Anda di halaman 1dari 39

ETIKA PELAYANAN PUBIK

Pelanggaran Etika Publik langkah


awal Korupsi
Pelayan PEREKAT DAN
PEMERSATU
Publik BANGSA

PELAKSANA
KEBIJAKAN PUBLIK

ASN
(PNS)
etika publik

ETIKA PELAYANAN PUBLIK

Etika Publik merupakan refleksi


tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (Modul LAN)
URGENSI ETIKA PELAYANAN PUBLIK
penuntun
penuntun perilaku yang
perilaku yang paling mendasar
paling mendasar dalam
dalam membuat memberikan
kebijakan publik pelayanan
publik

Legitimasi Konflik
kebijakan kepentingan
Dimensi Etika Publik

Kualitas
Modalitas
Tindakan Integritas
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 6
Kualitas

Kecepatan
Kecermatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 7
Modalitas

Pertanggungjawaban
Transparansi
Pemenuhan hak warga negara
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 8
Tindakan Integritas

Tidak korupsi atau curang


Sikap sederhana
Ada sanksi pelanggaran moral
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 9
Tuntutan Etika Publik
dan Kompetensi
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 10
Kompetensi yang harus dimiliki?

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 11


Kompetensi dalam Pelayanan Publik

Kompetensi teknis
Kompetensi manajerial
Kompetensi Sosial Kultural
Apa yang diinginkan
dari kita?

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 13


Tri Risma Harini
Menutup Dolly Tanpa kekerasan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II – ETIKA PUBLIK 14


KONFLIK KEPENTINGAN
 Konflik kepentingan adalah tercampurnya
kepentingan pribadi dengan kepentingan
organisasi yang mengakibatkan kurang
optimalnya pencapaian tujuan organisasi
 Kode Etik Universal : ‘kesadaran untuk
menghindari konflik kepentingan dalam
pelaksanaan tugas’.
 Dampak dari konflik kepentingan :
 Penyalahgunaan kekuasaan,
 Pengerahan sumberdaya publik yang kurang optimal,
 Peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan.
UU No. 25 Tahun 2009
Tentang
Pelayanan Publik
Pengertian

Apakah itu Pelayanan Publik


Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 25 Tahun 2009
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Apa saja bentuk pelayanan publik
 Menurut Pasal 5 ayat (2) ruang lingkup pelayanan publik meliputi pendidikan,
pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi,
lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan,
sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.
 Pengadaan barang dan jasa yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal
dari APBN/APBD atau kekayaan negara yang dipisahkan atau bukan dari
kekayaan negara namun ketersediaannya menjadi misi negara dan diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat
(I), sekurang kurangnya meliputi:
a. pelaksanaan pelayanan;
b. pengelolaan pengaduan masyarakat;
c. pengelolaan informasi;
d. pengawasan internal;
e. penyuluhan kepada masyarakat; dan
f. pelayanan konsultasi.
Asas-Asas Pelayanan Publik

 kepentingan umum;
 kepastian hukum;
 kesamaan hak;
 keseimbangan hak dan kewajiban;
 keprofesionalan;
 partisipatif;
 persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif;
 keterbukaan;
 akuntabilitas;
 fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
 ketepatan waktu; dan
 kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Landasan Hukum

Undang-Undang 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.


Undang-Undang No. 37 Tahun 2008.
Banyak UU lain dimana terdapat kewajiban negara untuk melayani
warga negaranya.
Kenapa Pelayanan Publik Penting?

Pelayanan publik memperkuat demokrasi


Menegakkan Hak Asasi Manusia, baik Hak Sipil
Politik maupun Hak Ekonomi Sosial Budaya.
Hampir seluruh hak asasi tergantung dengan
pelayanan publik.
Tanpa adanya pelayanan publik yang baik Hak Asasi Sulit Dipenuhi

Pelayanan publik = pintu untuk mendapatkan hak.


