Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 4

• Afdal Ridho

• Chep Ridho A. H.

• M. Abby Neery

• Raka Kalih P.

• Wahyu Anggoro

Hak Asasi Manusia


KONTEKS
A. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
B. Sejarah dan Perkemangan HAM
C. Pemahaman HAM dalam Pancasila
D. HAM dalam UUD 1945
E. Pelaksanaan HAM di Indonesia
F. Dinamika Pelaksanaan HAM di Indonesia
A. Hak Asasi Manusia

– Pengertian HAM
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Istilah “Hak”
diartikan sebagai suatu yang benar. Sedangkan “asasi”
berarti sifat dasar, pokok atau fundamental. Sehingga
HAM adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok
yang dimiliki oleh manusia seperti : hak hidup, hak
berbicara , dll.
Berikut beberapa pengertian HAM :
• Darji darmodiharjo : Hak-hak dasar / hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa. Hak-hak asasi ini menjadi dasar dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain.

• Ketetapan MPR-RI No. XVII/MPR/1998 tentang HAM : Hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada
diri manusia, bersifat kodrati, universal, dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia.

• UU No. 39 Tahun 1999 tentang pasal 1 angka 1 : Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan meerupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta pelindungan harkat dan martabat manusia
Jenis – Jenis Hak Asasi Manusia
a. Dari segi subyeknya dibedakan kedalam dua, yaitu :
1. Hak-hak asasi individu.
2. Hak-hak asasi kolektif/social
b. Menurut sri soemantri, dibedakan menjadi :
3. Hak-hak asasi manusia klasik
4. Hak-hak asasi manusia sosial
B. Sejarah dan Perkembangan
Hak asasi manusia
1. Di Amerika Serikat
Dengan lahirnya revolusi tanggal 4 juli 1776 yang dikenal dengan sebutan Declaration of Independence,
Amerika kemudian mengokohkan suatu naskah undang-undang tentang hak yang disusun oleh Rakyat
Amerika yang bernama piagam Bill of Right (1789). Dan kemudian piagam ini sekarang telah menjadi bagian
dari undang – undang dasar amerika pada tahun 1791.
Terjadi perang dunia I dan II menjadi hak dan martabat manusia terinjak-injak. Dan kemudian amerika serikat
dibawah presiden Franklin Delano Rosevelt tahun 1941 menyatakan dimuka kongresnya menilai adanya 4
kebebasan (The Four Freedom) manusia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, yang meliputi :
a. Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat
b. Kebebasan beragama
c. Kebebasan dari rasa takut
d. Kebebasan dari kekurangan atau kemelaratan
2. Di Prancis
Dengan revolusi 17 juli 1789, melahirkan Assemble Nationale, dewan nasional
sebagai perwakilan rakyat perancis yang mengubah struktur perancis dari
feodalistis menjadi demokratis, kemudian disusul dari lahirnya declaration des
droits de I’ homme et du citoyen (pernyataan hak-hak manusia dan warga negara).
Pencetusan ini merupakan perlawanan terhadap rejim yang berkuasa secara
absolut.

3. DI Inggris
Sejarahnya dimulai ketika Inggris berada dibawah pemerintah raja. John
lackland (1199-1216) yang dikenal sebagain raja yang memerintah secara
sewenang-wenang, sehingga menimbulkan protes dikalangan kaum bangsawan,
selanjutnya, dari sebab pertentangan tersebut maka lahirlah piagam Magna Charta
(1215). Adanya piagam ini mencerminkan bukti kemenangan kaum bangsawan atas
raja.
4. Di Indonesia
Perjuangan HAM di Indonesia yang mencerminkan bentuk pertentangan kepentingan yang besar, boleh
dikatan terjadi setelah masuk dan bercokolnya bangsa asing di Indonesia untuk jangka waktu yang lama,
sehingga timbul berbagai perlawanan dari rakyat untuk mengusir penjajah.
Dimulai pada masa kerajaan sriwijaya dan majapahit, kemudia dilanjutkan para tokoh yang menjadi
pemimpin perlawanan-perlawanan terhadap penjajah yang kemudian menjadi pahlawan bangsa spt : imam
bonjol, teuku umar dan pangeran antasari.
Dengan berkembangnya zaman kemudian muncullah sebagai pergerakan yang dipelopori oleh budi Utomo
pada Tanggal 20 mei 1908, dan pada 28 oktober 1928 berkumandang sumpah pemuda hingga tercetuslah
Prolamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Akhirnya Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara tegas adanya HAM itu dapat diwujudkan dalam
masa orde reformasi, yaitu selama siding istimewa MPR-RI yang berlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 13
November 1998, diputuskan dalam rapat paripurna ke 4 tanggal 13 November 1998, berupa lahirnya ketetapan
No. XVII/MPR/1998 tentang HAM, yang kemudian menjadi salah satu acuan dasar bagi lahirnya UU No.39 tahun
1999 tentang Hak Asasi manusia yang di sahkan pada tanggal 23 September 1999, dicantumkan dalam LNRI
tahun 1999 No 165.
C. Pemahaman HAM dalam Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
– Setiap orang dijamin untuk melakukan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing
– Setiap agama dipandang sama hak dan kedudukannya terhadap negara

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab


– Setiap orang berhak dilakukan secara pantas
– Kemanusiaan ini berarti pula setiap bangsa berhak untuk menentukan bentuk dan corak
negaranya sendiri
3. Sila Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia/kesadaran kebangsaan Indonesia lahir atas keinginan untuk
bersatu sebagai suatu bangsa, lahir dari sikap yang mengutamakan kepentingan
bangsa diatas kepentingan pribadi
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Kerakyatan berisi pengakuan akan harkat dan martabat manusia yang berarti
pula menghormati dan menjunjung tinggi segala hak yg melekat padanya.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Keadilan sosial hendak berwujud melaksanakan kesejahteraan bagi seluruh anggota
masyarakat.
D. HAM (Hak Asasi Manusia) dalam UUD 1945
– pasal 28A tentang mempertahankan hidup dan kehidupan.
– Pasal 28B tentang membentuk keluarga.
– Pasal 28C tentang mengembangkan diri.
– Pasal 28D tentang pengakuan yang sama di hadapan hokum.
– Pasal 28E tentang kebebasan beragama.
– Pasal 28F tentang berkomunikasi
– Pasal 28G tentang perlindungan diri pribadi
– Pasal 28H tentang kehidupan sejahtera
– Pasal 28I tentang perlindungan,penegakan HAM sebagai tanggung jawab Negara.
– Pasal 28J tentang kewajiban menghargai HAM dsn tunduk terhadap pembatasan yang ditetapkan UU.
E. PELAKSANAAN HAM DI INDONESIA

Indonesia adalah negara multikultural yang menuntut adanya


kesepahaman dari seluruh elemen bangsa, padahal dengan adanya
keberagaman suku, ras, bahasa, dan budaya di Indonesia dapat
menimbulkan terjadinya perselisihan. Maka dari itu, HAM di
Indonesia memerlukan penuyelesaian yang sistematik. Dengan
adanya pelaksanaan HAM yang sistematis di Indonesia, diharapkan
dapat menjadi factor integrasi atau persatuan.
Berikut merupakan Pelaksanaan HAM di Indonesia :

1. Pendidikan HAM di Sekolah


Menurut riset dari UNESCO, pendidikan di Indonesia kurang mengakomodasi HAM peserta didik.
Depdiknas dengan rokkomendasi dari UNESCO merancang sistem pendidikan berbasis HAM untuk
jenjang pendidikan yang di implementasikan pada kurikulum pendidikan. Untuk pendidikan dasar dan
menengah, masalah HAM akan di integrasikan dalam mata pelajaran Agama dan Kewarganegaraan.
Di tengah semakin maraknya kasus pelanggaran HAM, pendidikan berbasis HAM ini diharapkan
mampu menciptakan generasi bangsa yang lebih tau dan bertanggungjawab dan menerapkan hak-hak
nya sebagai manusia.

