Anda di halaman 1dari 23

Menulis Referensi Penelit

ian dan Membuat Slide P


resentasi PTK

Groups 10 :
Ratna Yulian Budiasih (A1B017075)
Rully Octania (A1B017101)
Kevin Ameraldo Abrar (A1B017082)
Welcome!!
Menulis Referensi PTK

1 Menulis Daftar Pustaka

Tujuan penulisan sumber


2 kutipan dan daftar pustaka

3 Penulisan Sumber Kutipan

APA STYLE CHICAGO DAN TURABIAN


4 STYLE

MLA STYLES AMA STYLES


Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah rangkaian daftar tulisan yang memuat sumber atau referensi yang berasal dari
buku, jurnal, skripsi, makalah atau artikel internet dan sebagainya untuk dijadikan landasan dalam
penelitian.
Ada beberapa manfaat pencantuman daftar pustaka atau catatan kaki, baik bagi penulis, pembaca atau
01
penyumbang data/sumber yang diambil, yaitu: 02
1. Memenuhi etika penulisan
2. Sebagai ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data
3. Sebagai pendukung ide seorang penulis karena biasanya sumber yang diambil ditulis oleh pakar
yang terkenal
4. Sebagai petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil
03 04
5. Sebagai referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian mana data itu diambil.

Tujuan penulisan daftar pustaka antara lain, terhindar dari plagiat, sebagai bentuk apresiasi penulis
terhadap karya orang lain, membantu pembaca untuk mengetahui lebih dalam dengan topik terkait, dan
membangun kredibilitas.
Tujuan penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka
Tujuan penulisan daftar pustaka antara lain, terhindar dari plagiat, sebagai bentuk apresiasi penulis terhadap karya orang
lain, membantu pembaca untuk mengetahui lebih dalam dengan topik terkait, dan membangun kredibilitas.

1. Agar terhindar dari tuduhan penjiplakan (plagiarism)

Salah satu fungsi kutipan adalah untuk menguatkan atau mendukung tulisan ilmiah Anda. Oleh karena itu, Anda harus mencantumkan sumber
kutipan Anda secara singkat di bagian akhir setelah kalimat kutipan atau tepat sebelum kalimat kutipan (paling dekat dengan kalimat kutipan)
dan menuliskan sumbernya secara lengkap pada daftar pustaka. Dengan melakukan ini sebenarnya Anda sedang menghindarkan diri dari
masalah di kemudian hari terkait dengan mengambil hak cipta karya tulis seseorang tanpa ijin.

2. Menghargai penulis sebelumnya

Ketika Anda menuliskan secara lengkap sumber kutipan dan daftar pustaka, sebenarnya Anda sedang menghargai orang yang mempunyai ide
tersebut. Selain itu, juga pengakuan bahwa teks pada bagian tersebut adalah dari ide, argumen, dan atau analisa orang lain.

3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan

Salah satu manfaat dari menuliskan sumber kutipan dan daftar pustaka secara lengkap adalah membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih
dalam tentang kutipan tersebut. Kadang-kadang pembaca tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang Anda kutip. Dengan demikian,
pembaca dapat menelusuri informasi dari sumber kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya pada daftar pustaka.
a. Kutipan langsung pendek

Syarat:

i. APA Style (American Psychological Association)


Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 40 kata.

ii. MLA Style (Modern Language Asociation)


Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 4 baris

b. Kutipan langsung panjang

Jenis kutipan ini dikenal juga dengan istilah block quote.


Syarat:

i. APA Style(American Psychological Association)


Jika panjang kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.

ii. MLA Style (Modern Language Asociation)


Jika panjang kalimat yang dikutip lebih dari 4 baris
Penulisan Sumber Kutipan
Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis
(Universitas Kristen Petra, 2008) yaitu:

1. Kutipan tidak langsung


Yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian merangkainya dengan
kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama persis dengan
kalimat asli yang dikutip. Penulis merangkai dan merangkum kalimat
berdasarkan artikel atau sumber lain.

2. Kutipan langsung
Yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal ini berarti
penulis langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah
kalimat aslinya.Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung
panjang dan kutipan langsung pendek. Kedua kutipan ini berbeda cara
menuliskan dan syaratnya.
Dalam penulisan karya ilmiah (artikel jurnal, laporan tugas akhir, skripsi, tesis,
dan disertasi), ada beberapa metode atau gaya (style) penulisan sumber kutipan
dan penulisan daftar pustaka yang dapat dipilih dan dianut, antara lain:

1. Turabian Style
2. Harvard Style
3. Vancouver Style
4. American Psychological Association (APA) Style
5. Chicago Style atau Kombinasi dari berbagai style

Beberapa perguruan tinggi dan penerbit jurnal ilmiah di Indonesia memilih dan
menganut style kombinasi, misalnya: (a) Turabian-Harvard Style; (b) Harvard-
APA Style; (c) HarvardVancouver Style; (d) Turabian-Vancouver Style; atau
style kombinasi lainnya.

Masing-masing style penulisan sumber kutipan tersebut memiliki keunggulan


dan kelemahan, tetapi suatu style yang dipilih dan dianut harus diterapkan
secara konsisten.
APA STYLE
APA sendiri merupakan kependekan dari American Psychological Association,
sehingga APA Styles merupakan salah satu bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh
organisasi APA terutama untuk bidang psikologi dan sosial. Beberapa ciri gaya
penulisan sitiran dari APA Styles adalah:

1. Daftar Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan Nama Belakang Penulis atau


Judul apabila tidak ada penulis
2. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial
3. Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka ditulis berurutan dari tahun yang
paling lama
4. Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun
Aturan Penulisan Daftar Pustaka Harvard-APA Style
Beberapa aturan dasar penulisan daftar pustaka dengan Harvard-APA Style yaitu:

1. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka, dan sebaliknya

2. Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis pustaka, misalnya buku,
jurnal, internet dan sebagainya.

3. Ditulis satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor berdasarkan nama akhir pengarang atau
organisasi yang bertanggung jawab. Jika suatu referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul
referensi digunakan untuk mengurutkan referensi tersebut diantara referensi lain yang tetap diurutkan
berdasarkan nama belakang pengarang.

4. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, kemudian
diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas
lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
5. Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama, urutkan
berdasarkan tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama ke yang paling
baru).

6. Jika seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam tahun


publikasi yang sama, maka diurutkan berdasarkan huruf kecil yang menyertai
tanggal publikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c, dst.).

7. Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.

8. Judul referensi dituliskan secara italic, jika daftar pustaka ditulis tangan


maka judul digaris bawahi.

9. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis


literatur/ pustaka yang menjadi referensi.
Cara Penulisan Daftar Pustaka Harvard-APA Style

Pada dasarnya dalam pedoman Harvard-APA Style , penulisan daftar pustaka dipisahkan


oleh koma dan diakhiri dengan tanda titik. Sementara untuk judul sumber kutipan (sitasi)
menggunakan huruf kapital untuk setiap kata kecuali kata penghubung. Meskipun
demikian, terdapat beberapa perbedaan dalam penulisannya sebagai berikut:

1. Buku

Pola dasar penulisan referensi berjenis buku adalah:


Nama Belakang Pengarang, Inisial tahun terbit, Judul buku (Edisi jika edisinya lebih
dari satu), Tempat diterbitkan, Penerbit.
Hal yang perlu diperhatikan adalah judul buku yang dituliskan secara italic dengan
penggunaan huruf kapital mengikuti standar penulisan kalimat. Jumlah pengarang yang
boleh didaftarkan di satu referensi maksimal berjumlah enam. Jika pengarang berjumlah
lebih dari enam maka pengarang ketujuh dan selanjutnya dituliskan sebagai et al.
2. Artikel jurnal

Penulisan untuk artikel jurnal yaitu,


Nama belakang pengarang, inisial Tahun Publikasi, Judul artikel
menggunakan tanda kutip tunggal, Nama jurnal menggunakan
format italic, Nomor volume (ditulis vol.), Nomor halaman.

Sementara, untuk penulisan jurnal online penulisannya adalah sama dengan


jurnal full-text hanya pada jurnal online setelah penulisan nomor volume
jurnal (vol.) selanjutnya ditambahkan dengan tanggal diakses dan alamat
web.

