Anda di halaman 1dari 30

PENGKAJIAN DATA PADA

BAYI BARU LAHIR


By. Norwidya Priansiska,SST.,M.Keb
PENDAHULUAN
BBL dalam hari-hari pertamanya
merupakan masa kehidupan yang rentan
dan beresiko tinggi mengalami berbagai
komplikasi atau gangguan kesehatan.
Untuk mengantisipasinya perlu diberikan
asuhan yang sesuai, oleh karena itu sangat
penting menentukan rencana asuhan yang
komprehensif pada bayi usia 2-6 hari.
Pengkajian Fisik
1. Anamnesa
Anamnesa pada bayi di lakukan melalui ibu nya.
Pada anamnesa tanyakan bagaimana keadaan
bayinya.
A. PENGKAJIAN DATA
Pada pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data
dasar tentang keadaan pasien. Pengkajian data
terhadap bayi baru lahir yaitu sebagai berikut:
1) Umur ibu
2) Masa Gestasi
3) Riwayat Kesehatan
4) Pengaruh obat
5) Keadaan ibu
6) Lama persalinan.
2. Pengumpulan Dataa.
Pengkajian Awal/Pengkajian Segera
Setelah Lahir Pemeriksaan fisik awal pada
bayi baru lahir harus di lakukan sesegera
mungkin Pengkajian awal bertujuan untuk
mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari
kehidupan dalam uterus kekehidupan luar
uterus yaitu dengan penilaian:APGAR
Warna kulit Denyut jantung Refleks atau
rangsangan terhadap respon Dan usaha
bernafas sesudah persalinan untuk
mendeteksi kelainan kelainan dan
menegakkan diagnosa
3. Pengkajian keadaan fisik
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir
antanya:Mempelajari hasil anamnesis
yang telah di lakukan Menilai skosr APGAR
Melakukan resusitasi neonatus Melakukan
perawatan tali pusat Memberi kartu
identitas bayi berupa kartu bertuliskan
nama ibu Melakukan pemeriksaan fisik
Meletakan dalam ruangan tertentu
melakukan rujukan.
Pemeriksaan fisik yang di
lakukan antara lain:
1. Pemeriksaan umuma.
a. Pernafasan
Pemeriksaan frekuensi pernafasan di lakukan
dengan menghitung rata rata pernafasan dalam
satu menit.
Pernafasan normal pada bayi adalah kali permenit
tanpa adanya retraksidada dan suara merintih saat
ekspirasi. Apabila bayi lahir dalam keadaan kurang
normal atau kurang dari gram atau usia kehamilan
dari 37 minggu, kemungkinan terdapat adanya
retraksi dada ringan.
b. Warna kulit Lakukan inspeksi pada warna
bayi untuk mengetahui keadaan
bayi.Normalnya warna kulit pada bayi
adalah berwarna kemerahan.Jika kulit bayi
berwarna pucat,ikterus,sianosis atau
tanda lainnya itu kemunginanan bayi lahir
dalam keadaan aterm.
c. Denyut jantung Pemeriksaan denyut
jantung dilakukan untuk menilai apakah
bayi mengalami gangguan jantung
sehingga keadaan jantung dalam tidak
normal.Denyut jantung di katakan normal
apabila frekuensinya antara kali
d. Suhu
Pemeriksaan suhu di lakukan untuk menentukan apakah bayi
dalam keadaan hipotermi atau hipertermi.Dalam kondisi normal
suhu bayi yaitu 36,5-37,5derjat celcius.Jika suhu bayi di bawah
atau diatas suhu normal tersebut maka bayi mengalami
hipotermi atau hipertermi.
e. Postur dan gerakan
Pemeriksaan postur di lakukan untuk menilai ada atau tidaknya
epistostonus/hiperekstensi tubuh yang berlebihan dengan
kepala dan tumit ke belakan,tubuh melengkung ke depan serta
tremor ada atau tidak.Postur normal apabila dalam keadaan
istirahat kepalan tangan longgar dengan lengan panggul dan
lutut semi fleksibel.Jika alat gerak bayi dalam keadaan ekstensi
itu berarti bayi lahir dengan berat kurang dari gram atau
kurang dari 37 minggu.
f. Tonus otot
Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat adanya
penurunan kesadran di mana bayi bisa bangun lagi
walaupun dalam keadaan lemah. Pemeriksaan ini
dalam keadaan normal dengan tingkat kesdaran mulai
dari dalam hingga sadar serta bayi dapat di
bangunkan jika sedang dalam keadaan tidur atau
diam.
g. Ekstremitas
Berfungsi untuk menilai ada atau tidaknya gerakan
ekstremitas abnormal,asimertris posisi dan gerakan
yang normal serta menilai jari kaki apakah jumlahnya
pas atau berlebih dan apakah lengket atau terpisah.
h. Kulit Berfungsi untuk melihat ada atau
tidaknya kemerahan pada kulit atau
pembengkakan ,luka,trauma,atau tanda
abnormal pada padakulit. Pemeriksaan ini
normal apabila toksikum seperti
eritema(titik merah dan putih kecil pada
muka,tubuh dan punggung)pada hari
kedua dan selanjutnya. Kulit tubuh
terkelupas juga di katakan normal jika
terkelupas pada hari pertama.
Antisipasi Masalah Potensial 
Pada langkah ini mengidentifikasikan
masalah potensial berdasarkan diagnosa
atau masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
Merencanakan Asuhan
Pada langkah selanjutnya direncanakan
asuhan menyuluruh yang ditentukan
berdasarkan langkah- langkah sebelumnya.
Langkah ini merupakan kelanjututan
manajemen untuk masalah atau diagnosis
yang telah diidentikasi atau antispasi atau
diantisipasi. 
Pemeriksaan fisik(head to toe) yang di lakukan pada bayi
adalah sebagai berikut:
Kepala Perut
Leher Abdomen
Mata Genitalia
Telinga PunggungAnus
Hidung Refleks Eliminasi
Mulut Pemeriksaan urine
Leher dan tinja
Dada Pengukuran
antropometric.
Merumuskan Diagnosa Dan Masalah Potensial

