PENAGIHAN PAJAK
07
UPAYA HUKUM DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
08
UPAYA HUKUM DI PENGADILAN PAJAK DAN
09 MAHKAMAH AGUNG
10
KEWAJIBAN MENDAFTAR
DIRI DAN MELAPORKAN
USAHA
KEWAJIBAN NPWP
MEMENUHI SYARAT SUBJEKTIF
persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai
01 subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan
1984 dan perubahannya
Wajib Pajak badan yang hanya memiliki kewajiban perpajakan sebagai pemotong dan/atau
04 pemungut pajak sesuai ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan, termasuk
bentuk kerja sama operasi (Joint Operation); dan
Bendahara yang ditunjuk sebagai pemotong dan/atau pemungut pajak sesuai ketentuan
05
peraturan perundangundangan perpajakan
KEWAJIBAN NPWP WANITA KAWIN
DAN ANAK BELUM DEWASA
Pada prinsipnya sistem administrasi perpajakan di Indonesia menempatkan keluarga
sebagai satu kesatuan ekonomis, sehingga dalam satu keluarga hanya terdapat satu
NPWP. Dengan demikian, wanita kawin yang tidak menghendaki untuk melaksanakan hak
dan memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari suaminya dan anak yang belum dewasa,
harus melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya menggunakan NPWP
suami atau kepala keluarga
KEWAJIBAN NPWP WARISAN
YANG BELUM DIBAGI
warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak dalam
kedudukannya sebagai subjek pajak menggunakan NPWP dari orang pribadi yang
meninggalkan warisan tersebut dan diwakili oleh salah seorang ahli waris, pelaksana
wasiat, atau pihak yang mengurus harta peninggalan.
Wakil dari Wajib Pajak orang pribadi yang meninggalkan warisan wajib melaporkan
perubahan data ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar bahwa Wajib Pajak sudah meninggal
dunia sehingga nantinya subyek pajak berubah namanya menjadi warisan yang belum
terbagi tetapi NPWPnya masih menggunakan NPWP almahum/almahumah, tetapi dalam
menghitung PPhnya tidak mendapat pengurang PTKP
CARA PENDAFTARAN NPWP
DAN PELAPORAN PKP
Wajib Pajak dengan status cabang dan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
07 berupa:
c. fotokopi Kartu NPWP pusat atau induk;
d. surat keterangan sebagai cabang untuk Wajib Pajak Badan; dan
e. fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
atau surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat
Pemerintah Daerah sekurangkurangnya Lurah atau Kepala Desa.
DOKUMEN SYARAT PEMBUATAN NPWP
Wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena menghendaki secara tertulis
08
berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, dan wanita kawin yang memilih
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya secara terpisah, permohonan juga harus
dilampiri dengan:
a. fotokopi Kartu NPWP suami;
b. fotokopi Kartu Keluarga; dan
c. fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, atau surat pernyataan
menghendaki melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari
hak dan kewajiban perpajakan suami.
PENGHAPUSAN NPWP
diajukan permohonan penghapusan Wajib Pajak badan dilikuidasi karena
NPWP oleh Wajib Pajak dan/atau ahli penghentian atau penggabungan usaha
warisnya apabila Wajib Pajak sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan/atau dianggap perlu oleh Dirjen Pajak untuk
objektif menghapuskan NPWP dari Wajib Pajak
yang sudah tidak memenuhi persyaratan
Wajib Pajak bentuk usaha tetap subjektif dan/atau objektif sesuai dengan
menghentikan kegiatan usahanya di ketentuan peraturan perundang
Indonesia undangan perpajakan
wanita yang sebelumnya telah memiliki
NPWP dan menikah tanpa membuat
Permohonan penghapusan dapat
perjanjian pemisahan harta dan juga dilakukan secara elektronik
penghasilan.64 Penghapusan NPWP dengan mengisi Formulir
bagi Wajib Pajak wanita dapat dilakukan Penghapusan NPWP pada Aplikasi
dalam hal suami dari wanita tersebut e-Registration yang tersedia pada
telah terdaftar sebagai Wajib Pajak laman DJP di www.pajak.go.id.
PEMBUKUAN
DAN
PENCATATAN
PEMBUKUAN
31 Desember
Jumlah
CONTOH PENCATATAN
Atas Penghasilan Yang Diterima Dari Luar Kegiatan Usaha dan/atau Pekerjaan Bebas Yang Merup
akan Objek Pajak Yang Tidak Dikenai Pajak Bersifat Final (Penghasilan Lainnya)
31 Desember
Jumlah
CONTOH PENCATATAN
Atas Penghasilan Bruto Yang Diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Yang Tidak Melakukan Kegiatan Usaha Dan/Atau Pekerjaan Bebas
31 Desember
Jumlah
CONTOH PENCATATAN
Atas Penghasilan Yang Bukan Objek Pajak dan/atau
04 Penghasilan Yang Pengenaan Pajaknya Bersifat Final
Penghasilan Bruto Bukan Objek
Tahun 2018
Tanggal Uraian Jumlah Bruto (Rp) Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Januari
Penghasilan Bruto Final
31 Desember
Tahun 2018
Jumlah DPP/ Penghasilan PPh Terutang
Tanggal Uraian Keterangan
Bruto (Rp) (Rp)
31 Desember
Jumlah
PEMBUKUAN TERPISAH
Pembukuan secara terpisah merupakan proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur dengan melakukan pemisahan pencatatan untuk setiap transaksi,
penghasilan dan biaya biaya antara kegiatan usaha yang dikenai Pajak
Penghasilan dengan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 UU PPh dengan
kegiatan usaha yang dikenai PPh Final maupun atas penerimaan penghasilan
bruto yang merupakan objek pajak dan yang bukan merupakan objek pajak, serta
penghasilan dan biaya biaya dari usaha yang tidak mendapatkan fasilitas
perpajakan
8 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan bersamaan dengan saat pembayaran Bea
PPnBM atas impor Masuk dan dalam hal Bea Masuk ditunda atau
dibebaskan, PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan
PPnBM atas impor harus dilunasi pada saat
penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean
impor
9 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan Dalam jangka waktu satu hari kerja setelah
PPnBM atas impor yang dipungut oleh dilakukan pemungutan pajak
DJBC
10 PPh Pasal 22 yang dipungut oleh pada hari yang sama dengan pelaksanaan
bendahara pembayaran atas penyerahan barang yang
dibiayai dari APBN/D, dengan menggunakan
SSP
atas nama rekanan dan ditandatangani oleh
bendahara
11 PPh Pasal 22 atas penyerahan bahan tanggal sepuluh bulan berikutnya setelah Masa
bakar minyak, gas, dan pelumas kepada Pajak berakhir
penyalur/agen atau industri yang
dipungut oleh Wajib Pajak badan yang
bergerak dalam bidang produksi bahan
bakar minyak, gas, dan pelumas
BATAS WAKTU PEMBAYARAN SPT MASA
No Jenis Setoran Disetor Paling Lama
12 PPh pasal 22 yang pemungutannya tanggal sepuluh bulan berikutnya setelah Masa
dilakukan oleh Wajib Pajak badan Pajak berakhir
tertentu sebagai Pemungut Pajak
13 PPN atau PPn dan PPnBM tanggal lima belas bulan berikutnya
yng terutang dalam satu Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir
13a PPN yang terutang atas pemanfaatan tanggal lima belas bulan berikutnya
Barang Kena Pajak tidak berwujud setelah saat terutangnya pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar
Daerah Pabean harus disetor oleh orang
pribadi atau badan yang memanfaatkan
Barang Kena Pajak tidak berwujud
dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar
Daerah Pabean
14 PPN atau PPN dan PPnBM yang tanggal tujuh bulan berikutnya setelah Masa
pemungutannya dilakukan oleh Pajak berakhir
Bendahara Pemerintah atau instansi
Pemerintah yang ditunjuk
BATAS WAKTU PEMBAYARAN SPT MASA
No Jenis Setoran Disetor Paling Lama
14a PPN atau PPN dan PPnBM yang pada hari yang sama dengan pelaksanaan
pemungutannya dilakukan oleh Pejabat pembayaran kepada PKP Rekanan Pemerintah
Penandatangan Surat Perintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Membayar sebagai Pemungut PPN, Negara
harus disetor
15 PPN atau PPN dan PPnBM yang tanggal lima belas bulan berikutnya
pemungutannya dilakukan oleh setelah Masa Pajak berakhir
Pemungut PPN selain Bendahara
Pemerintah atau instansi Pemerintah
yang ditunjuk
16 PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan pada akhir Masa Pajak terakhir
kriteria tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3b) UndangUndang
KUP yang melaporkan beberapa Masa
Pajak dalam satu SPT Masa
17 Pembayaran masa selain PPh Pasal 25 sesuai dengan batas waktu untuk masing
bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertent masing jenis pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3b) UndangUndang KUP yang
melaporkan beberapa masa pajak dalam
satu SPT Masa
BATAS WAKTU PEMBAYARAN SPT TAHUNAN
Catatan:
Baik Pajak Masa maupun Tahunan, dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran atau
penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur
nasional, pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
Hari libur nasional tersebut termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan
Pemilihan Umum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah
TEMPAT PEMBAYARAN PAJAK
01 Kantor Pos
Dalam sistem pelaporan pajak di Indonesia, sarana yang digunakan adalah SPT. SPT adalah
surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi SPT adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
PENYAMPAIAN SPT
01 Wajib Pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan di bawah PTKP, tetapi
karena kepentingan tertentu diwajibkan memiliki NPWP
02 Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut:
Wajib Pajak orang pribadi yang dalam satu Tahun Pajak menerima atau memperoleh
penghasilan neto tidak melebihi PTKP dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa
Pajak Penghasailan Pasal 25 dan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang
Pribadi.
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan
pekerjaan bebas, dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan
Pasal 25
PENGAMBILAN SPT
01 SPT berbentuk formulir kertas (hardcopy) dapat diambil secara langsung di tempat yang
ditetapkan oleh Dirjen Pajak (KPP, Kanwil DJP, KP2KP, Kantor Pusat DJP, Pojok Pajak, Mobil
Pajak
SPT berbentuk berbentuk eSPT, aplikasinya dapat diambil secara langsung oleh Wajib Pajak di
02
KPP atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan atau diunduh dari website
Direktorat Jenderal Pajak, dari situs internet DJP dengan alamat http://www.pajak.go.id.
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
a. untuk SPT Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak;
b. untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama tiga bulan
setelah akhir Tahun Pajak; atau
c. untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan
setelah akhir Tahun Pajak.
Batas waktu penyampaian SPT Masa PPN diatur tersendiri berdasarkan Pasal 15A Undang
Undang PPN 1984 disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
No Jenis SPT Masa Batas Waktu
1 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor tidak dilaporkan/disampaikan
2 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yang secara mingguan paling lama pada
dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hari kerja terakhir minggu
berikutnya
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
No Jenis SPT Masa Batas Waktu
3 PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh Pemotong PPh
15 PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara empat belas hari setelah Masa
Pajak berakhir
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
No Jenis SPT Masa Batas Waktu
16 PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa
Pajak
17 PPN yang terutang atas kegiatan membangun sendiri harus
disetor oleh orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan
membangun sendiri
18 PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh
Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah atau instansi
Pemerintah yang ditunjuk
19 PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh
akhir bulan berikutnya setelah
Bendahara Pengeluaran sebagai Pemungut PPN Masa Pajak berakhir
20 PPN yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak
berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
harus disetor oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean
21 PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar sebagai
Pemungut PPN
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
SPT Tahunan
1 SPT PPhTahunan Wajib Pajak orang pribadi tiga bulan setelah akhir
Tahun Pajak
2 SPT PPhTahunan Wajib Pajak badan empat bulan setelah akhir
Tahun Pajak
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
01
a. SPT tidak ditandatangani;
b. SPT tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen yang
02
disyaratkan;
c. SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah tiga tahun
sesudah berakhirnya Masa pajak, bagian Tahun Pajak atau Tahun
Pajak, dan Wajib Pajak telah ditegur secara tertulis; atau
d. SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau
menerbitkan surat ketetapan pajak.
WP TERTENTU YANG DAPAT MELAPORKAN
BEBERAPA MASA PAJAK DALAM SATU SPT MASA
01
Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa Masa Pajak
dalam satu SPT Masa. Wajib Pajak dengan kriteria tertentu, antara lain Wajib
02
Pajak usaha kecil, dapat:
a. menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk beberapa Masa
Pajak sekaligus dengan syarat pembayaran seluruh pajak yang wajib dilunasi
menurut SPT Masa tersebut dilakukan sekaligus paling lama dalam Masa
Pajak yang terakhir; dan/atau
b. menyampaikan SPT Masa selain yang disebut pada huruf a untuk beberapa
Masa Pajak sekaligus dengan syarat pembayaran untuk masing-masing Masa
Pajak dilakukan sesuai batas waktu untuk Masa Pajak yang bersangkutan.
WP TERTENTU YANG DAPAT MELAPORKAN
BEBERAPA MASA PAJAK DALAM SATU SPT MASA
01 WP Kriteria tertentu tersebut meliputi:
02 Wajib Pajak di daerah tertentu, yaitu yang tempat tinggal, tempat kedudukan,
atau tempat kegiatan usahanya berlokasi di daerah tertentu yang ditetapkan oleh
Dirjen Pajak
PEMERIKSAAN
PAJAK
PEMERIKSAAN PAJAK
Pengertian
01
pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan
mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan
secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
perpajakan
02 Tujuan
Tujuan Pemeriksaan diantaranya menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundangundangan perpajakan
KEWAJIBAN WP YANG DIPERIKSA
surat ketetapan pajak surat ketetapan pajak surat ketetapan pajak surat ketetapan pajak
yang menentukan yang menentukan yang menentukan yang menentukan
besarnya jumlah pokok tambahan atas jumlah jumlah pokok pajak jumlah kelebihan
pajak, jumlah kredit pajak yang telah sama besarnya dengan pembayaran pajak
pajak, jumlah ditetapkan jumlah kredit pajak atau karena jumlah kredit
kekurangan pajak tidak terutang dan pajak lebih besar
pembayaran pokok tidak ada kredit pajak daripada pajak yang
pajak, besarnya sanksi terutang atau
administrasi, dan jumlah seharusnya tidak
pajak yang masih harus terutang
dibayar
PENERBITAN SKP
SEBELUM WP MEMPUNYAI NPWP
Dirjen Pajak dapat menerbitkan surat ketetapan pajak dan/atau STP untuk Masa
Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sebelum Wajib Pajak diberikan atau
diterbitkan NPWP dan/atau dikukuhkan sebagai PKP, apabila diperoleh data
dan/atau informasi yang menunjukkan adanya kewajiban perpajakan yang belum
dipenuhi Wajib Pajak
PENERBITAN SKP
SEBELUM WP MEMPUNYAI NPWP
Contoh Kasus: Alex diterbitkan NPWP 6 Januari 2017. Sampai 31 Maret 2018 Alex hanya
menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2017. Dalam tahun 2018, Dirjen Pajak
memperoleh data bahwa Alex Tahun Pajak 2015 memperoleh penghasilan di atas PTKP.
Berdasarkan data tersebut Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKP atau STP untuk Tahun Pajak
2015.
SKP atau STP diterbitkan dalam jangka waktu lima tahun setelah saat terutangnya pajak, atau
berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, kecuali apabila Alex dipidana
karena melakukan tindak pidana perpajakan yang mengakibatkan kerugian negara berdasarkan
Putusan Pengadilan jangka waktu menjadi sepuluh tahun.
PENERBITAN SKP
SETELAH PENGHAPUSAN NPWP
Dirjen Pajak dapat menerbitkan surat ketetapan pajak dan/atau STP untuk Masa Pajak, Bagian
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sebelum dan/atau setelah penghapusan NPWP atau pencabutan
Pengukuhan PKP, apabila setelah penghapusan NPWP atau pencabutan Pengukuhan PKP,
diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan adanya kewajiban perpajakan yang belum
dipenuhi Wajib Pajak
PENERBITAN SKP
SETELAH PENGHAPUSAN NPWP
Contoh kasus: Beni diterbitkan NPWP 6 Januari 2015. Pada 28 Desember 2017, NPWP tersebut
dihapus. Dalam tahun 2019, Dirjen Pajak memperoleh data yang menunjukkan bahwa
• 2014 memperoleh penghasilan di atas PTKP,
• 2016 memperoleh penghasilan yang belum dilaporkan sebesar Rp100.000.000,00
• 2018 memperoleh penghasilan di atas PTKP.
Berdasarkan data tersebut Dirjen Pajak menerbitkan SKP atau STP Tahun Pajak 2014, 2016,
dan 2018.
SKP atau STP diterbitkan dalam jangka waktu lima tahun setelah saat terutangnya pajak, atau
berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, kecuali terhadap Wajib Pajak
dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan berdasarkan Putusan
Pengadilan
Pasal Masalah Sanksi Keterangan
15 (2) Kekurangan pajak pada SKPKBT 100% Dari jumlah kekurangan pajak tersebut
SKEMA PENERBITAN SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR (SKPKB)
SKPKB adalah surat
ketetapan pajak yang
menentukan besarnya
jumlah pokok pajak,
jumlah kredit pajak,
jumlah kekurangan
pembayaran pokok
pajak, besarnya sanksi
administrasi, dan
jumlah pajak yang
masih harus dibayar
SKEMA PENERBITAN SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT)
SKPKBT adalah surat
ketetapan pajak yang
menentukan tambahan
atas jumlah pajak yang
telah ditetapkan
SKEMA PENERBITAN
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
STP adalah surat untuk
melakukan tagihan
pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa
bunga dan/atau denda
PENAGIHAN
PAJAK
PENAGIHAN PAJAK
Pengertian Penagihan Pajak tidak diatur dalam UU KUP, namun diatur dalam Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak
dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan
seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita
SKEMA PENAGIHAN PAJAK
DASAR PENAGIHAN PAJAK
Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas
pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan
TABEL TINDAKAN PENAGIHAN
No. Kegiatan Jangka Waktu Keterangan
7 Lelang
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk
itu;
b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam
rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang
dilakukannya di Indonesia;
c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha atau
menggabungkan atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang
dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau
e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-
tanda kepailitan.
HAK MENDAHULU
Undang-Undang KUP mengatur bahwa negara mempunyai hak mendahulu untuk
utang pajak atas barang barang milik Penanggung Pajak. Dalam penjelasannya
disebutkan bahwa ayat ini menetapkan kedudukan negara sebagai kreditur utama
yang dinyatakan mempunyai hak mendahulu atas barang-barang milik Penanggung
Pajak yang akan dilelang di muka umum. Pembayaran kepada kreditur lain misalnya
uang kepada Bank, Utang ke pihak lainnya, Utang Pembayaran Gaji Karyawan
diselesaikan setelah utang pajak dilunasi
DIKECUALIKAN DARI HAK MENDAHULU
hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya, kecuali
terhadap:
a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang
suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak;
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud; dan/atau
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu
warisan
DALUWARSA PENAGIHAN
Daluwarsa Penagihan terjadi setelah melampaui waktu lima tahun terhitung sejak
penerbitan STP, SKPKB, serta SKPKB Tambahan, dan SK Pembetulan, SK
Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali.
Daluwarsa ini untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan,
dan biaya penagihan pajak, setelah lewat lima tahun maka ketetapan pajak tidak
dapat ditagih lagi untuk memberikan kepastian hukum
DALUWARSA PENAGIHAN
TERTANGGUH APABILA
a. diterbitkan Surat Paksa;
b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak
langsung;
c. diterbitkan SKPKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5), atau
SKPKBT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4); atau
d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
Piutang pajak yang dapat dihapuskan adalah piutang pajak yang tercantum dalam:
a. Surat Tagihan Pajak;
b. SKPKB;
c. SKPKBT
d. SPT Pajak Terhutang PBB;
e. Surat Ketetapan Pajak;
f. Surat Ketetapan Pajak Tambahan;
g. SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
Piutang pajak yang dapat dihapuskan adalah piutang pajak yang tercantum dalam:
a. Surat Tagihan Pajak;
b. SKPKB;
c. SKPKBT
d. SPT Pajak Terhutang PBB;
e. Surat Ketetapan Pajak;
f. Surat Ketetapan Pajak Tambahan;
g. SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah
PIUTANG PAJAK KEPADA WP ORANG PRIBADI
TIDAK DITAGIH KARENA
a. Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak meninggal dunia dan tidak mempunyai harta
warisan atau kekayaan;
b. Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan;
c. hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
d. dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan penelusuran
secara optimal sesuai dengan ketentuan perundangundangan di bidang perpajakan; atau
e. hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena kondisi
tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan
pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
PIUTANG PAJAK KEPADA WP BADAN
TIDAK DITAGIH KARENA
a. Wajib Pajak bubar, likuidasi, atau pailit dan Penanggung Pajak tidak dapat
ditemukan;
b. hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
c. dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah dilakukan
penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan perundangundangan di
bidang perpajakan; atau
d. hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat dilaksanakan karena
kondisi tertentu sehubungan dengan adanya perubahan kebijakan dan/atau
berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
UPAYA HUKUM DI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
PEMBETULAN KETETAPAN DAN KEPUTUSAN
(Pasal 16 UU KUP)
Pembetulan ketetapan dan Keputusan Pajak bisa berupa membetulkan kesalahan tulis,
kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu
dalam peraturan perundangundangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak,
Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi
Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat
Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
Pembetulan ini tidak ada sengketa antara Petugas Pajak dengan Wajib Pajak
KEBERATAN (Pasal 25 UU KUP)
b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasanalasan
yang menjadi dasar penghitungan
c. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak , untuk
1 (satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak
d. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan disampaikan
SYARAT MENGAJUKAN KEBERATAN (2)
e. diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal: surat ketetapan
pajak dikirim; atau pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga,
kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak
f. Ditandatangani oleh Wajib Pajak, Jika ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak,
Surat Keberatan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus
g. Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan Pasal 36 (Pembetulan,
Pembatalan, Pengurangan Sanksi SKP)
SANKSI DENDA 50%
PUTUSAN KEBERATAN
dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan.
- Upaya Hukum di Pengadilan Pajak dan Mahkamah Agung, serta Pemberian Imbalan Bunga
akan dibahas di Mata Kuliah Pengadilan Pajak -
SELESAI
gading.dwisakti@gmail.com