yang melahirkan pervagina adalah ibu sejati jika dibandingkan dengan ibu yang melahirkan dengan oprasi Menurut kelompok kami, kami setuju bahwa ibu yang melahirkan normal merupakan ibu yang jargonnya hebat dan merupakan ibu yang sejati karena pada saat persalinan normal, ibu mengalami sakit yang luat biasa pada saat vagina membuka dengan lebar untuk jalan lahir bayi, daripada ibu yang melakukan operasi tidak merasakan sakit karena tidak dengan energi dari ibu itu sendiri melainkan adanya bantuan dari obat bius sehingga membuat ibu tidak sadar.dan ibu yang melahirkan normal itu lebih merasakna menjadi perempuan dengan menikmati proses persalinan,menikmati setiap rasa sakitnya,sehingga merasakan perjuangan wanita terutama ibunya . bahwa pernyataan tersebut pro karena pada saat ibu melahirkan secara normal, sakit yang dialami ibu luar biasa sakitnya dan tidak main-main, sangat merasakan berjuang demi kelahiran buah hatinya , butuh tenaga power untuk megedan, tenaga penuh, dan kekuataan dari ibu sendiri, Ibu yang melahirkan normal lebih responsif karna melihat bayi nya dan mempertaruhkan nyawanya secara sadar dan sangat jelas. Sehingga sangat mengetahui dan paham rasanya berjuang untuk melahirkan bayinya, dikatakan dengan ibu bersalin normal (pervaginam) sebagai ibu sejati ibu yg melahirkan normal tu lebih merasakan nikmat nya menjadi perempuan dengan menikmati setiap tahap demi tahap proses persalinan, menikmati setiap rasa sakit nya, sehingga dia merasakan perjuangan seorang wanita. Maka tidak dipungkiri dengan jargon ibu bersalin normal sebagai ibu sejati, karna sesungguhnya kata sejati memiliki makna murni, asli, nyata benar-benar nyata adanya bayi normal keluar dari vagina sedangkan operasi dengan bantuan dokter dan segala alat medis lainnya. Dari data yang diperoleh Persalinan normal adalah peroses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu lahir sepontan tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Proses dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta, ibu dikatakan degan sejati pada saat normal ibu mengalami kesakitan yang luar biasa, yang dapat dirasakan dari diri sendiri, setelah melahirkan normal ibu menjalani proses pemulihan dengan cepat, ibu dapat berjalan, bebas bergerak, lebih cepat mengurus bayinya sendiri, ibu sejati adalah ibu yang memiliki ikatan batin yang kuat dengan anak yang dilahirkannya, ditemukan fakta bahwa sensitivitas yang mengatur emosi dan motivasi di daerah otak pada ibu yang melahirkan normal. Sebab inilah yang membuat ibu melahirkan secara normal jadi lebih responsif terhadap tangisan bayi. Dan bayi yang dilahirkan melalui proses normal memiliki resiko gangguan yang lebih rendah , dan memilik daya juang yang lebih tinggi ketika berjuang untuk lahir dari rahim ibunya.