1. Diagnosa kebidanan
Diagnosa Pada langkah ini
mengidentifikasi terhadap diagnosis atau
masalah berdasarkan interpretasi yang
benar atas data- data yang telah
dikumpulkan. MasalahMasalah adalah pa
yang menjadi masalah pada
bayi.KebutuhanMenurut teori jika terjadi
suatau komplikasi maka pada dilakukan
tindakan sesuai dengan maslah yang di
alami bayi.
Mengimplementasikan
Asuhan
 Mengimplementasikan Asuhan Pada
langkah selanjutnya , rencana asuhan
menyuluruh dilakukan dengan efisien dan
aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya walau bidan tidak
melakukan nya sendiri, namun ia tetap
memikul tangung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya (misalnya
dengan memastikan bahwa langkah
tersebut benar-benar terlaksana). 
1. Melakukan Pengkajian Fisik BBL
2. Mengetahui Penampilan dan Perilaku
Neonatal
a. Status Tidur - Jaga
1) Selama bulan pertama
2) Banyak menghabiskan waktunya untuk tidur
3) Hanya sekitar 15 % waktu siang harinya
digunakan dalam keadaan jaga.
4) Status Jaga : Menangis, Sadar, Mengantuk
5) Status Tidur : Tidur Aktif/ringan, tidur lelap
b. Pengaturan Perilaku / pembentukan
kebiasaan :
1)Setiap bayi memperlihatkan kemampuan yang
unik dalam bereaksi terhadap rangsangan
dari lingkungan
2)Pada Minggu pertama merupakan masa
pembelajaran untuk bayi
3) Masing – masing bayi akan
mengembangkan gaya pribadi dan orang
tua mempelajari apa yang menjadi gaya
mereka. Spt : Cara terbaik untuk
menenangkan
4)Respon berulang pada perilaku bayi akan
3. Pemantauan Berat Badan
a. Banyak bayi mengalami penurunan berat badan
pada minggu pertama kehidupan
b.BB lahir < 2,5 kg kmd tidak mengalami
kenaikan BB pada Minggu pertama atau
jika bayi terus kehilangan BB setelah
minggu pertama , anjurkan ibu untuk
merujuk bayi.
c.Pemantauan pertumbuhan diukur dari
panjang badan dan berat badan untuk
melihat apakah bayi itu sehat dan cukup
nutrisinya.
d.BBl harus segera ditimbang BBnya dan
setiap bulan dalam satu tahun pertama
4. Memberikan Imunisasi
5. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari
meliputi :
 Kebutuhan Minum
 BAK
 BAB
 Tidur
 Kebersihan kulit
 Keamanan
 Tanda – Tanda Bahaya
 Penyuluhan sebelum bayi pulang
KEBUTUHAN MINUM
 Membantu bayi mulai menyusui dengan
pemberian ASI eksklusif
 Prinsip umum dalam menyusui secara dini dan
eksklusif :
1. Bayi harus disusui segera mungkin setelah
lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan
melanjutkan selama 6 bulan pertama
kehidupan
2. Kolostrum harus diberikan, tidak boleh
dibuang
3. Bayi harus diberi ASI secara ekslusif selama
6 bulan
4. Bayi harus disusui kapan saja dia mau (on
demand)
Jumlah rata – rata makanan seorang bayi
BAK/BAB
Bayi miksi sebanyak minimal 6x sehari.
Semakin banyak cairan yang masuk maka
semakin sering bayi miksi
Defekasi pertama berwarna hijau kehitam-
hitaman
Hari 3-5 kotoran berubah warna menjadi
kuning kecoklatan
Bayi yang mendapat ASI kotorannya kuning
dan cair dan berbiji
Bayi yang minum susu botol kotorannya
cokelat muda lebih padat dan berbau
Asuhan yang perlu diberikan dalam hal ini :
1. Monitor BAK/BAB bayi selama 24 jam
2. Amati adanya kelainan/gangguan yang
muncul
3. Jelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi yang
kuning dan agak berbiji-biji merupakan hal
yang normal
4. BAB dapat menyebabkan infeksi, jadi
segera bersihkan dan buang kotoran
kedalam toilet atau dikubur.
TIDUR
Dalam 2 Minggu pertama setelah lahir,
bayi normalnya sering tidur. Sediakan
selimut dan ruangan yang hangat dan
pastikan bayi tidak terlalu panas atau
terlalu dingin
KEBERSIHAN KULIT

Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu


dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh
tubuh setiap hari tidak selalu harus
dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayi.
KEAMANAN
Pencegahan infeksi
Pencegahan masalah pada pernafasan
Pencegahan hipotermi
Pencegahan perdarahan
Pencegahan perlukaan dan trauma
TANDA-TANDA BAHAYA
 Pernafasan sulit atau lebih dari 60x permenit
 Terlalu hangat (lebih dari 38C) atau terlalu dingin
(kurang dari 36C)
 Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering
muntah, mengantuk berlebihan
 Tali pusat merah, bengkak, bau busuk, berdarah
 Pus atau warna kemerahan pada mata
 Icterus (kuning) dalam 24 jam pertama atau > 5
hari dan pada bayi prematur
 Distensi Perut Bayi, muntah.
 Diare, bab > 6x , tidak bab dan bak dalam 24 jam
setelah bayi dilahirkan.
 Pembengkakan pada jaringan/bagian tubuh
 Kejang, spasme, kehilangan kesadaran
 Cyanosis
 Lethargy (lemas, tidak aktif)
PENYULUHAN SEBELUM BAYI
PULANG
Perawatan tali pusat
Pemberian ASI
Jaga kehangatan bayi
Tanda – tanda bahaya
Imunisasi
Pencegahan infeksi dan kecelakaan
TERIMAKASIH......

Anda mungkin juga menyukai