3. Halaman Web

Penulisan daftar pustaka harvard untuk artikel yang dikutip dari web polanya
adalah:
Nama pengarang atau editor atau penyusun Tahun , Judul Artikel
(Italic), Nama lamam yang memuat, Tanggal akses, Alamat web.
MLA STYLES
MLA merupakan kependekan dari Modern Language Association. MLA Styles merupakan
satu bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh MLA untuk sumber ‐sumber penelitian. Model
MLA ini dirancang sangat sederhana untuk mempermudah penulis dalam pengkutipan.
MLA banyak digunakan untuk penulisan dalam bidang bahasa Inggris dan Humanities.  
Beberapa ciri dalam gaya penulisan MLA Styles adalah:

1. Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau akhir dituliskan di depan.
2. Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir.
3. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor halaman
kutipan.
4. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format,
misal cetak, online, web, dll.
5. Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses tanpa
menyebutkan sumber online‐nya.
Cara Penulisan Daftar Pustaka MLA Style
1. Sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks tulisan ilmiah Anda, secara
umum formatnya adalah author(s) dan page (page to page). Author(s) merupakan
penulis atau pengarang sedangkan page adalah halaman. Nama penulis yang
dicantumkan di dalam teks kutipan hanya nama keluarga atau nama belakang.
Contoh:
(Azaria 20)
(Santoso, Azaria, and Tan 18-21)

2. Daftar Pustaka:
a) Penulisan nama pengarang pertama adalah nama keluarga/belakang, diikuti
dengan nama depan dan nama tengah (jika ada) secara lengkap. Penulisan
nama pengarang kedua dan seterusnya dituliskan secara lengkap sesuai
dengan urutan yang sebenarnya (tidak dibalik atau nama keluarga/nama
belakang tidak dituliskan terlebih dahulu.
b) Tidak (lagi) menggunakan garis bawah (underline). Judul buku dan judul periodical
menggunakan cetak miring (italicized).

c) Menuliskan jenis media (media type) yang digunakan sebagai sumber kutipan, dituliskan
setelah tahun terbit.
a. Print = jika mengutip dari semua yang dicetak
b. Web = jika mengutip secara online
c. Email = jika mengutip dari surat elektronik
d. Lecture = jika mengutip dari bahan perkuliahan yang diterbitkan secara terbatas

d) Semua yang masuk dalam daftar pustaka adalah karya yang sudah diterbitkan atau unggah
(published), baik berupa cetakan maupun online, misalnya cetakan, situs, televisi, DVD, dan
sebagainya

e) URL tidak perlu dituliskan. Dituliskan alamat lengkap website (URL) hanya jika diminta.

f) Wajib menuliskan tanggal akses/tanggal unduh (urutan penulisan: setelah jenis


media yang digunakan)
f) Wajib menuliskan tanggal akses/tanggal unduh (urutan penulisan: setelah jenis
media yang digunakan)

g) Beberapa istilah singkatan yang diizinkan jika karya yang dikutip tidak
mempunyai: a. Nomor halaman (no pages number) = n.pag.

b. Tanggal/tahun terbit (no date) = n.d. c. Penerbit atau kota terbit = n.p.
CHICAGO DAN TURABIAN STYLE
Turabian Styles merupakan bentuk atau gaya penulisan sitasi hasil penyederhanaan dari
Chicago Styles. Biasanya banyak digunakan untuk penulisan di bidang sastra, sejarah dan
seni. Chicago dan Turabian Styles memiliki beberapa ciri yakni:

1. Pada catatan kutipan memasukan nama penulis seperti terdaftar dalam artikel (nama
depan nama akhir). Sedangkan dalam daftar pustaka atau bibliografi penulisan penulis
dibalik (nama akhir, nama depan) sedangkan penulis tambahan tidak dibalik.  

2. Penggunaan Catatan kaki atau footnotes serta endnotes dalam melakukan kutipan di
dalam tulisan atau karya tulis dengan diberi nomor secara kronologis.

