Anda di halaman 1dari 28

AUTOMATIC PROCESSING

OLEH :
DANIL HULMANSYAH, S.TR.RAD
DEFINISI

 Pengolahan film yang dilakukan secara otomatis dengan


menggunakan mesin pengolahan film
 Pengolahan film otomatis memerlukan mesin elektrik yang
disebut automatic film processor
 Automatic processor mentransportasikan film dari satu
larutan ke larutan yang berikutnya tanpa menggunakan
tangan pekerja selain memasukkan film ke dalam mesin
ALASAN PENGGUNAAN AUTOMATIC PROCESSING
 Lebih cepat
 Total waktu pengolahan film berkisar 90 – 120 detik.
 Praktis dan bersih
 Cairan prosesing film berada dalam mesin & tidak diperlukan
hanger untuk menjepit film
 Memiliki waktu standar
 waktu yang standar dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan
radiograf yang terstandar
 Kamar gelap lebih kecil
 Kamar gelap yang digunakan lebih kecil atau bahkan tanpa
menggunakan kamar gelap (day light system)
TAHAPAN AUTOMATIC PROCESSING

DEVELOPER FIXER

DRYING WASHING
PROSES AUTOMATIC PROCESSING

1. Development : mengubah bayangan laten yang tidak


tampak menjadi bayangan nyata/tampak yang
tersusun oleh klaster perak metalik
2. Fixing : melepaskan unexposed perak halida yang
tidak terdeveloped dan emulsi
3. Washing : menghilangkan sisa-sisa bahan kimia yang
berlebihan dari permukaan film
4. Drying : mengembangkan/menguapkan kadar air dari
emulsi untuk selanjutnya agar film dapat dibaca dan
disimpan
MAJOR COMPONENTS
SISTEM-SISTEM UTAMA PADA AUTOMATIC PROCESSOR

1. SISTEM TRANSPORT (TRANSPORT SYSTEM)


2. SISTEM KONTROL SUHU (TEMPERATURE CONTROL
SYSTEM)
3. SISTEM SIRKULASI (CIRCULATION SYSTEM)
4. SISTEM REPLENISMEN (REPLENISHMENT SYSTEM)
5. SISTEM PENGERINGAN (DRYER SYSTEM)
6. SISTEM LISTRIK (ELECTRICAL SYSTEM)
AUTOMATIC PROCESSING
1. SISTEM TRANSPORT (TRANSPORT SYSTEM)
Sistem transport berfungsi untuk mentranspor film
melalui berbagai tahap dalam prosesing dan
mengkontrol waktu pembangkitan dan waktu
pengolahan total
Berperan juga dalam agitasi larutan dan
pengaturan konsentrasi larutan
Merupakan sistem yang paling besar dan kompleks
dalam prosesor dan sekaligus sistem yang paling
mudah rusak karena memiliki bagian-bagian yang
bergerak
Memiliki 3 subsistem: roller, transport rack, drive
SISTEM TRANSPORTASI
TAMPAK DARI ATAS
ROLLER
Roller berfungsi menggerakkan film dengan kecepatan yg
sama pd setiap kompartemen.
Memeras film yg membawa cairan processing. Terutama
sebelum masuk ke fixer sehingga proses automatic
processing tidak memerlukan tahap rinsing.
Memberi kontribusi terhadap agitasi cairan
Roller berfungsi untuk menangkap film dan
mentransportasikan film ke berbagai tahap prosesing.
Roller terbuat dari bahan acrylic plastic (plexyglass),
stainless steel, plyester plastic, rubberized plastic dan
phenolic resin (biasanya untuk seksi pengeringan)
ROLLER & GEAR
ROLLER TERBAGI MENJADI 3 JENIS :

Entrance roller, biasanya roller yang bergerigi dan


terbuat dari bahan rubberized plastic
Transport/planetary roller, berfungsi untuk
mentransportasikan film, diameter 1 inchi,
berpasangan baik letak berlawanan atau berselang
Master atau solar roller, diameter 3 inchi terdapat
pada dasar tiap tangki larutan dimana film harus
berbelok dan berbalik keatas
SUSUNAN ROLLER

Berhadapan Zig zag


2. SISTEM KONTROL SUHU

 Sistem kontrol suhu berfungsi mengatur suhu dari setiap


larutan disebut juga dengan tempering system
 2 tipe dasar yang digunakan adalah
A. water control system
B. thermostatistically control system
WATER CONTROLLED SYSTEM

Disebut warm-water processor, yaitu


menggunakan suhu air pembilas (washing) untuk
mengatur suhu larutan dengan mensirkulasikan air
sekitar bagian luar tangki prosesing stainless steel
Cara ini memerlukan pasokan air panas dalam
jumlah besar dan valve penyampur (mixing valve)
untuk mengatur suhu air
THERMOSTATISTICALLY CONTROLLED SYSTEM
 Prosesor jenis ini disebut juga cold water processor,
karena hanya memerlukan air pembilas dingin untuk
dimasukkan ke dalam unit mesin
 Sistem ini menggunakan: electronic heater untuk setiap
tangki atau heat exchanger, dengan thermostat untuk
mengatur sistem
 Sistem ini lebih praktis dibandingkan dengan water-
controlled system karena tidak memerlukan pasokan air
panas dalam jumlah besar
 Sistem pengatur suhu harus dapat menjaga suhu larutan
developer +/- 0,30C dari spesifikasi pabrik
3. TEMPERATURE CONTROL SYSTEM

Mengatur suhu developer, fixer dan dryer.


Processing Temperatures

Developer 35° C

Fixer 35° C

Washing 32 – 35 ° C

Drying 57 ° C
PENGATURAN SUHU
3. SISTEM SIRKULASI

Sistem sirkulasi disebut juga sistem resirkulasi dan filtrasi


Menggunakan pompa untuk mensirkulasikan larutan secara
konstan dalam setiap tangki dan membantu menjalankan
fungsi berikut:
Menjamin pencampuran kemikal secara komplit, sehingga
konsentrasi larutan dapat merata
Memberikan suhu yang uniform karena heater atau heat
exchanger berada pada bagian bawah tangki
Memberikan agitasi yang ekuivalen seperti yang dilakukan pada
sistem manual
POMPA & SIRKULASI
SELANG PEMBUANGAN
4. REPLENISHMENT SYSTEM

Penambahan developer & fixer selama proses


berlangsung
Berfungsi untuk mengganti cairan yg hilang
Microswitch pd entrance roller menghidupkan
pompa replenishment dan berhenti saat film keluar
dari entrance rollers
5. DRYING SISTEM

Hot air drying  Infra red Drying


 Menggunakan infra red
yag mengarah pada kedua
sisi film

 Suhu drying diatur oleh


temperatur control
system (55 C)
6. SISTEM LISTRIK

Sistem kelistrikan
memberikan
tegangan pada
power drive
motor dan
temperature
control system.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Prosessing Keuntungan Kerugian


Manual •Leluasa untuk memperoleh •Waktu lebih lama
densitas yang dinginkan •Ruangan diperlukan lebih besar
•Dapat memanipulasi faktor •Kualitas hasil kurang stabil
eksposi
•Tidak tergantung pada listrik
Otomatis •Kualitas hasil stabil • Tidak dapat memanipulasi
•Waktu prosesing cepat developing time
•Ruangan lebih kecil • Tidak leluasa memperoleh
densitas yang dinginkan
• Sangat tergantung pada listrik
• Roller rusak akan mengakibatkan
film rusak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai