathway
Merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa
Tidak bertujuan menghasilkan energi ( ATP )
Aktif dalam :
1. Hati
2. Jar. Lemak
3. Klj. Korteks adrenal
4. Klj. Tiroid
5. Eritrosit
6. Klj. Mammae ( laktasi )
LO 4
LO 4
Metabolisme Protein
Meliputi reaksi pelepasan gugus asam amino
Kemudian perubahan kerangka karbon
LO 4
Transaminasi
Proses katabolisme asam amino berupa pemindahan gugus
amino dari suatu asam amino ke senyawa lain (keto. Asam
piruvat, ketoglutarat atau oksaloasaetat). Sehingga (keto)
senyawa tersebut dirubah menjadi asam amino. Sedangkan
asam amino dirubah menjadi senyawa keto.
Enzim utama rekasi transaminasi adalah:
1. Alanin transaminase
2.Glutatamat transaminase
LO 4
Transaminasi
LO 4
Metabolisme Protein
Deaminasi Oksidatif
Asam glutamat dapat mengalami deaminasi oksidatif
mengunakan glutamat dehidrogenase,
menghasilkan NH4+
NADP NAD sebagai akseptor elektron
Protein
Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur
maupun fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung,
cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi.
Protein-protein tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi genetik
masing-masing suatu organisme tak terkecuali pada bakteri. Protein dan gen
memiliki hubungan yang sangat dekat dimana kode genetik berupa DNA
dienkripsi dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode genetik tersebut
ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme yang melibatkan
RNA dan ribosom.
STRUKTUR PROTEIN
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam
struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh
asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai
melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida.
Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk struktur
yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur primer,
struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener
Reaksi pembentukan Struktur primer dari protein
peptida melalui reaksi
dehidrasi
Struktur primer merupakan struktur yang sederhana
dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun secara
linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata
dan tidak terjadi percabangan rantai. Struktur primer
terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan
gugus α–karboksil. Ikatan tersebut dinamakan ikatan
peptida atau ikatan amida. Struktur ini dapat menentukan
urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida.
Struktur sekunder merupakan kombinasi antara
struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang
belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder
adalah α-heliks dan β-pleated. Struktur ini memiliki
segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau
terlipat secara berulang.
Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil
pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida
pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai
polipeptida. Pada struktur sekunder β-pleated terbentuk melalui ikatan
hidrogen antara daerah linear rantai polipeptida. β-pleated ditemukan dua
macam bentuk, yakni antipararel dan pararel. Keduanya berbeda dalam hal
pola ikatan hidrogennya. Pada bentuk konformasi antipararel memiliki
konformasi ikatan sebesar 7 Å, sementara konformasi pada bentuk pararel
lebih pendek yaitu 6,5 Å. Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara
dua rantai polipeptida yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah
rantai tunggal yang melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam
amino, maka dikenal dengan istilah β turn.
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang
tumpang tindih di atas pola struktur sekunder yang terdiri
atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur
ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu
pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur
ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan
hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan
hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat
penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat
hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein
globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara asam
amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan berada
di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di
sekelilingnya.
Struktur kuarterner adalah gambaran dari
pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam
ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari
sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan
membentuk protein kompleks yang fungsional.
ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah
ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis,
hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur
kuarterner sering disebut juga dengan protein
multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua
sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika
tersusun dari empat sub-unit disebut dengan
protein tetramerik.
Lipid
Lipid didefinisikan sebagai senyawa berbasis asam lemak atau
molekul yang mirip asam lemak seperti alkohol atau spingosin
Asam lemak merupakan komponen penting lipid
Struktur kimia dan sifat fisik asam lemak merupakan dasar untuk
memahami sifat fisik dan kimia lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh
ingested
protein
transaminase
CO2- CO2-
C=O -keto
amin H3N C H
+
acids
o R R
acids CO2- CO2-
C= +
H3N C H
O
CH2 CH2
-keto-
glutarate CH2 CH2 Glu
glutamate
CO2- dehydrogenase - CO2-
CO2 +
H3N C H
NADH or CH2
NADPH + NAD+ or H2O CH2
H+ NADP+
CONH
But ammonia is toic, 2
particularly to neural Gln from
NH4 NH4+ muscle &
tissue. Organisms must +
get rid of it. other tissue
LO 4
Metabolisme Protein
Pembentukan Asetil CoA
Merupakan senyawa penghubung antara
metabolisme asam amino dengan siklus asam
sitrat(merubah menjadi energi)
1. jalur asam piruvat
2. jalur asam asetoasetat
Glucogenic
Ile*
Ketogenic Ala Ser Leu•
Cys Thr* Lys•
* Both Glucogenic and Ketogenic
• Purely Ketogenic Gly Trp* Thr*
CO2
Pyruvate
Glucose
Acetyl-CoA Acetoacetate
Asn Leu• Trp*
Asp Lys• Tyr*
Citrate Phe*
Oxaloacetate
Asp Citric
Phe* Acid Isocitrate
Tyr* Fumarate Cycle
CO2
Metabolisme Lemak
Lemak
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi
utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam
lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserid.
Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi
portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam
lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi)
dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini
asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron.
Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah.
Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak
dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.
Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-
waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-
sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan
ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh
albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak
bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi,
maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan
gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika
sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan
lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam
siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan
energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi
asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam
lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat,
hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan
keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.
Metabolisme gliserol
Metabolisme Gliserol
Gliserol yang terbentuk pada lipolisis diabsorpsi oleh
liver
•difosforilasi dan dioksidasi menjadi dihidroksiaseton
fosfat
•diisomerisasi menjadi gliseraldehid-3-fosfat
Jadi gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau
glukosa di hati.
LO 4
Metabolisme Gliserol
LO 4
Status Gizi
Cara menggolongkan status gizi seseorang adalah dengan cara menghitug
dengan rumus :
BB/TB2
maka setelah mendapat hasil kita lihat tabel perbandingannya :
Energi masuk merupakan energi yang berasal dari makanan yang dimakan yang
merupakan sumber energi. Energi didapatkan dari ikatan kimia pada makanan yang
diuraikan untuk kemudian digunakan dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi pada ATP.
Energi ini dapat digunakan untuk melakukan kerja biologis atau disimpan di dalam tubuh
untuk kebutuhan nanti.
Energi keluar merupakan jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh, yang merupakan
kombinasi antara kerja dan panas yang dilepaskan ke lingkungan. Persamaan untuk energi
keluar sebagai beriku :
Laju Metabolik
Laju metabolik adalah laju dipergunakannya energi oleh tubuh baik untuk kerja eksternal maupun
internal. Laju metabolik secara normal dinyatakan sebagai laju panas yang dibebaskan selama terjadinya
pelbagai reaksi kimia di semua sel tubuh. Laju metabolik dapat dirumuskan melalui persamaan berikut :
Oleh karena kebanyakan energi keluar tampak sebagai panas, maka untuk perhitungannya digunakan satuan
panas, yaitu kalori (cal) atau kilokalori (1000 x kalori; kcal). Energi yang dihasilkan oleh oksidasi karbohidrat
dan protein adalah 4 kcal/g, sedangkan dari lemak adalah 9 kcal/g.
Laju metabolik dapat diukur dengan mengukur jumlah total panas yang dihasilkan tubuh dalam kurun waktu
tertentu. Pengukuran total panas tubuh secara langsung (kalorimeter langsung) sangat sulit dilakukan, oleh
karena itu digunakan beberapa metode tidak langsung (kalorimeter tidak langsung). Salah satu metode
tidak langsung yang sering dilakukan adalah mengukur laju pemakaian oksigen. Metode ini dilakukan
karena metabolisme pembentukan ATP paling efisien dilakukan dengan menggunakan oksigen. Persamaan
kimianya adalah sebagai berikut :