KELOMPOK 7 :
Kelas 2018 C
Waktu presentasi :Kamis, 13.00 – 15.40 WIB
SEJARAH OBAT ANTI FUNGI
Pada dasawarsa terakhir, diseluruh dunia disinyalir
adanya peningkatan luar biasa kasus infeksi oleh jamur.
Kasus yang utama adalah mikrosiskuit oleh dermatofit
serta infeksi mukosa mulut, brochia, usus, vagina, dan
lain-lain.
Candidiasis
disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Pada kondisi normal, jamur
tersebut hidup secara alami di permukaan kulit.Perkembangan
jamur Candida yang tidak terkendali dapat dipicu oleh sejumlah hal, antara
lain kurangnya kebersihan diri, mengenakan pakaian ketat, iklim yang
hangat, serta kondisi kulit yang lembap atau tidak dikeringkan dengan benar.
Infeksi Candida auris
disebabkan oleh perpaduan antara sistem kekebalan tubuh yang lemah dan
paparan jamur Aspergillus. Jamur ini dapat ditemukan di tumpukan kompos,
tumpukan gandum, dan sayuran yang membusuk.risiko aspergillosis lebih tinggi
pada penderita asma atau cystic fibrosis.
Infeksi jamur mata
Infeksi jamur mata adalah kondisi yang jarang, namun tergolong serius. Infeksi
jamur mata paling sering disebabkan oleh jamur Fusarium yang hidup di pohon
atau tanaman.Jamur Fusarium bisa masuk ke mata bila mata tidak sengaja
tergores bagian tanaman tersebut.Selain akibat cedera mata, infeksi jamur mata
dapat terjadi pada pasien yang menjalani operasi katarak atau transplantasi
kornea.
Pneumocystis pneumonia (PCP)
Diyakini yang paling berbahaya dari Ini adalah infeksi yang mempengaruhi
semua infeksi jamur. Hal ini terutama dermis dan jaringan bawah kulit lainnya
karena mereka menyerang organ internal dari penderita. Infeksi ini umumnya terjadi
dengan langsung masuk melalui paru- ketika patogen menembus dermis selama
paru, saluran pencernaan atau infus. Ini atau setelah trauma kulit. Lesi kemudian
dapat disebabkan oleh dua kelompok menyebar secara lokal tanpa penetrasi
jamur, jamur patogen primer atau jamur lebih dalam. Namun, beberapa jamur dapat
oportunistik. Contoh penyakit jamur milik menyebabkan mikosis dalam, terutama
kelompok pertama meliputi pada pasien dengan kelainan yang
blastomycosis, histoplasmosis, mendasari parah. Sebuah contoh umum
paracoccidioidomycosis dan adalah mikosis subkutan Sporotrichosis,
coccidiomycosis. Jamur oportunistik disebabkan oleh Sporothrix schenckii.
umumnya mempengaruhi orang-orang Chromomycosis, phaeohyphomycosis,
dengan sistem kekebalan yang lemah chromoblastomycosis, lobomycosis,
atau dengan beberapa cacat metabolisme rhinosporidiosis dan mycetomas merupakan
yang serius. Penyakit yang termasuk contoh lain dari mikosis subkutan.
dalam kategori ini adalah kriptokokosis,
kandidiasis, dan aspergillosis.
KLASIFIKASI OBAT ANTIFUNGI
* histoplasma capsulatum
* beberapa spesies kandida
* Rhodotorula
* blastomyces dermatitidis
Mekanisme kerja :
berikatan sangat kuat dengan ergostarol yang terdapat pada
efek samping :
- 50% pasien yang mendapat dosis awal akan mengalami demam
dan menggigil ini hampir selalu terjadi
- penurunan fungsi ginjal terjadi pada lebih dari 30% pasien yang
diobati dengan amfoterisin B
- azotemia terjadi pada 80% pasien
- flebitis
indikasi :
- untuk infeksi jamur berat
- biasanya diberikan sebagai terapi awal untuk infeksi jamur yang
serius
2. KETOKONAZOLE
Aktivitas antijamur :
- aktif baik secara sistemik maupun nonsistemik terhadap: candida,
coccidiodes immitis, cryptococcus neoformans, H.Capsulatum, aspergillus,
dan sporothrix spp.
Farmakokinetik :
- penyerapan bervariasi tiap individu
- penyerapan akan berkurang pada pasien dengan Ph lambung yang tinggi
dan pada pemberian antagonis H2 atau bersama antasid
- setelah pemberian perolal obat ini ditentukan di urin, kelenjar lemak dan
liur, juga pada kulit yang mengalami infeksi
- 84% berikatan dengan albumin
- mengalami metabolisme lintas pertama
- dieksresikan bersama cairan empedu
Indikasi :
- Histoplasmosis paru, tulang, sendi, dan jaringan lunak
- kriptokokus ronmeningeal
- parakoksidiodomikosis
- koksidiodomikosis
Efek samping :
- Hepatotoksik
- ginekomastia
- haid yang tidak teratur
3. KASPOFUNGIN
Mekanisme kerja :
menghambat sintesis beta (1,3)-D-glukan, suatu komponen
esensial yang membentuk dinding sel jamur
farmakokinetik :
- 97% terikat dengan protein
- waktu paruh eliminasi 9-11 jam
- dimetabolisme secara lambat dengan cara hidrolisis dan asetilasi
- hanya sedikit dieksresikan di urin
indikasi :
- kandidiasis invasif
- kandidiasis esofagus
- kandidiasis orafaring
- aspergillus invasif
efek samping :
- demam
- mual muntah
4. TERBINAFIN
Mekanisme kerja :
Menghambat enzim squalen epoksidase pada jamur yang juga
mempengaruhi biosintesis ergosterol
farmakokinetik :
- diserap baik dalam saluran cerna
- terikat dengan protein lebih 99% dan terakumulasi dengan kulit,
kuku dan lemak
- waktu paruh adalah 12jam
- dimetabolisme dihati dalam bentuk metabolit yang tidak aktif
- diaksresikan di urin
indikasi :
- digunakan untuk terapi dermatofitosis terutama onikomokosis
- penggunaan monoterapi kurang efektif
efek samping:
- sakit kepala
- pada wanita hamil termasuk kategori B
- pada masa lactasi sebaiknya dihindari
DAFTAR PUSTAKA
Maschmeyer G. New antifungal agents-treatment standars are
beginning to grow old. Journal of Antimicrobial Chemotherapy
2002;49;239-41.
Bennet JE. Diagnosis and treatment of fungal infection. In: Kasper DL,
Braunwald E, Jameson F, et al, editors. Harrison’s Principile of
Internal Medicine. 16th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.p.1178.