Anda di halaman 1dari 39

KESEHATAN & KESELAMATAN

KERJA DALAM KEPERAWATAN


Oleh : Ns. Yecy Anggreng M.Kep
PENDAHULUAN
• Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko
kegagalan
• Salah satu risiko pekerjaan adalah kecelakaan
kerja yang berakibat pada kerugian daan
berdampak global
• Jumlah kasus kecelakaan akibat kerja tahun
2011-2014 yang paling tinggi tahun 2013 yaitu
35.917 kasus kecelakaan kerja, 9.891 tahun 2011,
21.735 tahun 2012, 24.910 tahun 2014
• Riau masuk Provinsi dengan jumlah kasus
kecelakaan akibat kerja tahun 2014
DASAR HUKUM
Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 RS :
 UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
 UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit berisi akreditasi RS dan syarat
fisik RS
 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
 Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3
 Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang pedoman Manajemen
K3 Rumah Sakit
 Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang Standar K3 Rumah
Sakit
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan


dan meningkatkan derajat kesehatan para
pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
FILOSOFI K3
• Melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja
dalam menjalankan pekerjaannya. Melalui upaya-upaya
pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada
dilingkungan tempay kerjanya
• Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan
memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan
kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar, yang
pada akhirnya akan menekan risiko kerugian dan
berdampak terhadap peningkatan produktivitas
KONSEP K3
• KONSEP LAMA
nasib, tidak perlu dicegah, banyak pekerja
pengganti, biaya tinggi.
• KONSEP BARU
bukan nasib, dapat dicegah, penyebab bisa
orang/manusia dan lingkungan, kerugian, peran
pimpinan
Isu K3 RS

Beberapa isu K3 RS yang penting adalah :


• Keselamatan pasien dan pengunjung
• Keselamatan dan kesehatan petugas kesehatan
• Keselamatan bangunan
• Keselamatan lingkungan
Tujuan K3 Rumah Sakit
adalah terciptanya :
• cara kerja,
• lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman,
dan
• dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
karyawan RS.
Manfaat K3 Rumah Sakit
1. Bagi RS :
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS
c. Meningkatkan citra RS.
2. Bagi karyawan RS :
a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
3. Bagi pasien dan pengunjung :
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
5 prinsip dasar
dalam penerapan SMK3

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan dan
Peninjauan Komitmen
& UlangUlang menjamin
&
Peningkat
SMK3
Peningkatan
Manajemen
anmanajemen
oleh
Perencanaan
K3
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
K3
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi

Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani &
rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Identifikasi Potensi Bahaya
Identifikasi Potensi Bahaya
Dampak zat kimia
Identifikasi Potensi Bahaya
MANUAL HANDLING
POSTUR MEMBUNGKUK
POSTUR DUDUK
Mekanisme kerja pelaksana K3

Ketua :
pimpin &
Komunikasi koord
Peninjauan
rekomendasi kegiatan
PadaUlang&
Direktur
Komunikasi org
Peningkatan
pencegahan KAK &
oleh
PAK pdmanajemen
pekerja, Sekretaris :
pasien, pengunjung pimpin &
koord
Rumusan pemecahan kesekretari
Masalah berdasar atan
Data &info berupa Anggota: laksanakan
tugas org & rapat
Rekomendasi Bahas masalah k3
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit

Kecelakaan Kerja
• Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan
tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan,
kerugian material dan penderitaan dari yang paling
ringan sampai kepada yang paling berat.

Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :


1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas
laboratorium itu sendiri.
PEMAKAIAN APD
KEGIATAN MENYUNTIK/AMBIL DARAH
Pengendalian Infeksi Nosokomial
pada Pasien dan Pekerja
Alat kesehatan
• adalah instrumen, aparatus, mesin dan atau
implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan, meringankan penyakit dan
merawat orang sakit.
ALAT KESEHATAN
ALAT KESEHATAN
ALAT KESELAMATAN
• Beberapa sarana Keselamatan kerja yang perlu
diawasi antara lain bejana tekan uap, penangkal
petir, sistem pemadaman kebakaran, sistem
jaringan gas medis. Sarana tesebut perlu
mendapat pemeliharaan dan pengawasan
sehingga aman dalam pengoperasiannya.
PENANGKAL PETIR & BEJANA TEKAN
Kebakaran

• Kebakaran terjadi apabila terdapat tiga unsur


bersama-sama. Unsur-unsur tersebut adalah adalah
oksigen, panas dan bahan yang mudah terbakar.
Bahan yang mudah terbakar di Rumah Sakit antara
lain ethyl eter, ethylene oxide dan ethyl alcohol.
• Sebagai tempat layanan umum perlu disediakan
peralatan pemadaman kebakaran mulai dari APAR,
Hydran hingga sistem pemadaman Otomatis. Jalur
evakuasi juga perlu dipasang.
APAR
Kegawatdaruratan
• Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian
yang dapat menimbulkan kematian atau luka
serius bagi pekerja, pengunjung ataupun
masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha,
mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan
fisik lingkungan ataupun mengancam finansial
dan citra RS.
PETUNJUK EVAKUASI
Ruang lingkup K3 dalam
keperawatan
Ruang lingkup dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di
semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan
aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat
kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan meliputi
• 1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang
keahlian
• 2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
• 3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi,
kimiawi, maupun sosial.
• 4) Proses produksi
• 5) Karakteristik dan sifat pekerjaan
• 6) Teknologi dan metodologi kerja
c. Penerapan dilaksanakan secara holistik sejak
perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan
industri barang maupun jasa.

d. Semua pihak yang terlibat dalam proses


industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas
keberhasilan usaha.
• Ruang lingkup tindakan K3 dilakukan di setiap
pekerjaan, kapanpun dan di manapun. Tindakan
keselamata kerja dilakukan di tempat kerja, di
lingkungan keluarga /rumah tangga, lingkungan
masyarakat. Adapun syarat-syarat pelaksanaan
K3 diperuntukan untuk:
• 1)Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
• 2)Membuat jalan penyelamatan (emergency
exit)
• 3)Memberi pertolongan pertama(first
aids/PPPK),
• 4)Memberi peralatan pelindung pada pekerja
dan alat kerja
• 5)mempertimbangkan faktor-faktor
kenyamanan kerja,
• 6)Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit fisik dan psychis
• 7)Memelihara ketertiban dan kebersihan kerja,
• 8)Mengusahakan keserasian antar pekerja,
perkakas,lingkungan dan proses kerjaAdapun
aspek keselama.
kebijakan k3 berkaitan dgn keprwt
di indonesia
• pemberi asuhan keperawatan
• penyuluhan dan konselor bagi klien
• pengelola pelayanan keperawatan
• peneliti keperawatan
• pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan.
• pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan.
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai