Anda di halaman 1dari 13

INTERAKSI DAN KONFLIK

SOSIAL DALAM PEYANANAN


KESEHATAN
HENI PURWANTI, SST.M.Keb
Interaksi sosial
• Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau
lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan
peran secara aktif.

• Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak-
pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi
Ada empat ciri - ciri interaksi sosial
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Komponen yang membentuk
terjadinya interaksi sosial
• Adanya kontak sosial (social contact).
• Kontak Sosial dapat terjadi antarperorangan, antar kelompok, atau antara perorangan
dengan kelompok.
• Kontak positif terjadi jika menghasilkan sebuah kerja sama, sedangkan kontak negatif terjadi
jika menghasilkan penolakan untuk kerjasama.
• Kontak sosial bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
• contohnya?
• Adanya komunikasi.
• Dalam interaksi, komunikasi merupakan hal yang penting.
• Untuk konteks layanan kesehatan, komunikasi antara dokter dan pasien merupakan landasan
yang penting dalam proses diagnosis, terapi, maupun pencegahan penyakit.
Tiga pola komunikasi antara dokter
dan pasien
• Pola aktif pasif : pasien bersifat pasif dan hanya melakukan sesuatu
yang diperintahkan dokter
• Petunjuk Kerjasama: Peran pasien mulai muncul. Aspek ketaatan dan
motivasi pasien dalam menjalankan perintah dokter menjadi kunci
penyembuhan.
• Kerjasama: inisiatif pasien menjadi lebih kuat. Seperti terlihat saat ini
banyak masyarakat yang meminta konsultasi kesehatan
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Terjadinya
Interaksi Sosial
• Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada
orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti
pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang
• Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain
sebagai tokoh idealnya
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Terjadinya
Interaksi Sosial...(lanjutan)
• Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain
• Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada
orang lain
• Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan
secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang
sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan
oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan
bahagia.
FAKTOR2
• Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang
diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa
sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan
penuh tanggung jawab.
KONFLIK
Jenis-jenis konflik

Menurut Dahrendorf,
konflik dibedakan menjadi 7 macam :
• Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-
peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar geng).
• Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• Konflik antar atau tidak antar agama
• Konflik antar politik.
• konflik individu dengan kelompok
Macam-macam konflik berdasarkan pihak yang terlibat di dalamnya[sunting | sunting sumber]
• Konflik dalam diri individu (conflict within the individual), adalah konflik yang terjadi karena
memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang terlampau banyak
untuk di tinggalkan.
• Konflik antar-individu (conflict among individual), adalah konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
• Konflik antar individu dan kelompok (conflict among individual and groups), adalah konflik yang
terjadi karena terdapat individu yang gagal beradaptasi dengan norma-norma kelompok
dimana tempat ia bekerja.
• Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same
organization) adalah konflik yang terjadi karena setiap kelompok memiliki tujuan tersendiri dan
berbeda yang ingin di capai.
• Konflik antar organisasi (conflict among organization), adalah konflik yang terjadi karena
tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang menimbulkan dampak negatif bagi
anggota organisasi lain.
• Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among individual in different
organization), adalah konflik yang terjadi karena sikap atau perilaku anggota organisasi yang
berdampak negatif anggota organisasi lain.
Macam-macam konflik berdasarkan fungsinya[sunting | sunting sumber]
• Konflik konstruktif, adalah konflik yang mempunyai nilai positif kepada pengembangan
organisasi.
• Konflik destruktif, adalah konflik yang memiliki dampak negatif kepada pengembangan
organisasi.

Macam-macam konflik berdasarkan posisi seseorang dalam struktur organisasi[sunting | 


sunting sumber]
• Konflik vertikal, adalah konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki jabatan yang
tidak sama dengan dalam organisasi.
• Konflik horizontal, adalah konflik yang terjadi karena memiliki kedudukan/jabatan yang
sama atau setingkat dalam organisasi.
• Konflik garis staf, adalah konflik yang terjadi karyawan yang memegang posisi komando,
dengan pejabat staf sebagai penasehat dalam organisasi.
• Konflik peran, adalah konflik yang terjadi karena individu memiliki peran yang lebih dari
satu.

Anda mungkin juga menyukai