Mencegah Penyakit
Dengan Vaksinasi
kelompok A-2
M YUDIAN. (1102019115)
Mencegah Penyakit Dengan Vaksinasi
1. Apa efek samping dari vaksin 1. Demam, kemerahan, pembengkakkan disekitar suntikan
dan nyeri
toksoid tetanus? 2. Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum,
dapat melindungi ibu yang kemungkinan terkena tetanus saat
terluka pada proses persalinan, dpt mencegah penularan
2. Apa manfaat dari vaksin toksoid tetanus ke janin melalui pemotongan tali pusar.
tetanus? 3. Memerikan kekebalan kepada ibu hamil terhadap tetanus
karena vaksinasi selama hamil juga ikut membantu bayi
menghindari penyakit tetanus selama beberapa minggu setelah
3. Apa tujuan dari pemerian vaksin lahir
• Komplemen
Komplemen terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diaktifkan
akan memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam respon
inflamasi. Komplemen juga berperan sebagai opsonin yang
meningkatkan fagositosis yang dapat menimbulkan lisis bakteri dan
parasit.
• Kolektin
Kolekin rupakan protein yang berfungsi sebagai opsonin yang dapat
mengikat hidrat arang pada permukaan kuman.
• Interferon (IFN)
Inerferon (IFN) adalah salah satu jenis molekul sitokin yang dihasilkan
sel tubuh manusia sebagai respon terhadap berbagai jenis rangsangan,
khususnyasebagai akibat dari infeksi suatu virus.
• Sel fagosit mononuklear dan polimorfonuklear serta sel Natural Killer
dan sel mast berperan dalam sistem imun non spesifik selular.
• Mononuklear fagosit yang berasal dari sel primordial dan beredar di sel
darah tepi disebut sebagai monosit.
Antigen adalah suatu substansi atau potensi dari suatu zat yang
mampu merangsang timbulnya respons imun yang dapat dideteksi,
baik berupa respons imun seluler, maupun respons imun humoral
atau respons imun kedua-duanya. Karena sifatnya itu, maka antigen
disebut juga imunogen.
Antibodi adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang
disekresikan oleh sel B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma,
sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen
tersebut.
2.2 Klasifikasi
Antigen
1. Antigen eksogen
Antigen eksogen adalah antigen yang disajikan dari luar tubuh
hospes dalam bentuk mikroorganisme, tepung sari, obat obatan
atau polutan Antigen ini bertanggung jawab terhadap suatu
spectrum penyakit manusia, mulai dari penyakit infeksi sampai ke
penyakit-penyakit yang ditengahi imunologik, seperti misalnya
asma bronkiale.
2. Antigen endogen Adalah antigen yang terdapat dalam individu
Meliputi :
Antigen xenogeneik / heterolog / heterogeneik Adalah antigen yang
terdapat dalam aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak
ada hubungannya penting pada kedokteran klinik, karena antigen-
antigen ini menimbulkan respons antibody yang berguna dalam
diagnosis penyakit.
Antigen idiotipik dan autolog Merupakan komponen tubuh sendiri
Contoh : antigen-antigen spesifik immunoglobulin.
Antigen alogeneik / homolog Adalah antigen yang secara genetic
diatur oleh determinan antigenic yang membedakan satu individu
spesies tertentu dari individu lain pada spesies yang sama Pada
manusia, determinan antigenic semacam ini terdapat pada sel-sel
darah merah, sel-sel darah putih, trombosit, protein serum, dan
permukaan sel-sel yang menyusun jaringan tertentu dari tubuh
termasuk antigen histokompatibiltas.
3. Autoantigen : merupakan protein normal atau kompleks protein (DNA/
RNA) yang dikenali oleh sistem imun dari pasien yg menderita autoimun
disease.
Antigen dapa dibedakan menurut epitop, spesifitas, ketergantungan
terhadap sel T dan kimiawi :
A. ImmunoGlobulin G (IgG)
Merupakan komponen utama immunoglobulin serum yaitu 80% dari
seluruh immunoglobulin serum.Berat molekulnya 160.000 dalton dan
kadarnya dalam serum sekitar 13 mg/ml.
