TANATOLOGI Winda 2015 (MBS3)
TANATOLOGI Winda 2015 (MBS3)
WAJAR
TIDAK TAK
WAJAR DPT
DITENTUKAN
Pembunuhan
Sakit Bunuh diri
Tua Kecelakaan
DEFINISI MATI
3.
Mati somatik (mati klinis)
Mati seluler (setelah kematian somatik)
SS
4.
5.
Mati serebral
Mati batang otak P
SIRKUL RESPIR
ASI ASI
1. MATI SURI
(Apparent Death/ Suspended
Animation)
Adalah penurunan fungsi organ vital sampai taraf minimal yang
reversibel
3 sistem tidak terdeteksi aktifitasnya dengan alat sederhana
Diketahui ternyata hidup lagi setelah dinyatakan mati
Mati suri sering ditemukan pada kasus :
keracunan obat tidur (barbiturat),
tersengat listrik atau tersambar petir,dan
tenggelam.
2. MATI SOMATIS (Mati Klinis)
Adalah keadaan dimana fungsi ketiga organ vital (sistem saraf
pusat, sistem kardiovaskuler dan sistem pernafasan) berhenti
secara menetap (ireversibel)
2. MATI SOMATIS (Mati Klinis)
Pada klinis tidak ditemukan :
1. Sistem saraf
1. Refleks-refleks fisiologis dan patologis
2. Tonus otot melemas → sehingga terkesan tubuh saat diangkat berat ( relaksasi primer )
2. Sistem pernafasan (henti nafas)
1. Tak tampak gerakan dada
2. Tak teraba udara keluar masuk hidung
3. Bulu / serat halus yang ditaruh di depan hidung tidak bergerak
4. Tak terdengar suara aliran udara di depan hidung, di trakea, di dada
3. Sistem kardivaskuler
1. EEG mendatar selama 5 menit
2. Nadi tidak teraba kulit pucat
3. Iktus kordis negatif
4. Denyut jantung tidak terdengar (terhenti)
3. MATI SELULER
1. Perubahan dini
2. Perubahan lanjut
1. Perubahan Dini
LivorEkstravasasi
mortisdan terjadi karena
hemolisis sehingga : keluar
hemoglobin
Kapiler sebagai bejana berhubungan
Lemak tubuh mengental saat suhu tubuh menurun
Pembuluh darah terjepit oleh otot saat rigor mortis (kaku
mayat)
2.2 LIVOR MORTIS (Lebam
Mayat)
Waktu terjadinya
Terjadi livor
akibat proses gravitasi mortis
setelah :
sirkulasi berhenti
(mati somatis)
20 - 30 menit PM : mulai tampak
½ - 8 jam PM : hilang pada penekanan
>8 PM : menetap
2.2 LIVOR MORTIS (Lebam Mayat)
5 macam
interpretasi Livor mortis
Tanda pasti kematian
Menaksir saat kematian
: Menaksir lama kematian
Menaksir penyebab kematian
Posisi mayat setelah terjadi lebam bukan pada saat mati
LEBAM
MAYAT
LEBAM
Relaksasi sekunder
2.3 RIGOR MORTIS (Kaku
Mayat)
Skala waktu
Terjadi
rigor
sesuai dengan teori ATPmortis :
2 jam PM : mulai dapat ditemukan
2 - 8 jam PM : mudah dilawan
8 - 24 jam PM : lengkap sukar dilawan (puncak)
>24 jam PM : mulai menghilang (fase relaksasi
sekunder)
Dimulai dari sendi dengan otot kecil
2.3 RIGOR MORTIS (Kaku
Mayat)
VESIKEL
BULLA
PEMBUSUKAN
LARVA
LALAT
TANDA PEMBUSUKAN
Bula dan kulit ari mengelupas
TANDA PEMBUSUKAN LANJUT
2.5 ADIPOCERE
(SAPONIFIKASI)
Adanya hidrolisis dan hidrogenisasi asam lemak tak jenuh pada
tubuh mayat karena adanya enzim lesitinase menghasilkan asam
lemak bebas dan menyebabkan pH tubuh rendah yang dapat
menghambat aktivitas bakteri pembusukan
Tubuh menjadi tampak putih-kelabu, pada perabaan teraba licin,
lunak atau berminyak, berbau tengik (campuran bau tanah,
keju, amoniak) akibat proses penyabunan
Terbentuk pertama kali pada lemak superfisial bentuk bercak,
di pipi, di payudara, bokong bagian tubuh atau ekstremitas.
Manfaat : perkiraan saat kematian, perkiraan, sebab kematian,
posisi terakhir saat kematian.
ADIPOCERE (SAPONIFIKASI)
2.6 MUMIFIKASI