Kelompok 4 HAM
Kelompok 4 HAM
• Afdal Ridho
• Chep Ridho A. H.
• M. Abby Neery
• Raka Kalih P.
• Wahyu Anggoro
– Pengertian HAM
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Istilah “Hak”
diartikan sebagai suatu yang benar. Sedangkan “asasi”
berarti sifat dasar, pokok atau fundamental. Sehingga
HAM adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok
yang dimiliki oleh manusia seperti : hak hidup, hak
berbicara , dll.
Berikut beberapa pengertian HAM :
• Darji darmodiharjo : Hak-hak dasar / hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa. Hak-hak asasi ini menjadi dasar dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain.
• Ketetapan MPR-RI No. XVII/MPR/1998 tentang HAM : Hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada
diri manusia, bersifat kodrati, universal, dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia.
• UU No. 39 Tahun 1999 tentang pasal 1 angka 1 : Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan meerupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta pelindungan harkat dan martabat manusia
Jenis – Jenis Hak Asasi Manusia
a. Dari segi subyeknya dibedakan kedalam dua, yaitu :
1. Hak-hak asasi individu.
2. Hak-hak asasi kolektif/social
b. Menurut sri soemantri, dibedakan menjadi :
3. Hak-hak asasi manusia klasik
4. Hak-hak asasi manusia sosial
B. Sejarah dan Perkembangan
Hak asasi manusia
1. Di Amerika Serikat
Dengan lahirnya revolusi tanggal 4 juli 1776 yang dikenal dengan sebutan Declaration of Independence,
Amerika kemudian mengokohkan suatu naskah undang-undang tentang hak yang disusun oleh Rakyat
Amerika yang bernama piagam Bill of Right (1789). Dan kemudian piagam ini sekarang telah menjadi bagian
dari undang – undang dasar amerika pada tahun 1791.
Terjadi perang dunia I dan II menjadi hak dan martabat manusia terinjak-injak. Dan kemudian amerika serikat
dibawah presiden Franklin Delano Rosevelt tahun 1941 menyatakan dimuka kongresnya menilai adanya 4
kebebasan (The Four Freedom) manusia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, yang meliputi :
a. Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat
b. Kebebasan beragama
c. Kebebasan dari rasa takut
d. Kebebasan dari kekurangan atau kemelaratan
2. Di Prancis
Dengan revolusi 17 juli 1789, melahirkan Assemble Nationale, dewan nasional
sebagai perwakilan rakyat perancis yang mengubah struktur perancis dari
feodalistis menjadi demokratis, kemudian disusul dari lahirnya declaration des
droits de I’ homme et du citoyen (pernyataan hak-hak manusia dan warga negara).
Pencetusan ini merupakan perlawanan terhadap rejim yang berkuasa secara
absolut.
3. DI Inggris
Sejarahnya dimulai ketika Inggris berada dibawah pemerintah raja. John
lackland (1199-1216) yang dikenal sebagain raja yang memerintah secara
sewenang-wenang, sehingga menimbulkan protes dikalangan kaum bangsawan,
selanjutnya, dari sebab pertentangan tersebut maka lahirlah piagam Magna Charta
(1215). Adanya piagam ini mencerminkan bukti kemenangan kaum bangsawan atas
raja.
4. Di Indonesia
Perjuangan HAM di Indonesia yang mencerminkan bentuk pertentangan kepentingan yang besar, boleh
dikatan terjadi setelah masuk dan bercokolnya bangsa asing di Indonesia untuk jangka waktu yang lama,
sehingga timbul berbagai perlawanan dari rakyat untuk mengusir penjajah.
Dimulai pada masa kerajaan sriwijaya dan majapahit, kemudia dilanjutkan para tokoh yang menjadi
pemimpin perlawanan-perlawanan terhadap penjajah yang kemudian menjadi pahlawan bangsa spt : imam
bonjol, teuku umar dan pangeran antasari.
Dengan berkembangnya zaman kemudian muncullah sebagai pergerakan yang dipelopori oleh budi Utomo
pada Tanggal 20 mei 1908, dan pada 28 oktober 1928 berkumandang sumpah pemuda hingga tercetuslah
Prolamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Akhirnya Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara tegas adanya HAM itu dapat diwujudkan dalam
masa orde reformasi, yaitu selama siding istimewa MPR-RI yang berlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 13
November 1998, diputuskan dalam rapat paripurna ke 4 tanggal 13 November 1998, berupa lahirnya ketetapan
No. XVII/MPR/1998 tentang HAM, yang kemudian menjadi salah satu acuan dasar bagi lahirnya UU No.39 tahun
1999 tentang Hak Asasi manusia yang di sahkan pada tanggal 23 September 1999, dicantumkan dalam LNRI
tahun 1999 No 165.
C. Pemahaman HAM dalam Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
– Setiap orang dijamin untuk melakukan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing
– Setiap agama dipandang sama hak dan kedudukannya terhadap negara
Program penegakan hukum dan HAM tercantum pada PP nomor 7 tahun 2005, meliputi
pemberantasan korupsi, anti terorisme, pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat
berbahaya, serta penegakan hokum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tifdak
diskriminatif, dan konsisten.
– Masa Reformasi
-Presiden B.J Habibie memulihkan perlindungan HAM di Indonesia. Peraturan yang mengekang
HAM dicabut dan mengikuti perjanjian HAM internasional. Pemerintahan selanjutnya meneruskan
politik hukum HAM yang telah diletakkan oleh Presiden Habibie.
KESIMPULAN
HAM di Indonesia sudah diterapkan sejak dulu dengan
dinamikanya yang pasang surut pada setiap periodenya. Indonesia
sangat memperhatikan akan hak-hak yang harus dimiliki oleh setiap
warga negaranya. Namun, penerapan penegakan HAM harus
dioptimalkan karena masih banyak kasus pelanggaran HAM yang
belum terselesaikan. Harapan kedepannya agar HAM di Indonesia
dapat berfungsi dan terlaksana sebagaimana mestinya.