Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOLOGI I

DISTRIBUSI OBAT
Liniati Geografi, M.Sc., Apt
RUANG DISTRIBUSI
• Setelah absorpsi atau pemberian obat secara
sistemik ke dalam darah, suatu obat akan
terdistribusi ke dalam cairan interstitial dan cairan
intrasel
Faktor yang mempengaruhi penetrasi obat
• Perbedaan konsentrasi darah dengan jaringan  bahan
obat mencoba beralih dari pembuluh darah dan
terdistribusi ke dalam jaringan
Ukuran molekul

Ikatan pada protein plasma & protein jaringan

Kelarutan & Sifat Kimia Obat


Faktor yang mempengaruhi penetrasi obat

Pasokan darah dari organ & jaringan

Ketetapan membran

Perbedaan pH antara plasma & jaringan


Penetrasi Obat
• Obat disampaikan ke reseptor melalui sistem sirkulasi
dan mencapai target reseptor yang dipengaruhi oleh
aliran darah dan konsentrasi jumlah darah di reseptor
tersebut.
• Konsentrasi obat di suatu sel dipengaruhi oleh
kemampuan obat berpenetrasi ke dalam kapiler
endotelium (tergantung ikatan obat
dengan protein plasma) dan difusi melalui membran
sel.
Ruang distribusi organisme
Cairan
Ruang Intrasel
Intrasel
Komponen
Sel Padat
Ruang
Cairan
Distribusi
Plasma

Ruang Ruang
Ekstrasel Interstitial
Cairan
transel
• Setiap kali obat disuntikan atau diabsorbsi ke dalam
aliran darah, obat di bawa oleh darah dan cairan
jaringan ke tempat aksi obat (aksi farmakologi),
tempat metabolisme, dan tempat ekskresi.

• Kebanyakan obat masuk dan meninggalkan aliran


darah di tingkat kapiler, melewati celah antara sel
yang membentuk dinding kapiler.Distribusi
bergantung besarnya kecukupan sirkulasi darah. 
Fase Distribusi
• Fase I
Terjadi pada organ Hati, Ginjal, Otak dan organ lain
yang menerima aliran darah dengan baik, sehingga
menerima sebagian besar obat lebih awal
• Fase II
Terjadi pada otot, sebagian besar visera, kulit dan
jaringan lipid, menerima obat lebih lambat. Fase ini terjadi
dalam hitungan menit hingga jam hingga terjadi
kesetimbangan konsentrasi antara obat di jaringan & darah
FAKTOR – FAKTOR MEMPENGARUHI DISTRIBUSI

• Proses distribusi ini dipengaruhi oleh :


1.       Pengikatan protein plasma
2.       Kelarutan obat dalam lipid (yaitu, apakah obat
tersebut larut dalam jaringan lemak)
3.       Sifat-keterikatan obat
4.       Aliran darah ke dalam organ dan keadaan
sirkulasi
5.       Kondisi penyakit
Ikatan Protein Plasma
• Sebuah faktor penting dalam distribusi obat adalah ikatan
protein. Banyak obat membentuk ikatan kompleks dengan
plasma
• Protein utama adalah albumin yang bertindak sebagai
pembawa obat.
• Molekul obat yang berikatan dengan protein plasma adalah
farmakologi inaktif karena ukuran kompleknya (ikatan
albumin+obat) yang besar, mencegah obat meninggalkan
aliran darah melalui lubang kecil di dinding kapiler dan
mencapai tempat aksi, metabolisme, dan ekskresi. 
• Ketika obat didistribusi di dalam plasma, kebanyakan
berikatan dengan protein (terutama albumin) dalam
derajat (persentase) yang berbeda-beda. 
• Bagian obat yang berikatan bersifat inaktif, dan bagian
obat selebihnya yang tidak berikatan dapat bekerja
bebas.
• Hanya obat-obat yang bebas atau yang tidak berikatan
dengan protein yang bersifat aktif dan dapat
menimbulkan respons farmakologik.
Ikatan Protein Plasma
• Bila obat bersifat asam, maka sebagian besar akan
berikatan dengan albumin plasma
• Bila obat bersifat basa maka akan cenderung berikatan
dengan α1-asam glikoprotein
• Terjadi juga ikatan dengan protein plasma lainnya
meskipun dalam jumlah lebih kecil
• Sifat ikatan ini reversibel
• Ikatan obat & protein plasma bersifat agak selektif  obat
yg memiliki sifat fisikokimia serupa akan saling
berkompetisi dngan senyawa endogen
Volume Distribusi
• Volume
  Distribusi (V) menghubungkan jumlah obat
dalam tubuh dengan konsentrasi obat ( C) dalam
darah atau plasma:
• V=
• Obat-obat dengan volume distribusi yg sangat tinggi
memiliki konsentrasi jauh lebih tinggi di jaringan
ekstravaskuler daripada di vaskuler
Volume Distribusi
• Pada umumnya Vd sebanding dgn berat badan
• Pd orang dewasa ±60% dari berat badan berupa
cairan
• Pada obesitas volume distribusi lebih rendah dari
yg diperkirakan dari berat badan, sedangkan pada
penderita edema, Vd lebih besar dari yg
diperkirakan dari berat badan
• Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam
jaringan, maka lebih banyak obat yang berada dalam
ikatan dibebaskan dari ikatannya dengan protein
untuk menjaga keseimbangan dari obat yang dalam
bentuk bebas.
• Jika ada dua obat yang berikatan tinggi dengan
protein diberikan bersama-sama  terjadi
persaingan untuk mendapatkan tempat pengikatan
dengan protein  lebih banyak obat bebas yang
dilepaskan ke dalam sirkulasi.
Kadar protein yang
rendah
meningkatkan
menurunkan dapat terjadi
jumlah obat bebas
jumlah tempat kelebihan dosis
dalam plasma
pengikatan dengan
protein
Mekanisme
penyimpanan ini
memelihara tingkat
obat rendah didalam
darah dan mengurangi
Beberapa obat resiko keracunan
juga disimpan di
jaringan otot,
Ikatan protein lemak, dan
membolehkan jaringan tubuh
bagian dari dosis lainnya. Obat yang diikat kuat oleh
obat  untuk Dilepaskan sedikit- plasma protein atau
disimpan dan demi sedikit ketika disimpan dalam jumlah besar
dilepaskan jika tingkat plasma di jaringan tubuh memiliki
dibutuhkan. obat menurun aksi obat yang panjang.
• Senyawa yang terdapat pada sebuah sediaan obat,
selain zat aktif yang digunakan untuk pengobatan, juga
ada senyawa-senyawa yang membantu proses
 distribusi zat aktif. 

• Sebaiknya tidak merubah tablet menjadi puyer, apabila


dalam bentuk puyer ketersediaan hayati obat tersebut
menjadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai