Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MASYARAKAT MADANI
Setelah pertemuan ini,
diharapakan Anda memahami
1. Pengertian, sejarah, dan ciri-
ciri masyarakat madani.
2. peran umat Islam dalam
mewujudkan masyarakat
beradab dan sejahtera.
3. syarat mewujudkan
masyarakat madani yang telah
dicontohkan Nabi Muhammad
SAW.
4. kontribusi Islam dalam
kehidupan politik, HAM,
demokrasi dan rule of law.
PENGERTIAN
Konsep ini merupakan penerjemahan
istilah dari konsep civil society yang
pertama kali digulirkan oleh Anwar
Ibrahim dalam ceramahnya di Simposium
Nasional pada acara Festival Istiqlal, 26
September 1995 di Jakarta. Konsep yang
diajukannya ini hendak menunjukan
bahwa masyarakat ideal adalah
kelompok masyarakat yang memiliki
peradaban maju.
Menurutnya, MASYARAKAT MADANI
adalah sistem sosial yang subur yang
diasaskan pada prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan
kestabilan masyarakat. Oleh karenanya
dibutuhkan law inforcement dan
transparent system.
PENGERTIAN
Konsep masyarakat madani muncul
diinspirasikan oleh konsep KOTA ILAHI,
KOTA PERADABAN atau MASYARAKAT
KOTA yang dibedakan dengan
masyarakat barbar. Secara historis
dikaitkan dengan konsepsi dan konstruksi
KOTA MADINAH [Al-Madinah Al-
Munawwaroh].
Pemaknaan masyarakat madani ini juga
dilandasi oleh konsep tentang AL-
MUJTAMA’ AL-MADANI yang dikenalkan
oleh Prof. Naquib Al-Attas [salah satu
pemrakarsa ISTAC Malaysia] yang
mengatakan bahwa masyarakat madani
adalah konsep masyarakat ideal yang
mengandung dua komponen besar yakni
masyarakat kota dan masyarakat yang
beradab.
Lanjutan …
Pada masa kini, istilah masyarakat
madani/civil society digunakan uintuk
membedakan suatu komunitas di luar
negara atau di luar lembaga politik.
Yaitu suatu lembaga privat yang
mandiri dari pemerintah dan terdiri
atas beberapa individu yang
membentuk kelompok untuk
mewujudkan kepentingan mereka
sendiri secara aktif
Bentuk masyarakat madani dapat kita
perhatikan pada kelompok-kelompok
kecil dalam masyarakat. Organisasi
seperti organisasi kepemudaan,
organisasi perempuan, atau
organisasi profesi adalah bentuk
nyata masyarakat madani.
Ciri Masyarakat Madani dalam
perspektif saat ini
MASYARAKAT MADANI
DALAM PANDANGAN TOKOH
MASYARAKAT NONMADANI
Sebaliknya, masyarakat
nonmadani adalah
masyarakat pengembara,
tradisional penuh mitos dan
tahyul, puritan, semena-
mena, senang dengan
kekuatan, masyarakat
dianggap bodoh, suka
menindas dan sifat negatif
lainnya.
Perhatikan Video berikut ini yang
menggambarkan masyarakat nonmadani!
Refleksi..
Dari video di atas dapatlah
kiranya kita simpulkan bahwa
munculnya masyarakat madani
disebabkan;
Adanya penguasa politik yang
cendrung mendominasi
(menguasai), sehingga
bersikap otoriter dan
sewenang-wenang;
Masyarakat diasumsikan
sebagai orang yang tidak
memiliki kemampuan (bodoh);
Adanya usaha membatasi
ruang gerak dari masyarakat
dalam bidang politik.
SEJARAH MASYARAKAT
MADANI
Sebelum kita membahas sejarah masyarakat
madani ada baiknya kita menyinggung tentang
konsep ini dalam tradisi Barat yang dikenal
dengan civil society
Aristoteles (Yunani, 384-322 SM)
Menurutnya, Civil Society berkedudukan
sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan
negara itu sendiri. Hal tersebut diistilahkan
dengan Koinonia Politike, yaitu sebuah
komunitas politik tempat warga dapat terlibat
langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-
politik dan pengambilan keputusan. Istilah itu
digunakan untuk menggambarkan sebuah
masyarakat politis dan etis dimana warga negara
di dalamnya berkedudukan sama di depan
hukum.
Lanjutan …
Hukum sendiri dianggap etos,
yaitu seperangkat nilai yang
disepakati tidak hanya
berkaitan dengan prosedur
politik, tetapi juga sebagai
substansi dasar kebijakan dari
berbagai bentuk interaksi di
antara warga negara.
Civil society kendatipun
nampak sama hakikatnya
memiliki perbedaan yang
sangat signifikan, seperti yang
akan diuraikan berikut ini;
Lanjutan …
Karl Marx (1818-1883)
Sedangkan Karl Marx malah
memandang civil society sebagai
masyarakat borjuis. Dalam konteks
hubungan produksi kapitalis,
keberadaan civil society
merupakan kendala terbesar bagi
upaya pembebasan manusia dari
penindasan kelas pemilik modal.
Jadi, demi terciptanya proses
pembebasan manusia, civil society
harus dilenyapkan untuk
mewujudkan tatanan masyarakat
tanpa kelas.
Lanjutan…
Masyarakat Saba’
Yaitu masyarakat di masa Nabi
Sulaiman. Keadaan masyarakat
Saba’ mendiami negri yang baik,
subur, dan nyaman. Di tempat itu
terdapat kebun dengan tanaman
yang subur, yang menyediakan
rizki, memenuhi kebutuhan
masyarakatnya. Negri yang indah
itu merupakan wujud dari kasih
sayang Allah SWT yang disediakan
bagi masyarakat tersebut.
Lanjutan…
Allah SWT juga Maha Pengampun
apabila terjadi kesalahan pada
masyarakat tersebut. Karena itu,
Allah SWT memerintahkan
masyarakat Saba’ untuk bersukur
kepada Allah SWT yang telah
menyediakan keburuhan hidup
mereka. Allah menggambarkan
dalam Alquran:
بلدة طيبة و رب غفو رNegeri yang
baik dan Allah berkenan
senantiasa menurunkan ampunan-
Nya (Q.S. as-Saba’/34:15)
Lanjutan …
Lebih lanjut Allah SWT memberikan
gambaran dari masyarakat madani
dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’
ayat 15:
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada
tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun
di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
(kepada mereka dikatakan): “Makanlah
olehmu dari rezki yang (dianugerahkan)
Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri
yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan
yang Maha Pengampun”.
Lanjutan …
Masyarakat Madinah
Setelah terjadi traktat, perjanjian
Madinah antara Rasullullah SAW beserta
umat Islam dengan penduduk Madinah
yang beragama Yahudi dan beragama
Watsani dari kaum Aus dan Khazraj.
Perjanjian Madinah berisi kesepakatan
ketiga unsur masyarakat untuk saling
menolong, menciptakan kedamaian dalam
kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an
sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah
SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan
penuh terhadap keputusan-keputusannya,
dan memberikan kebebasan bagi
penduduknya untuk memeluk agama serta
beribadah sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya.
IKHTISAR KANDUNGAN PIAGAM MADINAH
Tahun 622 M
IKHTISAR KANDUNGAN PIAGAM MADINAH
Tahun 622 M
STRATEGI
Mempersaudarakan Mempersaudarakan
MEMBANGUN Kelompok muslim dengan Meletakkan Fodasi
Anshor dan muhajirin
MASJID Non muslim kehidupan
(ukhuwah Islamiyah)
(ukhuwah Insaniyah)
Ekonomi
Ketatanegaraan Politik
5. Pengembangan masyarakat
melalui upaya peningkatan
pendapatan dan pendidikan.
1. Kehidupan Politik
Pada dasarnya politik, berkenaan
dengan kehidupan politik, yaitu
kehidupan yang berkaitan dengan
rakyat. Dalam kehidupan inilah diatur
proses serta mekanisme agar
seluruh aspek kehidupan menjadi
teratur. Untuk itu dibentuk lembaga-
lembaga yang membidangi urusan
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Secara umum, lembaga-lembaga
tersebut diandaikan mewakili
sebuah organisasi besar yang
bernama ‘negara’.
Lanjutan …
Selain lembaga-lembaga
negara, terdapat pula
lembaga politik lain seperti
partai politik. Partai politik
merupakan organisasi yang
terdiri atas sekelompok orang
yang memiliki tujuan sama
dan dibentuk untuk
memperjuangkan tujuan
melalui kekuasaan politik.
Islam memberikan kontribusi
penting dalam kehidupan
politik sebagai berikut;
Prinsip politik Islam cermin kontribusi yang
konkret
Kontribusi Islam dalam HAM
Islam adalah agama universal yang
mengajarkan keadilan bagi semua
manusia tanpa pandang bulu. Sebagai
agama kemanusiaan, Islam meletakkan
manusia pada posisi yang sangat mulia.
Manusia digambarkan oleh Al-Qur’an
sebagai makhluk yang paling sempurna
dan harus dimuliakan. Bersandar dari
pandangan kitab suci ini, perlindungan dan
penghormatan terhadap hak asasi
manusia dalam Islam tidak lain merupakan
tuntutan dari ajaran Islam yang wajib
dilaksananakan oleh setiap pemeluknya.
Lanjutan …
Wacana HAM bukanlah sesuatu
yang baru dalam sejarah
peradaban Islam. Para ahli Islam
mengatakan wacana HAM dalam
Islam jauh lebih awal dibandingkan
dengan konsep HAM yang muncul
di Barat. Menurut mereka, Islam
datang dengan membawa pesan
universal HAM. Menurut Maududi,
ajaran tentang HAM yang
terkandung dalam piagam Magna
Charta tercipta 600 tahun setelah
kedatangan Islam di negeri Arabia.
Maqashid al-Syari’ah sebagai prinsip dalam perumusan
dan pelaksanaan HAM
Kontribusi Islam dalam HAM
Terdapat tiga (3) bentuk hak asasi manusia
(HAM) dalam Islam.
Hak dasar (hak daruri), sesuatu dianggap hak
dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan
hanya membuat manusia sengsara, tetapi
juga hilang eksistensinya, bahkan hilang
harkat kemanusiaannya. Contoh sederhana
hak ini diantaranya adalah hak untuk hidup,
hak atas keamanan, dan hak untuk memiliki
harta benda.
Hak sekunder, yakni hak-hak yang apabila
tidak dipenuhi akan berakibat pada hilangnya
hak-hak dasarnya sebagai manusia. Misalnya,
jika seseorang kehilangan haknya untuk
memperoleh sandang pangan yang layak,
maka akan berakibat hilangnya hak hidup.
Hak tersier, yakni hak yang tingkatannya lebih
rendah dari hak primer dan sekunder.
Lanjutan …
Konsep Islam tentang HAM dapat
dijumpai dalam sumber utama Islam,
Al Qur’an dan Hadis. Sedangkan
implementasi HAM dapat dirujuk pada
praktik kehidupan sehari-hari Nabi
Muhammad SAW., yang dikenal
dengan sebutan Sunnah (tradisi) Nabi
Muhammad.
Tonggak sejarah peradaban Islam
dalam masalah HAM adalah lahirnya
deklarasi Nabi Muhammad di
Madinah yang dikenal dengan
Piagam Madinah.
Lanjutan …
Terdapat dua prinsip pokok HAM dalam Piagam Madinah.
Pertama, semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun
mereka berbeda suku bangsa. Kedua, hubungan antara
komunitas muslim dengan non muslim didasarkan pada prinsip-
prinsip:
Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga;
Menghormati perempuan
Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama;
Membela mereka yang teraniaya;
Saling menasihati;
Menghormati kebebasan beragama
Kontribusi Islam dalam Demokrasi