Anda di halaman 1dari 10

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
Kelompok 3:
Arvian Ellyztiana R (A11701528)
Asniraa Widyaswuri (A11701529)
Askinatul Fuadah (A11701530)
Asrifah Wahyuningrum (A11701531)
Ayu Wulandari (A11701532)
Bondan Berlian (A11701533)
Cahyani Anggitya U (A11701534)
Desi Rumiyati Q (A11701535)
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS
DM JUVENILE PADA ANAK
 Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu
penyakit menahun yang ditandai dengan kadar
glukosa darah melebihi normal dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
yang disebabkan kekurangan hormon insulin
secara relatif maupun absolut. Bila hal ini
dibiarkan tidak terkendali dapat menjadi
komplikasi metabolik akut maupun komplikasi
vaskuler jangka panjang baik mikroangiopati
maupun makroangiopati (Darmono dalam
Hasdianah, 2012).
Klasifikasi Diabetes Melitus

 Klasifikasi DM tipe 1, berdasarkan etiologi sebagai berikut :


 Pada DM tipe I, dikenal 2 bentuk dengan patofisiologi yang
berbeda.
 a. Tipe IA, diduga pengaruh genetik dan lingkungan
memegang peran utama untuk terjadinya kerusakan
pankreas. HLA-DR4 ditemukan mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan fenomena ini.
 b.Tipe IB berhubungan dengan keadaan autoimun primer
pada sekelompok penderita yang juga sering menunjukkan
manifestasi autoimun lainnya, seperti Hashimoto disease,
Graves disease, pernicious anemia, dan myasthenia gravis.
Keadaan ini berhubungan dengan antigen HLA-DR3 dan
muncul pada usia sekitar 30 - 50 tahun.
PATOFISIOLOGI
 Diabetes tipe-1 disebabkan oleh infeksi atau
toksin lingkungan yang menyerang orang
dengan sistem imun yang secara genetis
merupakan predisposisi untuk terjadinya
suatu respon autoimun yang kuat yang
menyerang antigen sel B pankreas
Manifestasi Klinis

 a. Hiperglikemia (Kadar glukosa darah plasma >200mg/dl).


 b. Poliuria
 Poliuria nokturnal seharusnya menimbulkan kecurigaan adanya DM tipe 1 pada anak.
 c. Polidipsia
 d. Poliphagia
 e. Penurunan berat badan, Malaise atau kelemahan
 f. Glikosuria (kehilangan glukosa dalam urine)
 g. Ketonemia dan ketonuria
 Penumpukan asam lemak keton dalam darah dan urine terjadi akibat katabolisme
abnormal lemak sebagai sumber energy. Ini dapat mengakibatkan asidosis dan
koma.
 h. Mata kabur
 Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang
disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari
lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
 Gejala-gejala lainnya dapat berupa muntah-muntah, nafas berbau aseton, nyeri atau
kekakuan abdomen dan gangguan kesadaran ( koma )
Penatalaksanaan Medis
 Penatalaksanaan DM tipe 1 menurut Sperling dibagi dalam 3 fase
yaitu:
 1. Fase akut/ketoasidosis
 koma dan dehidrasi dengan pemberian cairan, memperbaiki
keseimbangan asam basa, elektrolit dan pemakaian insulin.
 2. Fase subakut/ transisi
 Bertujuan mengobati faktor-faktor pencetus, misalnya infeksi, dll,
stabilisasi penyakit dengan insulin, menyusun pola diet, dan
penyuluhan kepada penyandang DM/keluarga mengenai pentignya
pemantauan penyakitnya secara teratur dengan pemantauan glukosa
darah, urin, pemakaian insulin dan komplikasinya serta perencanaan
diet dan latihan jasmani.
 3. Fase pemeliharaan
 Pada fase ini tujuan utamanya ialah untuk mempertahankan status
metabolik dalam batas normal serta mencegah terjadinya komplikasi.
Perencanaan makan pasien DM
 Standar yang dianjurkan adalah makanan
dengan komposisi yang seimbang dalam hal
karbohidrat, protein dan lemak yang sesuai
dengan kecukupan gizi baik yaitu :
 1) Karbohidrat sebanyak 60 – 70 %
 2) Protein sebanyak 10 – 15 %
 3) Lemak sebanyak 20 – 25 %
 Jumlah kalori disesuaikan dengan

pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut


dan kegiatan jasmani.
Fokus Pengkajian

 1. Gula darah puasa di atas 140 mg/dll


 . Gula darah sewaktu di atas 200 mg/dl
 3. Gula darah 2 jam PP lebih dari 200 mg/dl
 4. Tes toleransi glukosa lebih dari 200 mg/dl
 5. HBAIC (Glucosated Haemoglobin AIC)

meningkat yaitu terikatnya glukosa dengan


Hb. (Normal : 3,8-8,4 mg/dl).
 6. Urinalisa : glukosuria dan keton uria.
Diagnosa Keperawatan sesuai Pathway

 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kehilangan cairan aktif


 Ketidakefektifan perfungsi jaringan perifer

berhubungan dengan kelambatan penyembuhan


luka perifer
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

status nutrisi tidak seimbang


 Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan

sekunder tidak adekuat


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai