Anda di halaman 1dari 15

ZAT ADITIF PADA MAKANAN

 DISUSUN OLEH : GLENN MUHAMMAD ANSOF KUKUH WICAKSONO


 NIM : 121180074
 KELAS :A
1. Pengertian Zat Aditif Pada
Makanan
 A. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 003 Tahun 2012
 Zat Aditif adalah bahan tambahan pada pangan yang ditambahkan baik
dalam pemrosesan, pengolahan, pengemasan atau penyimpanan makanan
untuk meningkatkan mutu, sifat, atau bentuk pangan.
 Di Indonesia Pemakaian zat aditif diatur oleh Departemen Kesehatan,
 Di Indonesia Pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan (Dirjen POM).
* Penggunaan zat aditif pada makanan dengan tujuan tertentu ini terikat pada
norma-norma yang harus dipatuhi, yang bersifat sebagai berikut :
- Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut.
- Tidak mengurangi zat-zat esensial didalam makanan.
- Mempertahankan atau memperbaiki mutu makanan.
- Menarik bagi konsumen tetapi tidak merupakan suatu penipuan.
1. Pengertian Zat Aditif Pada
Makanan
B. Menurut Belitz,2009
 Zat aditif makanan adalah zat atau campuran dari beberapa zat yang
ditambahkan ke dalam makanan baik pada saat produksi, pemrosesan,
pengemasan atau penyimpanan dan bukan sebagai bahan baku dari
makanan tertentu.
C. Menurut Undang-undang RI nomor 7 tahun 1996 Tentang Pangan
 Bahan Tambahan Pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara
alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan, antara lain pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal,
pemucat dan pengental.
2. Jenis Zat Aditif Pada Makanan
 Zat aditif pangan dibedakan menjadi Zat Aditif Alami dan Zat Aditif Buatan
Atau Sintetis. sedangkan zat aditif buatan merupakan zat aditif yang
dihasilkan dari proses non alami atau secara kimiawi.

A. Zat Aditif Alami


- Zat Aditif Alami Adalah Zat Aditif yang diperoleh dari Bahan Alami

B. Zat Aditif Sintesis


- Zat Aditif Buatan Adalah zat aditif yang dihasilkan dari proses non alami atau
secara proses kimiawi.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
 1. Penyedap Rasa
Definisi : “bahan tambahan makanan yang berfungsi menambah cita rasa
(penyedap), mengembalikan cita rasa makanan itu sendiri yang mungkin hilang
saat proses pemasakan dan memberikan cita rasa tertentu pada makanan.”
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Penyedap Rasa Alami dan Penyedap Rasa Sintesis
 Contoh penyedap rasa alami yaitu bawang putih, garam dapur, cabai.
A. Bawang putih, selain sebagai pengawet bawang putih juga digunakan sebagai
bahan penyedap. Mengandung alicin, sulfur dan iodin.
B. Garam dapur, merupakan penyedap sekaligus pengawet pada makanan yang
biasanya digunakan oleh petani laut untuk mengawetkan ikan hasil
tangkapannya dengan cara diasinkan. Rasa asin pada garam dapur berasal dari
natrium klorida (NaCl) dari air laut yang diuapkan.
C. Cabai, cabai yang berwarna merah digunakan sebagai penyedap rasa yang
merangsang selera makan seseorang. Selain itu, cabai merah juga mengandung
vitamin C dan vitamin A yang lebih banyak daripada cabai yang berwarna hijau.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
 1. Penyedap Rasa Alami
 Contoh penyedap rasa alami yaitu bawang putih, garam dapur, cabai.
A. Bawang putih, selain sebagai pengawet bawang putih juga digunakan
sebagai bahan penyedap. Mengandung alicin, sulfur dan iodin.
B. Garam dapur, merupakan penyedap sekaligus pengawet pada makanan
yang biasanya digunakan oleh petani laut untuk mengawetkan ikan hasil
tangkapannya dengan cara diasinkan. Rasa asin pada garam dapur berasal
dari natrium klorida (NaCl) dari air laut yang diuapkan.
C. Cabai, cabai yang berwarna merah digunakan sebagai penyedap rasa yang
merangsang selera makan seseorang. Selain itu, cabai merah juga
mengandung vitamin C dan vitamin A yang lebih banyak daripada cabai
yang berwarna hijau.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
2. Penyedap Rasa Sintesis

A. Vetsin atau MSG (Monosodium Glutamat)


B. nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP).

- Penyedap Rasa Sintesis Berfungsi Untuk Memberi Rasa Gurih Pada Makanan
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
2. Pewarna pangan
A. Pewarna alami berasal dari tumbuhan atau hewan.
Contoh pewarna alami yaitu
 kunyit yang memberikan warna kuning
 daun pandan memberikan warna hijau
 buah naga memeberikan warna merah dan lain sebagainya.
Pewarna alami memiliki keunggulan lebih sehat untuk dikonsumsi daripada
pewarna sintetis. Namun, pewarna alami juga memiliki kekurangan yaitu
cenderung memberikan aroma dan rasa khas yang tidak diinginkan,
warnanya kurang menarik, mudah rusak karena pemanasan.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
B. Pewarna Buatan Berasal Dari Proses Kimia
Contoh pewarna sintetis yaitu
 Brilliant blue FCF memberikan warna biru
 Karmoisin, Eritrosin dan Ponceau 4R memberikan warna merah
 Sunset Yellow FCF memberikan warna kuning
 Cokelat HT memberikan warna coklat
 Fast Green FCF memberikan warna hijau
* Penyalahgunaan zat aditif  pewarna sintetis pada makanan yang memberika
warna mencolok  yaitu Rhodamin B dan Methanyl yellow
* Bahan pewarna buatan lebih dipilih oleh masyarakat karena memiliki
beberapa keunggulan yaitu harganya murah, warnanya lebih kuat, memiliki
banyak pilihan warna dan tidak mudah rusak karena pemanasan.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
 3. Pemanis
 digunakan untuk memberikan atau menambah rasa manis yang lebih kuat
pada makanan.
 Pemanis alami yang didapatkan dari tumbuhan atau hewan contohnya :
 gula pasir
 gula jawa
 gula aren
 kulit kayu
 madu dari bunga atau lebah
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
 Sedangkan pemanis buatan diproduksi dan digunakan hanya karena
mengurangi asupan gula yang tinggi kalori tanpa mengurangi rasa
manis pada makanan atau minuman.
 Macam-macam pemanis yang biasa digunakan yaitu siklamat, sakarin
dan aspartam. Yang memiliki rasa getir atau pahit yaitu sakarin
sedangkan siklamat dan aspartam tidak menimbulkan rasa pahit
hanya rasa manisnya melebihi sukrosa
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
 Macam-macam pemanis yang biasa digunakan yaitu siklamat, sakarin

dan aspartam. Yang memiliki rasa getir atau pahit yaitu sakarin

sedangkan siklamat dan aspartam tidak menimbulkan rasa pahit hanya

rasa manisnya melebihi sukrosa.

A. Aspartam, tingkat kemanisannya 200 kali lebih manis dari gula tebu.

B. Sakarin, tingkat kemanisannya 300 kali lebih manis dari gula tebu.

C. Kalium Asesulfam, tingkat kemanisannya 200 kali lebih manis dari gula

tebu.

D. Siklamat (natrium siklamat atau kalium siklamat), tingkat

kemanisannya 30 kali lebih manis dari gula tebu.


3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
4. Pengawetan
 digunakan untuk mengawetkan pangan supaya bisa bertahan lebih lama
untuk dapat dikonsumsi dalam kondisi baik. Pengawetan bahan makanan
dapat dilakukan secara Fisik, Biologi dan Kimia.
A. Pengawetan secara Fisik yaitu dengan cara pembekuan, pemanasan,
pendinginan, pengasapan, pengeringan, pengkalengandan penyinaran.

B. Pengawetan secara Biologis dapat dilakukan dengan cara fermentasi atau


peragian dan penambahan enzim, seperti enzim papain dan enzim bromelin.

C. Pengawetan secara Kimia bisa dengan penambahan pengawet yang


diingkin.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
 Ada 2 jenis pengawet yaitu pengawet alami dan pengawet sintetis.
Pengawet alami yang sering digunakan yaitu
1. Cuka
2. Garam
3. Bawang Putih

1. Garam dapur, dapat mengawetkan makanan karena menghambat


pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam makanan.
2. Cuka, bersifat asam yang mampu membunuh bakteri makanan.
3. Bawang putih, mengandung allicin yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri pada makanan.
3. Contoh Zat Aditif Pada Makanan
Nama Pengawet sintetis dan kegunaannya :
A. Natrium Benzoat Sebagai pengawet minuman ringan, margarin, kecap,
saus, manisan, buah kaleng
B. Asam Benzoat Sebagai pengawet minuman ringan, margarin, kecap, saus,
manisan, buah kaleng
C. Natrium Nitrit Sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging
dan ikan
D. Asam Propionat Sebagai pengawet roti, keju dan mentega.
E. Asam Sorbat Untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi serta
mengawetkan roti, keju, sari buah, dan acar.

Anda mungkin juga menyukai