Anda di halaman 1dari 23

Ventrikular Septal

Defect
KELOMPOK F4 :

TITUS MULYADHANADA 102014073


DESCA NATHALIA TAE 102015171
DANIEL PHILIP VALYAKAYIL 102016270
EGGY FHERDYANSA 102016148
FLORENTINA LUSA 102016065
HARDIANTI 102016134
NOVIA DWI ANGGRAINI 102016195
SITI CANTIKA 102016243
Skenario 10
• Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke IGD RS karena sesak
nafas sejak 6 jam yang lalu
Rumusan Masalah
• Bayi 4 bulan sesak nafas sejak 6 jam yang lalu
Anamnesis
• Sesak didahului batuk-pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu
• Batuk-pilek berulang dan sulit sembuh
• Bayi menetek hanya sebentar-sebentar sehingga berat badan sulit naik
• Lahir spontan, ditolong bidan, langsung menangis, dan tidak biru saat lahir
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum: Sakit berat, diaforetik, tidak sianosis

• TTV: frekuensi nadi 160 x/menit, frekuensi nafas 64x/menit, suhu 38,5˚C

• Thorax: Tampak retraksi suprasternal dan interkostal

• Suara nafas bronkho-vesikuler dengan ronkhi basah halus pada kedua basal
paru, wheezing (-/-), bunyi jantung 1-2 reguler, terdengar murmur holosistolik
grade 4/6 di ICS 3 4 LLSB, gallop (-)
Working Diagnosis
• Defek Septum Ventrikel
Epidemiologi
Di Indonesia dari 3069 orang, 55,7% laki- laki dan 44,3% perempuan, 28 (9,1 per-
1000) bayi mempunyai PJB. Patent Ductus Arteriosus (PDA) ditemukan pada 12
orang bayi (42,9%), 6 diantaranya bayi prematur. Ventricular Septal Defect (VSD)
ditemukan pada 8 bayi (28,6%), Atrial Septal Defect (ASD) pada 3 bayi (19,7%)
Etiologi
• Faktor endogen yang berhubungan, penyakit genetik dan sindrom tertentu
seperti sindrom Down, Turner, dan lain-lain.

• Faktor eksogen, berbagai jenis obat, penyakit ibu, pajanan terhadap sinar
Rontgen.

• Penyakit rubela yang diderita ibu pada awal kehamilan.


Defek Septum Ventrikel (VSD)
Defek pada septum yang memisahkan Klasifikasi Fisiologis:
ventrikel kiri dan kanan.
• VSD kecil dengan resistensi paru
(PVR) normal
Klasifikasi Berdasarkan Lesi: • VSD sedang dengan PVR bervariasi
• VSD perimembran • VSD besar dengan peningkatan PVR
ringan-sedang
• VSD muskular
• VSD besar dengan peningkatan PVR
• VSD subarterial tinggi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
• VSD kecil dengan pirau sedikit: asimtomatik, suara murmur atau bising jantung
yang keras, kecuali pada neonatus.

• VSD sedang-besar: mengakibatkan sirkulasi paru berlebihan dan gagal jantung


yang memberikan gejala mudah lelah, diaforesis saat makan, dan hambatan
pertumbuhan.

• Pemeriksaan fisik: murmur pansistolik (sela iga 3-4 garis parasternal kiri). Pirau
yang besar murmur mid-diastolik di apeks. Adanya bunyi jantung kedua yang
pecah (splitting) dan intensitas P2 tergantung pada tekanan arteri pulmonal.
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen Thoraks:
• LVH
• LAE
• Conus a. pulmonalis menonjol
• PBF meningkat
EKG:
• LAD
• LVH
• LAE
Tatalaksana
• Tatalaksana awal VSD sedang hingga besar meliputi pemberian diuretik,
digoksin, dan reduksi afterload.

• Sebagian besar VSD ditutup dengan tindakan operasi, namun beberapa tipe,
terutama defek muskular dan tipe perimembran yang rim subaortiknya lebih
dari 2 mm dapat ditutup dengan alat (device) yang dipasang dengan kateterisasi
jantung.
Komplikasi
• Gagal jantung berulang

• Endokarditis infektif

• Hipertensi pulmonal

• Eisenmengerisasi.
Different Diagnosis
• Defek Septum Atrium (ASD)
• Duktus Arteriosus Paten (PDA)
Defek Septum Atrium (ASD)
• Bunyi jantung II yang terpecah lebar dan menetap (wide and fixed split) karena
beban ventrikel kanan yang berlebih disertai pemanjangan ejeksi ke sirkulasi
pulmonal seringkali terdengar.

• Pirau yang besar dapat menyebabkan bising diastolik pada trikuspid.


Pemeriksaan Penunjang
• EKG: deviasi aksis QRS ke kanan dan perbesaran ventrikel kanan.

• Foto Rontgen: kardiomegali, pembesaran atrium kanan, dan penonjolan


konus/arteri pulmonalis.
Defek Septum Atrium (ASD)
Duktus Arteriosus Paten (PDA)
• Pirau besar dengan peningkatan aliran darah melalui katup pulmonal dapat
menghasilkan murmur mid-diastolik di apeks (stenosis mitral relatif) dan
prekordium hiperdinamik. Bunyi jantung II yang pecah (splitting BJ II) dan
intensitas P2 tergantung pada tekanan arteri paru. Getaran bising dapat teraba
pada palpasi
Duktus Arteriosus Paten (PDA)
Kesimpulan
Dari skenario Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke IGD RS
karena sesak nafas sejak 6 jam yang lalu. Kita dapat mendiagnosis laki-laki itu
terkena Defek Septum Ventrikel (VSD).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai