KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
Pembimbing :
Dr. Selly Septina, Sp.OG
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien mengeluhkan perut bagian kanannya sakit sejak 1 minggu yang lalu,
nyeri menjalar hingga ke pinggang dan paha sebelah kanan. Nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk dan terus menerus. Pasien juga mengeluhkan adanya
perdarahan dari jalan lahir yang dirasakan pasien sejak 1 minggu terakhir.
Awalnya perdarahan banyak, namun sekarang hanya berupa flek-flek, dan
berwarna kehitaman. Pasien juga mengeluh mual muntah. Pasien mengaku
melakukan test kehamilan dan hasilnya positif.
Riwayat konsumsi jamu dan obat-obatan tertentu disangkal pasien, hanya
minum obat dari bidan.
Riwayat Haid Riwayat Obstetri
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari G2P1A0
Lama Haid : 7 hari
Banyaknya Haid : 2-3 x sehari
1. Anak I : 2009 di Bidan usia
ganti pembalut. kemahilan 38 minggu, lahir
Nyeri Haid : Nyeri setiap kali hari normal, BB 3000 gram,
pertama haid dan tidak menggangu
aktifitas Sehat
HPHT : 20 Juli 2019
HPL : 26 April 2020
2. Hamil saat ini
Hipertensi : Disangkal
DM : Disangkal
Asma : Disangkal
Jantung : Disangkal
Alergi : Disangkal
• Riwayat Pribadi
Status Gizi
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 62 kg
IMT : 22,96 kg/m2 (Normal)
Penambahan BB selama kehamilan : 1 kg
STATUS INTERNUS
1. Kepala : Mesosephal
2. Mata : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/-, Mata cekung -/-
3. Jantung : Kesan dbn, BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
4. Paru : Kesan dbn, Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
5. Abdomen : Sesuai status genekologi
6. Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2", Edema (-)
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan luar : Pemeriksaan Dalam
Inspeksi : Permukaan abdomen Inspeksi : darah merah kecoklatan
cembung, linea nigra (+), striae (+)
gravidarum (+), luka bekas operasi (-).
Vulva/uretra/vagina dalam batas
Palpasi : Masa (-), fundus uteri tidak normal.
teraba, nyeri tekan pada regio iliaca
Portio : licin sebesar jempol
dextra (+)
tangan, OUE tertutup, nyeri
goyang portio (+)
Corpus uteri sebesar telur ayam
Adnexa parametrium dextra nyeri
perabaan (+)
NT
Penonjolan kavun douglas (+),
(+)
nyeri perabaan (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM DARAH RUTIN
Prognosis :
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanam : dubia ad bonam
• Quo ad Fungsionam : dubia ad malam
FOLLOW-UP
14 September 2019 (14.00)
S Nyeri perut kanan bawah (+), Mual (+), perdarahan (+).
O
KU : Tampak sakit sedang, CM , TD : 110/80 mmHg
N : 84 x/menit, RR : 24 x/menit Suhu : 36,4 0C
Anemis (+/+)
Abdomen : cembung, nyeri tekan kanan bawah (+)
PD : Darah merah kecoklatan (+), portio licin sebesar jempol tangan, OUE
tertutup, nyeri goyang portio (+), corpus uteri sebesar telur ayam, adnexa
parametrium kanan nyeri perabaan (+), penonjolan kavun douglas, nyeri
perabaan (+).
A G2P1A0 37 tahun, hamil 9 minggu
Suspek KET
P
- Infus RL 20 tpm
- Bedrest
- Program USG
- Pengawasan KU, TTV, PPV
15 September 2019 (14.00)
S Nyeri perut kanan bawah (+), Mual (+), perdarahan (+).
O KU : Tampak sakit sedang, CM
TD : 110/80 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0 C
Anemis (+/+)
USG : Kesan terdapat cairan bebas
A G2P1A0 37 tahun, hamil 9 minggu
Suspek KET
P Infus RL 20 tpm
Program laparatomi cito
LAPORAN OPERASI
Diagnosis Pre G2P1A0 37 tahun, hamil 9 minggu KET
operasi
Diagnosis Post P1A1 37 tahun Pasca Salfingektomi dextra
operasi ai Ruptur Tuba Graviditas
Pasien terlentang dibawah meja operasi dengan
anestesi spinal
Asepsis dan antisepsis lapangan operasi, pasang duk
steril
Incisi mediana, tampak darah dan bekuan darah sekitar
1000 cc
Eksplorasi :
Tampak perdarahan intra abdomen ±1000 cc
Tampak uterus sebesar telur bebek
Tampak ovarium dan tuba falopii sinistra dalam
batas normal
Tampak tuba falopii dextra 3cm, ruptur dan
perdarahan aktif
16 September 2019 (07.00)
S Nyeri luka operasi (+), lemes (+)
O KU : Tampak sakit sedang, CM
TD : 110/80 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0 C
A P1A1 37 tahun Pasca Salfingektomi dextra ai
Ruptur Tuba Graviditas
P Infus RL 20 tpm
Injeksi Ceftriaxon 1 gram/ 24 jam IV
Injeksi Ketorolac 30 mg/ 8 jam IV
Sulfas Ferrosus 1 x 1 tablet
Cek Hb post OP Hb 8.00 g/dl
Transfusi PRC 1 kolf
17 September 2019 (07.00)
S Tidak ada keluhan
O KU : Tampak sakit sedang, CM
TD : 110/80 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0 C
A P1A1 37 tahun Pasca Salfingektomi
dextra ai Ruptur Tuba Graviditas
P Aff infus + Aff DC
Asam Mefenamat 500mg/ 8 jam PO
Cefadroxil 500mg/ 12 jam PO
Sulfas Ferrosus 1 x 1 tablet
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Kehamilan ektopik berasal dari kata
Yunani ektopos, yang berarti tidak pada
tempatnya, dan mengacu pada
implantasi telur yang subur di lokasi di
luar rongga rahim.(3) Kehamilan ektopik
adalah suatu kehamilan dimana sel telur
yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uteri (1).
