Anda di halaman 1dari 15

HISTAMIN DAN

ANTIALERGI

Oleh:
drh Made Suma Anthara,
MKes
Histamin dan Antialergi
Daun Ergot (Kontaminasi)

Jaringan (Histos) abad 19


Isolasi Hati, Paru2, Luka

Histamin  Histos = Jaringan


Farmako Dinamik
Reseptor Histamin1 (H1):
– Kontraksi otot polos
– Menigkatkan permeabilitas pembuluh darah
– Sekresi mukus
Reseptor Histamin2 (H2):
– Sekresi asam lambung
– Vasodilatasi & Flushing
Reseptor Histamin3 (H3):
– Menghambat saraf kolinergik dan nonkolinergik
saluran nafas
Pengaruh Histamin di SelFungsi sel &
Perbandingan reseptor H1:H2
Sistim Kardiovaskuler
Dilatasi kapiler
Meningkatkan permeabilitas kapiler

Triple Response:
– Bercak merah (mm)
– Flare Kemerahan yg lebih terang (1-3)
– Udem lokal(wheal) 1-2 menit
Otot polos non vaskular:
– Reseptor H1kontraksi otot polos
– Reseptor H2 relaxasi otot polos
Kelenjar eksokrin:
– Sekresi asam lambung, air liur, kelenjar
pankreas
Ujung saraf sensoris:
– Nyeri & gatal
Histamin Endogen
Berperan dalam fenomena fisiologis & patologis
Distribusi:
– Hewan: Bisa Ular
– Zat beracun
– Bakteri tanaman
– Semua jaringan mamalia: kulit, mukosa usus & paru2
Fungsi:
– Reaksi anafilaksis & alergi
– Pertumbuhan & perbaikan jaringan
– Sekresi getah lambung
Pelepasan Histamin

Protein ( Antigen)  Antibodi ( Protein Spesifik)

Antigen  Reaksi Antigen Antibodi

 Histamin dibebaskan  [Histamin] darah


Efek Histamin

Sensibilitas  Alergi
1. Zat kimia & obat:
- Enzim
- Surface active agent
- Racun & endotoksin
- Polipepsida & ekstrak jaringan
- Zat dengan BM tinggi, dll
2. Sebab lain:
– Makanis
– Termal/radiasi
Cholinergic urticaria, solar urticaria, cold
urticaria
Histamin Eksogen
Sumber:
– Daging
– Bakteri lumen usus/kolon
HistidinHistamin
Intoksikasi:
– Vasodilatasi umumtekanan darah menurun
sampai syok
– Gangguan pengelihatan
– Sakit kepala (Histamin chepalgia)
Indikasi Histamin
Penetapan kemampuan sekresi asam lambung
Tes intigritas serabut saraf sesorik
Nilai reaktivitas bronkus
Diagnosis feokromositoma
ANTIHISTAMIN
Histamin --- fisiologi dan patologi

Antagonisme terhadap Histamin

Th 1937 – 1972: beratutus-ratus AH1

Th 1972 : AH2 (as. Lambung)


AH1 (antihistamin penhambat reseptot H1)

Lama kerjanya ?
Efek samping:
Golongan Efek Efek samping
saluran cerna
antihistamin sedatif antikolinergik antiemetik

1.Etanolamin +sd++ +sd+++ +++ ++sd+++ +

2.Etilendiamin +sd++ +sd++ - - +++

3.Alkilamin ++sd+++ +sd++ ++ - +

4.Piperazin ++sd+++ +sd+++ + +++ +

5.Fenotiazin +sd+++ +++ +++ ++++ -

6.antihistamin ++sd+++ -sd+ -sd+ - -


nonsedatif
Anastesi lokal (Prometazin & Pirilamin)
Golongan Etanolamin (defenhidramin)sedatif
Terfenadin, astenizolnon sedatif
Golongan PiperazinTeratogenik
AH2 (Antihistamin penghambat reseptor H2)

Semitidin & Ranitidin


– Efek samping Ranitidin mengikat reseptor androgen
disfungsi seksual & ginekomastia
– Antasid & Metoklopramid
mengurangi bioavailabilitas oral semitidin (selang
1 jam)
– Samitidin mengurangi absorbsi ketakonazol (selang 2
jam)
Famotidin
– Hati2 pada wanita menyusui
Anti alergi lain

Terjadi hipersensitivitas secara profilaksis


menghambat pelepasan Histamin dari sel
mast

Anda mungkin juga menyukai