&
PENGUKURAN RESIKO
Kelompok 3
1. Astriyah 7211418009
2. Farah Rafi Budi Ekasari 7211418010
3. Maryati 721141811
4. Wahyuni Lia 721141812
“ Jika risiko tidak bisa diidentifikasi, maka risiko
tidak bisa diukur”.
“ Jika risiko tidak bisa diukur, maka kita tidak
bisa mengelola risiko yang ada”.
Mind Mapping Identifikasi
Risiko
Teknik Skema
Tipe
penguku penduku
Risiko
ran ng
Karakteristik & Pengukuran
Risiko
1. Risiko Murni
Risiko murni atau pure risk adalah sejenis risiko yang mana kerugian atau break even adalah kemungkinan yang
akan dialami. tak ada outcome lainnya yang bisa dimanfaatkan. Risiko murni terkait dengan kejadian-kejadian di
luar kontrol seorang pengambil risiko. Dengan demikian, seseorang tidak mungkin secara sengaja mau
menanggung risiko murni. Risiko murni adalah kebalikan dari risiko spekulatif.
2. Risiko Spekulatif ( risiko bisnis)
Resiko spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang jika diambil mungkin akan mengakibatkan
diperolehnya keuntungan atau timbulnya kerugian. Semua risiko spekulatif diambil sebagai pilihan sadar dan
tidak hanya diakibatkan oleh situasi yang tidak terkontrol.
Mengacu kepada definisi di atas, hampir semua aktivitas investasi sebenarnya terkait dengan risiko spekulatif.
Dalam investasi, kita bisa menilai risiko spekulatif investasi tertentu lebih tinggi atau lebih rendah dari alternatif
investasi lainnya.
Sebagai contoh, kita bisa mengatakan bahwa risiko spekulatif investasi dalam surat utang negara lebih rendah
dibandingkan investasi dalam obligasi korporat.
Langkah – langkah Identifikasi
Risiko
1. Mengidentifikasi risiko dan mempelajari karakteristiknya.
2. Mengukur risiko tersebut, melihat seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap kinerja
perusahaan dan menentukan prioritas resiko tersebut. Kemudian kita perlu mempelajari karakteristik
resiko tersebut, serta melakukan evaluasi. Pemahaman yang baik terhadap karakteristik tersebut
akan bermanfaat untuk merumuskan metode yang tepat untuk mengelola resiko tersebut.
IDENTIFIKA
EVALUASI
SI
PRIORITISA
REVISIT
SI
KELOLA
Teknik Identifikasi Risiko
1. Analisis sekuen risiko (kerugian)
Setiap risiko memiliki sekuen dari
sumber risiko sampai kemudian munculnya
kerugian karena risiko tersebut
Bagan di samping menunjukkan bahwa api merupakan sumber
resiko pertama. Api menyebabkan kerugian bagi organisasi
kemudian ada faktor resiko yang menjadi katalis yaitu yang
mempercepat atau memperbesar munculnya kejadian yang
tidak diinginkan.
Faktor resiko tersebut adalah minyak tanah yang ditaruh dekat
kompor. Situasi tersebut akan meningkatkan kemungkinan terjadinya
kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung tersebut akan
terbakar. Dengan kata lain, gedung tersebut menghadapi eksposur
terhadap risiko kebakaran. Kemudian akan terjadi kejadian yang
tidak diinginkan yaitu kebakaran yang menyebabkan kerugian.
Setelah melakukan analisis sekuen kita bisa melakukan pencegahan munculnya kejadian yang tidak
diinginkan dengan fokus terhadap sekuen yang terjadi. Contohnya untuk menghadapi faktor resiko atau
bangunan yang menghadapi eksposur terhadap kebakaran dapat dilakukan dengan cara menggunakan
kompor listrik, menjauhkan minyak tanah. Dengan demikian, bisa mengurangi kerusakan gedung karena
kebakaran
2. Identifikasi sumber risiko
.
Lingkungan fisik
Ex : bangunan yang dimakan usia sehingga menjadi rapuh, sungai yang menyebabkan banjir, gempai,
badai, topan.
Lingkungan sosial
Ex : Kerusuhan sosial, demonstrasi, konflik dengan masyarakat lokal, pemogokan pegawai, perampokan.
Lingkungan politik
Ex : perubahan perundang, perubahan aturan, konflik antar negara yang mendorong boikot produk
perusahaan.
Lingkungan legal
Ex : gugatan karena gagal mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
Lingkungan operasional
Ex : kecelakaan kerja, kerusakan mesin, kegagaglan sistem komputer, serangan virus terhadap komputer.
Lingkungan ekonomi
kecelakaan kerja, kerusakan mesin, kegagaglan sistem komputer, serangan virus terhadap komputer.
Dengan mematuhi sumber-sumber risiko kita bisa memperoleh gambaran
risiko apa saja yang mungkin muncul dan membahayakan organisasi. Alternatif
katagori sumber risiko :
Konsumen
Keluhan dari konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau membeli
produk perusahaan, konsumen merasa rugi kemudian menuntut perusahaan.
Supplier
Pasokan dari supplier tidak sesuai yang diharapkan.
Pesaing
Pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan harga yang
bisa mengakibatkan persaingan harga.
Regulator
Perusahaan gagal mematuhi perusahaan yang berlaku, perubahan perundangan
yang berlaku mengakibatkan perusahaan rugi.
3. Teknik pendukung lainnya
Metode laporan keuangan
◦ Metode tersebut dimulai dengan melihat rekening-rekening dengan laporan keuangan. Dari rekening
tersebut kemudian dianalisis resiko apasaja yang bisa muncul dari rekening yang melibatkan rekening
tersebut.
◦
Contoh : khas merupakan salahsatu rekening di neraca, risiko yang bisa muncul atau melibatkan khas
misalnya pencurian khas, penyelewengen khas,
Analisis kontrak
Bertujuan melihat resiko yang bisa muncul karena kontrak tertentu. Resiko ini berkaitan dengan resiko tuntutan
hukum.