CRS Fraktur Femur Pada Anak
CRS Fraktur Femur Pada Anak
◉ Nama : An. F
◉ Umur : 1 tahun 9 bulan
◉ Jenis kelamin : Laki-laki
◉ Alamat : RT 03 Ds Tenam Muara Bulian
◉ Agama : Islam
◉ MRS : 9 Januari 2018
ANAMNESIS
Keluhan utama
(Alloanamnesis) Nyeri pada paha kanan ±3 hari SMRS
f. Thorax (Paru)
Inspeksi : Simetris statis dinamis
Palpasi : Nyeri tekan (-), stem fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-), ronki (-)
Pemeriksaan Fisik
g. Thorax (Jantung)
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas-batas jantung
Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS III linea parasternal dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
h. Abdomen
Inspeksi : Datar, defans muscular (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : BU (+), metallic sound (-)
i. Punggung : Tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk
j. Genitalia
Testis : dbn
Skrotum : Hiperemis (-), bengkak (-)
Hernia : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
k. Extremitas Superior Inferior
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Clubbing finger -/- -/-
Gerak +/+ Sulit dinilai/+
Kekuatan 5/5 Sulit dinilai/5
Tonus N/N N/N
Refleks fisiologis +/+ +/+
Refleks patologis -/- -/-
Pemeriksaan Fisik
l. Status Lokalisata
Regio Femoralis Dextra
Look : Bengkak (+), pemendekan (+), deformitas (+), kulit
utuh (tidak terdapat luka robek
Feel : Nyeri tekan (+), pulsasi distal (+), sensibilitas (+)
Move : Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), ROM sulit
dinilai
Hasil Laboratorium (9 Januari 2018)
Hemostatis
CT : 3 menit
BT : 2 menit
Pemeriksaan Radiologi (9 Januari 2018)
DIAGNOSIS KERJA
Close fraktur femur dextra 1/3 medial
Pengobatan Sementara
Non Medikamentosa
◉ Tirah baring
◉ Pemasangan bidai
Medikamentosa
◉ IVFD RL 12 TTS/I (makro) + Drip ketorolac 1 amp
◉ Inj. Ceftriaxone 1 x 600 mg dalam NaCl 0,9% 100 cc
◉ Inj. Ranitidin 2 x 0,5 cc
◉ Inj. Asam tranexamat 3 x 150 mg
Prognosis
14 Januari 2018 P:
S : Nyeri (-) ◉ IVFD RL : D5% 2:1 15 tpm
O T: 36,7ºC HR : 86x/i RR: 24x/i ◉ Ketorolac drip
A : Post close reduksi + hemi hip spica ◉ Omeprazole 1x1/2 vial
cast ◉ Rontgen femur dextra
Close fraktur femur dextra 1/3
P: 16 Januari 2018
IVFD RL + Ketorolac 10 tpm/min S : Nyeri (-)
Inj. Esoma 1 x ½ amp O : T: 36.9ºC HR : 90x/i
Cast baik
15 Januari 2018 A : Post close reduksi + hemi hip spica
S : Nyeri (-) cast H-2
O: T: 37,4ºC HR : 120x/i Close fraktur femur dextra 1/3
Cast baik P : Terapi teruskan, ambil hasil rontgen
A : Post close reduksi + hemi hip spica kontrol
cast H-1
Close fraktur femur dextra 1/3
Post close reduksi + hemi Follow Up
Foto Polos
hip spica cast h-1 15/1/18
Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)
Etiologi
Bergantung pada usia.
Infant → diafisis tulang femur relative lemah dan
mungkin patah karena beban karena terguling.
Usia TK dansekolah → kecelakaan berkecepatan
rendah seperti terjatuh dari ketinggian, misalnya
dari sepeda, pohon, tangga
Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)
Etiologi
Bergantung pada usia.
Infant → diafisis tulang femur relative lemah dan
mungkin patah karena beban karena terguling.
Usia TK dan sekolah → kecelakaan berkecepatan
rendah seperti terjatuh dari ketinggian, misalnya
dari sepeda, pohon, tangga
Arthrogryposis multiplex congenital,
myelomeningocele, dan osteogenesis imperfect.
Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)
Gambaran Klinis
Nyeri, shortening (pemendekan), angulasi, bengkak,
dan krepitasi.
Anak dengan fraktur femur yang masih baru
biasanya tidak dapat berdiri atau berjalan.
Perdarahan rata-rata darah yang hilang dapat lebih
dari 1200 mL.
Penilaian kondisi hemodinamik pra operasi
Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)
Radiologi
◉ Dilakukan sepanjang femur dalam dua plane foto
dan berdekatan dengan lingkar pelvik dan juga
sendi lutut.
◉ Jika ada keraguan, tungkai bawah seharusnya
diperiksa juga.
◉ Computed tomography (CT) atau magnetic
resonance imaging (MRI) scan biasanya tidak
diperlukan
Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)
Diagnosa
◉ Dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik
tunggal karena tipikal deformitas yang khas yaitu
angulasi, eksternal rotasi dan pemendekan.
◉ Karena fraktur ini tidak stabil, penting dilakukan
splint awal sebelum dilakukan pemeriksaan
radiologi untuk menghindari nyeri dan menghindari
injuri arteri femoralis.
Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)
◉ Komplikasi
◉ Kompartemen sindrom saraf
◉ Manifestasi klinis : nyeri, pucat, bengkak, pulselessness, parastesia,
dan paralisis.
◉ Nyeri hebat dan konstan di betis → impending iskemi (kompartemen
sindrom).
Analgetik dikontraindikasikan.
◉ Kompartemen sindrom → semua perban dilepas, skin traksi diganti
dengan skeletal traksi melalui metafisis femur distal dengan hip dan
lutut difleksikan.
◉ Sirkulasi perifer tidak adekuat selama setengah hingga satu jam →
ANALISA KASUS
KASUS TEORI