Anda di halaman 1dari 24

Anatomi fisiologi

Sistem Hematologi
Karakteristik Darah
WARNA :
1. Merah muda (kaya O2/arteri)
2. Merah tua/gelap (kurang O2/Vena)

VISKOSITAS
¾ lebih tinggi dari pada viskositas air yaitu sekitar 1.048 sampai 1.066 dan suhu
darah 38 C

pH
pH darah bersifat alkaline dengan pH 7,35 sampai
7, 45 (netral 7,00)
VOLUME
Volume darah dalam tubuh sekitar 70 sampai 75
ml/KgBB, atau sekitar 4-5 liter darah.

KOMPOSISI
1. Plasma darah
2. Sel-sel darah
SUSUNAN DARAH:
 Komponen cair (plasma)
 Elemen selular (eritrosit, lekosit dan
trombosit)
PLASMA:
 Air  92%
 Protein  7%
 Ion,molekul organik,vitamin, gas  1%
Komposisi darah
 Darah
 cair (plasma)
 komponen seluler (ery, leko, trombo).
 Plasma  ± 91% air & 7-9% z.padat
 Zat padat 
protein : (Albumin, Globulin,Fibrinogen),
unsur anorganik : Na, K, Ca, Fosfor, Fe, I,
unsur organik :
nitrogen, urea, asam urat, kreatinin,
asam amino, lemak, dll
HEMOPOIESIS:
 Proses pembentukan sel-sel darah.
 Dimulai sejak masa foetus
Dalam proses hempoiesis dikenal 2 teori:
 Maximow (monofiletik)  semua sel darah
berasal dari satu sel (Stem cell)
 Sabin (polifiletik)  semua sel darah berasal
dari banyak sel.
HEMOPOIESIS BERLANGSUNG 3 FASE:
 Fase Mesoblastik.
Sel darah dibentuk di saccus vitellinus
 Fase Hepato-Spleno-Limfomieloid
Sel darah dibentuk di hati, limpa, kelenjar
getah bening dan sumsum tulang
 Fase Mieloid
Berlangsung di sumsum tulang sejak foetus
berusia 4 bulan sampai meninggal.
Ditemukan sel darah muda sampai matang
(lihat slide berikut)
MORFOLOGI SEL DI DALAM
SUMSUM TULANG

Keterangan:
1. Mieloblas 
2. Promielosit 
3. Metamielosit 
4. Batang 
5. Segmen
6. Plasmosit 
7. Eosinofil 
8. Normoblas
9. Limfosit
NOMENKLATUR SEL-SEL DARAH:
 Sel Termuda  akhiran blast
Contoh: Mieloblast, Limfoblast, Rubriblast
 Tahap berikut  PRO dan SIT
Contoh: Promielosit, Prolimfosit, Prorubrisit
 Tahap lanjut  mendapat awalan META
 Sel Tertua  hanya dapat akhiran SIT
Contoh: Lekosit, Limfosit, Eritrosit, Trombosit
Sel darah merah (Eritrosit)
 Berasal dari bahasa Yunani yaitu erythos
yang berarti merah dan kytos yang berarti
selubung/sel
 Berbentuk seperti cakram/bikonkaf
 Diameter sekitar 7,5 mikron, tebal bagian
tepi 2 mikron dan bagian tengahnya 1
mikron.
 Mengandung Hemoglobin
 Banyaknya kira-kira 4,5-5 juta/mm3
ERITROSIT
Nilai Normal :
• Laki-laki : 5 – 6 juta/ml
• Perempuan : 4 – 5 juta/ml
• Nilai kurang dari normal  oligositemia
Nilai lebih dari normal  polisitemia
Hemoglobin
 Adalah protein berpigmen merah yg
terdapat dlm sel darah merah.
 Normalnya pada pria 15,5 g/dl dan pada
wanita 14.g/dl (susan M Hinchlif,1996)
 Fungsinya mengangkat oksigen dari paru-
paru dan dlm peredaran darah untuk
diangkut ke jaringan
 Jika Hb berikatan dgn Oksigen disebut
Oksihemoglobin (HbO2) dan berikatan dgn
Carbondioksida (HbCO2)
Nilai Normal