• Struktur: Monomer
• IgG dalam serum antibodi : 80%
• Lokasi: berbagai cairan tubuh : Darah, getah bening, CSS, urine dan
saluran pencernaan
• Dapat ditransferkan dari maternal melalui plasenta
• Dapat bekerjasama dg komplemen opsonisasi (jalur klasik)
• Fungsi : meningkatkan fagositosis, menetralkan toksin dan virus,
melindungi fetus newborn
• Terdapat 4 subklas : IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4 • IgG meningkat :
infeksi kronis dan autoimun
B. Immunoglobulin M (IgM )
• M : makro-globulin
• Struktur: Pentamer
• Lokasi : darah, getah bening atau lymph, permukaan sel B (monomer)
• Dapat mengaktifkan komplemen (jalur klasik)
• Fungsi : merupakan Ab pertama yang diproduksi selama infeksi. Efektif
dalam melawan mikroba dan mengaglutinasi Ag
• IgM dibentuk paling dahulu pada respon imun primer
• IgM tinggi dlm darah umbilikus : infeksi intrauterin
• Produksi IgM berlebih : waldenstorm’s macroglobulinemia hiperviskositas
darah
C. Immunoglobulin A (IgA)
• Struktur: Dimer
• Lokasi: sekresi seromukus (air mata, saliva, intestinum, dan ASI,
kolostrum, sekret genitourinary) dlm btk IgA sekretori (sIgA)
• Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui plasenta
• Fungsi : melokalisasi proteksi pada permukaan mukosa, meningkatkan
imunitas pada saluran pencernaan infant, IgA dlm serum dpt
mengaglutinasi mikroba fagositosis
• Dapat mengaktifkan komplemen jalur alternatif
D. Immunoglobulin D (IgD )
• Struktur: Monomer
• IgD dalam serum antibodi : 0.2% krn sangat rentan thd degradasi
oleh proses proteolisik
• Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui plasenta
• Fungsi : pada serum darah, fungsinya masih belum diketahui. Pada
sel B dapat menginisiasi respon imun reseptor Ag aktivasi
sel B.
• Ig D dapat berikatan dan mengaktifkan basofil dan sel mast
sehingga memproduksi faktor antimikroba pertahanan sistem
respiratori
E. Immunoglobulin E (IgE)
• Struktur: Monomer
• Lokasi : darah dan berikatan dengan sel mast dan basofil di
seluruh tubuh krn sel tst memiliki reseptor utk Fc dari IgE
• Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui plasenta
• Fungsi : pada reaksi alergi akan meningkat, infeksi dari cacing
(lisisnya cacing)
• IgE tinggi : infeksi cacing, diduga berperan pada imunitas parasit
• Peningkatan total serum IgE moderat : allergic rhinitis, allergic
asthma, atopic dermatitis.
2.3 Mekanisme Kerja
Vaksin dapat dibagi menjadi vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin
hidup dibuat dalam pejamu,dapat menimbulkan penyakit ringan,
dan menimbulkan respons imun seperti yang terjadi padainfeksi
alamiah. Vaksin mati merupakan bahan (seluruh sel atau
komponen spesifik) asal patogen seperti toksoid yang diinaktifkan
tetapi tetap imunogen.
Imunisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu imunisasi pasif
dan aktif.
1. Imunisasi pasif
Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi atau produk
sel dari orang lainyang telah mendapat imunisasi aktif.
a. Imunisasi pasif alamiah
1) Imunitas maternal melalui plasenta
Antibodi dalam darah ibu merupakan proteksi pasif kepada
janin. IgG dapat berfungsi sitotoksik, antivirus dan antibakterial
terhadap H.Influenza B atau S. agalacti B. Ibu yang mendapat
vaksinasi aktif akanmemberikan proteksi pasif kepada janin
dan bayi.
2) Imunitas maternal melalui kolostrum
ASI mengandung berbagai komponen sistem imun. Beberapa diantaranya
berupa Echancement Growth Factor untuk bakteri yangdiperlukan dalam
usus atau faktor yang justru dapat menghambattumbuhnya kuman
tertentu (lisozim, laktoferin, interferon, makrofag,sel T, sel B, granulosit).
Antibodi ditemukan dalam ASI dan kadarnyalebih tinggi dalam kolostrum
(ASI pertama segera setelah partus).
b. Imunisasi pasif buatan
1) Immune Serum Globulin nonspesifik
2) Immune Serum Globulin spesifik: Hepatitis B Immune Globulin,
ISG Hepatitis A, ISG Campak, Human Rabes Immune Globulin,
Human Varicella-Zoster Immune Globulin, Antisera terhadap virus
Sitomegalo, Antibodi Rhogam, Tetanus Immune Globulin, dan
Vaccina ImmuneGlobulin
3) Serum asal hewan
2. Imunisasi aktif
Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dapat
diberikan vaksinhidup/dilemahkan atau yang dimatikan. Vaksin yang
baik harus mudah diperoleh,murah, stabil dalam cuaca ekstrim dan
nonpatogenik. Efeknya harus tahan lama danmudah direaktivasi
dengan suntikan booster antigen. Baik sel B maupun sel Tdiaktifkan
oleh imunisasi. Keuntungan dari pemberian vaksin
hidup/dilemahkan ialahterjadinya replikasi mikroba sehingga
menimbulkan pajanan dengan dosis lebih besardan respons imun di
tempat infeksi alamiah. Vaksin yang dilemahkan diproduksidengan
mengubah kondisi biakan mikroorganisme dan dapat merupakan
pembawa gendari mikroorganisme lain yang sulit untuk dilemahkan.
3.3 Waktu Pemberian
3.4 Efek Samping