Ekonomi, Sosial dan Budaya: hak atas kesehatan, hak atas pendidikan,
hak atas perumahan, hak atas pekerjaan, jaminan sosial, dll.
Sipil dan Politik: hak untuk mendapatkan identitas, hak berpolitik, hak
ikut serta dalam pemerintahan, dll.
Permasalahan Pelayanan Publik
Tidak dilayani
Diskriminatif
Dipimpong/berbelit-belit/Dipersulit.
Diperlama.
Diperas
Mahal
Arogansi pelayan publik
Perilaku Pelayan Publik

Berdasarkan Pasal 34 UU No. 25 tahun 2009 pelaksana


dalam menyelenggarakan pelayanan publik harus
berperilaku sebagai berikut:
a. Adil dan tidak diskriminatif;
b. Cermat;
c. Santun dan ramah;
d. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang
berlarut-larut;
e. Profesional;
f. Tidak mempersulit;
g. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
h. menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas
institusi penyelenggara;
i. tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib
dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
j. terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk
menghindari benturan kepentingan;
k. tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas
pelayanan publik;
l. tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam
menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat;
m. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan
yang dimiliki;
n. sesuai dengan kepantasan; dan
o. tidak menyimpang dari prosedur.
Maladministrasi

Maladministrasi adalah perilaku atau perbuatan melawan hukum,


melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari
yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau
pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik
yang dilakukan oleh Penyelenggara Negara dan pemerintahan yang
menimbulkan kerugian materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat
dan orang perseorangan.
ADVOKASI PELAYANAN PUBLIK

Siapa saja pihak yang strategis untuk advokasi:


Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara
Pimpinan-Pimpinan Lembaga, Gubernur, Walikota, Bupati
dikarenakan mereka sebagai Pembina dan Penanggungjawab
Pelayanan Publik (Pasal 6 ayat (2) UU No. 25 Tahun 2009)
DPRD Provinsi, menerima laporan dari Gubernur.
DPRD Kabupaten/Kota.
Ombudsman
Advokasi Pelayanan Publik

Mekanisme Komplain:
 Internal  terhadap pelaksana  pengawas
internal
 Eksternal  Ombudsman
 Pengadilan: gugat perdata, TUN atau lapor
pidana.
Pengaduan Terhadap Pelaksana

Kepada
Atasan Pemeriksaan Putusan
Lengkap
Pelaksana Substantif (Paling lambat
60hari)

Pelaksanaan Putusan
Pelayanan disampaikan ke
pengadu
(Paling lambat 14
Ganti hari)
Rugi

Sanksi Bagi
Pelaksana
Pengadilan

Gugatan Tata Usaha Negara  apabila pelayanan yang diberikan


menimbulkan kerugian di bidang tata usaha negara (Pasal 51 UU No.
25 Tahun 2009).
Gugatan Perdata  Jika ada Perbuatan Melawan Hukum (Pasal 52
UU No. 25 Tahun 2009.
Lapor Kepolisian  jika ada tindak pidana (Pasal 53 UUNo. 25
Tahun 2009)
Ombudsman

Kata Ombudsman sendiri berasal dari Skandinavia, sering diartikan


sebagai wakil sah dari seseorang. Lembaga semacam ini pernah
dipraktekkan di Cina sekitar 2000 tahun lalu selama Dinasti Han dan di
Korea pada era Dinasti Chosen. Menjembatani penyelesaianmasalah
kerajaan dengan rakyatnya.
Kelembagaan mulai formal di Swedia (Justitie Ombudsman) pada
tahun1809. Lembaga Parliamentary Ombudsman (Folketingets
Ombudsman) yg lebih modern, menjadi state auxiliary body mulai
didirikan di Denmark tahun 1955 dan kemudian di New Zealand pada
tahun 1962. (Sumber: Peranan Ombudsman dalam Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi Serta
Pemerintahan yang Baik)
Ombudsman Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2008

Lembaga negara yang mempunyai


kewenangan mengawasi penyelenggaraan
pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh
penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk
yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan
Hukum Milik Negara serta badan swasta atau
perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan
pelayanan publik tertentu yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah.
Ombudsman

Bertugas merespon keputusan atau tindakan


pejabat public yang
ganjil (inappropriate).
Menyimpang (deviate)
Sewenang-wenang (arbitrary)
Melanggar ketentuan (Irregular/illegitimate)
Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power)
Keterlambatan yang tidak perlu (undue delay)
Pelanggaran kepatutan (equity)
Prosedur Laporan ke Ombudsman

Lihat alur penanganan laporan maladmnistrasi di Ombusman!!


SANKSI

Teguran Tertulis
Sanksi Pembebasan dari Jabatan
Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu)
tahun.
Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama
1 (satu) tahun.
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
Pemberhentian tidak dengan hormat.
Pembekuan misi dan/atau izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah.
Pencabutan izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah.
Denda (yang menentukan pengadilan)
ADA PERTANYAAN??

SUDAH SIAP UNTUK MENGADVOKASI KASUS PELAYANAN


PUBLIK???

Anda mungkin juga menyukai