Kehamilan ektopik terganggu adalah
suatu kehamilan ektopik yang
mengalami abortus ruptur pada dinding
tuba.
Trias ri),
KET
amenore
perdarah Bila kehamilan sudah pecah dan
an terjadi perdarahan, gejala klinis
pervagin memburuk :
am Nyeri perut bawah mendadak
abnormal Gejala perdarahan cavum
. abdomen -> akut abdomen
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa. Adanya
tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin,
adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan
dan nyeri lepas dinding abdomen.
Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan
kiri.
Pemeriksaan penunjang
HCG-β = Pemeriksaan ini dapat membedakan antara kehamilan intrauterin
dengan kehamilan ektopik.
DIAGNOSIS
Kuldosintesis
Tindakan kuldosintesis atau punksi Douglas. Adanya darah yang diisap berwarna hitam
(darah tua) biar pun sedikit, membuktikan adanya darah di kavum Douglasi.
Dilatasi dan Kuretase
Biasanya kuretase dilakukan apabila sesudah amenore terjadi perdarahan yang cukup
lama tanpa menemukan kelainan yang nyata disamping uterus.
Laparaskopi
Laparaskopi hanya digunakan sebagai alat bantu diagnosis terakhir apabila hasil-hasil
penilaian prosedur diagnostik lain untuk kehamilan ektopik terganggu meragukan. Namun
beberapa dekade terakhir alat ini juga dipakai untuk terapi.
Ultrasonografi
Keunggulan cara pemerikssan ini terhadap laparoskopi ialah tidak invasif, artinya tidak
perlu memasukkan rongga dalam rongga perut. Dapat dinilai kavum uteri, kosong atau
berisi, tebal endometrium, adanya massa di kanan kiri uterus dan apakah kavum Douglas
berisi cairan.
DIAGNOSIS
Tes Oksitosin
Pemberian oksitosin dalam dosis kecil intravena dapat membuktikan adanya
kehamilan ektopik lanjut. Dengan pemeriksaan bimanual, di luar kantong janin
dapat diraba suatu tumor.
Foto Rontgen
Tampak kerangka janin lebih tinggi letaknya dan berada dalam letak paksa.
Pada foto lateral tampak bagian-bagian janin menutupi vertebra Ibu.
Histerosalpingografi
Memberikan gambaran kavum uteri kosong dan lebih besar dari biasa, dengan
janin diluar uterus. Pemeriksaan ini dilakukan jika diagnosis kehamilan ektopik
terganngu sudah dipastikan dengan USG (Ultra Sono Graphy) dan MRI
(Magnetic Resonance Imagine).
DIAGNOSIS BANDING
Infeksi pelvis
Abortus iminens/ Abortus inkomplit
Tumor/ Kista ovarium
Appendisitis
TATALAKSANA
Segera dibawa ke rumah sakit
Transfusi darah dan pemberian cairan untuk mengoreksi anemia
dan hipovolemia.
Methotrexate sistemik (Pasien yang dapat diterapi dengan MTX
harus stabil secara hemodinamik)
Operasi segera dilakukan setelah diagnosis ditegakkan.
Salpingektomi
Ooforektomi ipsilateral
Sterilisasi
Menyelamatkan tuba fallopi (Salpingostomi, Salpingotomi, Reseksi segmental
dan anastomosis, Evakuasi fimbria)
KOMPLIKASI
Komplikasi dari kehamilan ektopik dapat sekunder karena
kesalahan diagnosis, keterlambatan diagnosis, atau pengobatan
yang salah. Kegagalan dalam diagnosis kehamilan ektopik yang
lebih awal dapat mengakibatkan tuba atau rahim pecah,
tergantung pada lokasi kehamilan, yang dapat menyebabkan
perdarahan, shock, disseminated intravascular koagulopati (DIC),
dan kematian.
Komplikasi lain yang dapat terjadi yaitu : infeksi, dan kerusakan
pada sekitar organ-organ, seperti usus, kandung kemih, dan ureter.
(3)
PROGNOSIS
Angka kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan ektopik
terganggu turun sejalan dengan ditegakkannya diagnosis dini dan
persediaan darah yang cukup. Kehamilan ektopik terganggu yang
berlokasi di tuba pada umumnya bersifat bilateral. Sebagian ibu
menjadi steril (tidak dapat mempunyai keturunan) setelah
mengalami keadaan tersebut diatas, namun dapat juga mengalami
kehamilan ektopik terganggu lagi pada tuba yang lain.
PEMBAHASAN
KASUS
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Teori Kasus
Anamnesa : - Amenore sudah ± 2 bulan, tes kehamilan
Trias KET positif
- Amenore - Nyeri perut kanan bawah sejak 1
- Nyeri abdomen minggu SMRS, nyeri seperti ditusuk-
- Perdarahan pervaginam tusuk dan terus menerus
- Keluar darah dari jalan lahir merah tua
kehitaman sejak 1 minggu SMRS
PEMBAHASAN PEMERIKSAAN
FISIK & GINEKOLOGI
TEORI PADA KASUS