3. Penulisan penulis ditulis secara utuh dan di balik.

4. Selalu memberikan informasi tanggal publikasi atau tanggal terakhir di ‐update, apabila
tidak ada gunakan kode:  n.d.
5. Judul untuk karya tulisan pendek seperti artikel, lagu, puisi, cerita pendek
ditempatkan dengan memberikan tanda quotation (“) di antara judul
(“Judul”). Tapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku, jurnal,
album, film ditulis italic atau miring (Judul)

6. Mempunyai dua sistem pencatatan yakni Notes ‐Bibliography (catatan


bibliografi) yang digunakan dalam bidang Humaniora dan gaya Author‐
Date yang digunakan untuk ilmu sosial, ilmu fisik dan ilmu alam.

7. Notes‐Bibliography ini menampilkan informasi bibliografi dalam sebuah


catatan bisa berupa catatan kaki maupun catatan akhir. Sedangkan Author‐
Date menggunakan kutipan langsung pada teks utama dengan memberikan
informasi   nama akhir penulis dan waktu publikasi, dimana daftar kutipan
ini akan ditampilan dalam daftar referensi di akhir tulisan.
AMA STYLES
AMA Styles merupakan bentuk sitasi yang dikembangkan oleh American
Medical Association (AMA). Gaya sitasi ini banyak digunakan untuk penulisan
dalam bidang kesehatan, biologi dan kedokteran. Berbeda dengan model APA
dan MLA, model AMA tidak menuliskan nama penulis secara ‘terbalik’ dan
untuk kutipan teks menggunakan catatan kaki atau catatan akhir.  

Ciri AMA Styles adalah:


1. Semua item dalam daftar pustaka didaftar berdasarkan urutan numerik.
2. Penulisan penulis ditulis nama belakang terlebih dahulu kemudian nama
depan ditulis inisial saja dan tidak perlu menggunakan koma di antara nama
belakang dan depan.
3. Penggunaan spasi tunggal dalam daftar pustaka.
Membuat Slide Presentasi PTK
1. Membuat Konsep Presentasi
Menuliskan poin-poin penting yang ada dalam PTK. Poin-poin tersebut harus mencakup alasan pemilih
an judul (latar belakang masalah), rumusan masalah, tujuan penelitian, jenis penelitian, subjek pen
elitian, variabel penelitian, alat pengumpul data, teknik analisis data, hasil penelitian, kesimpulan d
an saran (rekomendasi).
Selain mengorganisasi materi, perlu membuat konsep dari slide, seperti kombinasi warna yang akan di
gunakan, jenis gambar dan grafik seperti apa yang sesuai untuk materi presentasi atau kesan sep
erti apa yang ingin ditampilkan secara keseluruhan dari presentasi PTK.
2. Membuat Struktur Presentasi
Untuk melakukannya, dimulai dengan membuat outline. Melalui outline mode di powerpoint, menulisny
a di microsoft word, atau kertas yang sudah disiapkan. Pilih yang paling mudah digunakan. Tulis k
onten atau kalimat yang akan ditampilkan dalam slide. Tulis semuanya terlebih dahulu. Tidak berpi
kir untuk mencari gambar atau mendesain slide, sebelum outline jadi. Hal ini bertujuan supaya fok
us pada pesan bukan pada desain.
Selanjutnya adalah membuat sketsa. Buat sketsa untuk masing-masing slide. Misalnya tata letak tulisa
n, bentuk gambar, jenis grafik atau yang lain. Satu hal yang perlu dipahami tidak semua slide haru
s diberi gambar, karena tidak semua konten bisa diwakili oleh gambar. Kalau memang tidak ada ga
mbar yang sesuai untuk mendukung konten, maka tidak perlu menggunakan gambar apapun. Dap
at menggunakan teknik presentasi teks.
3. Membuat Desain Presentasi PTK
Setelah memiliki konsep dan struktur untuk presentasi, kemudian membuat desain slide present
asi. Untuk slide presentasi skripsi yang perlu dikedepankan adalah kesederhanaan dan kejelas
an. Setiap kalimat yang ditampilkan tidak terlampau panjang dan harus mudah dipahami. Sedan
gkan kejelasan maksudnya pengunaan latar belakang, warna, jenis font dan ukuran font harus
mudah dibaca. Ciptakan kontras yang baik untuk slide presentasi PTK. Buat perbedaan antar el
emen dalam slide dan beri penekanan pada konten yang akan difokuskan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai