Anda di halaman 1dari 11

Kelompok XV

Phlebografi

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


 TRI AGUSTIYONO P
 RINDIANI
 NURFADILLAH AWALIAH
 CHOIRUL MUNZALAN
 ABIL RIVALDI
Pengertian

Plebografi atau secara umum disebut juga venografi adalah


pemeriksaan pembuluh darah vena dengan penyuntikan kontras
media langsung kedalam vena. Pembuluh vena yang sering
dilakukan pada pemeriksaan ini antara lain : vena orbitalis, vena
extrimitas inferior, vena cava inferior, dll.
Plebografi adalah pemeriksaan radiografi dari pembuluh darah
Vena pada bagian extrimitas bawah (anggota gerak bawah) dengan
menyuntikkan kontras media langsung kedalam vena superficial
pada telapak kaki bagian dorsal.
Tujuan

Pemeriksaan bertujuan memperlihatkan sistem venous dalam (Deep


venous sistem) dari kaki sampai bagian bawah vena cava inferior
Gambar
Indikasi Pemeriksaan
1. Deep Vein Thrombosis (DVT) : Pembekuan darah di pembuluh darah kaki
dan perut bagian bawah
2. Tromboflebitis : Peradangan pada urat disebabkan oleh bekuan darah kepala
dan leher pengeringan
3. Serviks tulang rusuk : extra rib dileher
4. Sindrom kompartemen : death meningkatkan tekanan dalam ruang tertutup
menyebabkan kematian jaringan
5. Penyakit urat kronis : dan membantu prosedur rencana untuk meningkatkan
aliran darah
6. Kelainan bawaan dari system vena
Kontra Indikasi

Pemeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan pada pasien dengan


1. Pasien yang diketahui alergi berat atau hipersensitif terhadap
kontras media.
2. Pasien dengan trombophlebitis baru yang luas
3. Pasien dengan protombin tinggi yang sedang dalam perawatan
khusus dan terapi anti koagulan karena dapat menyebabkan
terjadinya hematom
4. Anafilaksis (Alergi serius terhadap obat atau makanan)
5. Diabetes
6. Memilii riwayat perdarahan masalah atau sedang
menggunakan obat-obatan pengencer darah
7. Ginjal kronik atau akut
8. Ibu hamil atau menyusui
Persiapan alat & bahan
Steril
1. Spuit 5 cc 1 buah
2. Spuit 25 cc 2 buah
3. Wing needle sesuai caliber venanya (ukuran 21, 23, 19 gauge)
4. Bokor atau kom steril untuk larutan garam fisiologis dan kontras
5. Duk steril untuk alas kaki.
Tidak Steril
6. Botol berisi Kontras non ionic 60-70 cc
7. Botol berisi Larutan garam fisiologis untuk uji patensi pembuluh darah dan memflash kontras.
8. Cairan antiseptic (betadine)
9. Cairan alcohol
10.Kapas atau haas
11.orniquet
12.Bengkok
13.Ampu sorot
14.Balok kecil buat pijakan dan tumpuan kakai yang tidak diperiksa
15.Alat resusitasi dan troli emergency
Persiapan Pasien
1. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan, pasien hanya diminta
merendam kedua kakinya di air hangat terkadang cukup mencuci kaki saja
sebelum pemeriksaan dilakukan.
2. Pasien dijelaskan mengenai jalannya pemeriksaan, kegunaan pemeriksaan
dan teknik atau proses selama pemeriksaan berlangsung samapai pada
resiko yang mungkin terjadi setelah pemeriksaan dilakukan sehingga pasien
diperiksa dalam kondisi siap mental dan physikisnya. Kemudian pasien
diminta untuk mengisi informed consent atau surat persetujuan tindakan
medis.
3. Pasien tidak boleh makan dan minum selama 5 jam sebelum pemeriksaan
4. Pasien mixie sebelum pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan

1. Pemeriksaan ini dilakukan secara team work antara radiolog, radiographer dan perawat
serta petugas kamar gelap.
2. Pasien diberikan penjelasan mengenai prosedur dan manfaat pemeriksaan yang akan
dilakukan.
3. Pasien melepaskan seluruh pakaian luar termasuk BH bagi pasien wanita dan mengenakan
pakaina ganti yang telah disiapkan.
4. Tungkai yang akan diperiksan direndam air hanagat. Selama 10-15 menit.
5. Pasien dalam posisi duduk, kakai diletakkan diatas duk steril.
6. Dipasang tourniquet diatas pergelangan kaki.
7. Lakukan sterilisasi dengan antiseptic dan kapas alcohol area dorsum pedis.
7. Penyuntikan menggunakan wing needle yang sudah terhubung dengan spuit 5 cc berisi
salin, ukurannya sesuai dengan caliber vena yang diperiksan. Kemudian Dilakukan fiksasi
jarum dan kemudian dihubungkan dengan spuit 25 cc yang berisi kontras. Penyuntikan
dilakukan seiring dengan pengaturan posisi objek pemeriksaan
8. Pasien dibaringkan dalam posisi telentang diatas meja pemeriksaan sementara itu
meja pemeriksaan diposisikan 45 derajat semi erect. Tungkai kontra lateral berpijak diatas
balok kecil sehingga tungkai yang aakan diperiksa dalam posisi “menggantung”.
9. Pada tahap awal disuntikan sebanyak 50-60 cc untuk visualisasi vena daerah cruris dan
femur kemudian tahap kedua disuntikkan 10 cc untuk visualisasi vena iliaka. Penyuntikan
dilakukan dengan flow yang relative cepat untuk mengejar aliran kontras. Untuk visualisasi
vena daerah cruris dilakukan proyeksi foto cruris AP dan lateral sedangkan pada vena
femoralis cukup femur lateral dengan kolimasi diperlebar sehingga area pembuluh darah
tercakup.
10. Setelah femur dan cruris diambil gambar posisi sudut meja diturunkan menjadi 25
derajat sehingga posisi lebih landai. Kemudian kontras 10 cc disuntikkan, stuwing dibuka dan
diambil foto pelvis Ap untuk visualisasi vena iliaka sampai vena iliofemoralnya.
11. Setelah selesai kemudian dilakukan penyuntikan salin untuk membilas (flash), setelah
itu wing needle dicabut dak kemudian bekas injeksi ditutup dengan plester dengan
memperhatikan prinsip sterilitas.
12. Jangan lupa control fungsi-fungsi vital untuk mengawasi keadaan umum pasien, jika
tidak ada tanda-tanda yang membahasayakan pemeriksaan selesai.

Anda mungkin juga menyukai