Anda di halaman 1dari 40

SISTEM IMUN

NOVIA SARI ANDRIATI MERTOSONO


1510211139
FK UPN “VETERAN” JAKARTA
APA ITU SISTEM IMUN?

Sistem pertahanan internal yang berperan kunci dalam mengenal dan menghancurkan atau
menetralkan benda-benda di dalam tubuh yang tidak dikenali sebagai "diri normal“, baik benda asing
maupun sel abnormal dalam tubuh.
MEKANISME KERJA

• Mempertahankan tubuh dari pathogen


• Menyingkirkan sel rusak dan jaringan rusak karena trauma atau penyakit, memudahkan jalan
penyembuhan luka dan perbaikan jaringan
• Mengenali dan menghancurkan sel abnormal atau mutan dalam tubuh  Immune Surveillance
• Melakukan respon imun tidak pada tempatnya  Alergi atau Autoimun
Leukosit beserta turunan nya bersama protein
plasma bertanggung jawab terhadap sistem
imun.
• Neutrofil  Spesialis fagositik
• Eosinofil  Spesialis parasitik dan reaksi alergi
• Basofil  Reaksi alergi karena ada histamin
• Monosit  dalam bentuk makrofag jadi
spesialis fagositik
• Limfosit B  Mengeluarkan antibodi
menyebabkan destruksi benda asing
• Limfosit T  Spesialis penghancur sel
terinfeksi virus dan sel abnormal lainnya
KLASIFIKASI

Imunitas

Bawaan / Innate / Didapat / Adaptive


Non Spesifik / Spesifik

Antibody-
Sistem Mediated Cell-Mediated
Physical Barrier Inflamasi Interferon NK Cell
Komplemen Immunity / Immunity
Humoral Immunity
INNATE IMMUNITY
1. PHYSICAL
BARRIER
2. INFLAMASI

Tujuan akhir peradangan adalah membawa fagosit dan protein plasma ke tempat invasi atau
kerusakan untuk
(1) Mengisolasi, menghancurkan, arau menginaktifkan penyerang
(2) Membersihkan debris
(3) Mempersiapkan proses penyembuhan dan perbaikan.
MEKANISME INFLAMASI

1. Infeksi antigen
2. Pertahanan pertama oleh makrofag  Mengeluarkan banyak bahan kimia
3. Tanda inflamasi  Vasodilatasi, Permeabilitas kapiler meningkat, Edema
4. Emigrasi leukosit  Marginasi, Diapedesis, Kemotaksis
5. Fagositosis bakteri oleh Makrofag, Neutrofil
BERBAGAI BAHAN KIMIA SAAT INFLAMASI
• Makrofag
1. Nitrit Oksida  Non fagositosis
2. Pirogen Endogen
3. Mediator Endogen Leukosit
1. Penurunan konsentrasi besi
2. Melepas Neutrofil S.T
3. Peningkatan Protein C -Reaktif

4. IL-1
• Neutrofil
1. Laktoferin  hambat besi
2. Kalikrein  Aktivasi kinin
• Sel Mast
1. Histamin
3. INTERFERON

• Dibebaskan non spesifik


• Dapat menginduksi aktivitas
proteksi diri temporer
• Dapat meningkatkan :
• Aktivitas fagositik
makrofag
• Merangsang
pembentukan antibody
• Meningkatkan
kemampuan Killer Cells
4. NK CELL

• Merupukan turunan dari Lymphoid Progenitor


• Membunuh sel terinfeksi atau menginduksi makrofag untuk fagositosis
• Punya granula protein  Perforin  digunakan untuk lisis membran sehingga Granzim dapat masuk
dan membuat sel lisis
• Mempunyai activation receptor yang mengenali sel pathogen atau terinfeksi
• Mempuyai inhibition recepton yang mengenali sel normal
5. SISTEM KOMPLEMEN

• Ada 3 jalur pengaktifan sistem komplemen, yaitu :


1. Alternative Pathway  Merupakan hasil proteolisis C3 dan salah satu hasilnya menjadi C3b yang terdapat di
permukaan bakteri tanpa antibodi
2. Classical Pathway  Terinisiasi oleh perikatan C1 pada domain C H2 dari IgG atau C1 pada domain CH3 dari IgM
3. Lectin Pathway  terpicu karena tidak ada nya antibodi yang keluar
• Menjadi komplemen bagi sistem antibodi
• Mekanisme utama antibodi menghancurkan sel asing
• Membentuk Membrane Attack Complex  Dapat membuat lubang di sel asing sehingga menjadi lisis
• Salah satu protein kaskade memperkuat inflamasi
• Sebagai kemotaksin
• Sebagai opsonin
• Merangsang pelepasan histamine
• Meningkatkan vasodilatasi dan permeabilitas kapiler
• Mengaktifkan kinin
ADAPTIVE IMMUNITY
Adaptive Immunity

Antibody-Mediated Immunity Cell Mediated Immunity

Limfosit B Limfosit T
Sel Plasma Sel Memori CD8 / Sel T Sitotoksik CD4 / Sel T Helper
1. ANTIBODY-MEDIATED IMMUNITY

Mekanisme
pengaktifan
ANTIBODI
• IgM
• Terdapat pada permukaan sel B utk mengikat antigen
• Tahap awal respon plasma
• IgG
• Terbanyak di darah
• Respon imun utama bakteri
• IgE
• Respon imun utama parasit
• Reaksi alergi
• IgA
• Ditemukan di sistem pencernaan, pernafasan, kemih-kelamin
• IgD
• Banyak di permukaan sel B, fungsi belum diketahui
Mekanisme pertahanan antibodi
1. Netralisasi
2. Aglutinasi
3. Opsonisasi
4. Pengaktifan sistem komplemen
5. Pengaktifan NK Cell

Respon pertahanan antibodi


6. Respon primer
Respon awal tubuh dimana antibodi aktif setelah waktu cukup lama
7. Respon sekunder
Respon setelah tubuh sudah punya Sel memori terhadap antigen tersebut
NETRALISASI
AGLUTINASI
OPSONISASI
PENGAKTIFAN SISTEM
KOMPLEMEN
PENGAKTIFAN NK CELL
2. CELL-MEDIATED IMMUNITY

Ada 2 jenis Sel T yaitu :


• Sel T Sitotoksik (Sel CD8)
Menghancurkan sel host yang mengandung benda asing atau benda asing itu sendiri
• Sel T Helper (Sel CD4)
• Meningkatkan pembentukan sel B yang distimulasi antigen menjadi sel plasma penghasil antibody
• Meningkatkan aktivitas sel sitotoksik yang sesuai
• Mengaktifkan makrofag
MEKANISME
PERTAHANAN
ANTIGEN
PRESENTING CELLS
(APC)

• Berfungsi sebagai “penghubung” Sel T dan antigen


• APC termasuk makrofag dan sel dendritic
Mekanisme sel dendritic
- Biasanya terdapat di kulit dan mukosa paru paru dan GI tract
- Mengikat antigen  Meninggalkan jaringan  Pergi ke sistem limfatik terdekat  Memicu sel T muncul
• Jika APC dikenali T helper  Melepas IL-1 dan TNF  Memanggil sel T datang
MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLEX
(MHC)

• Menjadi kode bagi Sel T untuk dapat menghancurkan antigen yang dibawa oleh APC
• Biasanya dipresentasikan oleh APC
• Terbagi atas 2 yaitu  MHC kelas 1 dan MHC kelas 2
TERIMA KASIH Referensi :
• Sherwood Human Physiology ed 9
ATAS • Owen Kuby Immunology ed 7
PERHATIANNYA • Abul K. Abbas Cellular and Molecular Immunology ed 8

Anda mungkin juga menyukai