KEGEMUKAN KELOMPOK 10 A
DEFINISI
Obesitas
Content Here adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara
energi yang masuk dengan energi yang keluar dalam
jangka waktu yang lama.
http://img.medscape.com/fullsize/migrated/editorial/clinupdates/2001/608/cu02.fig09.gif
1. Jelaskan Pengertian dan pembagian obesitas serta patomekanisme tentang
obesitas !
KLASIFIKASI :
Sumber : http://digilib.unila.ac.id/6659/125/BAB%20II.pdf
1. Jelaskan Pengertian dan pembagian obesitas serta patomekanisme tentang
obesitas !
Sumber :
http://img.medscape.com/fullsize/migrated/editorial/clinupdates/2001/608/cu02.fig09.gif
Mekanisme Berat badan meningkat
01 FAKTOR GENETIK
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan kontribusi
sebesar 33 % terhadap berat badan seseorang
FAKTOR LINGKUNGAN
02 Pola gaya hidup
FAKTOR PSIKOSOSIAL
03 Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan
makan.Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang
negative.
04 FAKTOR KESEHATAN
obat-obatan tertentu seperti steroid dan beberapa anti depresant, dapat menyebabkan
penambahan berat badan.
05 FAKTOR PERKEMBANGAN
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan bertambahnya jumla
lemak yang disimpan dalam tubuh
Repository .2014. Hormon Penyebab Nafsu Makan Meningkat. universitas sumatera utara,
2. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kegemukan !
Lemas
Referensi : Safitri, N. E. (2017). HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
RAWAT JALAN (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
3. Jelaskan patomekanisme gejala berdasarkan skenario !
Mengantuk
Kurangnya
Volume darah yang di
transpor pompa jantung Volume plasma
darah ke otak
Otak tidak
mendapat Terjadi rasa kantuk
cakupan oksigen
Ref : sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. Halaman 118,126,274
3. Jelaskan patomekanisme gejala berdasarkan skenario !
Nyeri tulang
Peningkatan
resorpsi tulang,
gangguang
mineralisasi,
Hormon Menyebabkan Meningkatkan
tidak struktur tulang Nyeri pada
glukokotikoid pemecahan aktifitas
terbentuknya menipis tulang
meningkat protein osteoklas
lapisan osteoid
(fungsi
osteoblas
terhambat)
Andersen, J. T., Pehrson, R., Tolmachev, V., Daba, M. B., Abrahmsén, L., & Ekblad, C. (2011). Extending half-life by indirect targeting of the neonatal Fc receptor (FcRn) using a minimal albumin
binding domain. J. Biol. Chem., 286, 5234.
B. Mulyadi, P. (2011). Clinical Pathology and Majalah Patologi Klinik Indonesia dan Laboratorium Medik. Jurnal Indonesia, 17(2), 261–265. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-IJCPML-
12-3-08.pdf
3. Jelaskan patomekanisme gejala berdasarkan skenario !
Ekimosis ↑ Kortisol
↑ Glukoneogenesis,
proteolisis, lipolisis
01 02 03
Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017. Buku Panduan Kerja Keterampilan Anamnesis Kasus Endokrin Dan Metabolik.
4. Bagaimana Langkah-langkah diagnosis berdasarkan skenario ?
01 02
1.Identitas pasien : wanita umur 51 tahun.
2.Keluhan utama : kelebihan berat badan.
3.Onset : -
4.Pola makan, status nutrisi, status aktifitas fisik, dan riwayat
perubahan berat badan. Aktifitas fisik sehari-hari kurang.
ANAMNESIS 5.Keluhan penyerta
6.Riwayat penyakit terdahulu.
7.Riwayat pengobatan
8.Riwayat keluarga
9.Riwayat kebiasaan
Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017. Buku Panduan Kerja Keterampilan
Anamnesis Kasus Endokrin Dan Metabolik.
4. Bagaimana Langkah-langkah diagnosis berdasarkan skenario ?
02
Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017. Buku Panduan Kerja Keterampilan
Anamnesis Kasus Endokrin Dan Metabolik.
4. Bagaimana Langkah-langkah diagnosis berdasarkan skenario ?
03
1. IMT pada pasien yaitu :
.
IMT pada pasien yaitu :
.
IMT = . = . = 32.45 kg/m2 : kategori obes 2
PEMERIKSAAN
ANTROPOMETRI
2. Pengukuran lingkar perut
Laki laki> 90 cm
Perempuan > 80 cm
Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017. Buku Panduan Kerja Keterampilan Anamnesis Kasus Endokrin Dan Metabolik.
4. Bagaimana Langkah-langkah diagnosis berdasarkan skenario ?
Aman, Makbul dan Sanusi, Himawan. 2017. Buku Panduan Kerja Keterampilan
Anamnesis Kasus Endokrin Dan Metabolik.
Awesome
CU
SH
IN
G
5.
DI
AG
NO
SI
Presentation
SY S
NR BA
OM ND
E IN
/S
YN G
DR BE
OM RD
E AS
M AR
ET
AB KA
OL N
I K SK
/D EN
M
TI
PE
A RI
2/ O
HI !
PO
TI
RO
ID
IS
M
E
CUSHING SYNDROM DD
SYNDROM METABOLIK
DM TIPE 2
HIPOTIROIDISME
CUSHING SYNDROM SYNDROM METABOLIK DM TIPE 2 HIPOTIROID
DEFINISI Merupakan gangguan endokrin yang Sindroma metabolik gangguan Merupakan kurangnya produksi
disebabkan oleh kadar hormon merupakan suatu kumpulan metabolik yang di dari hormone tiroid oleh TSH
kortisol yang berlebihan terhadap faktor risiko metabolik yang tandai oleh
tubuh berkaitan langsung terhadap kenaikan gula
terjadinya penyakit darah akibat
kardiovaskuler penurunan sekresi
artherosklerotik insulin oleh sel
beta pankreas dan
atau ganguan
fungsi insulin
(resistensi insulin).
EPIDEMIOLOGI Insiden terjadinya Sindrom Cushing Prevalensi SM Di dunia penyebab Wanita > pria
bisa dikatakan relative jarang terjadi adalah 20– 25%. Prevalensi kematian urutan ke TSH wanita 2.7% dan pria 2.2%
yaitu berkisar antara 0.7 – 2,4 per sindrom metabolik sangat tujuh di dunia
satu juta populasi per tahun bervariasi oleh karena proporsi kejadian
beberapa hal antara lain diabetes melitus
ketidakseragaman kriteria tipe 2 adalah 95%
yang digunakan, perbedaan dari populasi dunia
etnis/ras, umur dan jenis yang menderita
kelamin. diabetes mellitus.
ETIOLOGI -Adenoma atau karsinoma adrenal. - Gangguan fungsi sel β dan -Resistensi Insulin/ Autoimun
-Terlalu banyak produksi ACTH hipersekresi insulin untuk gangguan Tindakan bedah
mengkompensasi resistensi sensitifitas insulin Terapi I131
insulin
-Defesiensi insulin Kengenital
-Kerusakan berat sel β
menyebabkan penurunan relatif Kurangnya asupan iodine
progresif sekresi insulin, Obat – obatan
sehingga menimbulkan
hiperglikemia
CUSHING SYNDROM SYNDROM METABOLIK DM TIPE 2 HIPOTIROID
FAKTOR RESIKO -Pemberian glukokortikoid jangka -Obesitas Genetik
(kegemukan) Usia
panjang.
-Hipertensi Jenis kelamin
- Tumor adrenal -Riwayat Keluarga lingkungan
-Hyperplasia Kortiko Hipofis. Diabetes Mellitus
-Dislipidemia
-Adenoma Hipofisis
-Umur (>45 th)
-Hyperplasia Adrenal Kortiko -Faktor genetic
Autonom -Rokok, alkohol
PATOFISIOLOGI Pada sindrom Cushing terjadi 1. Resistensi Aktifasi cd 4, cd 8 dan limfosit >
kegagalan pengaturan kadar kortisol insulin 2. Disfungsi kerusakan kelenjar tiroid >
dalam darah oleh karena berbagai sel B pancreas nekrosis ( cd8) > apoptosis sel
sebab. Misalnya sindrom Cushing yang ( granzyme B)
disebabkan oleh adenoma pada korteks > sitokin inflamasi teraktivasi >
adrenal. Adenoma ini menyebabkan mengganggu fungsi dari sel tiroid
sekresi kortisol menjadi tinggi dan terus > hipotiroid
menerus sehingga negative feedback
yang diberikan kepada kelenjar pituitary
menjadi terlalu banyak sehingga kadar
ACTH menjadi sangat rendah.
GEJALA KLINIS a. -Rambut kepala menjadi tipis. Gejala Klasik Lelah dan lemas
-Poliphagia Kulit kering
b. -Berjerawat dan pipi
(banyak makan) Tidak tahan terhadap suhu
kemerahan. -polidipsia (banyak dingin
c. -Moon face. minum) Rambut rontok
-Poliuria (banyak Depresi
d. -Bufallo hump.
kencing/sering Konstipasi
e. -Striae kemerahan pada kencing di malam Berat badan bertambah
CUSHING SYNDROM SYNDROM METABOLIK DM TIPE 2 HIPOTIROID
GEJALA KLINIS e. Striae kemerahan pada kencing/sering Lelah dan lemas
kencing di malam Kulit kering
abdomen dan pendolus abdomen.
hari), Tidak tahan terhadap suhu
f. -Lengan dan kaki kurus dengan -nafsu makan dingin
atrofi otot. bertambah namu Rambut rontok
berat badan turun Depresi
g. -Kulit cepat memar,kulit tipis,
dengan cepat (5-10 Konstipasi
ekimosis, dan penyembuhan luka kg dalam waktu 2-4 Berat badan bertambah
sulit. minggu), Gangguan haid
-mudah lelah. Lambat bergerak dan berbicara
h. Berat badan bertambah.
Gejala kronik Bengkak pada kaki wajah dan
diabetes melitus tangan
yaitu : Anemia
-Kesemutan, Gangguan pendengaran
-kulit terasa panas Atralgia
atau seperti Bradikardi
tertusuk tusuk Botak
jarum, goiter
-rasa kebas di kulit,
kram, kelelahan,
-mudah
mengantuk,
-pandangan mulai
kabur,
-gigi mudah goyah
dan mudah lepas,
-kemampuan
seksual menurun
bahkan pada pria
CUSHING SYNDROM SYNDROM METABOLIK DM TIPE 2 HIPOTIROID
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI
- Olahraga -Edukasi edukasi
- Makan makanan sehat -Terapi nutrisi makan makanana yang tinggi
FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI -Aktivitas Fisik iodin
Mitotane, FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
Aminogluthethamide, -Obat levotiroksin
Trilostane yaitu anti hormonal BEDAH Antihiperglikemia Oral BEDAH
yang menghambat sintesis - Sulfonilurea tiroidektomi
kortisol, Cyptproheptadine - Glinid
untuk menurunkan produksi - Metformin
ACTH pituitary - Penghambat Alfa-
BEDAH Glukosidase
Adenektomi - Tiazolidindion
hipofisis/hipofisektomi, - Penghambat DPP-IV
adenektomi adrenal, dan -Penghambat SGLT-2
adrenalektomi unilateral atau -Obat
bilateral Antihiperglikemia
suntik
- Insulin
- Agonis GLP-1
- Kombinasi insulin
dan agonis GLP-1
KOMPLIKASI -Tekanan darah tinggi Komplikasi Akut Myxedemacoma
-Hipoglikemia medness, gondok
-Peningkatan gula darah
-Hiperglikemia dan stroke, serta
-Rentan terserang infeksi -Ketoasidosis diabetic kretinisme
CUSHING SYNDROM SYNDROM METABOLIK DM TIPE 2 HIPOTIROID
GEJALA KLINIS seksual menurun
bahkan pada pria bisa
terjadi impotensi,
-pada ibu hamil sering
terjadi keguguran atau
kematian janin dalam
kandungan atau
dengan bayi berat
lahir lebih dari 4kg.
PENUNJANG -Pemeriksaan LAB -Pemeriksaan glukosa Pemeriksaan LAB (TSH, T4, Dan
-Pemeriksaan CT Scan, darah puasa ≥126 T4)
mg/dl.
USG, atau MRI
- Pemeriksaan
glukosa darah ≥200
mg/dl 2 jam setelah
Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTOG)
- Pemeriksaan
glukosa darah
sewaktu ≥200 mg/dl
- Pemeriksaan HbA1c
≥6,5%
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI
- Olahraga -Edukasi edukasi
- Makan makanan sehat -Terapi nutrisi makan makanana yang tinggi
FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI -Aktivitas Fisik iodin
Mitotane, FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
Aminogluthethamide, -Obat levotiroksin
CUSHING SYNDROM SYNDROM METABOLIK DM TIPE 2 HIPOTIROID
KOMPLIKASI -Tekanan darah tinggi Komplikasi Akut Myxedemacoma
-Hipoglikemia medness, gondok
-Peningkatan gula darah
-Hiperglikemia dan stroke, serta
-Rentan terserang infeksi -Ketoasidosis diabetic kretinisme
-Pengeroposan tulang ( Komplikasi Kronik
Mikrovaskular
osteoporosis)
-Retinopati Diabetik
-Kehilangan massa otot -Nefropati Diabetik
-Neuropati Diabetik
Makrovaskular
-Penjakit Jantung
Koroner
-Pembuluh darah tepi:
-Pembuluh darah otak:
Stroke
PROGNOSIS Bervariasi tergantung pada Berdasarkan Prognosis dari penyakit
penyebab penyakit. modifikasi gaya hidup, hipotiroid tergantung
Sebagian besar kasus control Gula Darah tatalaksana pemberian
sindrom Cushing dapat yang baik hormone tiroid secara
disembuhkan. teratur dapat
menyembuhkan penderita,
namun jika hal tersebut
tidak dilakukan dapat
menyebabkan timbulnya
kembali penyakit hipotiriod
tersebut.
6. PERSPEKTIF ISLAM
Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
THANK YOU
Semoga wabah segera berakhir
DAFTAR PUSTAKA
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/klasifikasi-obesitas-setelah-pengukuran-imt
http://digilib.unila.ac.id/6659/125/BAB%20II.pdf
Kumar V, Abbas AK, fausto N, aster JC. Robbins and cotran. Pathologic basic of disease 8 ed. Philadelphia : saunders, An imprint of
Elsevier incc. 2010; 438-442
Safitri, N. E. (2017). HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH PADA PENDERITA DIABETES
MELITUS RAWAT JALAN (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
Andersen, J. T., Pehrson, R., Tolmachev, V., Dll (2011) extending half life by indirect targeting of neonatal fc receptor (FcRn) using a minimal
albumin binding domain. J. Biol. Chem., 286, 5234
PB PERKENI. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta; 2015
Restyana Noor Fatimah. Februari 2015.DIABETES MELITUS TIPE 2 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. J MAJORITY Volume 4
Nomor 5
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta :EGC. Hakman 118, 126, 274
Hernaningsih Y, Soehita S. Sindroma Cushing Pada Kehamilan. Indonesia Journal Clinical Pathology Medical Lab. 2018;12(1):23
Setiati, Siti, and Sp PD MEpid, eds. Ilmu penyakit dalam. Interna Publishing, 2014.
Hall, John E. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology, Jordanian Edition E-Book. Elsevier, 2016.
Bjoro, T., Holmen, J., Kruger, O., Midthjell, K., Hunstad, K., Schreiner, T., Sandnes, L., & Brochmann, H. (2000). Prevalence of thyroid
disease, thyroid dysfunction and thyroid peroxidase antibodies in a large, unselected population. The health study of Nord-Trondelag
(HUNT). European Journal of Endocrinology, 143(5), 639–647. https://doi.org/10.1530/eje.0.1430639
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279007/
Decroli, E. (2018). improving healt care provider’s compotensies in internal medicine in JKN era.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Kementrian Kesehatan Rupublik Indonesia Situasi dan Analisis Penyakit Tiroid. In Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–8).
repository universitas sumatera utara, 2014
Dokter, Indonesia. 2014. Hormon Penyebab Nafsu Makan Meningka