Nilai normal Hb :
Wanita : 12-16 gr%,
Pria : 14-18 gr%
Anak : 10-16 gr%
Bayi baru lahir : 12-24 gr%
Hb F (Fetal)  terdpt dlm eritrosit janin,
dibentuk stlh janin berusia 6 mgg kehamilan
dan < 2% pd umur bayi >1 thn.
Hb A (Adult)  terdpt pd eritrosit org dws.
Pada usia 6 bln terdpt 80-90% Hb A
Hb S : hemoglobin sel sabit yaitu Hb
abnormal yg paling berat dari jenis Hb
lainnya
Sel Darah Putih (Leukostit)
 Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara
lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak
tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya
lebih besar daripada sel darah merah.
 Dlm keadaan normal leukosit 5000 – 10.000.
sel/mm3.
 Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam
plasma, leukosit dibagi:
1. Leukosit bergranula (Granulosit)
2. Leukosit tidak bergranula (Agranulosit)
Gambar 1: Sistem Imun
Sel-sel yang berperan dalam sistem imun / respon imun
1. Sel B
2. Sel T
3. Makrofag
4. Sel dentritik dan langerhans
5. Sel NK
Sebagai mediator : sitokin
• Limfosit B
- terdapat pada darah perifer (10 – 20%), sumsum tulang,
jaringan limfoid perifer, lien, tonsil.
- Adanya rangsangan → sel B, berproliferasi dan
berdiferensiasi menjadi sel plasma, yang mampu
membentuk Ig : G, M, A, D, E
2. Limfosit T
- Terdapat pada darah perifer (60 – 70 %), parakortek kel
limfe, periarterioler lien.
- Punya reseptor : T cell receptor (TCR), untuk mengikat Ag
spesifik.
- Mengekspresikan mol CD4, CD8
3. Sel natural killer.
- ~ sell null (non B non T) ok TCR (-), dan tak menghasilkan
AB.
- 10 – 20 % limfosit perifer.
- Mampu membuat lisis sel tumor.
- Mengekspresikan CD16, CD56 pada permukaan .
- Bentuk > besar dibanding sel B dan T, mempunyai granula
azurofilik dalam sitoplasma : large granula limphocyt.
4. Sel dentritik dan langerhans.
- Sel dentritik : pada jar limfoid.
- Sel langerhans : pada epidermis.
- Termasuk sel APC (antigen presenting cell) / sel penyaji.
5. Sitokin.
- Merupakan messenger molecule dalam sistem imun.
- Regulasi RI perlu interaksi antara limfosit, monosit, sel
radang, sel endotel → perlu mediator agar terjadi kontak
antar sel.
- Co : IL 1 – 17, IFN α – , TNF, TGF.
4 kategori sitokin :
a. Mediator imunitas humoral, yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap inf. Virus (interveron), memicu RI
non spesifik terhadap radang (IL -1, TNF α, IL – 8)
b. Berhubungan dengan regulasi pertumbuhan,
aktivasi dan deferensiasi limfosit (IL -2, IL
-4, TGF – B)
c. Mengaktifkan sel radang (IFN , TNF – α, IL
-5, faktor penghambat migrasi)
d. Merangsang hemopoisis (CSF, GM-CSF, IL
-3, IL -7)
Keping-keping darah (Trombosit)

 Selnya tdk berinti, berbentuk cakram dgn


diameter 2-4 µm.
 Dalam keadaan normal 150.000 –
300.000/ml yang mempunyai masa hidup 1-2
minggu
 Diproduksi disumsum tulang dan 80%
bersirkulasi darah dan hanya 20% yg
disimpan di limpa sebagai cadangan.
Fungsi Darah
Transportasi Internal

Proteksi tubuh terhadap


bahaya mikroorganisme

Proteksi terhadap cedera dan


perdarahan

Mempertahankan temperatur
tubuh
- Trombosit
- Sel darah putih

Anda mungkin juga menyukai