2. Model Pembelajaran HAM oleh Pengajar


Dalam kegiatan pembelajaran, sebaiknya pengajar harus mampu menerapkan contoh
kecil yang berkaitan dengan HAM, tidak hanya dalam pembelajaran Agama dan
Kewarganegaraan saja. Hal tersebut bertujuan agar para siswa terbiasa akan penerapan
mengenai HAM pada kehidupan sehari-hari.
3. Program Penegakan Hukum dan HAM di Indonesia

Program penegakan hukum dan HAM tercantum pada PP nomor 7 tahun 2005, meliputi
pemberantasan korupsi, anti terorisme, pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat
berbahaya, serta penegakan hokum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tifdak
diskriminatif, dan konsisten.

4. Pencapaian Indonesia dalam Pemajuan dan Perlindungan HAM


Menurut Hasan Wirajuda, pencapaian Indonesia dalam pemajuan dan perlindungan HAM sejak tahun
1991 – 2004 diantaranya sebagai berikut :
a. Pembentukan KOMNAS HAM pada tanggal 7 Juni 1993
b. Pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan pada tahun 1998 dan Komisi
Perlindungan Anak Indonesua pada tahun 2003
c. Adanya RAN-HAM
d. Penegasan HAM dalam UUD
e. Dan lain-lain
5. Kerjasama Internasional dalam Bidang HAM
Kerjasama internasional dilakukan secara bilateral, regional, dan multiteral. Adapun kerjasama
internasional dalam bidang HAM antara lain :
a. Kerjasama bilateral “Dialog Norwegia”, upaya untuk memperkuat berfungsinya pengadilan HAM Ad
Hoc Tim Tim
b. Berperan aktif dalam HAM ASEAN
c. Kejasama antara KOMNAS HAM Indonesia, Thailand, dan Filipina dalam kontribusi mewujudkan
ASEAN security community dan mekanisme HAM ASEAN
d. Indonesia terpilih sebagai ketua KHAM dan Dubes/Watapri Jenewa

6. Permasalahan di Indonesia dalam Penegakan Hukum dan HAM


Penegakan Hukum dan HAM di Indonesia diraskan masih belum optimal. Permasalahannya adalah masih
adanya kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas terselesaikan. Hal tersebut mengakibatkan
berkurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam penegakan hukum
dan HAM di Indonesia.
F. Dinamika HAM di Indonesia
dinamika/di·na·mi·ka/ n :

– Pembanguban gerak yang penuh gairah dan penuh semangat dalam


melaksanakan pembangunan;
– sosial gerak masyarakat secara terus-menerus yang menimbulkan perubahan
dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan
– Masa Penjajahan Belanda.
-Banyak pelanggaran HAM, seperti; tanam paksa, kerja paksa (rodi). Mulai muncul politik etis
dimana beberapa kalangan pribumi diberi pendidikan.

– Masa Penjajahan Jepang


-Adanya ekspliotasi besar-besaran terhadap SDA dan SDM Indonesia. Hak beragama dan
berpedidikan masih ada tapi berkurang. Jepang memberikan suara politik pada para pemimpin
nasionalis.

– Masa Orde Lama


-Hak merdeka, hak bebeas untuk berserikat, hak untuk menyampaikan pendapat. HAM telah
memperoleh legitimasi secara formal pada konstitusi negara. Masih ada beberapa pelanggaran HAM.
– Masa Orde Baru
-Kekuasaan otoriter, dalam 32 tahun hanya mengesahkan 2 instrumen HAM. Komnas HAM
dibentuk tapi tidak memiliki kekuatan perlindungan HAM bagi rakyat. Banyak pelanggaran hak
berekspresi, berorganisasi, berpendapat, dll.

– Masa Reformasi
-Presiden B.J Habibie memulihkan perlindungan HAM di Indonesia. Peraturan yang mengekang
HAM dicabut dan mengikuti perjanjian HAM internasional. Pemerintahan selanjutnya meneruskan
politik hukum HAM yang telah diletakkan oleh Presiden Habibie.
KESIMPULAN
HAM di Indonesia sudah diterapkan sejak dulu dengan
dinamikanya yang pasang surut pada setiap periodenya. Indonesia
sangat memperhatikan akan hak-hak yang harus dimiliki oleh setiap
warga negaranya. Namun, penerapan penegakan HAM harus
dioptimalkan karena masih banyak kasus pelanggaran HAM yang
belum terselesaikan. Harapan kedepannya agar HAM di Indonesia
dapat berfungsi dan terlaksana sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai